TINGGALKAN KUTUK TERIMALAH BERKAT Oleh
Derek Prince
DAFTAR ISI
Tinggalkan Kutuk-Terimalah Berkat -7Apa Kata Alkitab Mengenai Berkat -15Apa Kata Alkitab Mengenai Kutuk -19-
Judul Asli: How to Pass From Curse to Blessing
Berkat dan Kutuk Dalam Berbagai Bentuknya -49Cara Meninggalkan Kutuk, Menerima Berkat -53-
Ahli Bahasa: Peter Rondeel
TINGGALKAN KUTUK, TERIMALAH BERKAT.. S
aya percaya bahwa apa yang akan saya sampaikan ini akan
menolong banyak orang dalam persoalan yang sedang mereka hadapi. Hal ini telah saya buktikan selama pelayanan saya yang sudah lebih dari lima puluh tahun sebagai seorang hamba Tuhan. Hal yang saya sampaikan ini mengandung kuasa untuk mengubah kehidupan seorang,mengubah masa depan sebuah desa atau kota,dan masa depan sebuah gereja, bahkan masa depan suatu bangsa secara keseluruhan. Saya mengetahui bahwa banyak orang seolah-olah bergumul terus sepanjang hidupnya,melawan sesuatu yang mereka sendiri tidak mengerti apa itu sebenarnya, sesuatu yang menyesalkan dan akhirnya menimbulkan rasa frustasi. Karena setiap kali mereka hampir berhasil mencapai sesuatu dalam kehidupan, seolah-olah ada sesuatu yang untuk menjegal mereka. Ada sesuatu yang merintangi mereka untuk menjadi manusia seutuhnya, yaitu manusia yang benar-benar mereka dan yang dapat melayani Tuhan sepuas hatinya. Ada sesuatu yang selalu saja membuat mereka gagal meraih kemenangan dalam kehidupan. Pada umumnya mereka sendiri tidak pernah mengetahui penyebab atau hal sebenarnya yang mereka hadapi. Tetapi menurut pengalaman saya dalam pelayanan, sering kali orang-orang itu menghadapi keadaan demikian karena mereka berada di bawah suatu kutuk. Sebaiknya saya menceritakan terlebih dahulu bagaimana saya sampai kepada kesimpulan tersebut. Beberapa puluh tahun yang lalu saya berkhotbah di sebuah gereja Presbiterian ( Protestan ) di Amerika Serikat, dalam rangkaian melayani orang-orang yang ingin dilepaskan dari kuasa gelap. Pada waktu itu saya sudah selesai berkhotbah,tetapi belum mulai mendoakan orang-orang yang datang untuk dilayani. Saya masih berdiri di mimbar, dan mulai dengan lebih cermat memperhatikan beberapa orang di antara para hadirin. Saya melihat suatu keluarga yang berada di baris paling depan di sebelah kiri saya,yaitu sepasang suami istri dan anak
perempuan mereka yang berusia belasan tahun. Ketika saya melihat mereka, tiba-tiba Roh Kudus berbicara kepada saya,” Keluarga itu berada di bawah suatu kutuk,” Entah bagaimana, saya merasa Tuhan menyuruh saya turun dari mimbar dan mendekati keluarga itu,” Bapak, saya percaya Tuhan berkata kepada saya bahwa keluarga Bapak berada di bawah suatu kutuk. Maukah Bapak saya doakan , untuk mematahkan kutukan dan melepaskan Bapak dari padanya, dalam nama Yesus?” Orang itu langsung menjawab,” Ya”. Pada waktu itu saya sendiri belum mengetahui mengapa bapak itu begitu cepat menerima keterangan saya itu. Maka saya kembali ke mimbar dan menaikkan sebuah doa yang singkat untuk mematahkan kutuk itu. Meskipun saya sendiri cukup jauh dari mereka, ada suatu reaksi yang tampak nyata sekali pada diri mereka masing-masing ketika kutuk itu dipatahkan. Lalu saya perhatikan bahwa kaki kiri anak itu perempuan itu terbungkus seluruhnya oleh balutan gips, dari pangkal paha sampai ke telapak kakinya. Maka saya berjalan kembali mendekati bapak itu dan berkata,” Bersediakah Bapa jika saya mendoakan kesembuhan anak Bapak?” Ia pun menjawab,”Ya, tetapi asal Bapak tahu saja, bahwa menurut para dokter kakinya tidak mungkin sembuh lagi, karena sudah tiga kali patah dalam waktu delapan belas bulan ini.” Kalau saya mendengar hal seperti itu sekarang, yaitu bahwa kaki seseorang patah sampai tiga kali dalam waktu 18 bulan, saya tidak memerlukan petunjuk yang lain lagi untuk memastikan bahwa keluarga tersebut berada di bawah suatu kutuk. Tetapi pada waktu itu, yang saya lihat kaki anak itu seluruhnya terbalut gips yang telah mengeras, maka saya hanya memegang kakinya itu dan berdoa. Saya mengucapkan sebuah doa yang singkat. Kisah yang sebenarnya cukup panjang dan berbelit-belit, tetapi saya akan mengemukakan garis besarnya saja di sini. Tak lama kemudian saya mendapat sepucuk surat dari ibu anak itu. Ia mengucapkan terima kasih, kaerena ketika mereka pergi ke rumah sakit untuk membuat foto Rontgen sesudah itu, hasil foto menunjukkan bahwa kaki anaknya sudah sembuh, maka tak lama kemudian balutan gips itu dibuka dan anak itu dapat berjalan dengan normal lagi. Ketika kemudian merenungkan kembali pengalaman tersebut, tiba-tiba saya berpikir. Tuhan menyuruh saya untuk berdoa bagi kesembuhan anak itu,tetapi terlebih dahulu Ia menunjukkan kepada saya bahwa keluarga itu berada di bawah suatu kutuk, sehingga saya harus matahkan kutuk itu dahulu. Mengapa ? Saya menyimpulkan bahwa anak itu tidak mungkin dapat disembuhkan sebelum kutuk itu dipatahkan. Dengan perkataan
lain, kutuk itu bagaikan suatu selubung yang tak keliatan yang menghalang-halangi berkat Tuhan, yang seharusnya diterima anak tersebut. Demikianlah, Tuhan mulai mengajar saya mengenai berkat dan kutuk ini. Ketika saya membuka ayat-ayat Alkitab, saya pun semakin kagum, karena ternyata ada banyak hal yang dikatakan dalam Alkitab mengenai hal ini. Tetapi saya juga heran mengapa hal ini jarang sekali dikhotbahkan di kebanyakan gereja yang saya kenal. Baru-baru ini saya berada di Afrika Selatan dan bertemu dengan seorang wanita Yahudi yang telah menjadi orang Kristen. Ia percaya kepada Tuhan Yesus dan diselamatkan, sesudah itu ia juga mengalami baptisan dalam Roh Kudus, Apa yang saya sampaikan sekarang merupakan kesaksiannya sendiri, yang ia ceritakan kepada saya dan Ruth, istri saya. Wanita ini adalah seorang sekretaris direksi yang benar-benar professional. Pada suatu hari ia mengikuti suatu seminar Kristen yang mengajarkan mengenai kuasa doa, dan ia benar-benar mempraktekkan pelajaran yang telah diterimanya itu. Ia meminta kepada Tuhan supaya diterima bekerja sebagai sekretaris direksi dengan mendapatkan gaji yang tertinggi di Cape Town kota tempat ia tinggal itu. Tuhan pun mengabulkan doanya! Ia diterima bekerja sebagai sekretaris direktur utama di sebuah perusahaan. Namun tak lama kemudian ia mengetahui bahwa semua pimpinan di perusahaan itu adalah anggota dari suatu agama sesat yang dipimpin oleh seorang pendeta wanita. Pada suatu hari direktur utama perusahaan itu berkata kepada sekretarisnya, “ Ibu Pendeta kami baru-baru ini mengucapkan suatu berkat atas kami dan kami minta tolong kepada Anda untuk mengetikkan kata-kata berkat yang telah diucapkannya itu.” Tetapi ketika wanita ini mulai mengetikkan kata-kata itu pada selembar kertas, ia kaget sekali, karena kata-kata yang harus diketik itu ternyata merupakan mantra. Sebagai orang Kristen yang taat, ia merasa tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan pengetikan itu. Maka ia pun menghadap majikannya dan menyatakan keberatannya. Ternyata direktur itu tidak marah, bahkan ia meminta maaf , karena tidak tahu bahwa hal itu bertentangan dengan hati nurani sekretarisnya itu. Saya tidak tahu persis apa yang kemudian terjadi, tetapi saya kira pendeta wanita itu mendengar apa yang terjadi, kemudian mengucapkan suatu doa tertentu untuk sekretaris tersebut. Yang jelas, doa nya bukan doa yang menghasilkan kebaikan! Karena tiba-tiba pada suatu hari, kedua belah tangan sekretaris itu terasa sakit sekali. Jari-jari tangannnya
menjadi bengkok dan kaku, tidak bias digerak-gerakkan lagi. Akibatnya, ia tak dapat melakukan pekerjaanya sebagi sekretaris. Sakitnya semakin menjadi-jadi, sehingga ia tidak dapat tidur pada malam hari. Ia bahkan tak dapat tidur seranjang dengan suaminya, sebab setiap kali tempat tidurnya bergoyang karenakan suaminya, jari-jari tangannya terasa sakit sekali. Akhirnya ia pergi ke dokter spesialis, dan melalui pemeriksaan yang teliti disimpulkan bahwa ia mengidap penyakin arthritis rematik ( sejenis penyakit tulang). Wanita yahudi itu mempunya teman yang juga seorang Kristen dan yang pernah mendengarkan seri kaset khotbah saya dalam bahasa Inggris yang berjudul “Kutukan, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Terlepas? “. Teman tersebut segera meminjamkan seri kaset itu kepadanya, lalu mereka mendengarkannya bersama-sama. Mereka mendengarkan ketiga kaset khotbah itu. Tetapi anehnya, ketika mereka sampai pada bagian akhir kaset yang ketiga, tiba-tiba kasetnya macet, persis pada bagian disaat saya mengajarkan doa yang harus diucapkan untuk meminta kepada Tuhan agar melapaskan para pendengar dari kutukan yang mengikat mereka. Kaset tersebut tidak bisa maju, tidak bisa juga mundur, bahkan dipencet keluar pun tidak bisa! Benar-benar pekerjaan Iblis! Tetapi untungnya, teman yang membawa kaset itu sebelumnya telah mengetikkan kata-kata doa kelepasan itu di sehelai kertas. Dan saat itu ia juga membawa serta kertas tersebut. Wanita yahudi itu adalah seorang intelektual dan ia tidak begitu mempercayai masalah kutuk itu. Sebenarnya ia mendengarkan kaset itu hanya karena tidak mau menyinggung perasaan temannya. Maka tatkala ia diminta mengucapkan doa yang tertulis itu, pada mulanya ia pun menolak. Tetapi setelah dibujuk, akhirnya ia bersedia juga membacakan doa itu. Begitu membacakan doa itu ( yang tidak sampai empat menit lamanya), tiba-tiba semua jari tangannya menjadi lurus dan normal kembali. Rasa sakitnya hilang dan pada akhir doa itu, ia telah sembuh sama sekali! Segera ia kembali ke dokter memeriksanya semula, dan setelah diperiksa ulang, dokter pun menyatakan bahwa ia telah sembuh total. Tetapi ada sesuatu yang perlu diperhatikan di sini. Semua itu terjadi hanya karena suatu hal. Pada saat itu tidak ada orang yang mendoakan kesembuhannya. Satu-satunya yang ada hanyalah doa yang dipanjatkan untuk mematahkan kutuk.
