Tetntang Virus.docx

  • Uploaded by: Jumarsa Joe
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tetntang Virus.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,060
  • Pages: 10
Begomovirus (dari bean golden mosaic virus) adalah salah satu marga (genus) virus partikel kembar (virus gemini atau Geminiviridae). Virus tumbuhan dengan DNA cincin berkas tunggal ini bertanggung jawab atas banyak penyakit tumbuhan yang menimbulkan kerugian ekonomi besar, seperti penyakit kuning pada kacang-kacangan (terutama Phaseolus), tomat, dan cabai. Virus ini mudah menyebar karena dibawa oleh lalat putih hama Bemisia tabaci (atau jenis lain) sebagai vektor yang memiliki tanaman inang yang banyak.

Gejala penyakit kuning cabai akibat Begomovirus

Ada begitu banyak makhluk serta benda menakutkan di muka bumi ini, seperti: binatang liar, orang jahat, juga benda-benda yang membahayakan seperti bom, senjata maupun racun. Akan tetapi, makhluk yang paling berbahaya dan menakutkan di bumi ini secara tidak kita sadari ternyata merupakan makhluk yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang. Makhluk yang mendapat julukan parasit sejati ini ternyata hanya berukuran nanometer. Namun dengan ukuran nanometer tersebut, makhluk ini mampu membunuh jutaan bahkan miliaran manusia, tumbuhan, dan juga hewan. Makhluk itu dikenal dengan nama virus. Daftar isi Bab ini membahas (1) definisi virus; serta (2) ciri dan karakteristik virus.

Rotavirus | Photo by Dr Graham Beards is licensed under CC-BY-3.0

Definisi Virus Virus berasal dari bahasa Latin, vīrus yang memiliki arti “racun”. Disebut demikian sebab virus merupakan parasit yang berkembang biak pada sel makhluk hidup. [1] Virus dapat menyebabkan kerusakan fatal pada suatu organisme, hingga tak jarang menyebabkan organisme tersebut mati. Sebut saja HIV, virus SARS, dan virus Ebola, sederet nama yang merenggut banyak jiwa yang disebabkan oleh makhluk berukuran sangat kecil yang disebut virus. Virologi (cabang ilmu yang mempelajari tentang virus) mulai berkembang pesat sejak Dmitri Ivanovsky (1892) membuat artikel terkait penelitiannya pada tanaman tembakau yang terserang penyakit mozaik. Menurutnya, tembakau tersebut terserang oleh suatu bakteri patogen. Kemudian, pada tahun 1989 Martinus Beijerinck berhasil melakukan penelitian berjenjang terkait penyakit mozaik tembakau dan menarik kesimpulan bahwa penyebabnya merupakan mikroorganisme yang sangat kecil dan hanya mampu berkembang biak pada organisme hidup. Organisme yang menyerang tanaman tembakau tersebut diberinya nama TMV (Tobacco mosaic virus). Penyebutan organisme ini sebagai “virus” oleh Beijerinck dianggap sebagai awal dari virologi. [2]

Martinus Beijerinck | Photo by Delft School of Microbiology Archives is not licensed (Public Domain) Ciri dan Karakteristik Virus Virus bukanlah kelompok kingdom hewan (Animalia), tumbuhan (Plantae), maupun makhluk hidup bersel satu. Virus digolongkan dalam kelompok tersendiri sebab virus memiliki sifat dan karakteristik yang sangat berbeda dari organisme yang lain, bahkan penggolongan virus sebagai makhluk hidup sampai sekarang masih diperdebatkan. Salah satu karakteristik yang menonjol adalah, virus tidak dapat hidup mandiri. Artinya virus membutuhkan makhluk hidup lain untuk dapat melakukan metabolisme dan berkembang biak. [3] Lalu, apa sajakah ciri-ciri dan karakteristik virus?

