Testimoni Sayyid Miswar

  • Uploaded by: Hariyanti
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Testimoni Sayyid Miswar as PDF for free.

More details

  • Words: 2,832
  • Pages: 8
TESTIMONI KKN 2017 “KECAMATAN MANDAI” PENUH BERKAH CERITA MENYENANGKAN DAN MENGHARUKAN SELAMA KKN 16/02/2017 - 16/04/2017

MEMBUAT DIRIKU BINGUNG HINGGA MENIMBULKAN TEKA TEKI DALAM DIRIKU YAKNI SESUATU YANG BELUM PERNAH KU TEMUI DI SAAT ITU AWAL KITA bertemu BELUM BEGITU SALING MENGETAHUI KARAKTER MASING MASING. ADA HAL YANG SANGAT MENARIK ADANYA BERANEKA RAGAM KARAKTER YG BERKUMPUL DI LINGKUNGAN ITU,SEHINGGA BEKERJA KERAS MEMPELAJARI KARAKTER MASYARAKAT YANG BERADA DI SEKITAR KAMI TIDAK MUDAH KAMI MELAKUKAN PENDEKATAN KEPADA MASYARAKAT SEBAB KAMI BELUM BISA MEMAHAMI HAL APA YANG PERLU KITA LAKUKAN DI LINGKUNGAN KAMI MELAKUKAN KKn.. STAI DDI MAROS merupakan perguruan tinggi terfaforit di KAB MAROS, tidak terkecuali juga di kampungku. Hampir semua pemuda/pemudi di kampung mendambakan melanjutkan kisah hidupnya dengan berlabelkan mahasiswa STAI DDI yang seakan-akan keren. Salah satu tujuan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI adalah pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini kuliah kerja NYATA ( KKN ) yang dilaksanakan oleh fakultas TARBIYAH,SYARIAH,PGMI STAI DDI. . Disini perjalanan panjang, berliku, penuh tantangan, dan harapan Mungkin ini adalah salah satu dari beberapa pengalaman yang ingin saya ceritakan kepada sahabat semua. Pengalaman yang mengenang dan dapat saya ceritakan ini baru saja saya alami. Sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir saya telah melewati salah tugas yang sangat berat ,. Tugas ini adalah KKN, tau kan kepanjangan KKN, bukan Kura – Kura Ninja ....., KKN adalah kuliah kerja nyata, dimana disini kita belajar bermasyarakat. Dimana dalam hal ini saya jadi teringat salah satu nasehat, Dikampus kita belajar untuk di uji, di masyarakat kita di uji untuk belajar”. Ternyata nasehat itu kalau diresapi ada benarnya . HARI Pelepasan mahasiswa kkn stai ddi kab.maros ,serta hari penutupan pendaftaran kkn, tanggal 16 februari 2017. hari penutupan pendaftaran telah tiba selepas dinas aku berangkat ke kampus pada pukul 07:22 tiba di kampus pukul 07:58 beberapa mahasiswa telah berada di halaman kampus memakai almamater hijau serta topi bertuliskan kkn stai ddi .. kopor dari mahasiswa kkn sudah terkumpul.. tetapi saat itu diriku belum memakai almamater dan persiapan belum tersedia. Di sebabkan selepas dinas langsun ke kampus .

acara pelepasan aku tidak berangkat hari itu aku bergegas ke makassar tol pabrik 45 menerima uang dari teman. setelah dari pabrik 45 aku berangkat ke rumah teman kerja di damkar”pemadam kebakaran”sesampainya aku di rumahnya aku pun bertamu : aku : assalamu alaikum kk : waalaikum salam aku : iye ada aldi kak kk : belum pulang aku : ke mana kak belum pulang kk : katanya ke pengadilan urus surat cerainya aku : masih lama kak aldinya kk : tidak lama mungkin sudah di perjalanan aku :terima kasih kak saya balik dulu

di saat aku berada di atas job motor tiba2 hujan turun dan tidak lama aldi datang . aku pun di persilahkan aldi ke dego dego rumahnya,dan aldi pun mempersilahkan duduk aldi pun masuk ke dalam rumahnya membuat kopi serta di antarkannya keluar . aku di persilahkan minum sambil menunggu hujan redah. aldi : dari mana aku: dari pabrik 45 aldi : dari apa di sana aku: ambil uang aldi : buat apa aku : bayar pendaftaran kkn bisaka pinjam uangta bro saya kekurangan aldi : tidak ada uangku bro belum gajian andai ada saya kasihki,.

