Termokimia.docx

  • Uploaded by: zainab
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Termokimia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,895
  • Pages: 17
TERMOKIMIA Pertemuan 1, 2, dan 3 : Standar Kompetensi: 2.

Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya. Kompetensi dasar : 2.1. Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm. Indikator Pencapaian Kompetensi: o Mengidentifikasi hukum/azas kekekalan energi o Membedakan sistem dan lingkungan o Menjelaskan perubahan entalpi (∆H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap. o Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan. o Menggambarkan diagram grafik reaksi eksoterm dan endoterm. o Menjelaskan macam-macam entalpi molar Pertemuan 4, 5, dan 6 : Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya. Kompetensi dasar : 2.2. Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. Indikator Pencapaian Kompetensi: o Menghitung harga ∆H reaksi berdasarkan data percobaan. o Menghitung harga ∆H reaksi berdasarkan kalorimeter o Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan diagram siklus / diagram tingkat energi. o Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar. o Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan energi dari suatu zat / materi dalam reaksi kimia. Panas atau kalor yang berkaitan dengan reaksi kimia disebut kalor reaksi / panas reaksi / perubahan entalpi reaksi (dilambangkan dengan ∆H). Perubahan entalpi reaksi adalah besarnya energi yang diperlukan atau dibebaskan dari suatu reaksi kimia. Reaksi kimia dapat berlangsung yaitu dengan cara menyerap atau membebaskan panas / kalor / energi. Reaksi yang membebaskan panas / kalor / energi disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi yang menyerap panas / kalor / energi disebut reaksi endoterm. a. Reaksi Eksoterm dan Endoterm Perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm : Reaksi eksoterm  ∆H = ( - )   Kalor berpindah dari sistem ke  lingkungan  Sistem membebaskan energi 

Reaksi endoterm ∆H = ( + ) Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem Sistem menyerap energi

b. Persamaan Termokimia Persamaan termokimia adalah penulisan persamaan reaksi kimia dengan mencantumkan harga perubahan entalpi reaksinya. Contoh : reaksi eksoterm Zat X dan zat Y membentuk XY dengan melepaskan kalor sebesar x kkal. Maka dapat ditulis dalam persamaan termokimianya : X+Y XY ∆H = – x kkal Atau persamaan ini juga dapat ditulis : X+Y XY + x kkal SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

Contoh : reaksi endoterm Zat A dan B bereaksi membentuk zat AB dengan menyerap kalor sebesar y kkal. Persamaan termokimianya dapat ditulis : A+B AB ∆H = +y kkal Atau, dapat juga ditulis persamaannya : A + B + y kkal AB Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi, seperti pada gambar berikut : H H p

r ∆H = Hp – Hr > 0 ∆H = + x kJ

p

r

∆H = Hp – Hr < 0 ∆H= - x kJ

(a) Reaksi endoterm (b) reaksi eksoterm Latihan Soal : 1. Untuk membentuk 1 mol Ca(OH)2(aq) dari CaO(s) dan H2O(l) dilepaskan kalor sebesar 258 kJ. Buatlah persamaan termokimia dan diagram tingkat energi yang sesuai untuk reaksi tersebut. Penyelesaian : ............................................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................................

2.

Perhatikan gambar berikut : NaOH CaCO3

5 mL air

5 mL HCl

Na2S2O3

5 mL air

NH4Cl

5 mL Ba(OH)2

H2SO4

5 mL air

T1 = 27 0C T1 = 27 0C T1 = 27 0C T1 = 27 0C T1 = 27 0C 0 0 0 0 T2 = 30 C T2 = 35 C T2 = 22 C T2 = 20 C T2 = 37 0C Tentukan gambar yang merupakan peristiwa reaksi endoterm. Penyelesaian : ............................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................... 3.

4.

