Tipe Industri Farmasi

TIPE INDUSTRI FARMASI

Berdasarkan kemampuannya melakukan 3 tahapan produksi, yaitu riset, manufaktur dan distribusi maka industri farmasi berbagai negara di dunia dibedakan atas 4 tipe, yaitu : 1. Negara Indusri Farmasi Tipe A, yaitu :

Negara yang mempunyai industri farmasi berskala besar, terintegrasi dan memberikan prioritas tinggi pada aktivitas R & D obat baru.

Berada di negara yang perlindungan hak paten dilaksanakan secara ketat. Produk obat dipasarkan melalui anak perusahaan (subsidiaries) atau lisensi.

Bahan baku antara (Intermediate Raw Material) hanya dibeli pada pemasok (vendor) yang telah ditentukan Contoh : Belgia, Swiss, Jerman, USA, Jepang, Perancis, Belanda, Swedia, Inggris, Itali.

Cont…

2.

Negara Industri Farmasi Tipe B, yaitu :

Negara yang industri farmasinya berkemampuan inovatif dalam menemukan senyawa baru namun masih tetap memproduksi obat yang hak patennya kadaluarsa. Nilai penjualan tahunannya biasanya tidak mencukupi untuk membiayai R & D dan distribusi yang terintegrasi. Senyawa baru yang ditemukan dipasarkannya ke berbagai negara dengan cara lisensi. Contoh : Argentina, India, Denmark, Australia, Cina, Canada, Rusia, dll. Cont…

kepemilikannya masih didominasi keluarga 3. Negara Industri Farmasi Tipe C, yaitu : walaupun telah ada yang go-public. Biasanya perusahaan tidak mempunyai infrastruktur R & D, hanya melakukan manufaktur produk yang ditemukan industri farmasi negara tipe A dan B. Produk yang dihasilkan tidak dilindungi oleh hak paten. Bahan baku dan bahan baku antara diperoleh melalui pasar internasional. Obat yang dihasilkan dijual dalam bentuk copy product atau obat generik bermerek yang berharga lebih murah. Contoh :

4. Negara Industri Farmasi Tipe D, yaitu :

   

Negara yang tidak mempunyai industri farmasi. Obat yang beredar diproduksi oleh negara lain. Negara tipe D ini hanya mengandalkan kemampuan menjadi distributor atau importir obat. Contohnya negara berkembang dan negara dunia ketiga seperti Suriname, Qatar, Kongo dll.