Theadora Gracelyta (06071281722021).docx

  • Uploaded by: Theadora Gracelyta
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Theadora Gracelyta (06071281722021).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,181
  • Pages: 20
ASSESMENT NON TES Metode Penelitian

Disusun Oleh : Theadora Gracelyta 06071281722021

Dosen Pengampu : Dra. Harlina, M.Sc. Rani Mega Putri, M.Pd., Kons.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019

A. Kesulitan Belajar a. Definisi Kesulitan Belajar Rumini dkk (Irham dan Wiyani, 2013:254) mengemukakan bahwa kesulitan belajar merupakan kondisi saat siswa mengalami hambatan-hambatan tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar secara optimal. Dalam bukunya Drs. M. Dalyono yang berjudul “Psikologi Pendidikan”(2009:229) dijelaskan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya dikarenakan adanya faktor-faktor kesulitan belajar. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2008: 93) adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Sementara itu kesulitan belajar. Menurut Djamarah (2002: 212) adalah siswa yang tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan, ataupun gangguan dalam belajar, sehingga menunjukkan gejala-gejala yang bisa diamati oleh orang lain, guru, ataupun orang tua. Adapun kesulitan

belajar

menurut

Burton

(Makmun,

2007:

307)

mengidentifikasikan seorang siswa dapat dipandang atau dapat diduga mengalami kesulitan belajar jika yang bersangkutan menunjukkan kegagalan (failure) tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. b. Ciri – ciri kesulitan belajar Moh. Surya (dalam Irianti, 2013 : 59) mengemukakan bahwa ada bebrapa ciri tingkah laku yang merupakan manifestasi dari gejala kesulitan belajar, antara lain : 1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah (dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok kelas).

2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Mungkin murid yang selalu berusaha dengan giat tapi nilai yang dicapai selalu rendah. 3. Lambat dalam melakukan atau mengerjakan tugas-tugas kegiatan belajar, ia selalu tertinggal dari kawan-kawannya dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang tersedia. 4. Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti : acuh tak acuh, menentang, pura-pura, berdusta, dan lain sebagainya. 5. Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti membolos, datang

terlambat,

tidak

mengerjakan

pekerjaan

rumah,

mengganggu di dalam dan di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, mengasingkan diri, tersisih, tidak mau bekerja sama, dan sebagainya. 6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam situasi tertentu, misalnya dalam menghadapi/ memperoleh nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal. 7. Anak didik tergolong memiliki IQ tinggi, yang secara potensial mereka seharusnya meraih prestasi belajar tinggi, tetapi kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar rendah (Djamarah, 2008 : 247).

c. Bentuk Kesulitan Belajar Kesulitan belajar pertama kali dikemukakan oleh The United States Office of Educationpada tahun 1977 menampakkan diri dalam bentuk kesulitan : a. Kesulitan mendengarkan b. Kesulitan belajar berfikir c. Kesulitan membaca d. Kesulitan menulis

e. Kesulitan mengeja f. Kesulitan berhitung Menurut Mulyadi kesulitan belajar memiliki pengertian yang luas dan kedalamanya termasuk pengerian-pengertian seperti: 1. Learning Disorder ( Ketergangguan Belajar ) Adalah keadaan dimana proses belajar siswa terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan. Pada dasarnya orang yang mengalami gangguan belajar, prestasi belajarnya tidak akan terganggu, akan tetapi proses belajarnya yang terganggu ataw terhambat oleh respon-respon yang bertentangan. Dengan demikian, hasil belajrnya lebih rendah dari potensi yang dimiliki. 2. Learning disibalities ( ketidakmampuan belajar ) Menunjukkan ketidakmampuan seorang murid yang mengacu kepada gejala dimana murid tidak mampu belajar, sehingga hasil belajaranya di bawah potensi intelektualnya. 3. Learning Disfungsion ( ketidakfungsian Belajar) Menunjukkan gejala dimana prosesbelajar tidak berfungsi secara baik meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat indra atau gangguan psikologis lainnya. 4. Under Achiever (Pencapaian Rendah) Adalah mengacu pada murid-mirid yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. 5. Slow learner (Lambat Belajar) Adalah murid yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu dibandingkan dengan murid-murid lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