Perhatikan sifat reaksi berikut : (1) Terjadi kenaikan suhu (2) ∆H positif (3) Entalpi pereaksi > entalpi hasil reaksi (4) Energi sistem bertambah (5) Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem Tentukan sifat yang menjadi ciri reaksi eksoterm. Penyelesaian : ............................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................... Untuk menguraikan 1 mol CaCO3 menjadi CaO dan CO2 diperlukan kalor 178 kJ. Gambarkan tingkat energi yang sesuai untuk reaksi tersebut. Penyelesaian :

SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

5.

Diantara proses berikut : fotosintesis, pembakaran, respirasi, pelelehan, dan dekomposisi termal, manakah yang tergolong proses endoterm ? Penyelesaian : ............................................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................................

A. Hukum I Termodinamika / Azas Kekekalan Energi “energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan namun energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.” Kalor yang menyertai suatu reaksi adalah perubahan bentuk energi. 1. Sisten dan Lingkungan Sistem adalah bagian yang menjadi pusat perhatian. Sedangkan lingkungan adalah daerah yang membatasi sistem atau bagian lain di alam semesta yang berinteraksi dengan sistem. Sistem dibagi atas 3 yaitu : a. Sistem Terbuka Dikatakan sistem terbuka apabila antara sistem dan lingkungan dapat mengalami pertukaran materi dan energi. b. Sistem Tertutup Dikatakan tertutup apabila antara sistem dan lingkungan tidak terjadi pertukaran materi, tetapi terjadi pertukaran energi. c. Sistem Terisolasi Dikatakan terisolasi apabila antara sistem dan lingkungan tidak terjadi pertukaran materi maupun energi. 2. Energi Dalam (E) Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Energi dapat dibagi menjadi 2 yaitu : a. Energi Kinetik, energi yang berkaitan dengan gerakan molekul sistem. b. Energi Potensial, bentuk energi lain yang tidak berhubungan gerak (diam). Sehingga energi potensial disebut juga energi diam. Energi dalam adalah jumlah energi yang dimiliki olrh suatu sistem. Komponen utama dari energi dalam, yang menjadi pusat perhatian, antara lain : a. Energi Termal, energi yang berkaitan dengan gerakan molekul sistem. b. Energi Kimia, energi yang berkaitan dengan ikatan kimia dan interaksi molekul. Energi dalam juga merupakan fungsi keadaan yaitu besaran yang harganya sangat bergantung pada keadaan sistem. Oleh karena itu maka perubahan energi dalam pada suatu proses hanya ditentukan oleh energi dalam mula – mula dan energi dalam akhir, yang dinyatakan dengan rumus : ∆E = E2 – E1 Ket : ∆E = Perubahan energi dalam E1 = Energi dalam pada keadaan awal E2 = Energi dalam pada keadaan akhir Sedangkan untuk suatu reaksi kimia perubahan energi dalam reaksi adalah energi dalam produk dikurangi energi dalam pereaksi (reaktan). ∆E = Ep - Er Ket : ∆E = Perubahan energi dalam suatu reaksi kimia Ep = Energi dalam akhir (produk) Er = Energi dalam mula – mula (pereaksi/reaktan) B. Perubahan Entalpi Molar (∆H) Perubahan entalpi standar (∆H0) adalah entalpi suatu reaksi yang diukur pada suhu 25 0C dan tekanan 1 atm. Sedangkan perubahan entalpi molar adalah perubahan energi entalpi setiap 1 mol zat. Perubahanentalpi molar meliputi : a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆Hf0) Besarnya energi yang dibebaskan atau diperlukan untuk membentuk 1 mol suatu senyawa dari unsur – unsurnya yang diukur pada keadaan standar. Dengan demikian maka reaksi pembentukan bisa bersifat eksoterm dan endoterm. Contoh : H2(g) + ½ O2(g) H2O(l) ∆Hf0 = - 242 kJ.mol-1 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) ∆Hf0 = - 484 kJ/mol-1 SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