Nah, sekarang marilah kita memeriksa Alkitab dan melihat apa yang dikatakan di dalamnya mengenai hal berkat dan kutuk itu. Rupanya Alkitab mengatakan cukup banyak mengenai hal ini. Anda mungkin heran setelah mengetahui, betapa banyaknya keterangan Alkitab mengenai berkat dan kutuk. Biasanya, berkat dan kutuk dinyatakan melalui kata-kata, baik secara lisan atau tertulis. Tetapi kata-kata itu jelas bukan kata-kata yang biasa. Kata-kata itu mengandung suatu kuasa yang supranatural, yang ajaib ( gaib ). Kuasa dalam kata-kata itu ada
—oOo—
APA KATA ALKITAB MENGENAI BERKAT…
kalanya berasal dari Tuhan, tetapi ada kalanya juga dari Iblis. Salah satu hal yang istimewa mengenai berkat atau pun kutuk itu adalah, bahwa dampaknya dapat dirasakan sampai pada keturunanketurunan yang berikutnya. Karena itu, orang yang mendapatkan berkat atau pun kutuk, sering tidak mengetahui asal mula datangnya berkat atau kutuk itu. Sebab bisa saja berasal dari masa lampau, bahkan sampai ratusan tahun sebelumnya. Beberapa tahun yang lalu saya berkhotbah mengenai hal ini di kota Adelaide di Australia. Seorang ibu yang mendengarkan khotbah saya itu kemudian menulis surat kepada saya. Rupanya ia seorang dari keturunan bangsa Skotlandia, dan nenek moyangnya berasal dari sebuah keluarga bermarga Nixon. Ibu itu mengetahui ( dan ia memberikan fotokopi dokumen sebagai buktinya ) bahwa pada abad ke-16 Uskup Gereja Skotlandia pernah mengutuk keluarga Nixon itu ( karena perang suku yang sering terjadi antara orang Skot dan orang Inggris pada waktu itu). Ibu itu akhirnya menyadari bahwa hingga empat ratus tahun kemudian berbagai musibah terjadi dalam keluarganya sebagai akibat dari kutukan uskup tersebut. Anda boleh geleng-geleng kepala dan merasa heran, tetapi sekarang saya akan menunjukkan beberapa contoh yang terdapat dalam Alkitab mengenai hal ini. Jadi, kutuk atau berkat itu sebenarnya adalah kata-kata atau ucapan yang berisi suatu kekuatan gaib, yang dapat berasal dari Tuhan tetapi mungkin juga dari Iblis. Dan kata-kata itu jelas membawa suatu dampak atas kehidupan orang dan sedikit banyak menentukan nasib yang akan mereka alami. Seringkali kutuk atau berkat tersebut akan diteruskan kepada keturunan mereka yang selanjutnya bahkan sampai beribu-ribu tahun kemudian. Tetapi sejak pertama perlu saya tegaskan di sini, bahwa seandainya Anda berada di bawah suatu kutuk, Tuhan dapat menolong Anda, karena Ia telah menyediakan obat penawarnya. Tetapi terlebih dahulu saya ingin memberikan suatu gambaran yang lebih luas mengenai hal ini.
K
ita akan mulai dengan melihat beberapa contoh mengenai berkat yang disebutkan dalam Alkitab. Contoh yang pertama terdapat dalam Kejadian pasal 22 yang menceritakan tentang ketaatan Abraham ketika Tuhan menyuruhnya mempersembahkan Ishak, anaknya itu sebagai kurban sembelihan. Pada akhirnya Tuhan pun menyediakan seekor domba jantan yang harus dipersembahkan sebagai ganti Ishak. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, kata-Nya: “ Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri demikianlah firman TUHAN-: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segansegan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, “maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.” ( Kejadian 22:15-27 ) Perhatian, bahwa berkat itu akan turun terus menerus atas anak-cucuk ( keturunan ). ( Ishak ). Kemudian dikatakan, “ Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” ( Kejadian 22:18 ) Penting sekali untuk diperhatikan, apa sebabnya berkat itu diturunkan. Hal itu adalah karena Abraham mendengarkan ( artinya, menaati ) suara
TUHAN. Memang itulah kunci untuk mendapatkan berkat dari TUHAN, yaitu ketaatan. Selanjutnya, kalau Anda membaca terus sampai Kejadian pasal 27, di situ Anda akan melihat bagaimana Ishak pada gilirannya memberkati Yakub, anaknya. Tetapi seperti Anda ketahui, pada saat itu Ishak sebenarnya menyangka bahwa ia sedang memberkati Esau, anak sulungnya. Padahal pada saat itu Esau sedang berburu rusa di hutan untuk menyiapkan makanan yang dipesan ayahnya. Ternyata yang mendapatkan berkat adalah Yakub, adiknya, karena siasat Ribka, istri Ishak yang menyuruh anak emasnya itu untuk menyamar sebagai Esau. Untuk mengelabui Ishak yang telah buta itu, istrinya menyuruh Yakub mengenakan pakaian Esau dan memasakkan seorang anak kambing sebagai pengganti daging yang dijanjikan oleh Esau. Ribka membuat masakan kesukaan Ishak, dan kulit kambing itu pun diikatkannya pada leher dan kedua belah tangan Yakub supaya menyerupai tubuh Esau yang berbulu ( karena Yakub berkulit mulus, sedang kan Esau berbulu lebat ).
“dan tanah-tanah gemuk di bumi “dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. “Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, “dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; “jadilah tuan atas saudara-saudaramu, “dan anak-anak ibumi akan sujud kepadamu, “Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, “dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia.” Bayangkanlah , betapa luar biasanya berkat yang diucapkan pada waktu itu, dan berkat itu akan turun atau keturunan-keturunan Yakub yang selanjutnya. Tidak lama kemudian, datanglah Esau dengan membawa daging yang telah dimasaknya. Ia menawarkannya kepada ayahnya. Maka ayahnya pun sadar bahwa ia telah ditipu dan bahwa yang telah diberkatinya itu adalah Yakub, bukan Esau. Tetapi perhatikan apa yang kemudian dikatakan oleh Ishak:
Yakob menghadap ayahnya dengan berpura-pura sebagai Esau, dan Ishak bertanya kepadanya,” Benarkah engkau ini anakku Esau? “ Yakub berkata,” Benar “, padahal ia berdusta. Kemudian Ishak pun memberkati Yakub, dan ucapan berkatnya adalah sebagai berikut:
Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: “Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati.” ( Kejadian 27:33 )
Tetapi ia masih bertanya: “ Benarkah engkau ini anakku Esau? “ Jawabannya: “ Ya! “ Lalu berkatalah Ishak: “ Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku agar aku memberkati engkau “ ( Kejadian 27:24-25a )
Mengherankan sekali, bukan? Ishak mengira bahwa yang diberkatinya adalah Esau, tetapi ia mengetahui bahwa kata-kata yang telah diucapkannya itu bukan berasal dari dirinya sendiri. Berkat yang diucapkannya merupakan suatu nubuat, dan karena sifat kenabiannya itu kata-kata tersebut tak dapat di tarik kembali.
[Anda harus mengerti bahwa pada saat itu sebenarnya Ishak membuat suatu kesalahan oleh karena terbawa oleh keinginan dagingnya. Ia ingin mengenyangkan perut dengan makanan kegemarannya sebelum mengucapkan berkat itu.]
Maka Yakublah yang menerima berkat itu, bukan Esau. Hal yang terutama ingin saya perlihatkan kepada Anda adalah bahwa berkat itu bersifat supranatural, ajaib. Berkat itu bukan sekedar suatu harapan yang timbul dari sebuah lamunan yang kosong. Ia bukan sekedar ucapan manusia yang dicetuskan oleh suatu dorongan perasaan. Berkat merupakan kata-kata yang mempunyai kuasa yang ajaib dan menentukan nasib seseorang. Hal tersebut berlaku dalam hal berkat, dan berlaku juga dalam hal kutuk.
Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepada-kepadanya, lalu ia minum. Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya, “ Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku.” Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: “ Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN. Tuhan akan memberikan kepadamu embun yang dari langit.
—oOo—
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “ Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukan kepadamu.” [ Perhatikan bahwa panggilan Abraham itu terdiri dari tujuh bagian. ]
APA
KATA ALKITAB
MENGENAI
KUTUK
T
erlebih dahulu kita akan membuka Amsal 26:2 Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.
Hal ini penting sekali untuk dimengerti. Apabila terdapat suatu kutuk, pasti ada suatu alasan tertentu yang menyebabkannya. Supaya dapat terlepas dari kutuk, penting sekali untuk menemukan apa yang sesungguhnya menyebabkannya. Karena kutuk tidak pernah datang tanpa suatu alasan tertentu. Marilah kita mempelajari bersama beberapa hal yang dapat menyebabkan kutuk.
I.
Dikutuk oleh Tuhan
Tidak jarang Tuhan sendirilah yang mengutuk seseorang atau bahkan suatu bangsa tertentu. Kutuk merupakan salah satu bentuk penghukuman TUHAN yang paling berat. 1. Kejadian 12:1-3. Mari kita mengingat kembali cara Tuhan memanggil Abraham di dalam Kejadian 12. Pada waktu itu namanya masih Abram, dan Tuhan memanggilnya untuk keluar dari Ur Kasdim, kota tempat kediamannya. Sebenarnya panggilan Tuhan kepada Abraham itu terbagi dalam tujuh tahapan.
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
“ Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar; Dan memberkati engkau Serta membuat namamu masyhur Dan engkau akan menjadi berkat Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau Dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau Dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” ( Kejadian 12:1-3 )
Itulah panggilan Abraham yang mencakup tujuh perkara, yaitu takdir TUHAN bagi Abraham yang terdiri dari tujuh hal. Tetapi perhatikan juga bahwa hal keenam yang disebutkan adalah kutuk bagi siapa yang berani mengutuk Abraham. Takdir ini berlaku bukan hanya bagi Abraham, tetapi juga bagi keturunan Abraham: Yakub dan bani Israel, yaitu bangsa Yahudi. Hal ini penting sekali untuk disadari oleh semua orang. Apabila Tuhan memanggil seseorang untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, sudah pasti orang itu akan menjadi sasaran kebencian Iblis yang luar biasa. Oleh karena itulah Tuhan memberikan suatu perlindungan khusus buad Abraham. Ia berkata, “ Aku akan mengutuk orang yang mengutuk kamu”. Apabila diterjemahkan dalam bahasa dan budaya zaman modern, apakah arti kata-kata itu ? Bagaimanakah seseorang dapat mengutuk keturunan Abraham pada zaman sekarang ? Dewasa ini kita mengenal apa yang disebut “ rasialisme “, yaitu suatu paham terhadap anggota masyarakat yang berasal dari suatu rasa tau rumpun bangsa tertentu. Didalam Alkitab Tuhan jelas mengutuk sikap rasialis demikian, terlebih lagi jika kebencian itu ditunjukan terhadap umat-Nya yang merupakan anak cucu Abraham. Orang yang mengerti sejarah, tak ada yang akan membantah bahwa bangsa Yahudi merupakan bangsa yang paling dibenci oleh semua bangsa dan yang memang paling membutuhkan perlindungan Tuhan selama ini. Itulah suatu factor penyebab kutuk yang pelu sekali diperhatikan. Siapa tahu, hal itu pula yang menjadi faktor penyebab yang mempengaruhi kehidupan tertentu yang membaca buku ini. Anda atau orang tua Anda,
atau bahkan nenek moyang Anda mungkin telah membenci dan memusuhi anak cucu Abraham selama ini. Anda telah ikut mengucapkan kata-kata mencela dan mengecam mereka, Anda telah mengutuk mereka. Ketahuilah, Saudara, kutuk Anda itu akan mengundang kutuk Tuhan atas diri Anda dan kehidupan Anda. Dalam bagian yang lain saya akan menerangkan cara dapat terlepas dari kutuk yang menimpa kehidupan Anda itu. Tetapi ini hanyalah satu di antara sekian banyak kutuk yang mungkin ada dalam kehidupan Anda.
