TATANG, 8BLN ANAMNESA
HIPOTESA
KU:
pucat
Anemia
KT:
pucat
Jaundice
Lemah
Malnutrisi
Icterus
Infeksi
Rwyt hemorrhagia negatif
ANAMNESA LANJUTAN Ibu G2P2A0
HIPOTESA Anemia
Rwyt kelahiran: Lahir spontan
Jaundice
Asfiksia negative BBL 3kg
Infeksi
Pucat RPS: pucat makin parah sejak 2bln Yl
Malnutrisi
Selera makan tidak baik RPK: kakak laki2 N
PEMERIKSAAN FISIK
HIPOTESA
1
Usia: 8 bulan Vital signs: PR 104 bpm BP 90/60mmHg RR 50x/menit Temp: normal
Anemia
BB: 6,5kg TB: 62cm
Infeksi
GE: lemah Kulit pucat & icterus ringan
Jaundice
Jantung: grade II/6 ejection systolic murmur
Malnutrisi
Liver: Teraba 4cm dibawah arcus costae dextra Konsistensi kenyal, Permukaan licin Spleen: Teraba 5cm dibwh arcus costae sin (Schuffner III) Limfadenopati Negatif
DS: ANEMIA. TYPE?
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Lab dan Nilai Normalnya TEST RBC Hb
HASIL 2,4 x 1012/L 4,6 g/dL
NILAI NORMAL 4,5-5,5 x 1012/L 11,02
HCT MCV MCH MCHC RDW PLT Retikulosit WBC
13,6% 58fL 22pg 27 g/dL 15% 215 x 109/L 3,2% 7,8 x 109/L
16,0mmHg 34-40% 76-80fL 27-33pg 33-36 g/dL >20% 190 – 390 x109/L 0,5-1,5 % 4,5-13,5 x 109/L
49% 45% 1% 2% 3%
40-80% 38% 0-1,5% 2% 5%
32 mg/L 27 mg/L Normal
0-1 mg/L 0-1 mg/L
Diff count: • Neutrofil • Limfosit • Basofil • Eosinofil • Monosit Bilirubin total Bilirubin indirek Urinalisis •
Tipe anemia: Anemia mikrositik: MCV: <76fL; MCH: <27pg; MCHC: <33g/dL1 Anemia makrositik: MCV: >96fL; MCH: >33pg; MCHC: >36g/dL
•
Absolute reticulocyte count2:
Ini digunakan untuk memperkirakan respons sumsum tulang terhadap anemia. Rumus: Retikulosit x (Hb/15) x( Hct/45) 3,2 %x (4,6/15) x (13,6/45) = 29,66% Jadi, berdasarkan rumus diatas, aktivitas sumsum tulang untuk memproduksi RBC 30% lebih tinggi daripada normal. Dan ini telah berlangsung cukup lama. Karena untuk menaikkan produksinya 2-3 normal, sumsum tulang hanya mebutuhkan waktu kira-kira 10 hari. Tetapi, ini juga berarti bahwa respon sumsum tulang terhadap anemianya masih bagus.