Contoh Soal : Memahami entalpi pembentukan 1. Pada pembentukan 1 gram NaCl dibebaskan 7,024 kJ. Tentukan entalpi pembentukan dan tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan NaCl. (Ar Na = 23, Cl = 35,5). Penyelesaian : Mr NaCl = 58.5 gr/mol ∆H pembentukan 1 gram NaCl = - 7,024 kJ/gr. Maka untuk 58,5 gr/mol NaCl, ∆H pembentukan NaCl = 58,5 gr/mol x (-7,024 kJ/gr) = - 410,9 kJ/mol Jadi, persamaan termokimia pembentukan NaCl : Na(s) + ½ Cl2(g) NaCl(s) ∆H = - 401,9 Kj 2. Pada pembentukan 10 gr MgSO4(s) dibebaskan 107 kJ. Tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan MgSO4. (Ar O = 16 ; Mg = 24 ; S = 32) Penyelesaian : .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. Latihan soal : 1. Diketahui kalor reaksi eksoterm 4FeO + O2 2Fe2O3 adalah 650 kJ. Berapakah harga ∆Hf0 FeO ? Penyelesaian : .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. 2. Diketahui persamaan termokimia : N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ∆H0 = -92,22 kJ Berapakah entalpi pembentukan standar (∆Hf0) dari NH3(g) ? Penyelesaian : .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. 3. Diketahui entalpi pembentukan standar (∆Hf0) dari berbagai zat sebagai berikut : a. HNO3(g) = - 135 kJ/mol b. H3PO4(s) = - 285,85 kJ/mol Tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan zat – zat tersebut. Penyelesaian : a. ............................................................................................................................................ b. ............................................................................................................................................ 4. Reaksi 3 gram magnesium (Ar=24) dengan nitrogen (Ar=14) berlebih menghasilkan Mg3N2. Pada keadaan standar, proses tersebut melepaskan kalor sebesar 28 kJ. Tentukan entalpi pembentukan standar Mg3N2. Penyelesaian : .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (∆Hd0) Besarnya energi yang dibebaskan atau diperlukan untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi unsur – unsurnya yang diukur pada keadaan standar. Reaksi penguraian merupakan kebalikan dari reaksi pembentukan. Jika pada reaksi pembentukan bersifat eksoterm maka pada reaksi penguraian akan bersifat endoterm. Reaksi penguraian bisa bersifat eksoterm dan endoterm. Contoh : H2O(l) H2(g) + ½ O2(g) ∆H = + 242 kJ.mol-1 4H2O(l) 4H2(g) + 2O2(g) ∆H = + 968 kJ.mol-1 Latihan Soal : 1. Diketahui kalor reaksi pembentukan : I2(g) + 3Cl2 2 ICl3 ∆H = - 214 kJ/mol. 0 Tentukan harga ∆Hd ICl3. Penyelesaian : .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

c.

