GLIKOGENOLISIS Mata Kuliah : Biokimia II
Dosen Pengampu,
Oleh, Kelompok : III Nani Mariyani Nur Afni Lule Nurlili Syafar Risna Sangaji Siti Hajar Suleman Siti Hajra Hi. Umra Ulfa Ismail Kelas / Semester : B / VI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE 2018 Glikonelisis
Page i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “glikogenolisis”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini ke depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi semua kalangan.
Ternate, 28 Maret 2018
Tim Penyusun Kelompok III
Glikonelisis
Page ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii DAFTAR ISI................................................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1 A.
Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1
C.
Tujuan Penulisan ............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 2 A.
Pengertian Glikogenolisis ................................................................................................................. 2
B.
Fungsi glikogenolisis ........................................................................................................................ 2
C.
Enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis .............................................................................. 4
D.
Dampak Glikogenolisis ..................................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................... 7 A.
Kesimpulan ....................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
Glikonelisis
Page iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah dan menghindari simtoma hipoglisemia. Pada glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim yaitu: glikogen fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Dengan adanya enzim fosforilase, fosfat anorganik melepaskan sisa glukose non mereduksi ujung dalam satu persatu untuk menghasilkan D-glukose fosfat 1-fosfat. Proses glikogenolisis merupakan proses pemecahan glikogen yang berlangsung lewat jalan yang berbeda, tergantung pada proses yang mempengaruhinya. Hormon yang berperan pada lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin. Kedua hormon bertindak atas enzim glikogen fosforilase untuk merangsang untuk memulai glikogenolisis dan menghambat sintetesis glikogen (glikogenesis berhenti).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas,maka berikut ini rumusan masalah yang di kaji dalam makalah ini sebagai berikut : 1. Apa pengertian glikogenolisis? 2. Apa Manfaat glikogenolisis? 3. Enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis? 4. Kelainan atau dampak apa yang terjadi pada glikogenosis? C. Tujuan Penulisan 1. Mampu menjelaskan pengertian glikogenolisis. 2. Mampu menjelaskan Manfaat glikogenolisis 3. Menjelaskan Enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis 4. Menjelaskan Kelainan apa yang terjadi pada glikogenosis Glikonelisis
Page 1
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Glikogenolisis Kata "Glikogenolisis" di jabarkan menjadi Glikogen yaitu glikogen dan lisis yaitu pemecahan atau penguraian. Sehingga Glikogenolisis merupakan proses pengubahan dari polisakarida yaitu glikogen menjadi monosakarida yaitu glukosa. Proses glikogenolisis ini terjadi dalam tubuh karena kadar glukosa dalam tubuh sudah mulai kekurangan akan kandungan glukosa akibat berbagai aktivitas baik dalam maupun luar tubuh. Aktivitas dari luar tubuh seperti berlari, berjalan, bersepeda, berenang, dll. Sedangkan aktivitas dari dalam tubuh sendiri meliputi proses respirasi, pencernaan, sistem kerja syaraf, dll. Tujuan dari glikogenolisis ini terbagi menjadi dua yaitu: 1. Di otot : proses ini digunakan untuk keperluan menghasilkan energy 2. Di hati : proses ini dilakukan untuk mempertahankan kadar gula dalam darah pada saat jeda waktu makan. Glikogenesis adalah proses pemecahan glikogen. Glikogen adalah bentuk karbohidrat yang tersimpan dalam sel hewan. Glikogenolisis terjadi jika asupan makanan tidak cukup memenuhi energi yang dibutuhkan tubuh sehinggah