1
Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods 21st ed. p460-461
2
Harrison’s Internal Medicine 17th ed. p358-359
3
HAPUSAN DARAH PERIFER: Morfologi RBC: hipokrom, mikrositik, aniso-poikilositosis, sel target, tear drops, basophilic stippling, normoblast. Morfologi WBC & PLT normal Penyebab anemia berdasarkan index retikulosit, morfologi RBC, dan adanya hemolisis atau pendarahan3 ANEMI A CBC, reticulocyte count Index >2,5
Index
Morfologi
Normositik normokrom ik Hipoprolifer asi 1. Kerusakan sumsum: • Infiltrasi/fib rosis • Aplasia 2. Defisiensi besi 3. ↓rangsang :
Hemolisis/Hemorrh age Mikro atau makrosit Gangguan maturasi 1. Defek sitoplasmik: • Defisiensi besi • Thalassemia • Anemia sideroblastik 2. Defek nuclear: • Defisiensi folat
• • • • • • •
Blood loss Hemolisis intravaskuler Defek metabolic Abnormalitas membrane Hemoglobinopati Destruksi imun Fragmentation hemolysis
Tabel 2. Fitur-fitur umum gangguan hemolitik4 GE
Jaundice, pucat
3
Harrison’s Internal Medicine 17th ed. p
4
Harrison’s Internal Medicine 17th ed. p652
4
PF lain Hb MCV, MCH Retikulosit Bilirubin LDH Haptoglobi n
Dpt tjd pbesaran spleen, bossing of skull pd pykt congenital berat Normal hingga sgt rendah Biasanya meningkat Meningkat Meningkat (sebagian besar yg unconjugated) Meningkat (hingga 10x normal dg hemolisis intravaskuler) Menurun hingga absen
FERRITIN: 425ng/mL
ANEMIA MIKROSITIK, HEMOLITIK Tabel 3. DD/Anemia mikrositik5 Tes
IDA
Inflamasi
Thalassemia
Anemia Sideroblastik Variable
Hapusan
Mikro/hipo
SI TIBC %saturasi Ferritin (µg/L) Pola Hb
<30 >360 <10 <15
Normal,mikro/h ipo <50 <300 10-20 30-200
Mikro/hipo dg sel target Normal-tinggi Normal 30-80 50-300
Normal-tinggi Normal 30-80 50-300
Normal
Normal
Abnormal
Normal
THALASSEMIA TYPE?
ELEKTROFORESIS
5
Harrison’s Internal Medicine 17th ed. p632
5
Results:
Hipotesa:
HbA
3,1%
Thalassemia α (major/minor)
HbF
91,5%
Thalassemia β (major/minor)
HbA2 5,4%
HPFH
Table 4. Perbedaan Thalassemia α, β, dan Hereditary Persistance of Fetal Hemoglobin (HPFH)
Tipe kelainan HbF (%) HbA (%) HbA2 (%) HbH (%) MCV (fL) MCH (pg) RBC(x 1012/L) Hb (g/dL)
1
Thalassemia α 2 3
4
-
-
-
0
98100 ±1-2
8595 5-10
0
7585 N
6575
7095 2040 6070 1721 6-6,2
N 15
1213
6-10
Thalassemia β Major Minor
>80
98; 60-95; 20-40 0; 5-40; 5888 2-5 -
-
1-3
HPFH Delesi Non
3,5-7 -
100; 1530 0; 6982,9 0;1-2,1 -
55-70
55-70
76-80
-
<22
<22
27-33
-
5-7
5-7
4,3-5,1
Fatal in utero atau saat lahir
Turun
Turun/norm al
-
90-95,5
3-31
Norm al 0
30
97
<4-6 -
3 0
7680 2733 4,35,1 -
7680 2733 4,35,1 1116
6
THALASSEMIA-β MAYOR
THALASSEMIA
Thalassemia adalah gangguan biosintesa α- atau β- globin yang herediter6. Gangguan ini menyebabkan terbentuknya tetramer-tetramer hemoglobin yang abnormal, seperti HbH (β4), Hb Barts (δ4), HbF (α2γ2), dan HbA2 (α2 δ2). Abnormalitas ini juga menyebabkan timbulnya berbagai gejala fisik, seperti anemia hemolitik, facies cooley, hepatosplenomegali, jaundice, dan sebagainya yang akan dijelaskan nanti. Berdasarkan jenis rantai globin yang terpengaruh, ada dua jenis thalassemia, yaitu thalassemia α dan thalassemia β. Kedua jenis thalassemia ini dibagi lagi menjadi thalassemia mayor dan minor tergantung derajat keparahan gejala yang diderita pasien oleh karena tidak adanya rantai globin tersebut. Table 5. Perbedaan Thalassemia α dan Thalassemia β