2. Ulangan 27:11-26 Di dalam Ulangan 27, Tuhan memberikan suatu ketetapan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel segera sesudah mereka mendiami negeri yang dijanjikan kepada mereka. Mereka harus bersumpah bahwa mereka akan terkena dua belas macam kutuk, jika mereka ingkar janji kepada Tuhan dalam hal-hal tertentu. Pada hari itu Musa memberi perintah kepada bangsa itu ( bangsa Israel ): “Sesudah kamu menyeberangi sungai Yordan, maka mereka inilah yang harus berdiri di gunung Gerizim untuk memberkati bangsa itu, yakni suku Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Yusuf dan Benyamin. Dan mereka inilah yang harus berdiri di gunung Ebal untuk mengutuki, yakni suku Ruben, Gad, Asyer, Zebulon, Dan serta Naftali.” ( Ulangan 27:12-13 ) Apabila mereka masuk ke dalam Negeri Perjanjian, hanya terdapat dua kemungkinan bagi mereka. Mereka pasti akan diberkati apabila taat kepada Tuhan, dan pasti akan dikutuk pula jika tidak taat. Tidak akan kemungkinan lain bagi mereka pada saat melangkah masuk dan menginjak tanah di Negeri Perjanjian itu. Ada pun dua belas kutuk itu disebutkan satu persatu sebagai berikut: (a) Pemujaan Berhala dan Ilah Palsu “ Maka haruslah orang-orang Lewi mulai bicara dan mengatakan kepada seluruh orang Israel dengan suara nyaring: Terkutuklah orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi Tuhan, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya dengan tersembunyi. Dia seluruh bangsa itu haruslah menjawab: Amin.”
( Ulangan 27 : 14-15 ) Seluruh bangsa Israel harus bersama-sama mengucapkan sumpah, bahwa mereka akan terkena kutuk apabila melakukan penyembahan berhala dan memuja ilah palsu, atau dengan memakai istilah zaman sekarang, apabila mereka terlibat dalam okultisme atau spritisme ( berhubungan dengan alam roh yang gaib ). Sesungguhnya, itulah penyebab yang paling utama dari kutuk menimpa kehidupan orang-orang tertentu, yaitu karena mereka telah menyembah berhala. Artinya mereka memuja yang bukan Tuhan, sehingga terlibat dalam halhal yang berbau mistik. Dalam Keluaran 20:2-5 ( Perintah pertama dari Sepuluh Perintah Tuhan ) Tuhan berkata: “ Akulah Tuhan, Tuhan-mu…. Jangan ada padamu Tuhan lain dihadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada… Jangan sujud menyembah, kepadanya atau beribadah kepadanya.” Lalu Tuhan berkata,” Kalau kamu tetap melakukannya juga, Aku [akan] membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku”. Artinya, bukan saja kamu sendiri, tetapi keturunanmupun akan menerima pembalasanKu sampai generasi yang ketiga dan keempat. Jadi, mungkin juga Anda terpaksa mengalami begitu banyak kesulitan dalam kehidupanmu selama ini karena banyak kesulitan dalam kehidupanmu selama ini karena ulah kakek atau nenek Anda, atau kaum leluhur Anda yang terdahulu. Kini Anda mengerti, betapa pentingnya suatu diagnose untuk mencari serta menemukan penyebab dari “ penyakit “ ( masalah ) yang menghinggapi Anda selama ini. Selanjutnya, sejumlah kutuk lain yang terdapat dalam Ulangan 27, itu akan saya ringkaskan sebagai berikut:
(b) Tidak Menghormati Orang Tua Jangan sekali-kali kita memandang remeh akan hal kurang menghormati orang tua ini. Saya tidak ragu untuk mengatakan bahwa di antara pembaca buku ini pasti ada yang terus-menerus mengalami problem dalam kehidupannya, disebabkan oleh sikap mereka yang salah terhadap orang tua. Ingatkah Anda pada perintah pertama dari Sepuluh Perintah itu, yang disertai suatu berkat?”Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu [ dan kamu senang ] di tanah yang diberikan Tuhan,
Tuhanmu, kepadamu.” Itu berarti, orang yang tidak melakukan perintah Tuhan ini akan mengalami hal yang sebaliknya dari berkat itu ( tidak senang dan tidak panjang umur ). Saya sudah cukup lama melayani sebagai hamba Tuhan, dan belum pernah saya bertemu dengan orang yang bersikap kurang hormat terhadap ayah dan ibunya dan hidupnya senang. Saya percaya benar, bahwa tidak ada orang yang menghina orang tuanya akan berhasil dalam kehidupannya. Karena orang yang menghina orang tua, pasti akan terkena kutuk. Saya tidak mengatakan bahwa Anda harus selalu menyetujui segala pendapat orang tua Anda atau selalu bahwa Anda harus melakukan apa saja yang mereka perintahkan. Untuk hal itu kita harus melihat dahulu, apakah orang tua Anda memang hidup dengan benar. Tetapi, bagaimana pun juga, Anda harus menghormati mereka sebagai orang tua. Itulah perintah Tuhan yang pertama yang dikaitkan dengan suatu berkat yang dijanjikan Tuhan. Sungguh tak terhitung lagi orang yang saya layani, yang kehidupannya kemudian menjadi baik kembali sesudah mereka mengubah sikap dan membereskan hubungan dengan orang tua mereka. Dan saya juga mengetahui banyak orang yang tidak mau mengubah sikapnya, sehingga kehidupannya tidak pernah beres sampai sekarang. Saya teringat pada salah seorang kerabat saya yang meninggal pada usia empat puluh tahun karena penyakit kanker. Ia seorang Kristen yang telah diselematkan, bahkan dibaptiskan dalam Roh Kudus dan melayani sebagai Hamba Tuhan. Tetapi ia tidak pernah benar-benar menikmati berkat Tuhan, karena sampai akhir hayatnya ia tak pernah membereskan hubungannya dengan ibu kandungnya sendiri. Memang, ibunya terlibat spiritisme, dan Anda dapat membayangkan betapa banyaknya kesulitan yang dihadapi oleh Hamba Tuhan ini dalam hubungannya dengan ibunya itu. Tetapi sesungguhnya ia tidak perlu mengalami segala kesulitan tersebut, seandainya saja ia sejak semula membereskan hubungan dengan ibunya itu. Di sini saya tidak hanya menyampaikan suatu teori. Saya menceritakan sesuatu yang benar-benar telah saya lihat sendiri. ( c ) Hubungan Seks yang Serong atau Tak Normal Hubungan seks yang tidak lazim, dalam bentuk apa pun juga, pasti akan terkena kutuk. Orang yang melakukan perbuatan homoseks, lesbian, atau berhubungan kelamin dengan hewan pasti akan tertimpa
kutuk. Demikian juga yang akan dialami oleh orang yang berhubungan seks dengan anggota keluarga yang bukan suami/istrinya sendiri. Tetapi pada kenyataannya, dewasa ini begitu banyak anak kecil yang menjadi korban keganasan nafsu seks ayah mereka sendiri. ( d ) Penindasan Terhadap Orang yang Lemah. Dalam berbagai khotbah saya pernah menyebutkan mengenai orangorang pribumi Amerika dari suku Indian, yang pernah mengutuk Gedung Putih ( gedung pusat pemerintahan Amerika Serikat), karena pemerintah Amerika terlalu sering melanggar perjanjian mereka dengan penduduk pribumi itu. Jangan main-main, Saudara, kutuk orang-orang Indian itu sungguh manjur! Tahukah Anda, bahwa dalam periode antara tahun 1860-1980, presiden yang terpilih oleh rakyat Amerika tepat pada setiap kurun waktu 20 tahun akhirnya selalu meninggal dunia secara mendadak selama masa jabatannya?! Ada dua hal yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Pertama, adalah karena pemerintah Amerika Serikat selalu ingkar janji terhadap orang-orang Indian. Dan kedua, karena di dalam Gedung Putih itu pernah dilakukan suatu upacara pemanggilan arwah, atas izin Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat yang terpilih pada tahun 1890. Notabene yang mengadakan upacara untuk berhubungan dengan rohroh halus itu adalah istri Presiden sendiri. Ibu Negara itu pada akhirnya masuk rumah sakit jiwa. Seperti Anda lihat, hal-hal ini bukan saja membawa akibat negative dalam kehidupan pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bangsa secara keseluruhan pun akan terkena akibatnya. Saya percaya bahwa hal yang sama hampir terjadi juga pada mantan Presiden Reagan. Seperti diketahui, beliau nyaris terbunuh ketika baru saja menjabat sebagai presiden. Syukurlah, hanya beberapa jam sebelum pengambilan sumpah jabatannya sebagai presiden, diadakan suatu kebaktian besar dan umat Tuhan berkumpul untuk berdoa dengan penuh iman. Pada waktu itu kami berdoa mematahkan kutuk yang ada bukan saja atas presiden secara pribadi, tetapi juga kutuk yang ada pada lembaga kepresidenan itu. Anda sendiri tahu, kutuk itu hampir saja membawa korban. Peluru yang ditembakkan itu hanya meleset beberapa sentimeter dari jantung beliau, tetapi saya percaya nyawa
presiden diselamatkan karena Tuhan menjawab doa-doa kami yang memohon agar Tuhan melepaskan presiden dari kutuk tersebut. Mudah-mudahan Anda menyadari bahwa ini bukan hanya suatu teori. Hal ini adalah masalah yang serius, karena menyulitkan dan mendatangkan sial dalam kehidupan banyak orang dan banyak bangsa di dunia pada waktu itu.