aku : iye sodara kita sama2

dan aku pamit pulang aku pun melanjutkan perjalanan ke rumah teman kerja hujan2 sesampai di depan rumahnya wahyunya tdk berada di rumahnya signal hp pun tidak ada . aku melanjutkan perjalanan ke rumah tante dan sefufu badan dan baju seluruhnya basah saat itu hujan deras demi ingin membayar uang pendaftaran. Sesampai di rumah sefufu dan tante aku meminta pinjam uang di jawab tidak ada kata tante dan sefufu jika ada aku akan di kasihnya . aku pun meminta pamit pulang, aku pun bbm sahabat yg kuliah di yapim ternyata sahabatku siap membantu walau uangnya dia pengen pake juga membayar aku pun menolaknya kebaikan sahabatku karena dia membutuhkan. om ingin membantu dan memberi uang saya untuk mendaftar . pukul 5.34 aku dapat chat dari gadis cantik ber posko di hasanuddin bertempat tinggal di taipa . menyampaikan agar sekirannya saya dapat merapat ke posko hasanuddin. setelah maghrib aku pun berangkat ke posko hasanuddin bersama orangtua yang ku panggil “tetta” aku pun melihat suasana posko begitu indah dan bagus di dalam ruangan posko berdinding kaca ke sana kemari diri kita bisa di lihat. Telah beberapa menit berdialog ke sahabat satu posko aku pun berangkat ke posko lain bersama orangtua sambil silaturahmi ke posko lain. Setelah aku mengetahui bahwa aku berposko di kelurahan hasanuddin aku mengucap syukur Alhamdulillah lokasiku tak begitu jauh dri kampus maupun dari rumah. Alhamdulillah setelah tiba di kelurahan hasanuddin, kelompokku mendapatkan tempat yang begitu cocok dengan apa yang kita inginkan. Tempat yang cocok buat bermalam selama dua bulan. kawan satu posko sudah berada di kelurahan hasanuddin aku belum merapat pada hari itu. aku menunggu sahabat yang masih berada di kab.barru kampunnya . kami sudah saling mengenal dan mengetahui satu sama lain bersahabat dari awal kami menginjak bangku perkuliahan. di mana kami tidak satu posko hari itu sahabat berposko di baji mangai. sahabat menelpon bahwa dirinya sudah di perjalanan ke maros,dan sahabat meminta tolong agar dapat di temani mencari posko nya,aku pun mengatakan siap sahabat. Sahabat pun menelpon kembali bahwa dirinya sudah sampai di maros. Aku pun ke rumah sahabat yang bertempat di perumnas dan kami pun melakukan perjalanan mencari posko yg terletak di desa baji mangai di mana aku belum tahu desa itu berada, aku pun mengajak ke posko bontoa silaturahmi sambil bertanya posko baji mangai,kami pun mendapatkan jawaban dari kawan posko bontoa bahwa baji

mangai berada di sampin bandara baru kami pun pamit. selama perjalanan sahabat menelpon dan komunikasi dengan satu poskonya, satu poskonya menyuruh kami masuk sampin bandara baru dan kami pun bertemu dengan satu poskonya . kami pun masuk di area baji mangai yg di mana aku melihat begitu banyak asrama angkatan AU dan aku pun teringat dengan mimpi ingin menjadi TNI. tiba lah kami di posko baji mangai di mana satu posko nya begitu ceria. hari itu pun aku menginap di poskonya.. sambil silaturahmi.. sewaktu bermalam aku melakukan kegiatan di desa baji mangai yakni mengajar di MESJID habis maghrib serta membantu . keesokan harinya aku merapat ke posko hasanuddin di mana aku seperti orang linglung tdk tau mau berbuat apa.. aku berada di posko hasanuddin . Pada hari itu kkn ku berbagi waktu dengan kerjaan sebagai abdi negara.. sebagai abdi negara aku harus profesional dan sebagai mahasiswa aku harus terbuka. yang saya yakini...Allah telah menetapkan keputusan yang terbaik bagi tiap HambaNya,KKN juga adalah ajang menempa diri bukan hanya soal mendapat nilai A atau B atau mungkin hanya sekedar formalitas untuk memenuhi persyaratan kelulusan namun ada nilai budi luhur ketika sanubari berkata dan membaca kondisi menyadari dengan sepenuh hati arti kehadiran mahasiswa KKN di kelurahan hasanuddin akan kehidupan yang lebih baik bagi kelangsungan kelurahan mereka Dalam benak saya ternyata jadi mahasiswa itu tidak seperti yang orang bayangkan, dalam pikiranku mahasiswa adalah agent of change. Dimana kita dituntut bisa memberikan perubahan. Dalam hati saya timbul pertanyaan “ perubahan apa yang akan terjadi setelah KKN?. Hari mulai berganti, tiba saatnya para peserta KKN menjalankan agenda kegiatan . kelompok kami pada minggu pertama difokuskan pada adaptasi dan pengenalan lebih jauh mengenai kondisi kelurahan hasanuddin mulai dari pengenalan bidang pendidikan & keagamaan, pengenalan bidang Kelembagaan, bidang hukum, bidang perekonomian, bidang kesehatan, bidang lingkungan. Selama adaptasi dan pengenalan ini, banyak kisah seru yang terjadi. Banyak hal – hal baru yang mungkin kita tidak diajarkan di kampus kita dapat ketika bermasyarakat. Salah satunya kita diajarkan bahwa untuk menarik simpati masayarakat itu tidak mudah . Mendengar kata itu saya pun hanya bisa tersenyum, . . . Inilah kesabaran kita di uji, bahwa bersabar itu perlu di uji agar bisa menjadi sabar. Aku berada di tempat penuh cerita. Kekusutan pagi dan keheningan malam-malam berubah dan berbuah kemuning senja. Begitupun kekeringan yang membuncah, menepi dan mengair di kedalaman. Aku di tempat penuh warna. Seperti pelangi, ronanya mekar dan membunga di depan mata. Kepahitan di kepala beralih putih disebuah rasa. Juga kegelapan logika, dihimpit dan menghilang dalam cahaya.