Tipe 6
1
2
Thalassemia α 3
4
Thalassemia β Major
Minor
Harrison’s Internal Medicine 17th ed. p
7
kelainan HbF (%) HbA (%) HbA2 (%) HbH (%) MCV (fL) MCH (pg) RBC(x 1012/L) Retikulosit (%) Hb (g/dL) Apusan darah
Epidemiolo gi
Manifestasi Klinis
98100 ±1-2 7585 N N
85-95
70-95
0 0
98; 60-95; 20-40 0; 5-40; 58-88
1-3 90-95,5
5-10 65-75
20-40 60-70
>80 110-120
2-5 55-70
3,5-7 55-70
17-21 6-6,2
-
<22 5-7
<22 5-7
N
N
5-10
-
15
12-13
6-10
Turun
Turun/normal
N
Hipokro miamikr ositosis ringan
hypochro mia, microcyto sis, sel target
Fatal in utero atau saat lahir anisopoikilocytosis, RBC: hipokromia berat, berinti
•
Europe – 4-12%
•
Middle East and western Asia - 12-55%
•
Southeast Asia – 6-75%
•
Africa – 11-50%
•
South America and the Caribbean - 7%
HbH: •
RBC: hipokromik, mikrositik, berinti. anisopoikilositosis, sel target. Retikulosit,
Daerah Mediterranean, Africa, dan Asia Tenggara, kemungkinan sbg upaya adaptasi thd malaria endemic. Dpt mcapai 10% dari populasi total.
Thalassemia mayor Pucat, Irritable
•
Pucat, Irritable 8
•
Tanda-tanda anemia berat
•
Tanda-tanda anemia berat
•
Hepatosplenomegali
•
Hepatosplenomegali
•
Leg ulcers
•
Leg ulcers
•
Cardiomegali dan arritmia jantung, ritme irregluer, gagal jantung
•
Cardiomegali dan arritmia jantung, ritme irregluer, gagal jantung
•
Delayed secondary sexual characteristics
•
•
Gangguan tumbuh kembang anak,
Delayed secondary sexual characteristics
•
Sering terkena infeksi
•
Gangguan tumbuh kembang anak,
•
Jaundice, urin gelap
•
Sering terkena infeksi
•
Deformitas wajah dan skeletal: chipmunk facies,
•
Jaundice, urin gelap
•
Deformitas wajah dan skeletal: frontal bossing & mongoloid facies, deformitas paraspinal, dsb; maloklusi dan fraktur kompresi vertebrae
•
Cholelithiasis, biasanya setelah usia 4 tahun
•
Cholelithiasis, biasanya setelah usia 4 tahun
HbBarts: hydrops fetalis Thalassemia Minor: asimptomatik
Thalassemia minor: asimptomatik Gejala Klinis
•
Pucat, irritability
•
Pucat, irritability
•
Lebih kecil daripada anak seusianya
•
Lebih kecil daripada anak seusianya
•
Abdomen membesar
•
Abdomen membesar
•
Sering terkena infeksi
•
Sering terkena infeksi
•
Jaundice,
•
Jaundice, 9
•
Amenorrhea and lack of sexual development
Dasar Diagnosa
Anemia mikrositik, kadar HbH tinggi, sel target, anisopoikilositosis, jml RBC normal
Terapi definitif
Transplantasi sumsum sumsum tulang allogenik (jarang dilakukan krn mahal, sulit, dan harus menemukan donor yg cocok)
Terapi medis
HbH:
Terapi bedah
•
Hindari suplemen Fe krn dpt mpparah iron overload dan tdk mpgrhi nilai darah ataupun morfologi RBC
•
Berikan suplemen asam folat utk mpbaiki eritropoiesis.