Secara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok; 1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities), dan 2) Kesulitan belajar akademik (academic learnimg disabilities). Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa

dan

komunikasi,

dan

kesulitan

belajar

dalam

penyesuaian perilaku sosial. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan

kapasitas

yang

diharapkan.Kegagalan-kegagalan

tersebut mencakup penguasaan keterampilan menulis dan membaca.

d. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Ada banyak faktor yang menyebabkan anak berkesulitan dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah. Faktor-faktor ini secara otomatis sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di sekolah. Menurut para ahli pendidikan (dalam Irianti, 2013 : 60), hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor yang terdapat dalam diri dan faktor yang terdapat di luar diri siswa. 1. Faktor Internal (dari dalam diri siswa) a. Kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik Kemampuan kemungkinan

dasar

tercapainya

(intelegensi) hasi

merupakan

belajar

yag

wadah

bagi

diharapkan.

Jika

kemampuan dasar rendah, maka hasil belajar rendah, sehingga menimbulkan kesulitan dalam belajar. Clark (dalam Irianti, 2013 : 60) mengemukakan bahwa “hasil belajar siswa di sekolah 70 %

dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. b. Kurangnya bakat khusus untuk situasi belajar tertentu Sebagaimna halnya intelegensi, bakat juga merupakan wadah untuk mencapai hasil belajar tertentu. Peserta didik yang kurang atau tidak berbakat untuk suatu kegiatan belajar tertentu akan mengalami kesulitan dalam belajar. Sumardi Suryabrata (dalam Irianti, 2013 : 60) mengatakan bahwa “sesorang akan lebih berhasil kalau ia belajar dalam lapangan sesuai dengan bakatnya, demikian pula dalam lapangan kerja, seseorang akan lebih berhasil kalau dia bekerja dalam lapangan yang sesuai bakatnya”. c. Kurangnya motivasi belajar dari dalam dirinya Persaingan yang sehat baik antar individu maupaun antar kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. d. Situasi pribadi terutama emosional yang dihadapi pada waktu tertentu. Kondisi ini dapat menimbulkan kesulita belajar, misalnya konflik yang dialaminya, kesedihan, tekanan batin di rumah, dan lain sebagainya. e. Faktor jasmaniah yang tidak mendukung kegiatan belajar Hal ini meliputi gangguan kesehatan, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, cacat tubuh dan lain sebagainya. f. Faktor hereditas (bawaan) yang tidak mendukung kegiatan belajar. Hal ini meliputi buta warna, kidal, latah, penggugup, penakut, gagap, dan lain sebagainya.

2. Faktor Eksternal (dari luar diri siswa) a. Faktor lingkungan sekolah Faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai bagi siswa dalam situasi belajar, seperti : cara mengajar, sikap guru, kurikulum atau materi yang akan dipelajari, perlengkapan belajar yang tidak memadai, teknik evaluasi yang kurang tepat, ruang belajar yang tidak

nyaman, situasi sosial sekolah yang kurang mendukung dan lain sebagainya. b. Situasi dalam keluarga Situasi

ini meliputi kondisi keluarga yang tidak harmonis (broken

home),kurangnya motivasi dan perhatian dari orang tua karena sibuk dengan pekerjaan, kurangnya contoh dari orang tua yang bisa dijadikan teladan. c. Situasi lingkungan sosial Situasi ini meliputi pengaruh negative dari pergaulan, situasi masyarakat

yang

kacau,

gangguan

kebudayaan,

fil,

bacaan,

permainan/game, play station,computer/ laptop, dan sebagainya.