3. YEREMIA 17:5-6 Kutuk yang lain terdapat didalam ayat ini. Beginilah firman Tuhan:” Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! [Perhatikan apa yang dinyatakan dalam kutuk ini.] Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah hangus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.” ( Yeremia 17:5-6 ) Memang seperti itulah nasib orang yang terkena kutuk. Orang-orang lain menerima curahan hujan ( yaitu berkat, kehidupan yang subur dan makmur), tetapi orang itu sendiri seakan-akan tinggal sebatang kara di sebuah negeri yang tandus dan tidak pernah mengalami curahan hujan itu. Mengapa ? Karena kutuk itu. Apakah yang menyebabkan kutuk itu ? Karena ia telah mengandalkan manusia, mengandalkan kekuatannya sendiri. Ia terlalu bersandar kepada kemampuan manusia dan sumber daya materi. Hatinya pun sudah jauh dari Tuhan. Saya percaya itulah kutuk yang pada saat ini menggerapi banyak gereja! Dahulu sebagian gereja itu pernah mencicipi berkat dan kasih karunia Tuhan, tetapi kemudian mereka meninggalkan Tuhan karena lebih percaya kepada usaha mereka, kecemerlangan otak dan agama bikinan mereka sendiri. Mereka terlalu mengandalkan kekuatan manusia. Maka berkat Tuhan pun dicabut, dan pada akhirnya seluruh jemaat terkena kutuk. Saya sudah sering berkhotbah di dalam gereja-gereja yang terkena kutuk
seperti itu. Pendeta sudah berjuang mati-matian, dan terus berkhotbah dari Firman Tuhan, tetapi hasilnya tetap nihil, karena kutuk itu tidak pernah di cabut.
4. Zakharia 5:1-4 Di dalam Zakharia 5 Nabib Zakharia mendapat penglihatan mengenai sebuah gulungan kertas yang baik sisi luar maupun dalamnya bertuliskan berbagai kutuk. Di satu sisi kertas tertulis segala kutuk yang menimpa orang-orang yang mencuri. Sisi yang lain berisi kutuk yang ditimpakan kepada orang-orang yang bersumpah palsu dalam nama Tuhan. Apabila kutuk itu terbang masuk ke dalam rumah penduduk, rumahnya akan hancur. Demikian juga sekarang. Banyak rumahtangga sedang mengalami kehancuran,karena ada kutuk yang terbang masuk. Keluargakeluarga hancur karena terkena kutuk. Dalam hati saya berpikir, berapa banyak jumlah orang-orang yang terkena kutuk itu, apabila kita menghitung semua orang yang pernah mencuri atau bersaksi dusta. Berapa banyak orang yang tidak jujur dalam mengisi formulir pajak penghasilan mereka? Tahukah Anda, bahwa engkau bisa terkena kutuk karena ketidak jujuran semacam itu? Di Amerika cukup banyak orang yang melakukan hal tersebut, dan tidak sedikit di antara mereka adalah pengunjung gereja yang tetap.
II.
Dikutuk oleh Hamba Tuhan.
Kita akan melihat beberapa contoh. Yang pertama adalah Yosua. Di dalam Yosua 6:26 bani Israel telah berhasil mengalahkan kota Yerikho dengan ajaib sekali. Kemudian Yosua mengutuk siapa pun juga yang akan berusaha membangun kota Yerikho itu di waktuwaktu berikutnya. Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya:” Terkutuklah di hadapan Tuhan orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!” Kata-kata itu diucapkan sekitar tahun 1300 s.M. Dan kira-kira pada tahun 800 s.M. seseorang membangun kembali kota Yerikho, seperti tercatat di dalam 1 Raja-Raja 16:34.
Pada jamannya itu [zaman Raja Ahab,kurang lebih 500 ratus tahun kemudian] Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Dengan membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Yosua bin Nun. Lima ratus tahun setelah Yosua mengucapkannya, kutuk itu menimpa orang yang membangun kembali kota Yerikho itu. Ia harus membayarnya dengan nyawa dua orang anaknya. Dapatkah Anda bayangkan, seandainya para dokter pada waktu itu memeriksa mayat kedua anak itu untuk mencari penyebab kematiannya? Pasti tidak akan menemukan sebab-musababnya secara medis yang jelas. Mereka menjadi makin lemah dan mati begitu saja. Tetapi para dokter itu tidak tahu, bahwa penyebab kematian mereka adalah suatu kutuk yang diucapkan 500 tahun sebelumnya oleh seorang hamba Tuhan. Hamba Tuhan itu menghukum kota Yerikho sebagai kota yang berdasarkan ketetapan Tuhan tak boleh dibangun kembali. Dapatkah Anda melihat, bahwa bisa saja persoalan dalam kehidupan Anda disebabkan oleh sesuatu yang terjadi ratusan tahun yang lalu? Contoh yang lain adalah kata-kata Daud di dalam lagu yang digubahnya untuk mengenang kematian Raja Saul dan Yonatan, di dalam II Samuel 1:21. Dalam arti tertentu, Daud dapat dikatakan sebaga orang yang hebat dalam hal mengutuk! Tidak sedikit kutuk yang mengerikan yang di ucapkan Daud atas orang-orang tertentu.
Anda, bahwa kata-kata itu benar-benar diucapkan kira-kira seribu tahun sebelum Masehi dan sekarang ini kita sudah melewati tahun 2000 Masehi. Jika sekarang Anda pergi ke daerah pegunungan Gilboa itu Anda dapat melihat sendiri, betapa tandusnya gunung itu. Padahal di semua gunung lain di sekitarnya dan tanaman-tanaman lain. Pemerintahan sedang giat-giatnya melakukan program menanam segala macam pohon di daerah sampai sekarang tidak pernah berhasil!
tumbuh banyak pohon Israel yang sekarang penghijauan,berusaha pegunungan itu,tetapi
Apa sebabnya? Karena kata-kata iyang diucapkan oleh Daud 3.000 tahun yang lampau itu. Ada suatu bukti yang nyata di negeri Israel sampai sekarang. Kutuk itu tidak main-main! Tentu Anda juga ingat cerita mengenai pelayan nabi Elisa yang bernama Gehazi. Alkisah, Gehazi tidak menaati perintah tuannya danberlari menyusul panglima Naaman yang baru saja mengalami mujizat kesembuhan. Gehazi meminta hadiah uang dan pakaian kemudian menyembunyikannya di suatu tempat. Tetapi ketika Gehazi kembali,’ kata Elisa kepadanya:” Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? “ Kemudian ia berkata,” Maka, sekarang,….penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya.’Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.”
Jikalau Anda membaca sebagian mazmur yang digubahnya, mungkin bulu roma Anda akan berdiri apabila membayangkannya! Itulah salah satu bagian dari pelayanan yang dilakukan seorang hamba Tuhan. Hamba-hamba Tuhan bukan hanya bukan hanya memberkati, terkadang mereka pun dapat mengutuk.
Akibat dari apakah semua itu? Akibat dari kutuk yang diucapkan oleh seorang hamba Tuhan.
Inilah yang dikatakan oleh Daud di dalam lagu gubahannya yang indah mengenai Saul dan Yonatan itu:
“Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendapat apa-apaa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
“Hai gunung-gunung di Gilboa! Jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak.” Maka akalkah bahwa seseorang berbicara kepada sebuah pegunungan? Apakah hal itu tidak aneh? Tetapi saya tegaskan kepada
Ada sebuah contoh lain di Perjanjian Baru yaitu dalam Markus 11:12-13:
Walaupun saya tidak berani bersikap dogmatis dalam hal ini, saya percaya bahwa pada jenis ara tersebut, sebelum pohon itu menghasilkan buah pada musimnya, terlebih dahulu akan tumbuh
semacam buah awal yang lebih kecil dan bulat. Orang-orang Arab menanamkan buah awal yang kecil dan bulat itu sebagai “ yang jatuh itu “.
apa yang Kuperbuat dengan pohon aram tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Hal itu akan terjadi.”
Masakan Yesus marah-marah karena tidak menemukan buah ara, padahal memang bukan musimnya? Tetapi rupanya ayat-ayat Firman ini mengajarkan bahwa pohon ara itu pasti tidak akan berubah, karena buah-awal yang semestinya tumbuh lebih dahulu itu pun ternyata tidak muncul. Maka Yesus mengetahui bahwa pohon itu tidak mungkin berbuah. Lalu apakah yang dilakukan oleh-Nya? Ia berbicara kepada pohon itu. Masuk akalkah hal itu? Maka Yesus berkata kepada pohon itu,
Kita perlu menyadari bahwa kuasa yang telah diberikan kepada kita sesungguhnya dahsyat sekali. Kita ini sebenarnya sama seperti Nabi Musa ketika ia dipanggil Tuhan untuk kembali ke negeri Mesir dan membebaskan bani Israel. Musa berkata,” Saya tidak mempunyai apa-apa, dengan apa saya harus pergi?” Tuhan berfirman kepadanya: “ Apakah yang di tanganmu itu? “ Jawab Musa: “ Tongkat.” Firman TUHAN: “ Lemparkanlah itu ke tanah.”
“Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Murid-murid-Nya pun mendengar hal itu. Saya rasa mereka berpikir dalam hati, “ Wah, Tuhan kita rupanya agak ‘ Over Acting’, Nih!” Tetapi kemudian kita membaca di dalam ayat 20: Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. Dua puluh empat jam kemudian pohon itu benar-benar sudah kering ( mati ). Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus:” Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kau kutuk itu sudah kering.” Perhatikan, kata-kata Petrus: “ Kau kutuk”. Akibatnya, pohon itu “ kering “. Sekarang kita akan melihat Matius 21:20-21, mengisahkan mengenai pohon ara yang dikutuk itu.
yang
juga
Apa yang dilakukan Tuhan terhadap pohon ara tersebut? Ia mengutuknya. Tetapi perhatikan bahwa Yesus selanjutnya juga membenarkan untuk mengutuk sesuatu. Ia berkata, “ Kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara…” Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: “ Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering? “ Yesus menjawab mereka : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat
Apa yang terjadi? Pada waktu tongkat gembala itu jatuh ke tanah ia berubah menjadi seekor ukar, sehingga Musa cepat-cepat lari menjauhi benda yang tadinya ia genggam dalam tangannya itu. Maka Tuhan berkata, hanya itulah yang diperlukan Musa, yaitu tongkat gembalanya. “ Berangkatlah ke Mesir dan laksanakan tugasmu itu. “ Banya di antara kita sama seperti Musa. Kita mengenggam sebuah tongkat di tangan kita. Kita tidak menyadari bahwa jika tongkat itu kita lempar ke tanah ia dapat berubah menjadi seekor ular. Ada sebuah kisah nyata yang ingin saya sampaikan kepada Anda. Pada tahun 1965 saya bersama hamba Tuhan kepada yang lain menggembalakan sebuah jemaat di kota Chicago di Amerika Serikat. Di sudut jalan , persis di samping gedung gereja kami. Bar itu tidak saja menjual minuman keras, tetapi juga merupakan sarang pelacur dan pusat perdagangan obat terlarang ( obat bius ). Pada suatu hari dalam bulan Oktober kami sedang mengadakan kebaktian doa di dalam gedung gereja. Saya berada di mimbar sebagai salah seorang yang sedang memimpin doa. Entah bagaimana, tanpa merencanakannya sebelumnya, tiba-tiba saya berdiri dan berkata,” Dalam nama Yesus aku mengutuk bar itu.” Sehabis itu saya melupakan kejadian tersebut. Tetapi pada hari Natal kira-kira pukul 4 pagi telpon berdering di rumah kami. “Bapak Prince, gereja kita terbakar! Maukah Bapak datang melihatnya?” Pada waktu itu sedang musim dingin dan suhu udara pagi itu di bawah titik beku, maka dalam hati saya berpikir, “ Tidak, sebenarnya saya tidak mau datang melihatnya.” Tetapi kemudian saya berpikir lagi,” Kalau saya tidak pergi untuk melihat
gereja kami yang sedang terbakar, nanti orang mengira saya kurang peduli.” Maka saya masuk ke dalam mobil dengan istri saya ( Lydia, istri pertama saya, yang sekarang sudah meninggal ) dan kami berangkat ke sana. Dari kejauhan kami melihat api membubung tinggi ke langit dan asap yang tebal mengepul ke atas. Tetapi setelah kami sampai, melihat bahwa yang terbakar itu bukan gereja, melainkan bar itu. Tetapi anginya sedang menghembus ke arah gereja yang berada tepat di sebelahnya. Namun sesampai kami di sana, arah anginya langsung berbalik 180 derajat dan kobaran api tidak lagi menjilat kearah gereja. Maka bar itu terbakar habis sama sekali, tetapi gedung gereja tidak mengalami kerusakan apa pun, hanya dindingnya hitam terkena asap. Komandan Barisan Pemadam Kebakaran berkata kepada salah seorang penatua kami,” Heran sekali, gereja Anda tidak ikut terbakar! Rupa-rupanya Anda mempunyai koneksi yang baik dengan yang di atas sana!” Tahukah Anda, mengapa peristiwa itu terjadi? Karena suatu kutuk. Setelah saya menyaksikan kejadian itu, saya pun berpikir dalam hati,” Bapak Prince, mulai sekarang engkau harus lebih berhati-hati apabila engkau berdoa untuk sesuatu!” Perasaan saya pada waktu itu hampir sama seperti Musa, saya menjadi ngeri sendiri setelah menyadari kuasa yang ada di tangan saya!