•
Atasi infeksi secepatnya, terutama pd pasien splenectomi
•
Berikan vaksin
•
Transfuse darah jika diperlukan
•
Jika perlu transfuse, berikan terapi chelasi besi jika kadar ferritin serum >1000µg/dL
Utk HbH: ○ ○
Lakukan splenektomi jika kebutuhan transfuse semakin meningkat Koreksi bedah atau orthodontic utk memperbaiki deformitas tulang cranium dan
•
Amenorrhea and lack of sexual development Anemia mikrositik tanpa pybb lainnya, sel target pd apusan darah perifer, jml RBC normal Terapi sumsum tulang allogenik Sama dg HbH
Biasanya tidak mbutuhkan terapi; hamil: transfuse jk suplemen Fe tdk cukup utk mengatasi anemianya
Sama dg HbH
Splenektomi jarang diperlukan
10
maxilla yang disebabkan oleh hyperplasia eritroid Komplikasi
HbH:
Thalassemia minor:
•
Hepatosplenomegaly
•
Leg ulcers
•
Gallstones
•
Aplastic or hypoplastic crises
•
Perubahan skeletal, tumbuh kembang, metabolic krn eritropoiesis inefektif
•
Prominent frontal bossing (krn perluasan SSTL)
•
Pneumatisasi sinus terlambat
•
Marked overgrowth of the maxillae
•
Costae & tlg pjg mjd box-like dan convex
•
Penutupan epifise yang premature shg extremitas memendek
•
Fraktur kompresi vertebrae
•
Osteopenia dan fraktur tulang-tulang
•
Iron overload
•
Asplenia sekunder krn splenectomy
•
Infeksi krn transfuse (hepatitis)
•
Peningkatan resiko infeksi krn asplenia ( encapsulated organisms spt
○ ○ ○
Komplikasi transfuse Komplikasi splenektomi (infeksi, dsb) Cholelithiasis
Thalassemia mayor: sama seperti HbH
11
pneumococcus) atau krn iron overload (Yersinia species)
Prognosa
•
Cholelithiasis (bilirubin stones)
•
Diabetes mellitus
•
Gagal jantung
•
Death
•
Silent carrier: baik
•
Hydrops fetalis: buruk
•
HbH: dubia et bonam; ada yang baik ada yang buruk
Tergantung terapi
Baik
Pendidikan Pasien
Pasien dengan RPK atau yang diketahui merupakan carrier thalassemia α sebaiknya diberikan konseling genetic untuk menentukan genotipnya dan resiko keturunannya. Terutama jika ada kemungkinan adanya hemoglobinopati penyerta lainnya.
Thalassemia minor: beritahukan bhw pyktnya herediter, j dada kemungkinan keluarganya terkena jg; mereka tdk mederita defisiensi Fe, jd suplemen Fe tdk berguna
DD
Hemoglobin C Disease (MCV normal, MCHC normal atau naik) Hemolytic Anemia Iron Deficiency Anemia
Lead Nephropathy
Beta thalassemia major Hereditary Persistance of Fetal Hb (HPFH)
Pybb anemia mikrositik lainnya: Lead poisoning Sideroblastic anemia Anemia of chronic disease Unstable Hb levels Red cell membrane disorders (some types) HPFH 12
Thalassemia α
Mutasi gen α kromosom 16 Sintesa abnormal αglobin
Asimptomatik in utero 1 gen
Silent carrier α-thalassemia-1trait Asimptomat ik, CBC normal
Simptomatik in utero krn α-chain dibutuhkan utk HbF
2 gen
3 gen abnormal
α-thalassemia minor
HbH
Hydrops fetalis Hb Barts/α-thalassemia mayor