2. Diketahui entalpi pembentukan standar (∆Hf0) H2O(l) dan H3PO4((s) adalah – 285,85 kJ/mol dan – 1281 kJ/mol. Tentukanlah perubahan entalpi reaksi peruraian berikut : a. 2H2O(l) 2H2(g) + O2(g) b. 4H3PO4(s) 6H2(g) + 8O2(g) + P4(s) Penyelesaian : a. ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ b. ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ 3. Diketahui entalpi pembentukan standar (∆Hf0) H2O(l) adalah – 285,85 kJ/mol. Berapa kalor yang diperlukan untuk menguraikan 10 gr air menjadi hidrogen dan oksigen pada keadaan standar ? (Ar H = 1; O = 16) Penyelesaian : .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (∆Hc0) Besarnya energi yang dibebaskan dari pembakaran satu mol suatu zat. Reaksi pembakaran hanya bersifat eksoterm. Contoh : C2H6 + 3½ O2(g) 2CO2 + 3H2O(l) ∆Hc0 = - 1559,5 kJ.mol-1 Latihan Soal : 1. Tulislah persamaan termokimia dari ∆Hc0 C2H6 = -1565 kJ/mol Penyelesaian : .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. 2. Diketahui persamaan termokimia reaksi pembakaran asetilena (C2H2(g)) sebagai berikut : 2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(l) ∆H = - 2599,1 kJ a. Tentukan entalpi pembakaran standar C2H2(g). b. Berapa kJ yang dihasilkan pada pembakaran 10 liter gas asetilena (STP) Penyelesaian : a. ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ b. ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ 3. Pembakaran sempurna 1 gr CH4(g) membentuk gas karbon dioksida dan air pada keadaan standar menghasilkan 55,6 kJ. Tentukanlah entalpi pembakaran molar standar CH4. (Ar H = 1; C = 12) . Penyelesaian : .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. 4. Gas asetilena C2H2 yang mempunyai entalpi pembakaran – 320 kkal/mol dapat dibuat menurut reaksi : CaC2(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + C2H2(g) Jika dalam suatu proses digunakan 160 gram CaC2 dan diasumsikan yang dapat bereaksi hanya 80 %. Tentukan besarnya kalor yang dihasilkan untuk pembakaran gas asetilena (Ar C = 12 ; Ca = 40) A. 320 kkal B. 480 kkal C. 640 kkal D. 800 kkal E. 960 kkal Alasan : .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. ..................................................................................................................................................

SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

d. Perubahan Entalpi Penetralan Standar (∆Hn0) adalah perubahan entalpi pada penetralan asam (H+) oleh basa (OH-) untuk membentuk 1 mol air pada keadaan standar. e. Perubahan Entalpi Peleburan Standar (∆Hfus0) adalah perubahan entalpi pada perubahan 1 mol zat dari bentuk padat menjadi bentuk cair pada titik leburnya pada keadaan standar. f. Perubahan Entalpi Penguapan Standar (∆Hvap0) adalah perubahan entalpi pada penguapan 1 mol zat cair menjadi gas pada titik uapnya pada keadaan standar. g. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (∆Hsol0) adalah perubahan entalpi pada pelarutan 1 mol zat dalam suatu pelarut pada keadaan standar. h. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar (∆Hsub0) adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar. C. Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi a. Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi Berdasarkan Kalorimeter Kalorimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan entalpi. Persamaan kalorimeter : Q = m . c . ∆T Ket : Q = kalor / besarnya energi yang dibebaskan atau diperlukan m = massa air (larutan) c = massa jenis air (4,184 kJ/mol) ∆T = Perubahan suhu (suhu akhir – suhu awal atau T2 – T1) Contoh soal : 1. Air sebanyak 3000 gram dipanaskan dengan pembakaran LPG dari suhu 25 0C – 27 0C. seluruh energi dari pembakaran LPG digunakan untuk menaikkan suhu air. Tentukan : a. Besarnya energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu air. b. Perubahan entalpi (∆H) Penyelesaian : a. Diketahui : m = 3000 gr C = 4184 ∆T =75 0C – 25 0C = 50 0C Ditanya : Q = .....? Jawab : Q = m x c x ∆T = 3000 x 4184 x 50 = 627,600 J = 627,6 kJ b. Suhu air naik berarti bersifat eksoterm sehingga harga ∆H = - 627,6 kJ 2. Sebanyak 50 mL (=50 gram) larutan HCl 1 M bersuhu 27 0C dicampur dengan 50 mL (=50 gram) larutan NaOH 1 M bersuhu 27 0C dalam suatu kalorimeter gelas plastik. Ternyata, suhu campuran naik sampai 33,5 0C. jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 J/g. K. Tentukan perubahan entalpi reaksi. Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 3. Sepotong seng pada temperatur 20,0 0C dengan massa 65,38 gram dimasukkan ke dalam 100 mL air mendidih (T = 100 0C). massa jenis air 1,0 g/mL, kalor jenis seng adalah 0,40 J/g.C , dan kalor jenis air adalah 4,20 J/g.C. Tentukan temperatur yang dicapai oleh seng dan air. Alasan : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