Aku adalah bocah yang merangkak, jatuh bangun ditopang arus-arus kehidupan. Akupun adalah tunas yang tertanam dipinggir jalan. Jika kemudian aku terlihat berjalan dan bertumbuh, maka kalian adalah yang memupuk persendian Aku mendapat nuansa membentuk tali. Dan pada suatu waktu sejengkal mata memang tak saling menyapa. Dan seperti kemarin, aku bertamu dan kita bertemu. Malu-malu.Kemudian waktu datang memanggil diperaduan. Dan seperti kemarin, kita bergandengan. Ikatan persaudaraan. Lanjut ke persiapan renja (rencana kerja). Ini nih yang ribet, apalagi kalau kita nggak ikut dalam observasi awal, kebetulan saya juga nggak ikut observasi awal. Berdasarkan observasi saya, ada beberapa kelompok yang begitu dekat sebelum kegiatan, memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap teman-temannya, tapi ternyata saat kegiatan sikap teman-temannya itu jauh dari yang dibayangkan, hal ini pada akhirnya akan menimbulkan pertengkaran. Ketika awal saya bertemu kawan-kawan KKN saya bersikap sedikit cuek dan lebih banyak mendengarkan. Hal ini saya lakukan untuk memetakan watak teman-teman dan observasi aspek psikologis mereka, dengan hal itu saya belajar untuk menemukan cara bagaimana menghadapi mereka karena menurut saya bukan orang yang harus beradaptasi dengan kita tapi kitalah yang harus beradaptasi dengan orang lain, agar tercipta hubungan yang harmonis. Saya menghindari banyak bicara dalam forum, jika ada hal yang dibicarakan saya langsung ke hal praktis dan taktis saja dan menghindari hal-hal yang remeh temeh dan sok akrab dulu. Hal lain yag harus dilakukan adalah langsung menghafal nama teman-teman kita, hal ini dikarenakan nama adalah sebagai wujud rasa hormat kita terhadap orang lain. Mulailah membangun hubungan personal, jadi jangan sampai kita show of semua kehebatan kita di forum ketika berkumpul tapi melupakan bangunan emosi personal. Dan tetaplah untuk selalu rendah hati berteman dengan semuanya, jangan merasa lebih hebat dari yang lain, semua orang hebat dengan bidangnya sendirisendiri, hargai perbedaan itu

menghadiri seminar di posko pattotongan bersama sahabat yang berposko baji mangai.. kegiatan seminar posko pattotongan sangat menyenangkan karena di sana kami pun bertemu sambil bersalaman satu sama lain. Kejadian menarik lagi yang ingin saya ceritakan adalah ketika mengecat pagar posyandu di kelurahan hasanuddin ketika saya mengecat tidak sengaja cat saya angkat dan sapukan ke pagar berhamburan ke wajah dan baju aku pun kotor tpi saya tetap mengecat agar pagar terlihat indah. walau sudah dapat teguran dari ibu ibu posyandu agar di berhentikan karena matahari pada saat itu sudah berada di atas kepala. Setelah mengecat tiang terakhir aku bergegas meninggalkan tempat di mana aku mengecat menuju ke posko bersih bersih dan ke mesjid melaksanakan sholat dhuhur. Sehabis ke mesjid aku kembali ke posko untuk sarapan senyuman dari kawan posko membuat hati senang di saat ada satu posko tdk tersenyum hati sedikit jenuh . Menginjak minggu ke-3, dimana minggu ini mulai menjadi hari – hari menjelang sibuk . berkumpulnya masyarakat dalam seminar posko hasanuddin, membuat diriku merasakan hal yang senang di mana di