Pykt sedang s/d parah
α-thalassemia-2Anemia mikrositik, hipokromik
4 gen abnormal
Penumpuka n rantai βglobin
Anemia Β-globin mirip mbtk thalassemia tetramer β minor HbH b’presipitasi & mbtk badan Heinz RBC abnormal ditangkap spleen
Eritropoie sis inefektif Deformitas tlg & eritropoies is
Hyperpla sia SSTL
Tdk mlepas O2 ke jaringan fetal
Rantai α sama sekali tidak ada Akumulasi Rantai δ mbtk tetramer (Hb Barts) Affinitas O2 HbBarts tinggi
13
Thalassemia β
Splenomeg ali
Death in utero krn hypoxia, hydrops fetalis (edema), Congestive Heart Failure
Anemia hemolitik Mutasi gen β kromosom 11
Rantai β ↓ atau ≠
Akumulasi rantai α
HbA↓
Bebas disitoplasma & RBC Mengendap di membran RBC
Kadar Hb & Hct ↓ MCH↓ MCHC ↓ Hipokromi a
Berikatan dg rantai γ
Mbtk badan Anemi a
HbF ↑ Kelenturan RBC ↓
Tersangkut di spleen & hepar Hepatosplenome gali Hematopoiesis extrameduler
Deformitas tulang
Berikatan dg rantai δ
Msk sirkulasi G agal jtg Anemi a Anoxia jaringan
HbA2 ↑
Tersangkut di celah endotel SSTL Tx/ Transfusi darah
Hemolis is
G agal jtg
Akumulasi Fe di jaringan RDW ↑
Eritropoiesis SSTL ↑
14
See next page Eritropoiesis SSTL ↑ RBC abnormal
Retikulosit ↑
Umur pendek, mudah lisis
RDW ↑
Jml RBC ↓
Bilirubin ↑, tp kemampuan hepar terbatas
MCV↓
Bilirubin indirek ↑
HCT↓
Tdk dlm urin, tp msk ke jaringan Icterus
15
16
Dari Haemoglobinopathies, The Pathophysiology of Beta-thalassemia Major, C.B. Modell, from the Department of Paediatrics, University College Hospital, London, J. clin. Path., 27, Suppl. (Roy. Coll. Path.), 8, 12-18
17
18
Dari Haemoglobinopathies, The Pathophysiology of Beta-thalassemia Major, C.B. Modell, from the Department of Paediatrics, University College Hospital, London, J. clin. Path., 27, Suppl. (Roy. Coll. Path.), 8, 12-18
19
Efek Anemia Hemolitik
Eritropoiesi s extramedul er ↑ & Spleen Hepatospl enomegal i RBC↓
ANEMIA HEMOLITIK Eritropoiesis medullary ↑
RBC ab N RBC mudah lisis, umur pendek
Volume SSTL ↑ Medulla mebesar, cortex menipis
BR↑, kmamp hepar tbts
MCV↓ HCT↓
BR indirek jar ↑ Oliguri a Vol urin↓
Chipmunk facies
RBC Hipoksi a
Akumulasi Fe Ginj al
Hepar
Excre si
Emped u
Kidne y stone
Chole lithias is
BF ke ginjal ↓
Kompensasi O2↓ Vasokonstri ksi
HR ↑
Pusing, Mengantuk, Konsentrasi ↓
Asam laktat ↑ Pulm o
Otot
RR↑
Pegal, lelah, lemas, lemah
Fraktur
CO↑
PO2↓
Otak
Metabolis me anaerobik
Fraktur tlg pjg
Icterus
2,3BPG↑
Dideteks i ginjal
Eritropoiesis ↑
BF ↑
Retikulosit ↑ RDW Takikardi a
20
Kulit pucat
Cardia c Heart Failure
Luka sulit sembuh
BF ke kulit ↓ Hereditary Persistance of Fetal Hemoglobin (HPFH)
Cardiomeg ali
H PFH Delesional (δβ) Homozigo t
Mikrositik, hipokromia ringan, anemia≠ HbF 100% Hct tinggi
Non delesional
Heterozigot
Mikrositik, hipokromia ringan, anemia ≠
HbF 3-31% HbA 30%
HbF 15-30%
HbA2 rendah
HbA2 1-2,1%