Perhitangan Besarnya Energi Pada Kapasitas Kalor Persamaan yang digunakan : Q = C x ∆T Keterangan : Q = kalor / besarnya energi yang dibebaskan atau diperlukan C = kapasitas kalor ∆T = perubahan suhu Contoh soal : Sepotong besi mempunyai kapasitas kalor sebesar 5,5 J. Hitunglah besarnya energi yang diperlukan untuk memanaskan besi itu dalam suhu 25 0C menjadi 55 0C. Penyelesaian : Diketahui : C = 5,5 J ∆T = 55 0C – 25 0C = 30 0C Ditanya : Q = . . . .? Jawab : Q = C x ∆T Q = 5,5 x 30 = 165 J = 0,165 kJ Hubungan antara kalorimeter da kapasitas kalor adalah : Qreaksi = – (Qkalorimeter + Qkapasitas kalor) Atau Qreaksi = – Qlarutan Latihan Soal : 1. Pada pelarutan 15,3 gram natrium nitrat dalam sebuah kalorimeter terjadi penurunan suhu dari 25 0C menjadi 21,56 0C. Jika kapasitas kalor larutan dan kalorimeter adalah 1.071 J/0C dan kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 J/g-1K-1. Tentukanlah perubahan entalpi larutan 1 mol NaNO3. (Ar N = 14, O = 16, Na = 23). NaNO3(s) Na+(aq) + NO3-(aq) ∆H = ? Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 2. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dalam 200 mL air terjadi kenaikan suhu 27 0C menjadi 32 0C. jika massa jenis air dianggap 1 g/mL dan massa NaOH tidak diperhitungkan, maka tentukan besarnya ∆H pelarutan pada proses ini. ( massa jenis air = 4,2 J/g, Mr NaOH = 40). Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 3. Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 mL air dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu larutan turun dari 27 0C menjadi 23,5 0C. Bila kalor jenis air 4,18 J/g. C. Tentukan ∆H pelarutan NH4Cl. (Ar H = 1, N = 14, Cl = 35,5). Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

b. Penentuan Perubahan Entalpi Berdasarkan Hukum Hess Hukum Hess menyatakan bahwa kalor reaksi tidak tergantung pada tahapan reaksi, tetapi ditentukan dari keadaan awal dan keadaan akhir. Apabila suatu reaksi dapat terjadi dalam beberapa tahap, maka perubahan entalpi untuk reaksi tersebut secara keseluruhan dapat ditentukan dengan menjumlahkan perubahan entalpi dari masing – masing tahap reaksi tersebut. Contoh soal : Diketahui reaksi : 3 3 Fe2O3(s) + 2 C(s) CO2(g) + 2Fe(s) ∆H = + A kJ 2 C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = – B kJ Tentukan ∆H reaksi dari 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(g). Penyelesaian : Berdasarkan reaksi yang ditanyakan, maka : - Persamaan reaksi I dibalik, dan dikali 2 - Persamaan reaksi II tetap, dan dikali 3 3CO2(g) + 4Fe(s) 2Fe2O3(S) + 3C(s) ∆H = – 2A kJ 3C(s) + 3O2(g) 3CO2(g) ∆H = – 3B kJ 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s) ∆H = - 2A – 3B kJ Menurut Hukum Hess, maka pada reaksi diatas, ∆H reaksi = - 2A – 3B kJ. Latihan soal : 1. Perhatikan diagram di bawah ini : C(s) + 2H2(g) + O2(g) ∆H1

CH4(g) + O2(g)

∆H3

∆H2

CO2(g) + 2H2O(g) Nyatakan hubungan antara ∆H1, ∆H2, dan ∆H3 ! Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 2. Diketahui : CO32- (aq) + 2H+(aq) H2O(l) + CO2(g) ∆H = a kJ HCO3-(aq) + H+(aq) H2O(l) + CO2(g) ∆H = b kJ 2Berapakah harga ∆H reaksi CO3 (aq) + H(aq) HCO3-(aq) ? Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 3. Perhatikan siklus energi berikut : ∆H = x kJ 2S(s) + 3O2(g) 2SO3(g) ∆H1 = -593 kJ