B. Definisi Operasioanal 1. Siswa memiliki prestasi belajar rendah, dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok kelas 2. Siswa memiliki hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan, siswa yang belajar giat tapi nilai yang dicapai selalu rendah. 3. Siswa lamban dalam mengikuti pelajaran. Tingkah laku kesulitan belajar yang termasuk pola perilaku dalam hal ini adalah tingkah laku siswa yang hampir semua pelajaran yang diikuti tertinggal oleh kawan-kawannya. 4. Siswa menunjukkan sikap – sikap yang kurang baik seperti menentang, berbohong, berpura – pura dan acuh tak acuh. 5. Siswa memiliki kesulitan akademik dalam hubungannya dengan perilaku tidak terkendali, ditandai dengan tingkah laku yang sulit diatur, sering membolos, senang membuat gaduh di kelas, malas mencatat, mengasingkan diri, dan ingin selalu berpindah-pindah tempat duduk ketika pelajaran berlangsung. 6. Siswa menunjukkan gejala emosi kurang wajar seperti, mudah marah, mudah tersinggung, tidak gembira, dan pemurung.

7. Masalah yang berhubungan dengan motivasi, ditandai dengan tidak ada minat berdiskusi, kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran, segan untuk mengerjakan tugas-tugas, dan sebagainya.

C. Variabel

No

Variabel

Sub variabel

Indikator (+)

Kesulitan

Prestasi

1. Sulit berkonsentrasi

belajar

belajar

2. Memiliki

rendah

kemampuan yang kurang

1

3. Kurang memperhatikan penjelasan dari guru Hasil yang

2

1. Kesulitan

dicapai tidak

memahami materi

seimbang

meskipun sudah

dengan usaha

belajar/latihan.

yang dilakukan

2. Sudah giat belajar nilainya tetap rendah.

Perilaku tidak 3

Item

1. Membuat gaduh kelas

terkendali 2. Tidak masuk kelas 3. Sulit atau tidak mau diatur

(-)

Lamban

1. Memerlukan

mengikuti

pengulangan dalam

pelajaran

materi belajar 2. Pemahaman yang

4

diterima lebih sedikit dibandingkan teman-temannya. Sikap yang kurang baik

5

1. Tidak menghargai guru 2. Berbohong dalam mengerjakan tugas 3. Bersikap acu tak acu

Emosi yang 6

kurang wajar

1. Mudah tersinggung, sering marah, dan berpura – pura belajar.

7

Kurang

1. Malas belajar

motivasi

2. Kurang bergairah

belajar

dalam mengikuti pelajaran

D. Instrumen

No

1

Pernyataan

Saya dapat memperhatikan pelajaran dengan baik

2

Saya dapat berkonsentrasi dalam kondisi kelas yang ribut

3

Saya paham dengan materi yang diberikan

4

Saya belajar dengan bermain

5

Saya sering bergadang bermain handphone

6

Saya sulit konsentrasi belajar saat sedang sakit

7

Saya lama merespon suatu hal atau pertanyaan dari guru

8

Saya mendapat nilai tidak memenuhi kriteria kelulusan minimal untuk pelajaran tertentu