Index RBC mdkti normal
Distribusi Hb panseluler
21
22
Transfusi Darah Transfusi darah adalah pemindahan darah atau suatu komponen darah dari seseorang (pendonor) ke orang lain (resepien). Tujuan: • Meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen •
Memperbaiki volume darah
•
Memperbaiki kekebalan tubuh
•
Memperbaiki masalah pembekuan darah
Tipe: 1. RBC: a. Packed RBC b. Packed RBC Leukocyte reduced c. Packed RBC Washed d. Packed RBC Frozen 2. Platelet (PLT) a. Concentrated b. PLT Leukocyte Reduced 3. Granulosit 4. Fresh frozen plasma (FFP) 5. Whole Blood RBC
• • • • •
Table 6. Indikasi pemberian transfuse RBC Anak-anak & Remaja Bayi 0-4 bulan Acute loss >25% circulating • Hb <13,0g/dL & pykt paru berat blood volume Hb <8,0g/dL pd periode • Hb <10,0g/dL & pykt paru perioperatif sedang Hb <13,0g/dL & pykt • Hb <13,0g/dL & pykt jantung cardiopulmo berat berat Hb <8,0g/dL & anemia kronik • Hb <10,0g/dL & bedah mayor simptomatik Hb <8,0g/dL & gagal SSTL • Hb <8,0g/dL & anemia simptomatik
Dari Nelson’s Pediatrics 17th ed. 2004
Packed red blood cells: ○ Berisi eritrosit, trombosit, leukosit, & sedikit plasma. ○ Vol d’perkirakan 150-300 mL, dg massa sel darah 100-200 mL. ○ SDM d’simpan 1-6C. 23
○ Indikasi: meningkatkan jml SDM pd pasien anemia k’ganasan & gagal ginjal. ○ Kontraindikasi: Hipervolemia à jika dlm wktu yg singkat. ○ Dosis & cara p’berian: 1 unit SDM pekat meningkatkan Hb sqtr 1gr/dL atau Ht 3-4% à mll filter darah standart 170 mikro. Packed red blood cells leukocytes reduced ○ Kandungan leukosit < 5x 10-6 leulosit/unit. ○ Sel darah d’peroleh dg cara pemutaran, pencucian SDM dg garam fisiologis, dg filtrasi atau degliserolisasi SDM yg d’simpan beku. ○ Disimpan dlm suhu : 1-6C. ○ Indikasi: Reaksi transfusi panas yg b’ulang. ○ Reaksi alergi à o/ protein plasma/antibodi leukosit. ○ Dosis & cara p’berian: Plg baik d’berikan dg m’gunakan filter darah generasi k’3 Packed red blood cells washed ○ SDM dicuci dg normal salin memiliki Ht 70-80% dg vol.180 mL. ○ Membuang seluruh plasma hmpr 98%, menurunkan konsentrasi leukosit & trombosit serta debris. ○ Disimpan dlm 24jam dlm T 1-6C. ○ Indikasi : Mencegah alergi yg berat atau yg b’ulang. Transfusi neonatal & transfusi uteri. ○ Dosis mll transfusi filter. PLT Table 7. indikasi Pemberian Transfusi Platelet • • • • •
Anak-anak & Remaja PLT <50 x 109/L & pendarahan PLT <50 x 109/L & prosedur invasive PLT <20 x 109/L & gagal SSTL dg factor resiko pdrhan PLT <10 x 109/L & gagal SSTL tanpa factor resiko pdrhan PLT dlm jml berapapun dg disfungsi PLT + pdrhan atau prosedur invasif
• • • • •
Bayi 0-4 bulan PLT <100 x 109/L & pdrhan PLT <50 x 109/L & prosedur invasive PLT <20 x 109/L & stabil scr klinis PLT <100 x 109/L & tdk stabil scr klinis PLT dlm jml berapapun dg disfungsi PLT + pdrhan atau prosedur invasif