III.
Dikutuk Orang yang Mempunyai Otoritas
Ini adalah salah satu sumber utama yang dapat mengakibatkan suatu kutuk. Tuhan memang mengatur kehidupan manusia sedemikian rupa, sehingga harus ada orang-orang tertentu yang memiliki otoritas atas seseorang atau sejumlah orang yang lain. Contoh yang nyata adalah kaum bapa, yang menurut Firman Tuhan memang mempunyai Otoritas atas keluarganya. Disini juga dipersoalkan, apakah kita senang akan hal ini atau tidak, apakah kita menentang keadaan ini atau tidak. Yang jelas, seorang ayah mempunya otoritas atas keluarganya. Adalah salahnya sendiri, apabila ia tidak memakai otoritas atau wewenang yang ada padanya itu. Contoh yang lain adalah otoritas suami atas istrinya sendiri. Hubungan antara keduanya itu erat sekali. Alkitab bahwa Tuhan adalah kepada Kristus. Kristus adalah kepala suami, dan suami adalah
kepala istri. Orang yang memperjuangkan emansipasi wanita boleh berkata apa saja, tetapi kenyataan tentang otoritas suami tersebut tak dapat di ingkari. Kita boleh saja mengajukan keberatan, tetapi itu tak akan mengubah keadaan. Karena Tuhan sudah mengaturnya demikian! Marilah kita melihat apa yang terjadi dengan Yakub dan keluarganya. Sudah lebih dari empat belas tahun Yakub bekerja pada Laban, pamannya. Kini ia mempunya dua orang istri dengan gundiknya masing-masing, ditambah sebelas orang anak. Pada suatu hari ia memutuskan untuk kabur dan kembali ke negeri yang dijanjikan Tuhan kepada kakek-neneknya. Ia pergi secara diam-diam, karena takud bahwa paman Laban akan meminta kembali kedua istrinya, sebab mereka adalah putrinya. Tetapi Laban mengejar mereka dan akhirnya mereka bertemu di dekat perbatasan negeri Kanaan. Ketika mereka meninggalkan laban, putrinya yang bernama Rahel, yaitu kedua Yakub, telah mencuri patung berhala, pusaka keluarga ayahnya. Ada dua dosa yang dilakukan waktu itu : yang pertama, seharusnya Laban tidak boleh menyimpan patung berhala sebagai pusaka keluarga, dan yang kedua, Rahel seharusnya tidak mencuri benda-benda keramat itu. Tetapi nyatanya ia melakukan hal itu. Laban menjadi sangat marah kerena pusaka keluarganya di ambil. Maka ketika bertemu dengan Yakub yang berhasil dikejarnya, Laban bertanya mengapa Yakub pergi tanpa pamit dan mengapa ia telah mencuri patung-patung berhala keluarga. Yakub memang tidak tahu bahwa Rahel lah yang mengambil patungpatung itu. Rahel berhasil mengelabui ayahnya, supaya tidka menemukan patung curian itu di pelana untanya. Tetapi Yakub marah sekali. Ia tersinggung karena dituduh mencuri patung mertuanya, dan ia pun berkata di dalam Kejadian 31:32: Tetapi pada siapa engkau menemui dewa-dewamu itu, janganlah ia hidup lagi. Dalam bahasa Ibrani kalimat itu berbunyi,” jangan biarkan orang hidup. “ Ucapan itu jelas merupakan suatu kutuk, dan yang mempunyai otoritas atas Rahel. Kata-kata itu ternyata bertuah, karena yang mengucapkannya mempunyai suatu otoritas.
Tahukah Anda, apa yang terjadi kemudian? Rahel mati ketika melahirkan anaknya yang kedua, karena Yakub telah mengutuk istrinya sendiri. Kutuk itu tidak pergi jauh-jauh tetapi telah menimpa keluarganya sendiri. Salah satu figure atau sosok yang mempunyai otoritas paling besar adalah figure ayah. Yang paling didambakan oleh semua manusia adalah berkat Tuhan, sedangkan hal kedua yang didambakan sesudah itu adalah berkat dan restu seorang ayah. Dan salah satu hal yang paling harus ditakuti adalah kutuk seorang ayah. Banyak ayah yang secara tidak sadar telah mengutuk anaknya sendiri. Saya tahu hal ini, karena begitu sering saya bertemu dengan orang-orang yang terkena kutuk dari ayahnya, sehingga harus saya layani untuk terlepas dari kutuk tersebut. Misalkan seorang ayah mempunya tiga orang anak. Anak yang sulung pandai, begitu juga anak yang ketiga, tetapi anak yang tengah mungkin tidak begitu cerdas. Maka ayah itu kurang begitu senang dengan anak yang kedua itu. ( Saya memperhatikan suatu kenyataan mengenai orang tua pada umumnya: biasanya anak yang paling tidak mereka senangi adalah yang paling mirip dengan mereka sendiri. Saya kira ini adalah karena tidak senang dengan sifat-sifat jelek yang sama yang ada pada diri mereka sendiri.) Lalu ayah itu mengatakan kepada anaknya yang kedua,” Kamu tak akan pernah menjadi orang. Kamu tak mungkin berhasil. Kakak-adik mu hebat, tetapi kamu akan mengalami kegagalan dalam hidupmu.” Tahukah Anda, apakah yang diucapkan oleh ayah itu? Suatu kutuk. Anda mungkin akan terkejut jika melihat betapa banyaknya orang yang harus bergulat dan mengalami kesusahan dalam kehidupannya, hanya karena pernah dikutuk oleh orang tua sendiri. Figur lain yang berada dalam kedudukan untuk mengutuk adalah gembala jemaat, karena seorang gembala jemaat mempunyai otoritas rohani atas jemaatnya. Misalnyakan saja seorang gembala jemaat mengalami perselisihan dengan seorang anggota jemaatnya, kemudian orang itu meninggalkan gereja dalam suasana yang kurang baik, lalu gembala itu berkata,” Ke mana pun Saudara pergi, Saudara tak akan berhasil. Sebelum Anda membereskan persoalan dengan gereja ini, Anda tidak akan pernah berkembang di tempat lain.”
Tahukah Anda, apa yang di ucapkan oleh gembala itu? Suatu kutuk. Kelompok-kelompok keagamaan tertentu terkenal kejam dalam hal ini: Jika Anda meninggalkan kelompok tersebut, pasti semua anggotanya akan menggutuk Anda. Percayalah, Saudaraku, hal ini bukan sesuatu yang main-main. Hal ini merupakan suatu kenyataan.
IV.
Terkena oleh Kutuk Anda Sendiri
Ada pula kutuk yang diakibatkan oleh diri kita sendiri. Hal ini sudah sering terjadi. Kita dapat melihat kembali kisah mengenai Ishak dan Ribka, istrinya. Seperti diketahui, Ribka berusaha membujuk Yakub supaya dialah yang mendapatkan berkat ayahnya. Tetapi Yakub tidak bodoh dan ia mengatakan di dalam Kejadian 27:12-13: “Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat.” Tetapi ibunya berkata kepadanya: “ Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku…” Dengan perkataan lain,”Kutuk itu akan menimpa diriku, bukan kamu”. Dengan demikian Ribka telah mengutuk dan menyumpahi diri sendiri. Beberapa waktu kemudian, di dalam pasal yang sama ia mengeluh kepada Ishak, suaminya, mengenai wanita-wanita yang dikawini oleh Esau dan kurang disenanginya. Ribka merasa jengkel dan mengomel kepada Ishak, “Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?” ( Kejadian 27:46 ) Dengan kata-kata tersebut Ribka telah mengutuk atau menyumpahi dirinya sendiri, bahkan sampai dua kali. Ia berkata bahwa ia jemu hidup, kemudian ia mengatakan apa gunanya hidup, lebih baik mati saja. Tidak terhitung banyaknya orang yang pernah kami layani, orangorang yang pernah mengutuk dirinya sendiri dengan berkata,” Lebih baik aku mati”. Apa gunanya hidup ini? Aku tidak mungkin
berhasil.” Anda jangan terlalu sering mengucapkan kata-kata seperti itu. Sebenarnya kata-kata itu merupakan suatu undangan bagi Roh Maut untuk beraksi.
kami!” adalah keturunan-keturunan Yahudi yang selanjutnya. Betapa menyedihkannya nasib yang dialami oleh bangsa Yahudi itu!
Anda tidak usah sering-sering mengundang kedatangannya, sebab ia akan datang tanpa di undang sekali pun! Kami sudah melihat ratusan orang yang terpaksa dilayani, karena harus dilepaskan dari cengkeraman Roh Maut itu.
V.
Belum lama ini dalam suatu kebaktian yang diadakan di Irlandia Utara, saya berdoa bersama-sama dengan para hadirin untuk orangorang yang perlu di lepaskan dari Roh Kematian. Jumlah hadirin waktu itu sekitar 2000 orang, dan kira-kira 50 orang di antaranya mengalami kelepasan waktu yang bersamaan! Kebanyakan dari mereka adalah muda-mudi. Bagaimana datangnya rasa putus asa itu? “ Buat apa hidup? Apa untungnya hidup ini bagiku? Lebih baik aku mati saja.” Betapa mengerikannya kata-kata itu! Sebenarnya dengan mengucapkan katakata itu Anda telah mengutuk diri sendiri. Tahukah Anda, bahwa Iblis terus berusaha melancarkan siasatnya, supaya Anda keceplosan mengatakan demikian? Mungkin Anda mengucapkan itu karena sedang jengkel atau kecewa, dan tidak bersungguh-sungguh dengan ucaan Anda itu. Tetapi kata-kata itu dapat menentukan nasib Anda, yaitu apa yang akan terjadi dengan kehidupan Anda. Salah satu contoh lain yang menyedihkan dari perjanjian Baru digambarkan dalam Matius 27:24-25. Pada waktu itu Yesus sedang diadili oleh Pontius Pilatus. Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia,malah sudah timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: “ Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!” Dan seluruh rakyat itu menjawab: “ Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” Itulah adalah suatu kutuk yang ditimpakan atas diri sendiri. Dan sebenarnya tidak mungkin untuk bisa mengerti mengapa bangsa Yahudi mengalami sengsara yang demikian rupa selama Sembilan belas abad belakangan ini, kecuali Anda melihat satu factor yang utama ini, yaitu kutuk yang mereka datangkan atas diri mereka sendiri satu keturunan sampai keturunan-keturunan yang berikutnya: “ Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak
Dikutuk oleh Pengikut Iblis.