hadiri oleh bapak camat mandai,kamtibnas,babinkas, dan tokoh masyarakat serta majelis taklim yang berada di posko hasanuddin. Agenda acara akan mulai lantunan ayat suci di dengarkan yang di lantunkan oleh korlur hasanuddin . proker pun di paparkan oleh korlu hasanuddin .. suasana tegang mendengarkan berganti dengan suasana penuh ceria makan bersama .. Pada minggu ke-3 ini banyak agenda yang harus dikerjakan, mulai dari kegiatan di kelurahan, di kecamatan. Ini adalah tantangan sekaligus pembelajaran bagi diri saya bahwa menjadi mahasiswa itu harus multitalent Tangan bekerja, otak berpikir, hati berdzikir... Otak ini terpaksa harus berpikir ekstra, sampai berat badanpun turun .. Pada waktu itu kebetulan dua teman wanita saya andi fatimah dan andi ramdhani mengajar di TPA kelurahan setempat, setelah shalat ashar dua teman wanita ingin berangkat ke lokasi saya pun di panggil oleh kedua teman wanita saya untuk ke TPA saat itu aku sedang bermain laptop di posko hasanuddin akupun meninggalkan laptop tanpa ku matikan dan ku pindahkan. Sesampainya di TPA Aku melihat berbagai wajah,karakter,sifat dan senyum manis santri TPA.. setelah kawan wanita kami berbincan kepemilik TPA kami pun di persilahkan mengajar santri kami pun duduk dan menyuruh santri membuka kitab suci al qur’an dan menyetor hafalannya.. di saat ada yang menyetor ada pula yang berusaha menghafal .. aku pun terfokus ke santri yang berusaha menghafal aku pun memberikan solusi agar santri cepat menghafal aku pun memberikan arahan untuk membaca sesekali menutup matanya ... dan aku menyampaikan agar tetap tenang dan sabar menghafalnya .. alhamdulillah hari itu santri yang berusaha menghafal dapt menyetor hafalan 3 surat dan 3 doa ... hari itu pun aku tersenyum sesekali bercanda sama santri cowok yang begitu senang di ajar karena aku sesekali memberikan solusi serta cerita pengalamanku secara singkat..santri pun tertawa .. terkadan ketika aku di posko sedih dan bahagia .. saat sedihnya ketika berada di posko sendiri melakukan aktivitas .. rasa jenuh timbul di saat korlu berada di posko korlu tidak menyapa atau mengajak ngomon. di saat bahagianya ketika sore hari telah tiba di ajak oleh korlu bermain bola di pesantren canda tawa terpancar dari permainan bola..aku pemalu dan tidak banyak ngomong.. tapi terkadang aku mencoba memulai ngomong .. di dalam posko aku banyak diam .. Kemudian sesuatu terjadi dan membuat saya berfikir betapa pentingnya ilmu ini. Kejadiannya terjadi diposko dan tak melibatkan orang luar. Murni masalah internal Rumah Tangga posko kami. Posko kelurahan hasanuddin.