untuk mendapatkan energi tubuh mengambil alternatif lain yaitu dengan menggunakan simpanan glikogen yang terdapat dalam hati atau otot. B. Fungsi glikogenolisis Sel-sel hati memainkan peran kunci dalam mengatur kadar glukosa darah mereka dapat memecah glikogen (glikogenolisis) untuk melepaskan glukosa ke dalam darah atau menarik glukosa dari darah dan menyimpannya dengan sintesis glikogen (glikogenesis). Di hati dan di otot, 1. Glikogen dalam fungsi hati untuk menjaga kadar gula darah Hati adalah situs kendali utama dari kadar glukosa darah dengan merespon sinyal hormonal yang mengindikasikan berkurang atau meningkatnya jumlah glukosa dalam darah. Sintesis dan pemecahan glikogen pada hati sehingga berfungsi sebagai sarana untuk menjaga pasokan bahan bakar untuk organ seperti otak, yang memungkinkan glukosa untuk disimpan atau dikeluarkan tergantung pada kebutuhan energi organisme. Saat makanan yang mengandung karbohidrat yang dimakan dan dicerna, kadar glukosa
Glikonelisis
Page 2
darah meningkat, dan pankreas mengeluarkan hormon insulin. Vena portal Hepatik memberikan darah yang kaya glukosa dari sistem pencernaan ke hepatosit hati ini; insulin, juga dilakukan di dalam darah, bekerja pada hepatosit untuk merangsang aksi beberapa enzim, termasuk glikogen sintase, yang terlibat dalam sintesis glikogen. Molekul glukosa ditambahkan ke rantai glikogen selama insulin dan glukosa tetap berlimpah. Dalam postprandial ini atau keadaan “makan”, hati mengambil di lebih banyak glukosa dari darah daripada melepaskan. Hormon glukagon, yang diproduksi oleh pankreas, dan epinefrin, yang disekresi oleh kelenjar adrenal, melayani dalam banyak hal sebagai counter-sinyal insulin. Ketika kadar glukosa darah mulai jatuh (sekitar empat jam setelah makan), mereka merangsang pemecahan glikogen. Glukosa dibebaskan kemudian dilepaskan dari hati ke dalam darah. Selama delapan sampai 12 jam berikutnya (misalnya, selama malam), glukosa yang berasal dari glikogen hati akan menjadi sumber utama glukosa darah yang akan digunakan oleh seluruh tubuh untuk bahan bakar. Meskipun sel-sel hati menjaga konsentrasi tinggi glikogen, hati memenuhi sebagian besar kebutuhan energinya sendiri melalui asam keto yang berasal dari pemecahan asam amino. Peran hati dalam metabolisme glikogen adalah untuk mensintesis dan menurunkan glikogen untuk kepentingan organisme secara keseluruhan. 2. Glikogen dalam otot merupakan cadangan energi untuk olahraga berat Sel-sel otot kekurangan enzim glukosa-6-fosfatase, yang merupakan enzim yang memungkinkan sel-sel hati untuk mengekspor glukosa ke dalam darah. Oleh karena itu, glikogen yang tersimpan dalam sel-sel otot digunakan secara internal dan bukan secara bersama. Sel-sel lain yang mengandung sejumlah kecil glikogen menggunakannya secara lokal juga. Glikogen dalam fungsi sel-sel otot sebagai sumber langsung dari glukosa tersedia selama semburan aktivitas, seperti sprint 100 meter. Ketika kebutuhan energi sel melebihi pasokan oksigen yang terbatas, ATP (yang “mata uang energi” dari sel) diproduksi sebagian oleh glikolisis anaerobik glukosa berasal dari glikogen otot. Glikolisis adalah jalur metabolik di mana glukosa dapat dipecah menjadi piruvat dalam ketiadaan oksigen. Meskipun oksidasi lengkap glukosa dalam kehadiran oksigen (fosforilasi oksidatif) menghasilkan sekitar 18 kali jumlah ATP, glikolisis terjadi pada tingkat sekitar 100 kali Glikonelisis
Page 3
lebih cepat dari respirasi aerobik. Selama periode singkat, intens tenaga, kebutuhan energi untuk menghasilkan jumlah maksimum ATP untuk kontraksi otot dalam kerangka waktu terpendek. Namun, jangka waktu yang lebih besar dari aktivitas akan memerlukan setidaknya penggunaan sebagian ATP yang berasal dari fosforilasi oksidatif. C. Enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis Proses glikogenolisis yang terjadi di dalam sel. Pemecahan glikogen menjadi Glukosa 1-p, Ada tiga enzim yang menkatalisis ( hormon glukaden -> C-AMP-enzim posporilase) 1. Glikogen fosforilase : Glikogen (α 1,4 glikosidik) -> Glukosa 1-P 2.