Dari Nelson’s Pediatrics 17th ed. 2004
Granulosit Table 8. Indikasi Pemberian Transfusi Granulosit 24
•
•
Anak-anak & Remaja Neutrofil <0,5 x 109/L & infeksi bacterial yg tdk mrespon terapi antimikroba Defek neutrofil kualitatif & infeksi (bakteri/fungal) yang tidak merespon terapi
•
•
Bayi 0-4 bulan Neutrofil <3,0 x 109/L pada 1minggu pertama kehidupan & infeksi bakteri fulminans Neutrofil <10 x 109/L pd >1minggu pertama kehidupan & infeksi bakteri fulminans
Dari Nelson’s Pediatrics 17th ed. 2004
FFP Indikasi7: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Defisiensi factor pembekuan yang berat & perdarahan Defisiensi factor pembekuan yang berat & prosedur invasive Emergency reversal of warfarin effects Dilutional coagulopathy & bleeding Anticoagulant protein (AT-III, proterin C & S) replacement therapy Plasma exchange replacement fluid for thrombotic thrombocytopenic purpura
Whole Blood • Berisi SDM, leukosit, trombosit, & plasma. • 1kantung berisi 450 mL darah & 63 mL antikoagulan atau 250 mL darah dan 37 mL koagulan atau 350 mL darrah dan 49 mL koagulan. • T d’simpan antara 1-6C. • B’dsrkan simpanan in vitro’y : • Darah segar: disimpan smp 48 jam. Trombosit, faktor pembekuan labil (V, VII) à tjd pembekuan. • Darah baru: disimpan smp 5 hari. Tp Kadar 2,3-bifosfogliserat mulai berkurang. • Indikasi: meningkatkan jml SDM & vol.plasma scr b’samaan à p’darahan aktif dg k’hlgn darah >25-30 % vol.darah total. • Kontraindikasi : • Pasien anemia kronik yg normovolemik. • Transfusi yg b’tujuan meningkatkan SDM • Dosis & cara pemberian : ○ Dws : 1 unit drh lengkap menengkatkan Hb s’qtr 1gr/dL atau Ht 3-4%. ○ Ank : darah lengkap 8 mL/kg à meningkatkan Hb 1gr/dL. • 1 unit diberikan dlm 4jam. 7
Dari Nelson’s Pediatrics 17th ed. 2004
25
Resiko Tranfusi Darah Reaksi transfusi darah yang tidak diinginkan d’temukan pd 6,6% resipien, meliputi : • 55% Demam • 14 % Menggigil tanpa demam • 20% Reaksi alergi (utikaria) • 6% Hepatitis serum positif • 4% Reaksi hemolitik • 1% Overload sirkulasi Komplikasi 1.Reaksi transfusi hemolitik
Segera : b’kaitan dg hemolisis intravaskular masif tjd akbt antibodi yg m’aktifkan komplemen dr kelas IgM atau IgG, bysa’y dg spesifisitas ABO. Gbr klinis : ○ Fase syok hemolitik Tjd stlh transfusi bbrp mililiter darah atau smp 1-2jam stlh akhir transfusi. Urtikaria, nyeri pd regio lumbal, muka merah, sakit kpla, napas pendek, muntah, p↓an BP, dll. ○ Fase oligurik : tjd nekrosis tubulus ginjal dg gagal ginjal akut. ○ Fase diuretik : k’tdk seimbangan cairan & elektrolit dpt tjd slm pemulihan gagal ginjal akut.
2.Rekasi demam krn antibodi leukosit •
Timbul akbt sensitisasi o/ k’hamilan atau transfusi sblm’y.
•
Menggigil, pireksia, & infiltrat paru (kasus berat).
•
P’berian packed cells tanpa leukosit.