Setelah, kami melaksanakan kegiatan mengecat di kantor kecamatan kami pun bergegas balik ke posko mandi untuk melaksanakan shalat jumat. Disini orang yang pintar dikampus menjadi bodoh dengan pelajaran hidup sehari-hari, dan menjadi sok pintar dengan ilmu setengah jadi yang kami dapatkan, ingin rasanya menjadi mahasiswa baru lagi dan belajar lebih baik agar bisa memberikan dan manjadi yang terbaik buat masyarakat disini. Tidak terasa masa aktif kami disini, kelurahan hasanuddin, Kecamatan mandai, telah mendekati akhir pengabdian. Pengalaman yang kami dapat dari tidak dapat ditukar dengan materi berapapun jumlahnya. Meninggalkan kandang-kandang yang selama ini memberikan pelajaran berharga, meninggalkan bunga yang layu jika kami bawa pulang, dan meninggalkan kenangan yang begitu bermakna selama hidup saya.. Masyarakat kelurahan hasanuddin, mayoritas berasal dari etnis Makassar dan menggunakan bahasa Makassar dalam komunikasi harian mereka. Disana, budaya teriak-teriak sepertinya telah menjadi kebiasaan. Memanggil satu dengan yang lainnya dengan suara lantang dan bahkan bisa didengar tiga hingga lima rumah disekitarnya menjadi hal biasa. Mungkin sebagian besar etnis yang ada di Sulawesi Selatan akan melihat hal tersebut adalah sebuah bentuk ketidak-sopanan, namun disana, itu sah-sah saja selama tak memakai urat terlebih otot. Kemudian untuk keagamaan, seluruh masyarakat kelurahaan hasanuddin adalah beragama islam. dimana minggu terakhir dan kegiatan yang dijalani juga agak berkurang. Minggu ini kita mengadakan banyak kegiatan perlombaan untuk masyrakat, anak – anak dan melakukan acara penutupan KKN dengan mengadakan pentas festival serta ramah tamah . Tidak sampai disitu para peserta KKN juga disibukkan pada pembuatan laporan, mulai laporan ppl dan laporan kelompok. Akhirya tanggal yang ditunggu – tunggu tiba, yaitu tanggal selesainya KKN. Dengan hati yang sedih bercampur bahagia kita berpamitat. Mungkin ini kisah singkat yang bisa saya ceritakan yang bisa kita ambil pelajarannya. Bahwa intinya ““ Dikampus kita belajar untuk di uji, di masyarakat kita di uji untuk belajar”. KKN memang adalah tempat yang memberikan banyak makna. Bagaimana tidak, kami disatukan dari individu-individu yang berasal dari jurusan berbeda. Kami harus memahami berbagai macam karakter dan isi kepala. Baik-buruknya seseorang harus diterima. Tapi itulah yang menjadi bagian dari suka-duka dan akan menjadi cerita kelak. Sebagai mahasiswa KKN, ada rasa kebanggaan tersendiri telah mampu melaksanakan salah-satu dari Tri Darma Perguruan Tinggi ini. KKN bisa dibilang menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Meskipun terkadang ada yang bilang KKN hanya formalitas, namun manfaat mahasiswa pasti ada, walau terkadang tak banyak-banyak amat. Singkat cerita, saya dan 12 orang kawan lainnya menjalankan berbagai macam proker yang ada. Mulai dari yang sifatnya mendidik seperti mengajar di sekolah-sekolah, yang sifatnya keagamaan seperti khutbah jumat dan pelatihan penyelenggaraan jenazah, hingga yang sifatnya sosial seperti kerja bakti dan lain sebagaianya. Meskipun ketermalasan terkadang datang melanda, namun Alhamdulillah semua

proker dapat terlaksana dengan baik. Satu pengalaman yang mungkin tak bisa saya lupakan adalah, berkat KKN inilah, Luar biasa. Saya bersyukur ilmu saya mendapatkan tempat untuk pengaplikasiaanya walaupun “dimenit-menit akhir”. Itulah mungkin sedikit manfaat bidang keilmuan yang saya bisa berikan pada saat ber-KKN. Meskipun tak berdampak ke masyarakat, namun setidaknya bisa sedikit berkontribusi dalam ruang lingkup posko kami. Tapi tak ada gunanya berandai-andai. Nasi sudah menjadi bubur. Dari kejadian tersebut saya harus mengambil pelajaran untuk menjadi lebih baik kedepannya. Sebelum saya akhiri tulisan ini, izinkan saya mengutip sebuah pantun populer “Jika ada sumur diladang boleh kita menumpang mandi, Jika ada umur yang panjang boleh kita bertemu lagi. Jika ada jarum yang patah jangan disimpan didalam laci, Jika ada kata yang salah jangan disimpan didalam hati” Adapun hikmah dari KKN ini saya bisa mengambil pelajaran bahwa kepala setiap orang itu isinya tidak sama, dan butuh kesabaran untuk menyamakan walau tidak harus sama, nasib manusia tidak sama. mendapatkan sahabat2 yang baik dalam posko.. setiap posko bermakna.. “Lukisan Monalisa merupakan sebuah karya terbaik manusia, tetapi jika saya diberi sebuah kanvas putih saya akan melukis kisah hidup saya melebihi kehebatan lukisan Monalisa.” tak akan ada kejadian dalam hidup yang mudah kita lupakan jika sudah menjadi sejarah seperti air yang mengalir membawa kotoran akan mudah di lupakan tetapi kebersihan akan selalu teringat...perubahan akan berarti bagi yang melakukannya...

penulis

miswar assegaf

Related Documents

Testimoni Sayyid Miswar
October 2019 24
Sayyid-sabiq
June 2020 8
Testimoni Smart Koko
June 2020 40
I Testimoni Di Geova
December 2019 30

More Documents from "abu abdirrahman"

Testimoni Sayyid Miswar
October 2019 24