D. Saraf 1. Definisi Saraf adalah sekelompok akson dan/atau dendrit pada banyak neuron, disertai pembuluh darah dan jaringan ikat (Valerie dan Tina, 2006). Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf (Sloane, 2003).
2. Fungsi a. Untuk mendeteksi perubahan dan merasakan sensasi. b. Untuk memulai respons yang tepat terhadap perubahan. c. Mengorganisasi
informasi
untuk
penggunaan
segera
dan
menyimpannya untuk penggunaan di masa mendatang. (Valerie dan Tina, 2006)
3. Struktur Saraf
a. Badan
sel
atau
perikarion,
suatu
neuron
mengendalikan
metabolisme keseluruhan neuron (Sloane, 2003). b. Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek, serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh (Sloane, 2003). c. Akson adalah suatu prossustunggal yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar), atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson (Sloane, 2003).
d. Sel Schwann adalah sel khusus yang membungkus akson dan dendrit dalam sistem saraf perifer. Selama perkembangan embrionik, sel Schwann tumbuh untuk melingkupi prosesus neuron, menutupnya dalam beberapa lapis membran sel Schwann (Valerie dan Tina, 2006). e. Selubung Mielin adalah fosfolipid yang secara elektrik menginsulasi neuron yang satu dari yang lain. Tanpa selubung mielin, nuron akan mengalami hubungan singkat, seperti halnya kabel listrik jika tidak diinsulasi (Valerie dan Tina, 2006). f. Nodus Ranvier adalah ruang diantara rangkaian sel Schwann atau segmen pada selubung pada selubung mielin. Nodus ini adalah bagian membran sel sarafyang akan terdepolarisasi ketika sebuah impuls listrik disalurkan (Valerie dan Tina, 2006). g. Sinaps adalah sisi (penghubung (junction) yang tidak berdekatan) tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari ujung akson suatu neuron ke neuron lain atau ke otot atau ke kelenjar (Valerie dan Tina, 2006) 4.
Penghantaran Impuls Saraf ke Otot (Neuromuscular) Serabut otot rangka dipersarafi oleh serat saraf besar dan bermielin yang berasal dari mononeuron besar pada kornu anterior medula spinalis. Setiap serat saraf setelah memasuki bagian perut otot, normalnya bercabang dan meransang tiga sampai beberapa ratus serabut otot rangka. Masing-masing ujung saraf membuat satu taut, yang disebut taut saraf otot, dengan serabut otot oleh sinyal saraf menjalar menuju dua arah ke dua ujung serabut otot. Dengan pengecualian sekitar 2% serabut otot (Hall, 2011).
E. Tendon 1. Definisi Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat flksibel, yang terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon merupakan ikatan jaringan fibrous yang membentuk akhir dari suatu otot dan menempel pada tulang (Risnanto, 2014).
2. Fungsi a. Tendon memiliki fungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh, seperti otot dengan tulang dan tulang dengan tulang. b. Memberikan perlindungan terhadap organ tubuh. (Risnanto, 2014) 3. Macam-macam a. Origo adalah titik perlekatan yang lebih kuat pada tulang dan biasanya merupakan ujung proksimal. b. Insersio adalah titik perlekatan yang lebih dapat bergerak dan biasanya merupakan ujung distal (Sloane, 2003) 4. Perbedaan Tendon dan Ligamen
a. Keduanya adalah jaringan ikat tapi tendon menghubungkan otot dengan tulang sementara ligamen menghubungkan tulang dengan tulang. b. Tendon menghubungkan ujung otot untuk tempat tulang, sedangkan ligamen selalu menghubungkan tulang pada sendi mereka. c. Hanya ada satu tendon untuk otot tertentu di salah satu ujung sementara ada beberapa ligamen yang menghubungkan dua tulang pada sendi. d. Tendon memiliki lebih banyak kolagen dari ligamen. e. Ligamen memiliki lebih banyak proteoglikan dari tendon. f. Tendon memiliki suplai darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan ligamen
Dafpus Scanlone Valerie, Sanders Tina. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC. Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC Risnanto dan Insani, Uswatun. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Muskuloskeletal. Yogyakarta : Deepublish. Hall, John E. 2011. Guyton and Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Amerika Serikat: Elsevien.