Transferase : memindahkan 3 residu glukosa cabang lain lebih peka difosrilasi
3.
Debranching enzyme ( α 1,6 gilokosilase) ikatan α 1.6 glikosidik Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-fosfat. Berbeda
dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak melibatkan UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase. Selanjutnya glukosa 1- fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase. Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat. Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam reaksi ini enzim lain, glukosa 6fosfatase, melepaskan gugus fosfat sehigga terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari ADP dan fosfat.
Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk respirasi sehingga menghasilkan energy , yang energy itu terekam / tersimpan dalam bentuk ATP Glikonelisis
Page 4
Istilah yang berhubungan dengan metabolisme penguraian glukosa Dibagi menjadi dua : 1. Fermentasi ( Respirasi Anaerob) 2. Respirasi Aerob Fermentasi atau peragian adalah proses penguraian senyawa kimia glukosa tanpa oksigen melalui proses Glikolisis yang menghasilkan asam Piruvat , namun tidak berlanjut dengan siklus krebs dan transport Elektron karena suasana reaksi tanpa oksigen. Asam Piruvat kemudian akan diproses tanpa oksigen menjadi Asam piruvat ( Fermentasi Asam Piruvat ) atau Asam Piruvat menjadi Asetal dehide kemudian Alkohol dalam Fermentasi Alkohol Fermentasi menghasilkan gas CO2. Dalam Fermentasi Alkohol Respirasi aerob adalah proses reaksi kimia yang terjadi apabila sel menyerap O2, menghasilkan CO2 dan H2O. Respirasi dalam arti yang lebih khusus adalah proses penguraian glukosa dengan menggunakan O2, menghasilkan CO2, H2O, dan energi (dalam bentuk energy kimia, ATP) D. Dampak Glikogenolisis Penyakit yang ditmbulkan akibat glikogenolisis adalah Hipoglikemia (Kadar Gula Darah Rendah). Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Sementara pada penderita diabetes (diabetes memiliki beberapa type, jadi silahkan merujuk kepada jenis diabetes yang ada), kadar gula darahnya tersebut berada pada tingkat terlalu tinggi dan pada penderita hipoglikemia, kadar gula darahnya berada pada tingkat terlalu rendah. Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf, yang membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam kadar
Glikonelisis
Page 5
yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa, atau 100-180 mg/dl pada kondisi setelah makan. Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah, akan memberikan respon melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan selanjutnya merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Dan parahnya jika kadar gula turun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
Glikonelisis
Page 6
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Glikogenolisis merupakan reaksi hidrolisis glikogen menjadi glukosa, perubahan glikogen menjadi sumber energi merupakan proses katabolisme cadangan sumber energi. Proses glikogenolisis ini terjadi dalam tubuh karena kadar glukosa dalam tubuh sudah mulai kekurangan akan kandungan glukosa akibat berbagai aktivitas baik dalam maupun luar tubuh. Aktivitas dari luar tubuh seperti berlari, berjalan, bersepeda, berenang, dll. Sedangkan aktivitas dari dalam tubuh sendiri meliputi proses respirasi, pencernaan, sistem kerja syaraf, dll. Penyakit yang ditimbulkan akibat glikogenolisis adalah Hipoglikemia (Kadar Gula Darah Rendah). Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl. Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf, yang membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa, atau 100180 mg/dl pada kondisi setelah makan
Glikonelisis
Page 7
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, A.L. 1991. Dasar-dasar Biokimia. Jilid 2. Erlangga. Jakarta
Montgomery, R., R.L. Dryer, T.W. Conway and A.A. Spector. 1983. Biokimia. Jilid 1. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.
Glikonelisis
Page 8