Virus berukuran sangat kecil Virus berukuran ultra mikroskopis dengan kisaran ukuran 20-300 nanometer atau sekitar 50 kali lebih kecil dibanding bakteri. Karena ukurannya sangat kecil, virus tak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya seperti yang biasa kita gunakan dalam laboratorium melainkan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya yang sangat kecil inilah yang memungkinkan virus mampu hidup dan berkembang bahkan didalam sel yang paling kecil sekalipun. Virus bahkan dapat hidup dan menempel pada hewan uniseluler, seperti bakteri misalnya. Virus adalah parasit sejati/parasit obligat Disebut parasit obligat, sebab virus tak dapat hidup maupun berkembang tanpa adanya organisme lain. [4] Dengan kata lain virus melanjutkan lingkaran kehidupannya dengan cara mengeksploitasi makhluk hidup yang ditumpanginya. Daur hidup virus sangat bervariasi antar spesies, namun secara umum terdapat lima tahap utama dalam daur hidup virus, yaitu: tahap penempelan, tahap injeksi, tahap sintesis, tahap perakitan, dan tahap lisis.

youtube.com/watch?v=Rpj0emEGShQ | Video by NPR is licensed under Standard YouTube License Virus memiliki bentuk yang beragam Beberapa bentuk virus diantaranya adalah berbentuk helikal (seperti kumparan atau spiral), ikosahedral (dibentuk dari 20 segitiga sama sisi yang membentuk suatu ruangan), berbentuk bola yang terselubung membran, serta berbentuk kompleks. [5]

Jenis-jenis virus | Photo by U.S. federal government is not licensed (Public Domain) Virus hanya memiliki satu asam nukleat, DNA atau RNA Selain itu, virus bisa dikelompokkan sebagai benda mati sebab virus tidak memiliki protoplasma serta bisa dikristalisasikan, juga bisa diklasifikasikan sebagai makhluk hidup sebab dapat bereproduksi, melakukan metabolisme dan memiliki susunan asam nukleat di dalam tubuhnya. Dengan keunikannya ini, virus disebut sebagai benda peralihan (antara hidup dan mati) yang ketika berada diluar organisme akan terkristalisasi, namun akan hidup kembali saat menemukan organisme yang bisa ditinggalinya. Aku virus. Mungkin banyak dari kamu yang takut padaku. Kenapa? Oh, posisiku di dunia ini memang aneh. Mengingat ini, aku jadi sedih sendiri. Apalagi karena sampai sekarang ada beberapa peneliti yang masih bingung menentukan kategoriku. Apakah aku termasuk makhluk hidup, atau benda mati. Sebagian peneliti lain menganggapku peralihan antara makhluk hidup dan mati. Duh, ternyata begini rasanya digantung… Kamu tahu, menjadi diriku itu sungguh tidak enak. Banyak makhuk hidup yang menghindariku. Mereka takut padaku. Kebanyakan manusia langsung sakit kepala saat dokter menyebut namaku berada di tubuh teman atau keluarganya.

Padahal, aku hanya butuh teman. Oh, bagaimana kalau kita berkenalan saja? Berbeda dengan kamu, struktur tubuhku tergolong sangat sederhana, lho. Kok bisa? Ya, Karena aku tidak terbuat dari sel, melainkan membutuhkan sel inang sebagai rumah untuk bertahan hidup. Di dalam sel inang ini, aku dapat hidup dan aktif. Sebaliknya, jika aku tidak mempunyai sel inang maka aku hanya akan diam. Seperti mati dan tidak aktif. Makanya, aku suka masuk ke dalam tubuh sesorang. Hehehe. Baiklah. Sekarang, aku akan memperkenalkan karakteristik tubuhku kepada Squad. Kalau kamu pernah membaca atau menonton lewat ruangbelajar, kamu akan tahu bahwa diameter tubuhku sekitar 20-300 nanometer (nm) dan panjangku 20-14 ribu nanometer. 1 nanometer = 0,000001 mm Kecil banget, kan? Diameterku bahkan bisa lebih tipis dari rambut kamu, lho. Makanya, untuk melihatku, kamu butuh alat scanning atau mikroskop elektron transmisi. Sekarang, kita lihat struktur tubuhku secara terperinci ya!

Baca juga: Daur Lisogenik: Bagaimana virus HIV dapat Berkembang Biak Sebenarnya, bentuk tubuhku sangat bervariasi. Ada yang seperti bola (isometric), oval, batang, jarum, tangkai memanjang/filamen, berbentuk menyerupai huruf T, bahkan ada yang bentuknya seperti berudu katak. Sama seperti kamu manusia yang punya fisik berbeda-beda. Tetapi, untuk memudahkan indentifikasinya, para manusia membagi kami menjadi beberapa. Seperti berikut:

Bentuk-bentuk virus Sumber: www.lintasjari.com Di cuaca dingin seperti ini, biasanya banyak manusia yang terkena flu. Itu karena ada virus berbentuk bola (nomor 3 dari kiri pada gambar) yang masuk ke tubuh kamu dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Nah, supaya kamu bisa lebih jelas mengenalku, aku akan jelasin struktur virus yang paling kanan ya. Itu adalah virus bakteriofag. Atau sederhananya, virus yang menyerang para bakteri. Kirakira seperti ini struktur tubuhnya:

Struktur tubuh virus Sumber: http://pustaka.pandani.web.id Secara sederhana, bagian tubuh virus terdiri dari kepala, leher dan ekor. Masing-masing bagian ini mempunyai fungsinya sendiri. Hayo, kira-kira apa saja ya? Apakah sama seperti kamu? Kepala Virus Pada bagian kepalaku terdiri dari asam nukleat (DNA dan RNA) dan diselubungi oleh kapsid. Nah, apa, sih, kapsid itu? Kapsid adalah selubung yang berupa protein dan terdiri dari satu unit protein yang disebut dengan kapsomer. Kapsid ini juga berfungsi sebagai pemberi bentuk bagi virus, melindungi asam nukleat yang ada di dalam diriku dari kerusakan, serta menyediakan protein enzim agar aku mampu menembus membran sel inang saat melakukan infeksi. Leher Virus Leher merupakan tempat yang menyambungkan antara bagian kepala dan bagian ekor. Eits, jangan salah. Eits, tidak semua virus punya leher, lho. Hanya virus kompleks sepertiku saja yang punya. Fungsinya? Tentu untuk menyangga kepalaku. Mungkin mirip dengan leher kamu ya, Squad.

Ekor Virus Ekorku mungkin salah satu bagian terpenting. Karena, ekor inilah yang akan menancap ke pada tubuh inang yang nantinya aku gunakan sebagai rumahku. Ekorku berbentuk seperti tabung yang dilengkap serabut-serabut. Jadi, kamu harus berhati-hati dengan ekorku, ya. Virus berasal dari bahasa latin Virulae yang mempunyai arti menular atau dikenal dengan kata Virion yang memiliki arti sebagai racun. Dari asal kata tersebut dapat diamati bahwa keduanya saling menunjukkan sifat dasar yang terdapat pada virus yakni mudah menular. Virus dapat menular dari satu sel menuju ke sel lainnya, Selain itu virus juga memiliki sifat racun, sebab mampu meleburkan sel yang telah ditularinya. Perlu diketahui bahwa sruktur tubuh virus sangat sederhana jika dibandingkan dengan mikroorganisme bersel satu jenis lainnya. Hal ini disebabkan karena virus tidak mempunyai inti sel, membran plasma, dan sitoplasma. Virus adalah salah satu mikroorganisme yang tidak mempunyai sel, akan tetapi virus memiliki suatu kode genetik pada strukturnya. Mahkluk hidup berupa virus ini hanya hidup sebagai parasit obgliat yang berperan dalam penginfeksian sel inang. Jika dipandang dari luar sel organismenya, virus berkembang seperti perumpamaan benda mati yang tidak menunjukkan ciri-ciri khusus mengenai kehidupannya. Apabila sekali sel terinfeksi oleh virus, maka virus akan berubah menjadi makhluk hidup berukuran kecil yang ganas dan pada akhirnya dapat memusnahkan sel inang hingga menyebabkan timbulnya suatu penyakit. Dengan demikian virus selanjutnya disebut sebagai patogen, yaikni salah satu jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Bentuk dari virus sangatlah beragam yang meliputi seperti peluru, bola, batang, bahkan ada yang berbentuk seperti huruf T. Pada umumnya bentuk-bentuk virus dapat dipengaruhi oleh adanya jaringan atau selubung protein (kapsid) dan kapsid terstruktur dari banyaknya subunit protein yang biasa disebut dengan kapsomer. Adapun peran utama protein kapsid ini berguna pada saat tahap penginfeksian sel yang melalui cara atau mekanisme gembok dan kunci.