9

Saya tidak tuntas dalam belajar hampir pada setiap mata pelajaran

10

Saya mampu mengerjakn tugas dengan baik dan tepat waktu

11

Saya belajar lebih giat untuk mendapatkan nilai yang tingg

12

Saya mampu memahami buku pelajaran dengan baik

SL

SR

KG

JR

TP

13

Saya memperhatikan guru saat menjelaskan materi

14

Saya mempersiapkan materi terlebih dahulu sebelum proses berlajar berlangsung

15

Saya memahami materi dengn sungguh – sungguh

16

Saya mengobrol dengan teman saat guru menjelaskan materi

17

Saya tidur saat guru menjelaskan materi

18

Saya bermain game saat guru menjelaskan materi

19

Saya memiliki rasa ingin tahu terhadap materi

20

Saya yakin saya dapat memahami materi

21

Saya berantusius menanyakan materi yang kurang dipahami

22

Saya tidak memahami hampir semua materi belajar

23

Saya sulit konsentrasi saat belajar

24

Saya mudah bosan dengan materi pelajaran

25

Saya giat dalam belajar

26

Saya membaca materi terlebih dahulu sebelum proses belajar berlangsung

27

Saya mengikuti proses pembelajaran dengan baik

28

Saya meanggap remeh kemampuan teman saya

29

Saya selalu menunda nunda tugas yang diberikan guru

30

Saya tidak menyukai cara mengajar sebagian guru

31

Saya mengikuti belajar dengan tenang

32

Saya selalu memperhatikan apa yang disampaikan guru

33

Saya berdikusi kelompok dengan baik

34

Saya senang membuat keributan di dalam kelas

35

Saya suka menjahili teman saya

36

Saya membuat kelompok bermain dalam kelas

37

Saya bosan mengikuti pelajaran di dalam kelas

38

Saya selalu membolos dari pelajaran yang tidak disukai

39

Saya pergi kekantin saat jam pelajaran

40

Saya tidak masuk sekolah karena sakit

41

Saya sering mengikuti lomba

42

Saya tidak masuk kelas karena ikut acara keluarga

43

Saya selalu mendengarkan nasihat guru

44

Saya menaati peraturan sekolah

45

Saya selalu membuat pekerjaan rumah

46

Saya tidak masuk kelas tanpa izin

47

Saya malas mengikuti pelajaran

48

Saya bosan belajar lalu ke kantin

49

Saya memahami pelajaran dengan konsep yang saya buat

50

Saya mengikuti les atau jam tambahan

51

Saya butuh pengulang pelajaran yang telah diajarkan

52

Saya membutuhkan tambahan waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas

53

Saya tidak mencari materi lebih lanjut dari penjelasan guru

54

Saya tidak menyatat materi yang diberikan oleh guru

55

Saya selalu tertinggal dengan teman-teman dalam mengerjakan tugas/soal

56

Saya membutuhkan orang lain dalam memhamkan materi

57

Saya sulit menerima pelajaran yang telah disampaikan

58

Saya menanyakan apa yang tidak dipahami dari pelajaran

59

Saya sebelum ujian mempelajari materi kembali

60

Saya belajar kelompok dengan teman yang lebih paham akan materi belajar

61

Saya pernah berkelahi dengan teman

62

Saya sering membatah perkataan guru

63

Saya selalu mengangap mudah tugas yang diberikan guru

64

Saya menjawab pertanyaan dari guru dengan sopan

65

Saya memperhatikan guru saat menjelaskan materi

66

Saya mendengarkan pendapat teman saya

67

Saya sering melihat tugas teman saya

68

Saya meminta bantuan kepada teman atau orang terdekat untuk menyelesaikan tugas

69

Saya menyalin jawaban dari internet saat ulangan

70

Saya menjawab soal dengan jawaban saya sendiri

71

Saya selalu mengumpulkan tugas tepat waktu

72

Saya mengerjakan soal dengan pemikiran sendiri Saya tak acuh atas materi yang

73

dijelaskan guru

74

Saya tidak menghiraukan saran dari guru atau teman

75

Saya tidak memperdulikan prestasi belajar

76

Saya berusaha untuk teliti dan cermat dalam menjawab soal

77

Saya berusaha datang sebelum kegiatan belajar di mulai

78

Saya memiliki rasa ingin tahu terhadap materi yang dijelaskan guru

79

Saya berusaha optimis dalam mengerjakan tugas

80

Saya menganggap apa yang dikatakan orang lain terhadap saya untuk meningkatkan motivasi belajar saya

81

Saya menerima saran dari guru atau teman saya

82

Saya berpura-pura memperhatikan saat guru menjelaskan materi

83

Saya merasa tidak dihargai saat pendapat saya di bantah

84

Saya marah ketika teman tidak memberi jawaban

85

Saya malas mengerjakan tugas rumah

86

saya membolos pelajaran tambahan atau les

87

Saya selalu tidak belajar di rumah

88

Saya tidak mudah putus asa dalam belajar

89

Saya aktif dalam berdiskusi

90

Saya dapat menyimpulkan hasil dari berdiskusi

91

Saya mudah mengantuk saat proses belajar

92

saya merasa bingung saat proses belajar

93

Saya cepat bosan dengan tugastugas rutin

94

Saya dapat belajar dalam waktu yang lama

95

saya selalu semangat mengikuti proses pembelajaran

96

Saya gemar membaca buku pelajaran

Keterangan : SS

= Selalu

SR

= Sering

KG

= Kadang – kadang

JR

= Jarang

TP

= Tidak Pernah

Daftar Pustaka Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009) Hlm. 229

Related Documents


More Documents from "Theadora Gracelyta"