Para dukun ( paranormal ) terkenal hebat sekali dalam mengutuk atau menyantet orang. Memang itulah profesi mereka, dan mereka sangat mahir dalam menjalankan ilmu itu. Saya pernah bekerja sebagai kepala sebuah sekolah guru di Afrika bagian timur. Pada waktu itu ada seorang murid saya yang berasal daru syatu daerah pegunungan yang terpencil, dan ia menceritakan kisah yang berikut ini kepada saya. Di desa asalnya ada dua keluarga yang saling bermusuhan. Kepala keluarga yang satu pergi ke seorang dukun. Ia membawa seekor kambing sebagai hadiah bagi dukun itu dan berkata,” Kutuklah keluarga yang lain itu”. Dukun itu kemudian berkata,”Baiklah. Pada suatu hari tertentu, tepat pukul dua belas malam aka nada serigala yang melolong di desa dan anak lelaki dalam keluarga itu akan mati.” Benar juga, pada suatu tengah malam terdengar suara lolongan seekor serigala, kemudian anak itu mati. Kalaupun kematiannya bukan karena dukun, setidak-tidaknya kematian itu mungkin disebabkan karena anak itu ketakutan mendengar ancaman maut dan suara lolongan serigala itu. Belum lama ini Ruth dan saya berkunjung ke Negara Zambia. Dalam pelayanan kami, kami banyak berdoa bagi wanita-wanita yang mandul dan tidak mempunyai anak. Pernah dalam suatu kebaktian besar dengan pengunjung sebanyak kira-kira 7000 orang, kami meminta wanita-wanita yang mempunya masalah tersebut maju ke depan untuk di doakan, dan ternyata yang maju sekitar 400 orang. Sebelum kami berdoa, melalui para penerjemah kami bertanya, berapa banyak di antara mereka yang pernah pergi ke dukun untuk mendapatkan ramuan agar bisa mempunya anak. Ternyata di antara sekitar empat ratus orang itu hanya dua orang yang tidak mengangkat tangannya! Sebagian besar wilayah di benua Afrika masih benar-benar dikuasai oleh para dukun. Segala sesuatu dalam kehidupan masyarakat di sana di kendalikan oleh kekuasaan rohani para dukun tersebut. Ketika kami berkunjung ke Negara-negara di Afrika itu, kami datang dengan
membawa suatu berita mengenai kelepasan dari kutuk, dan pada waktu itulah untuk pertama kalinya kami melihat perubahan yang begitu mencolok yang dapat terjadi pada diri seseorang. Setelah para pengunjung kebaktian mendengar pengajaran saya dan ikut mengucapkan doa kelepasan, orang-orang itu tampak mengalami perubahan yang nyata sekali. Sebelum itu, mereka susah sekali tersenyum, tetapi semenjak waktu itu mereka menjadi orang-orang yang paling berbahagia. Dan ketika saya turun dari panggung, seorang pria yang berpakaian perlente, dan jelas-jelas tampak bahwa dia adalah seorang kaya, menghampiri saya untuk menyempaikan rasa terima kasihnya. Ia berkata melalui seorang penerjemah, “ Selama hidup ini, saya benarbenar orang yang paling saya rasakan tidak pernah hilang. Tetapi saya sekarang saya benar-benar merdeka. Saya tidak merasa sakit lagi dan saya sungguh berbahagia.” Walaupun berseri-seri, padahal yang kami lakukan hanya satu hal saja, yaitu melepaskan orang itu dari kutuk. Memang, sebagian di antara kita telah menjadi begitu terpelajar, sehingga kita tidak lagi menyadari atau mempercayai hal-hal yang gaib itu. Namun hal-hal itu sungguh-sungguh ada, biarpun sebagian di antara kita sulit untuk mempercayainya. Boleh saja Anda tidak percaya akan adanya virus, tetapi kalau terkena suatu virus, Anda tetap akan jatuh sakit juga! Ada suatu contoh dalam Alkitab tentang seorang dukun sihir terkenal yang bernama Bileam. Raja negeri Moab tahu bahwa tak mungkin baginya untuk mengalahkan bani Israel. Maka ia pun menyuruh Blieam untuk mengucapkan suatu kutuk,” Sebab aku tahu: siapa yang kau berkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk.” Demikian juga di Afrika, sebelum berangkat berperang, kebanyakan suku bangsa disana menyuruh dukun untuk mengutuk musuh mereka. Sesudah itu mereka percaya bahwa mereka akan menang.
VI.
Doa/Ucapan yang Terburu Nafsu (“Jiwani”).
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan
( Yakobus 3:14-15 ) Disini Yakobus membicarakan mengenai dua macam hikmat, dan satu di antaranya jelas bukanlah hikmat yang datang dari Tuhan. Yakobus mengatakan bahwa hikmat semacam itu mempunya tiga ciri khas, yaitu “ dari dunia” ( artinya, duniawi ), kemudian “dari nafsu manusia “ ( “jiwani, dalam bahasa Yunani artinya bukan dari roh), dan yang terakhir “ dari setan-setan “. Sesungguhnya, ada orang-orang tertentu yang apabila berdoa untuk Anda, lebih baik Anda tolak saja doa-doa mereka itu. Mungkin ada yang terkejut mendengar hal yang saya anjurkan ini, tetapi pada kenyataanya ada orang-orang Kristen tertentu yang suka memaksakan pemikiran mereka sendiri mengenai bagaimana seharusnya pelayanan orang lain, ke mana mereka harus pergi, dan sebagainya, dan mereka akan berdoa supaya Anda memenuhi mereka itu. Padahal mungkin hal itu bukan kehendak Tuhan. Dengan demikian Anda akan merasa agak tertekan ketika hendak melakukan hal-hal tertentu, sebab hal itu ditentang dengan keras dalam doa-doa mereka. Atau adakalanya, ada orang yang senang menyebarkan gosip ( mempergunjingkan ) mengenai diri Anda. Apabila orang-orang Kristen saling mengkritik, membicarakan serta menjelek-jelekan orang lain, hal itu dapat mendatangkan suatu serangan rohani yang menghantam orang yang di pergunjingkan itu. Karena itu penting sekali untuk menyelidiki, penyebab atau sumber permasalahan yang sedang Anda hadapi. Kadang-kadang hal itu justru datang dari orang-orang yang cukup dekat dengan Anda. Ada orang yang mengalami sakit selama bertahun-tahun, hanya karena ucapan istri mereka yang menyumpahi mereka supaya mati saja. Ada banyak hal yang tidak bisa kita mengerti sepenuhnya mengenai jiwa manusia, yang ternyata mempunyai dampak yang luar biasa, baik dampak positif maupun negative. Apabila semua ucapan dikendalikan oleh Roh Kudus, maka pasti itu akan mendatangkan kebaikan. Tetapi apabila dikendalikan oleh kuasa yang lain, dampaknya pun cukup besar untuk mendatangkan hal yang tidak baik.
VII.
Sumpah Setia yang Mengikat.
Di dalam Keluaran 23:32 Tuhan memberikan peringatan kepada bani Israel mengenai bangsa-bangsa yang tinggal di negeri yang akan
segera mereka masuki. Semuanya adalah bangsa yang jahat dan penyembah berhala, dan Tuhan berkata kepada bani Israel: Janganlah mengadakan perjanjian dengan mereka ataupun dengan Tuhan mereka. Ikatan janji ( covenant ) merupakan suatu persetujuan yang khusyuk. Karena itu, apabila Anda mengikat janji dengan orangorang yang berada di bawah kuasa kegelapan, Anda pun dapat terikat oleh kuasa kegelapan itu. Hal ini terutama terjadi dalam lingkungan organisasi-organisasi gelap. Contohnya, adalah organisasi Klu Klux Klan di Amerika, dan organisasi Free Masons ( Vrije Metselarij, bahasa belandanya ) yang terdapat di hampir seluruh dunia. Keterlibatan dengan perkumpulan rahasia seperti itu di jamin akan membawa malapetaka atas keturunan Anda. Tak terhitung banyaknya anak-anak yang mengalami malangan, lumpuh serta cacat mental, yang setelah di telusuri sejarahnya, ternyata hal itu adalah karena orang tuanya pernah masuk perkumpulan Free Masons itu. Ini tentu saja adalah urusan Anda sendiri, tetapi akibatnya sudah ditetapkan oleh Tuhan dan Anda tidak mungkin mengubah hukum Tuhan. Anda tidak mempunyai kebebasan untuk mengikat janji setia dengan orang-orang lain, kecuali atas dasar darah Yesus. Hanya perjanjian baru itulah yang merupakan ikatan janji yang kokoh dan mengikat selalu. Tetapi ikatan janji yang tidak benar pun, besar juga pengaruhnya dan bersifat sangat mengikat.
—oOo—
BERKAT DAN KUTUK DALAM BERBAGAI BENTUKNYA
A
da satu pasal dalam Alkitab yang khusus membicarakan
mengenai berkat dan kutuk, yaitu Ulangan 28. Empat belas ayat yang pertama menyebutkan mengenai berkat dan sisanya, lima puluh empat ayat yang lain menyebutkan mengenai kutuk. Setelah Anda membaca mengenai semua kutuk yang tertera di situ, sudah pasti Anda tidak akan memilih kutuk dalam kehidupan Anda! Dalam ayat-ayat itu jelas sekali disebutkan sumber berkat dan kutuk itu. “ Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Tuhanmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Tuhanmu, akat mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadikan bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Tuhanmu.” ( Ulangan 28:1-2 ) Pada dasarnya, apakah yang menyebabkan seseorang diberkati? Yaitu apabila ia “baik-baik mendengarkan suara Tuhan dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya”. Itulah sebabnya mengapa Tuhan memberkati Abraham. Ia berkata “Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN.”
Jadi tidak perlu berlari ke sana ke mari mengejar berkat-berkat itu. Asal saja Anda memenuhi persyaratan tadi, Tuhan akan mengatur agar berkat-berkat itu datang sendiri kepada Anda. Kemudian di dalam ayat 15 dan seterusnya kita membaca mengenai kutuk. “Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Tuhanmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang ku sampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk akan datang kepadamu dan mencapai engkau.”
