Tinjauan Pustaka Masker Peel Off.docx

  • Uploaded by: Lungayu Kinanti
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tinjauan Pustaka Masker Peel Off.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 783
  • Pages: 3
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Masker Masker peel off merupakan salah satu bentuk sediaan kosmetika wajah yang umumnya digunakan dalam bentuk gel. Masker peel off umumnya terbuat dari basis vinil seperti polivinil alkohol atau damar vinil asetat. Ketika dioleskan pada kulit wajah, alkohol yang terkandung dalam masker akan menguap dan membentuk lapisan film tipis dan transparan. Pembentukan lapisan film tersebut dapat berlangsung setelah 15-30 menit. Lapisan tersebut dapat diangkat dari permukaan kulit wajah dengan cara dikelupas atau dilepaskan seperti membran elastik (Harry, 2000). Bentuk sediaan masker gel termasuk salah satu bentuk masker yang praktis dan mudah digunakan karena setelah kering masker tersebut dapat langsung diangkat tanpa perlu dibilas. Masker peel off bermanfaat dalam membersihkan, menyegarkan, melembabkan, dan melembutkan kulit wajah karena dapat mengangkat kotoran dan sel kulit mati. Dengan pemakaian teratur, masker peel off dapat merileksasi otot-otot wajah dan mengurangi kerutan halus pada wajah (Yulin, 2015). Fungsi Masker Wajah Masker berfungsi untuk meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan, dan kecantikan kulit, memperbaiki, dan merangsanng kembali aktivitas sel kulit. Bahan kosmetik wajah pada umumnya bertujuan untuk menyegarkan, mengencangkan kulit, dan sebagai antioksidan (Kumalaningsih, 2006: 191) Menurut Muliyawan dan Suriana (2013: 173), kegunaan masker adalah sebagai berikut: A. Memperbaiki dan merangsang aktivitas sel-sel kulit yang masih aktif. B. Mengangkat kotoran dan sel-sel tanduk yang masih terdapat pada kulit secara mendalam. C. Memperbaiki dan mengencangkan kulit. D. Memberi nutrisi, menghaluskan, melembutkan, dan menjaga kelembaban kulit. E. Mencegah, mengurangi, dan menyamarkan kerusakan-kerusakan pada kulit seperti gejala keriput dan hiperpigmentasi. F. Memperlancar aliran darah dan getah bening pada jaringan kulit. Bentuk-bentuk Masker Masker terdiri atas berbagai macam bentuk. Berikut ini adalah macam-macam masker dan penggunannya (Muliyawan dan Suriana, 2013: 174-175): 1. Masker Bubuk Masker ini terdiri dari bahan serbuk (koalin, titanium dioksida, magnesium karbonat), gliserin, air suling, hidrogen peroksida (H2O2). Berfungsi memutihkan, mengencangkan kulit. Dalam penggunaannya, bahan bubuk tersebut dicampurkan dengan aqua destilator atau air mawar, hingga menjadi adonan kental. Dalam membuat adonan tersebut memerlukan keahlian agar tidak terlalu cair maupun tidak terlalu kental dan mudah dioleskan pada kulit wajah. 2. Masker Gelatin (Peel Off Mask) Masker ini membentuk tembus terang (transparan) pada kulit. Bahan dasar atau basis adalah bersifat jelly dari gum, latex, dan biasanya dikemas dalam tube. Penggunaannya langsung diratakan pada kulit wajah. Adapun cara mengangkatnya dengan cara mengelupas, diangkat pelan-pelan secara utuh mulai dagu ke atas sampai jidat dan berakhir di dahi. Jenis masker yang ada di pasaran biasanya tergantung merk, ada yang untuk semua jenis kulit ada yang dibedakan berdasarkan jenis kulit.

3. Masker Bahan Alami (Biological Mask) Masker ini dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya ekstrak dari buah-buahan atau sayur-sayuran, kuning telur, putih telur, susu, madu, minyak zaitun, dan sebagainya. 2.2 Deksripsi Tanaman Bayam Bayam(Amaranthus sp.)merupakantanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO2secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi yang tinggi pada beragam ekosistem. Bayam memiliki siklus hidup yang relatif singkat, umur panen tanaman ini 3-4 minggu. Sistem perakarannya adalah akar tunggang dengan cabangcabang akar yang bentuknya bulatpanjang menyebar ke semua arah. Umumnya perbanyakan tanaman bayam dilakukan secara generatif yaitu melalui biji (Hadisoeganda, 1996). Selanjutnya, tanaman bayam secara sistematika di klasifikasikan sebagai berikut : Divisio

: Spermatophyta

Class

: Angiospermae

SubClass : Dicotyledoneae Ordo

: Amaranthales

Family

: Amaranthaceae

Genus

: Amaranthus

Spesies

: Amaranthus sp

Bayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan masyarakat. Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan obat-obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid. Daftar Pustaka Hadisoeganda, A. W. W. 1996. Bayam sayuran penyangga petani di Indonesia. Monograft No. 4, Bandung. Harry, Raph. G. (2000). Harry’s Cosmeticology, The Principle and Practice of Modern Cosmetic, Edisi ke-8. Chemical Publishing Co., Inc. New York.

Kumalaningsih, Sri., 2006, Antioksidan Alami: Penangkal Radikal Bebas, Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan, Trubus Agrisarana, Surabaya. Mulyawan, Dewi dan Neti Suriana. (2013), A-Z Tentang Kosmetik.Jakarta. PT Elex Media Komputindo. Yulin, Happy Rahma,. 2015. Uji Stabilitas Fisik Gel Masker Peel Off Serbuk Getah Buah Pepaya (Carica papaya L.) Dengan Basis Polivinil Alkohol Dan Hidroksipropil Metilselulosa. Skripsi . Jakarta : Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi.

Related Documents

Tinjauan Pustaka
May 2020 27
Tinjauan Pustaka
October 2019 43
Tinjauan Pustaka
June 2020 32
Tinjauan Pustaka
October 2019 49
Tinjauan Pustaka
June 2020 35

More Documents from "I Gede Gegiranang Wiryadi"

Islam Ke Erop1.docx
December 2019 25
Na Edta.docx
December 2019 22
Makalah 1.docx
December 2019 9