3.Kelebihan beban sirkulasi pascatransfusi. •
D’cegah dg transfusi lambat packed red cells/ komponen darah yg d’perlukan, d’sertai dg terapi diuretik.
4.Reaksi alergi dg febris atau non-febris non-hemolitik. •
D’sbbkan o/ hipersensitivitas thdp protein plasma donor & dpt meny.syok anafilatik (reaksi berat).
•
Urtikaria, pireksia, (kasus berat) dispnea, edema wajah, & menggigil.
•
Antihistamin & hidrokortison. 26
5.Transfusi darah yg t’kontaminasi bakteri. •
Sgt jarang tp serius.
•
Dpt timbul sbg kolaps sirkulasi
6.Penimbunan b’lbhan besi pascatransfusi. •
Transfusi eritrosit b’ulang slm b’thn2 tanpa k’hlgn darah à penimbunan besi yg mula2 tjd pd jar.retikuloendotel.
•
Mslh utama pd thalasemia mayor & anemia refrakter kronis berat lain’y.
7.Transmisi virus : hepatitis, CMV, EBV. 8.Infeksi lain : toksoplasmosis, malaria, & sifilis.
Iron Chelation Therapy Untuk mempercepat pengekskresian besi melalui urin. Diberikan jika kadar ferritin serum >1000µg/dL. Tabel 9. Agen Chelation Fe Cara pemberian
Indikasi Dosis
Deferoxamine (Desferal) Infuse subkutan perlahan mll pompa portable/continuous infusion
Deferasirox (Exjade) Tablet oral (dilarutkan hingga membentuk suspensi)
IV atau IM jika perlu Chronic iron overload (transfuse ± 100 mL/kg packed RBCs, ± 20 U utk BB 40kg dan ferirtin serum scr konsisten >1000 mcg/L Dewasa/anak: 20-40mg/kg/hari Dws/>2 tahun: Awal: 20 mg/kg PO qd ac; Maintenance: sesuaikan sbyk 5-10 mg/kg/hari
Interaksi
Kontraindik asi Pregnancy Hati-hati
Vitamin C: memperbaiki chelasi Fe, KIpd pasien pykt jantung krn dpt memperparah disfungsi jantungnya Hipersensitivitas, pasien yg tdk mderita keracunan Fe akut, pykt renal dan anuria, C Compliance buruk terutama pada remaja; monitor kadar ferritin serum dibutuhkan Jika kadar ferritin serum <500µg/dL scr konsisten, hentikan pemakaian
Dmax: 30 mg/kg/hari Jangan diminum bersamaan dengan antasida yang mengandung alumunium Hipersensitivitas
B Tablet harus dilarutkan sempurna dalam air, jus jeruk atau apel, dan suspense harus diminum segera. Tidak boleh ditelan atau gigit atau dihancurkan 27
ESO
GIT: mual muntah, diare, flushing, demam, Terapi jangka panjang dpt mybb takikardi, hipotensi, shock, memperparah cardiovascular collapse
Jika kadar ferritin serum <500µg/dL scr konsisten, hentikan pemakaian GIT: diare, mual muntah, nyeri abdominal, sakit kepala, pyrexia, batuk, urtikaria Dapat menaikkan creatinine serum dan kadar enzim hepatic Gangguan pendengaran dan penglihatan Penurunan ringan kadar Cu dan Zn serum
REFERENSI Harrison’s Internal Medicine 17th edition, Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods 21st ed, http://www.medscape.com/medline/206490-print.htm http://www.medscape.com/medline/206397-print.htm http://www.medscape.com/medline/955496-print.htm http://www.medscape.com/medline/199534-print.htm Haemoglobinopathies, The Pathophysiology of Beta-thalassemia Major, C.B. Modell, from the Department of Paediatrics, University College Hospital, London, J. clin. Path., 27, Suppl. (Roy. Coll. Path.), 8, 12-18 Nelson’s Pediatrics 17th edition
28