Andakah yang memegang peranan atau prakarsa? Andakah yang menentukan apa yang harus terjadi? Ataukah sebaliknya, sehingga Anda selalu harus menjadi korban dari keadaan, selalu berada dalam kesulitan keuangan, mengalami masalah dengan kesehatan, mendapat tekanan dari keluarga, atau selalu diperintah oleh orang lain? Apabila Anda menjadi ekor, itu jelas merupakan kutuk. Tetapi apabila Anda menjadi kepala, itu berarti suatu berkat.
Apakah yang menyebabkan seseorang mendapatkan kutuk? Yaitu apabila ia “tidak mendengarkan suara Tuhan dan tidak melakukan apa yang diperintahkan-Nya”. Jadi sebenarnya masalahnya sangat sederhana.
KUtUK-KUtUK
Berkat-Berkat
Penghinaan Kurang berhasil dalam segala bidang kehidupan Sakit jasmani dan terganggu dalam pikiran Krisis keluarga Kemiskinan Kekalahan Penindasan Kegagalan Kehilangan perkenan Tuhan
Kedudukan ( di angkat di atas segala bangsa ) Kesehatan Kemampuan bereproduksi ( berlipat-ganda ) Kemakmuran Kemenangan Perkenan Tuhan
Selanjutnya saya akan memberikan suatu daftar kutuk yang telah saya susun sendiri, berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam pelayanan dan setelah memperhatikan begitu banyak kasus yang sama selama bertahun-tahun. Daftar saya itu tidak sama dengan ULANGAN 28. menurut hemat saya, ada tujuh gejala utama yang menunjukan bahwa seseorang berada di bawah suatu kutuk:
Anda dapat membaca sendiri mengenai segala berkat dan kutuk yang tertera di dalam pasal tersebut. Tetapi di bawah ini saya akan memberikan ringkasannya untuk Anda. Anda dapat mencocokkan sendiri daftar berkat dan kutuk ini dengan catatan yang terdapat di dalam Ulangan 28.
Berkat yang diberikan antara lain adalah,”Tuhan akan mengangkut engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor,”. Saya bertanya dalam hati,” Apa artinya bahwa kita menjadi kepala dan bukan menjadi ekor?” Akhirnya saya menarik suatu kesimpulan: yang membuat semua keputusan adalah kepala, sedangkan ekor itu harus mengikutinya dan diseret ke sana ke mari. Yang manakah yang Anda pilih? Menjadi kepala atau menjadi ekor? Andakah yang membuat semua keputusan?
1.Gangguan
Syaraf dan Kejiwaan
Apabila gangguan kejiwaan itu terjadi hanya sekali saja dalam kehidupan seseorang, mungkin juga ada penyebabnya yang lain. Tetapi jika gangguan kejiwaan itu terjadi berulang kali dalam suatu keluarga, itu merupakan tanda bahwa keluarga itu berada di bawah suatu kutuk. 2. Penyakit
Kambuhan ( Kronis )
Apabila dokter tidak bisa menemukan penyakit yang diderita, hal ini mungkin menjadi suatu tanda. Misalnya, Anda pergi berobat lalu dokter mengatakan Anda sakit anu, tetapi enam bulan kemudian sewaktu memeriksa kembali kesehatan Anda, dokter menemukan penyakit yang lain lagi. Atau, Anda merasa sakit atau nyeri, tetapi tak ada dokter yang bisa menemukan penyakitnya. Terutama jika keadaan demikian sudah turun-temurun di dalam suatu keluarga, boleh dipastikan bahwa keluarga itu berada di bawah suatu kutuk. 3.Sering
Mengalami Kecelakaan
Apabila saya bertemu dengan orang yang selalu mengalami kecelakaan ini dan itu, saya tidak merasa perlu untuk menanyakan lebih jauh mengenai riwayat hidup nya. Di antara sekian orang, selalu ada sejumlah tertentu yang mengalami keadaan ini. Jika Anda memiliki kecendrungan seperti itu, perusahaan asuransi pun akan menuntut bayaran premi yang lebih tinggi dari Anda.
Keguguran, Sakit Keputihan, dsb.
Ruth dan saya sering mendoakan wanita-wanita yang mempunyai “ masalah perempuan “ seperti itu, dan jika mendengar keluhan demikian, kami akan menanganinya sebagai masalah yang disebabkan kutuk. Kami jarang bertanya lebih jauh dan langsung saja melayani kelepasan, dan ratusan orang berhasil dilepaskan secara ajaib. 4.Hancurnya
Pernikahan, Permusuhan Keluarga
Penyebab utama dari kehancuran rumah tangga adalah perdukunan ( okultisme ). Apabila kuasa kegelapan masuk di dalam suatu keluarga, pada akhirnya keluarga itu akan mengalami kehancuran. 5.Selalu
6.Cenderung
Kekurangan ( Meskipun Gaji Cukup ).
Ada banyak orang yang sebenarnya mempunyai banyak uang, tetapi selalu saja hidup dalam kekurangan. Beberapa tahun yang lalu ada seorang ibu yang menyurati saya dari amerika. Ia mempunyai dugaan kuat bahwa keluarga suaminya berada di bawah suatu kutuk. Kejayaan suaminya sebenarnya cukup besar, jumlahnya bahkan sampai ratusan juta dolar ( ratusan milar rupiah ) dan penghasilan mereka dalam setahun sebesar sejuta dolar ( satu milyar rupiah ), tetapi anehnya mereka selalu saja kekurangan uang. Saya tidak memerlukan lebih banyak penjelasan untuk percaya bahwa keluarga itu berada di bawah kutuk. Itulah yang biasanya terjadi apabila ada kutuk. Apabila kehidupan Anda di bawah suatu kutuk, Anda tidak pernah benarbenar berhasil. Boleh saja Anda berpendidikan tinggi dan memenuhi segala persyaratan untuk berhasil, tetapi Anda tidak pernah meraih sukses.
7.Serangkaian
Kematian Tidak Wajar
Dalam Keluarga ( Bunuh diri,dsb.. ) Sebagai salah satu contoh mengenai suatu keluarga terkenal yang berada di bawah suatu kutuk, kita dapat menyebut keluarga ( almarhum presiden A.S ) Kennedy.
—oOo—
dapat dijadikan kebenaran. Ia telah dibuang, supaya kita diterima oleh Tuhan. Ia dijadikan kutuk, agar kita dapat memperoleh berkat. Itulah sebenarnya dasar dari persediaan Tuhan untuk menyelesaikan permalasalahan umat manusia, yang dibahas dalam buku kecil ini. Perhatikan bahwa di dalam ayat 13 tadi perkataan “kutuk” disebutkan tiga kali. Kristus telah menebus kita dari “kutuk” dengan jalan menjadi “kutuk” karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib. Jangan sekali-kali Anda berpikir bahwa ”kutuk” itu hanyalah sesuatu yang bersifat takhayul atau khayalan belaka!
CARA MENINGGALKAN
KUTUK DAN MENERIMA
BERKAT. P
ertama-tama, Anda perlu ketahui bahwa ada harapan bagi Anda,
karena sesungguhnya segala sesuatu yang Anda perlukan telah disediakan melalui kematian Yesus pada kayu Salib. Itulah cara dan sarana Tuhan untuk memenuhi segala kebutuhan umat manusia, termasuk kebutuhan umat manusia akan kelepasan dari kutuk ini. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis:” Terkutuklah orang yang di gantung pada kayu salib!” ( Galatia 3:13 ) Perhatikanlah proses penukaran yang telah dilaksanakan secara tuntas: Kematian Kristus pada kayu salib sebagai kurban penebusan merupakan pelunasan harga yang telah di bayarkan ,dan segala kutuk yang seharusnya menimpa kita semua telah ditanggung oleh Kristus. Dengan cara demikian segala berkat yang diberikan kepada-Nya juga tersedia untuk kita semua. Yesus telah menderita, supaya kita dapat disembuhkan. Ia telah mati, agar kita memperoleh kehidupan. Ia telah dijadikan dosa, supaya kita
Tidak, kutuk adalah sesuatu yang benar-benar ada, sampai-sampai Kristus perlu menjadi kutuk di kayu salib karena kita. Tidak mungkin Tuhan membayar begitu mahal untuk melepaskan manusia dari kutuk, seandainya kutuk itu tidak ada dan seandainya kita tak perlu dilepaskan dari kutuk tersebut. Ternyata kurban tebusan Yesus Kristus itulah yang diperlukan untuk dapat melepaskan umat manusia dari kutuk tersebut. Itulah dasar kelepasan kita. Kelepasan itu harus didasarkan atas iman percaya akan apa yang telah dilakukan oleh Kristus pada kayu salib untuk kita. Kita dibenarkan oleh karena Ia dijadikan dosa, demikian juga kita boleh menerima berkat,oleh karena Ia dijadikan kutuk. Hukum Taurat Musa berkata di Ulangan 21:23 bahwa orang yang digantung pada kayu salib menjadi suatu kutuk. Semua orang Yahudi mengenal hukum Taurat itu, dan ketika mereka melihat Yesus tergantung pada kayu salib itu, mereka pun tahu bahwa Ia telah dijadikan suatu kutuk. Syukur kepada Tuhan bahwa Ia menjadikan Yesus sebagai kutuk, demi kutuk melepaskan kita dari kutuk tersebut. Tetapi jangan lupa, meskipun sudah mengalami kelepasan, Anda tetap harus memenuhi persyaratan yang diajukan, yaitu mendengarkan suara Tuhan dan melakukan segala perintah-Nya. Dalam Perjanjian Baru Yesus berkata didalam Yohanes 10:27: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.” Nah,itulah resep untuk memperoleh berkat. Tetapi untuk dapat menerima berkat, sementara Anda berada di bawah kutuk, terlebih dahulu Anda harus ditebus dari kutuk itu. Anda harus dilepaskan.
Secara yuridis ( ditinjau dari segi hukum), Anda berhak kelepasan itu, oleh karena Yesus telah mati bagi Anda.
atas
Yesus telah membeli hak itu bagi kita. Tetapi tidak cukup untuk hanya membicarakan hak itu. Sekarang kita harus benar-benar melangkah untuk mengalaminya, secara nyata. Kita harus menghayatinya dalam kehidupan kita. dan nanti saya akan memberitahu Anda, bagaimana caranya. Dasar hukumnya sudah ada. Tuhan tidak perlu melakukan sesuatu lagi, tetapi kita sendiri harus mengambil apa yang telah disediakan Tuhan itu. Sering kali kita harus mencari tahu dahulu dari mana datangnya kutuk dalam kehidupan kita itu. Tidak selalu, tetapi sering sekali. Oleh karena itu, saya telah khusus membahas berbagai kemungkinan yang ada, dan saya percaya bahwa Roh Kudus akan berbicara kepada Anda sementara Anda membaca semua ini. Mungkin Anda tiba-tiba melihat apa sebabnya Anda mengalami begitu banyak kesulitan selama ini. Mata Anda mungkin mulai terbuka setelah mendapat pewahyuan secara supranatural. Hal itu sudah sering terjadi. Saya tidak mengatakan bahwa Anda harus selalu mengetahui kutuk apa yang menimpa Anda. Tetapi sering Tuhan menghendaki agar kita tahu, dari kutuk apakah kita dilepaskan, dan bagaimana asal mulanya kutuk itu menghinggapi kita. Jika Tuhan menunjukkan hal itu kepada Anda, maka Anda dapat bertindak sesuai dengan yang diperlihatkan Tuhan itu.