Baca Juga: Pengertian Sosialisasi, Tujuan, Media Sosialisasi, dan Contohnya A. Ciri-Ciri Virus Setiap makhluk hidup tentunya mempunyai ciri-ciri khusus yang dapat menbedakannya dengan jenis makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Dengan adanya ciri-ciri tersebut, maka dapat dibedakan antara jenis spesies masing-masing dalam kelompok. Adapun ciri-ciri yang dapat ditemukan dalam mikroorganisme virus adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai ukuran yang sangat kecil jika dibandingkan dengan bakteri. Ukuran virus mencapai antara 20 mµ – 300 mµ, dengan 1 mikron = 1000 milimikron. Oleh karena itu alat yang dapat digunakan untuk mengamati virus ini adalah mikroskop elektron yang menggunakan pembesaran mencapai 50.000 X 2. Pada umumnya virus hanya berupa kristal yang mempunyai bentuk bervariasi. Selain itu, berbentuk memanjang, oval, silindris, kotak, dan menyerupai kecebong dengan kepala oval dan ekor silindris 3. Virus hanya bisa melakukan tahap kembang biak di dalam sel hidup lainnya. Misal pada sel hidup yang terdapat di hewan, bakteri, tumbuhan, dan manusia. 4. Virus tidak dapat diendapkan secara sentrifugasi pada umumnya, akan tetapi bisa dikristalkan. 5. Struktur tubuh virus terdiri dari, kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor. 6. Mempunyai salah satu lapisan protein yang dikenal dengan istilah kapsid. 7. Virus tidak dapat melakukan proses perkembangbiakan dengan cara membelah diri 8. Virus bersifat aseluler yang artinya virus tidak memiliki sel 9. Hanya mempunyai satu asam nukleat RNA ataupun DNA Baca Juga: Berbagai Virus yang Menyerang Tumbuhan & Hewan B. Morfologi Virus Morfologi atau struktur dari tubuh virus sangatlah beragam dan pada masing-masing bagian mempunyai fungsi tertentu. Barikut akan dijelaskan mengenai morfologi atau bagian utama yang dimiliki oleh virus, yaitu : 1. Kapsid Kapsid merupakan suatu lapisan atau pembungkus asam nukleat dan berperan dalam penentuan morfologi virus. Dalam struktur tubuh virus kapsid berfungsi sebagai pelindung asam nukleat, meletakkan virion pada sel inang yang telah terinveksi oleh virus, dan menyimpan zat protein yang berguna untuk virion ketika virion telah menginfeksi membran sel inangnya. 2. Asam nukleat Pada morfologi atau bagian tubuh virus asam nukleat mempunyai peran utama dalam mempertahankan tahap siklus hidupnya. Hal ini juga sama dengan organisme lainnya bahwa asam nukleat yang terdapat pada virus memiliki fungsi sebagai penyedia informasi genetik yang dibutuhkan saat proses sintesis protein. 3. Sampul Sampul yang terbentuk pada virus merupakan hasil dari tahap modifikasi virus dengan membran sel inang yang telah terinfeksi oleh virus. Adapun struktur dari sampul virus ini tersusun atas

molekul lipid dan protein. Berdasarkan bentuk dan bagian-bagian tubuhnya, maka virus dapat dibagi menjadi empat tipe yaitu sebagai berikut : 3.a. Morfologi Virus Helix Struktur tubuh virus dengan morfologi helix ini menyerupai bentuk seperti batang ataupun filamen. Susunan materi genetik pada virus kelas helix berada di dalam rongga dan terikat oleh protein kapsid. Contoh dari virus morfologi helix ini adalah virus mosaik yang menyebabkan penyakit pada tembakau . 3.b. Morfologi Virus Polihedral Morfologi virus polihedral tersusun dari suatu kapsomer yang mempunyai jumlah lumayan banyak. Asam nukleat yang terdapat pada jenis virus ini tidak memiliki hubungan ikatan dengan protein kapsid. Adapun contoh dari morfologi virus polihedral yaitu virus adenovirus. 3.c. Morfologi Virus Bersampul Pada morfologi virus bersampul terdapat lapisan luar atau membran yang berfungsi sebagai penyelubung kapsid. Bentuk dari virus bersampul sangat beragam dan tergantung dari bentuk kapsidnya 3.d. Morfologi Virus Kompleks Morfologi virus kompleks mempunyai bagian atau struktur tubuh yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan ketiga jenis tipe virus di atas. Adapun contoh dari morfologi virus kompleks ini adalah bakteriofage. Berbagai Virus yang Menyerang Tumbuhan & Hewan

Related Documents

Tetntang Virus.docx
April 2020 6

More Documents from "Jumarsa Joe"

Kisi-kisi Soal.docx
April 2020 9
Bab Ii.docx
April 2020 7
Tetntang Virus.docx
April 2020 6
Bab I.docx
April 2020 4
Bab Iv .docx
April 2020 9
Bab 1, 2, 3.docx
April 2020 11