PROSES KELEPASAN Pada dasarnya, kelepasan itu merupakan sesuatu proses yang memerlukan empat hal sebagai berikut:
Sadarilah permasalahan yang Anda hadapi dan penyebabnya. Sesalilah dan bertobatlah dari perbuatan dosa yang mengakibatkan kutuk itu. Sangkali dan buang lah kutuk itu. Tolaklah setiap siasat Iblis yang berusaha untuk membiarkan kutuk itu tetap menguasai kehidupan Anda.
LANGKAH-LANGKAH KELEPASAN 1. Letakkan dasar Alkitabiah yang kokoh Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita ( Galatia 3:13-14 ) Ayat-ayat Alkitab yang lain:
Efesus 1:7. Kolose 1:13-14. 1 Yohanes 3:8. Lukas 10:19. 2. Nyatakanlah iman kepada Kristus. Karena Kristus adalah Imam Besar pengakuan kita. ( Ibrani 3:1 ) 3. Putuskanlah untuk Taat. Ketaatan merupakan persyaratan yang dituntut Tuhan, agar Ia dapat mencurahkan berkat-Nya. 4. Akuilah dosa Anda atau dosa leluhur Anda. Misalnya,”Bibi saya dahulu seorang ahlu nujum,” atau, “ Nenek saya dahulu penganut aliran kebatinan,” atau, “ ayah saya dahulu anggota suatu mashab agama yang sesat.” Anda harus mengindentifikasi diri dengan dosa yang telah menyebabkan kutuk atas keluarga Anda itu. Akuilah dosa itu dan mintalah pengampunan atas nama keluarga Anda. 5. Ampunilah semua orang lain. Terutama Anda harus mengampuni orang yang telah mendatangkan kutuk atas diri Anda itu. Jika Anda tidak sudi untuk mengampuninya, maka doa-doa Anda tidak pernah akan terjawab. Yesus berkata,”Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang”. ( Markus 11:25)
Hal itu mencakup segala perkara dan semua oring tanpa terkecuali. Ingat, mengampuni berarti mengambil suatu keputusan, dan tidak ada hubungannya dengan perasaan Anda. Mengampuni adalah seperti merobek-robek sebuah surat hutang. 5. Sangkali dan putuskanlah hubungan yang najis. Putuskanlah hubungan Anda dengan segala sesuatu yang berbau okultisme atau pun dengan segala sesuatu yang berbau okultisme atau pun dengan perkumpulan rahasia yang Anda pernah bersumpah setia kepadanya. Buanglah dengan dunia roh itu. Janganlah menyimpan di rumah Anda benda apa pun juga yang bisa mengikat Anda dengan dunia roh itu, entah itu patung sesembahan, jimat, kartu nujum, atau yang lainnya. Musa pernah memperingatkan bani Israel, bahwa apabila mereka membawa benda yang terkutuk ke dalam rumah mereka, mereka sendiri juga akan terkutuk seperti benda itu. Saya teringat kembali akan seorang hakim wanita yang tinggal di Amerika Serikat. Wanita itu disembuhkan secara ajaib ketika saya mendoakannya. Selama sepuluh tahun tiap hari, siang dan malam ia menderita semacam penyakit usus. Ia sudah dioperasi berkali-kali dan ususnya diikat serta dijahit dengan jepitan plastik, dan sebagainya. Tatkala Tuhan menyembuhkan dia, bukan saja sakitnya hilang, tetapi segala ikatan dan jepitan di dalam perutnya juga hilang tak berbekas! Tetapi selanjutnya wanita itu mengalami sesuatu yang aneh sekali. Pada suatu hari ia memenangkan suatu undian dan mendapat liburan gratis ke Meksiko. Ia pergi ke Meksiko bersama seorang teman wanita, kemudian kembali lagi. Keesokan harinya, mereka menelpon Lydia dan saya, dan kedengarannya mereka benar-benar dalam keadaan panik. Mereka mengabarkan bahwa wanita itu baru saja mencoba bunuh diri. Wanita itu menenggelamkan dirinya sendiri ke dalam bak mandi. Maka saya dan Lydia segera ke rumah mereka, tetapi mereka sendiri tidak dapat mengerti mengapa semua itu terjadi. Kata hakim wanita itu kepada saya:”Sebelum saya pergi ke Meksiko, keadaan saya sangat baik. Saya sudah menerima Yesus, bahkan saya sudah disembuhkan dari penyakit,” Tetapi kemudian saya bertanya, apakah mereka mungkin membawa oleh-oleh cendera mata dari Meksiko. Setelah berpikir sejenak, mereka mengatakan, ya. Salah satu cendera mata tersebut
adalah sebuah lukisan dewa matahari ( yang biasa di jual di pasar seni di Meksiko ). Maka saya langsung menyuruh mereka untuk menyingkirkan benda itu. Hakim wanita itu segera berdiri dan pergi ke lantai bawah rumahnya dan menghancurkan lukisan itu. Begitu selesai melakukan hal itu, kesehatannya pulih kembali. Rupanya ia mengalami gangguan karena membawa masuk sebuah benda yang terkutuk ke dalam rumahnya. 7.Lepaskanlah diri Anda dalam Nama Yesus. Firman Tuhan berkata bahwa apa pun juga yang kita lepaskan di dunia akan dilepaskan di surga, dan apa pun juga yang kita ikat di dunia ini sudah di ikat di surga. Jika Anda belum pernah menyatakan iman Anda kepada Kristus dan belum mengenal Yesus sebagai Juruselamat pribadi Anda, Anda akan segera mulai mengenal-Nya setelah melakukan hal tersebut. Tuhan tidak memerlukan waktu lebih dari setengah detik untuk menyelamatkan seseorang. Tuhan Yesus adalah Tuhan yang Benar. Apabila Anda bersedia untuk mengakui dosa-dosa yang Anda tahu telah Anda lakukan sendiri atau telah dilakukan oleh leluhur Anda, di bawah ini saya telah menyiapkan suatu pernyataan yang bersifat umum yang dapat Anda ucapkan sebagai pengakuan Anda, di bawah ini saya telah menyiapkan suatu pernyataan yang bersifat umum yang dapat Anda ucapkan sebagai pengakuan Anda. Dan pada waktu Anda mengampuni kesalahan orang lain, Anda tinggal menyebutkan nama orang yang bersangkutan. Setelah melakukan semua itu, Anda berhak untuk dilepaskan sepenuhnya dari setiap kutuk atas diri Anda atau pun keluarga Anda. Tetapi kutuk itu tak dapat dipatahkan apabila persyaratannya belum dipenuhi. Ada juga orang yang mengatakan bahwa ia tidak merasakan perubahan apa pun juga setelah mengucapkan doa itu. Sebaliknya, orang lain dapat mengalami perubahan yang nyata sekali. Apa pun yang terjadi, janganlah Anda terlalu memperhatikan hal-hal yang dapat Anda lihat atau rasakan. Yang penting, Anda harus memusatkan perhatian kepada Kristus pada waktu berdoa. Kalau pun ada suatu perubahan tertentu, janganlah hal itu mengganggu perhatian Anda. Yang penting, Anda
harus mengucapkan syukur kepada Tuhan karena Anda telah dilepaskan. Sesudah doa yang satu ini, saya juga menyiapkan suatu doa untuk melepaskan diri dan mematahkan setiap kutuk. Ucapkanlah doa dibawah ini dengan bersuara.
DOA Tuhan Yesus Kristus, aku percaya bahwa Engkau adalah Anak Tuhan, dan bahwa Engkaulah satu-satunya jalan kepada Bapa; bahwa Engkau mati di kayu salib untuk dosa-dosaku, kemudian bangkit lati dari antara orang mati. Dengan ini aku menyangkali semua dosaku dan aku datang kepadaMu, ya Tuhan Yesus, untuk meminta belas kasihan dan pengampunan, dan aku percaya bahwa Engkau sudah mengampuniku. Mulai sekarang aku akan hidup bagi-Mu, aku akan mendengarkan suara-Mu dan melakukan apa yang Engkau perintahkan. Untuk dapat menerima berkat-Mu, ya Tuhan, dan untuk dapat terlepas dari kutuk apa pun juga atas kehidupanku, dengan ini aku mengakui dosa-dosa yang kutahu telah kulakukan sendiri, begitu juga yang telah dilakukan oleh para leluhurku, dan orang-orang lain dalam keluargaku. Ya Tuhan, aku mengucapkan syukur kepada-Mu, karena kupercaya Engkau telah mengampuni semua dosa yang kuakui itu, dan sekarang aku ingin mengatakan bahwa aku pun mengampuni semua orang lain yang pernah melakukan kesalahan terhadapku atau merugikan diriku. Aku mengampuni mereka semua sekarang, sebagaimana aku juga ingin Tuhan mengampuni diriku. Terutama sekali, aku mengampuni……. Selanjutnya, ya Tuhan, aku menyangkali dan memutuskan hubunganku atau hubungan keluargaku dengan Iblis dan dengan kuasa kegelapan dalam segala bentuknya, atau dengan perkumpulan rahasia apa pun juga. Aku juga memutuskan untuk menyingkirkan diri rumahku bendabenda apa pun juga yang berhubungan dengan kuasa kegelapan, yang merupakan suatu tanda penghormatan kepada Iblis dan penghinaan kepada Yesus Kristus. Dengan pertolongan-Mu, ya Tuhan aku akan membuang semua benda itu.
Dan sekarang, ya Tuhan Yesus, aku juga mengucapkan syukur kepada-Mu bahwa pada kayu salib Engkau telah dijadikan kutuk, supaya aku dilepaskan dari kutuk dan boleh menerima berkat. Berdasarkan apa yang Engkau lakukan bagiku pada kayu salib itu, sekarang aku membebaskan diri dari setiap kutuk, setiap pengaruh jahat, dan setiap bayangan kegelapan atas diriku atau keluargaku, entah dari sumber mana pun juga datangnya. Sekarang juga aku melepaskan diriku dalam nama Yesus. Amin.
MEMATAHKAN KUTUK
S
ekarang, ya Tuhan, berdasarkan doa yang diucapkan orang ini,
kami mematahkan setiap kutuk yang pernah ada atas kehidupannya. Dengan ini kami mencabut semua kutuk itu, dan kami melepaskannya dari kutuk dalam nama Yesus, Anak Tuhan. Dalam Nama Yesus, yang di atas segala-galanya, kami menyatakan orang ini terlepas dari semua kutuk. Hai Iblis, aku menyatakan kepadamu bahwa engkau tidak mempunyai hak lagi atas kehidupan orang ini atau atas keluarganya atau perkerjaannya. Ia telah diangkat keluar dari kegelapan dan dipindahkan ke dalam Kerajaan Sorga yang penuh kasih. Terima kasih, ya Tuhan Yesus. Kami memuji Engkau. Kami memuliakan nama-Mu. Kami mengucapkan syukur kepada-Mu . Amin
—oOo—
Silahkan anda perbanyak buku kecil ini, dengan di photocopy lagi, kepada siapapun. Begitu banyak saudara saudara kita yang masih hidup di dalam kutuk, tanpa mengerti, bagaimana keluar dari situ. Terima kasih. Raja Yesus memberkati.
[email protected]