∆H2 = -197 kJ

2SO2(s) + O2(g) Tentukan harga perubahan entalpi pembentukan 1 mol gas SO3 . Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

4. Ditentukan diagram siklus sebagai berikut : ∆H1 A B ∆H2 = 100 kJ

∆H4 = 75 kJ

C

D ∆H3 = 50 kJ Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 5. Diketahui data sebagai berikut : 3 S(s) + 2 O2(g) SO3(g) ∆H0 = - 395,2 kJ 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) ∆H0 = - 198,2 kJ Tentukan ∆H reaksi S(s) + O2(g) SO2(g). Gambarkan diagram siklus dan diagram tingkat energi reaksi tersebut. Penyelesaian :

c. Penentuan Perubahan Entalpi Berdasarkan Data ∆Hf0, ∆Hd0, ∆Hc0 Kalor suatu reaksi dapat juga ditentukan berdasarkan data entalpi pembentukan zat pereaksi dan produknya. Dalam hal ini zat pereaksi dianggap terlebih dahulu terurai menjadi unsur – unsurnya kemudian unsur – unsur itu bereaksi membentuk zat produk. Secara umum, untuk reaksi : mAB + nCD pAD + qCB ∆H = . . . . ? 𝟎 𝟎 𝟎 ∆H0 = [𝒑 𝒙 ∆𝑯𝒇 𝑨𝑫 + 𝒒 𝒙 ∆𝑯𝒇 𝑪𝑩 ] - [𝒎 𝒙 ∆𝑯𝒇 𝑨𝑩 + 𝒏 𝒙 ∆𝑯𝟎𝒇 𝑪𝑫] Atau 𝟎 ∆H0 = ∑ ∆𝑯𝒇 (produk) - ∑ ∆𝑯𝟎𝒇 (pereaksi) Contoh soal : Diketahui entalpi pembentukan metanol CH4O(l) = -238 kJ/mol ; CO2(g) = -393,5 kJ/mol ; dan H2O(l) = -286 kJ/mol. a. Tentukan entalpi pembakaran metanol membentuk gas CO2(g) dan air. b. Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram metanol (Ar H = 1 ; C = 12 ; O = 16) Penyelesaian : Reaksi pembakaran metanol : CH4O(l) + 1 ½ O2(g) CO2(g) + 2H2O(l) ∆H = ? 1 0 0 0 0 a. ∆H0 = [∆𝐻𝑓 𝐶𝑂2(𝑔) + 2 𝑥 ∆𝐻𝑓 𝐻2 𝑂(𝑙) ] - [∆𝐻𝑓 𝐶𝐻4 𝑂(𝑙) + 1 2 𝑥 ∆𝐻𝑓 𝑂2(𝑔) ] 1

= [− 393,5 𝑘𝐽 𝑥 2 𝑥 (−286 𝑘𝐽)] - [− 238,6𝑘𝐽 + 1 2 𝑥 0 𝑘𝐽] = - 726,9 kJ Jadi, entalpi pembakaran metanol, CH4O(l) = - 726,9 kJ/mol 8 b. 8 gram CH4O = 32 = 0,25 mol Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram CH4O : = 0,25 mol x 726,9 kJ/mol = 181,7 kJ Latihan soal : 1. Diketahui : ∆Hf0 CH4(g) = -75 kJ/mol ; ∆Hf0 CO2(g) = -393,5 kJ ; ∆Hf0 H2O(g) = -242 kJ/mol. Tentukan besarnya ∆H reaksi pembakaran 1 mol gas metana (CH4). Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

2. Natrium bikarbonat dipanaskan terurai dengan persamaan reaksi : 2NaHCO3(g) Na2CO3(g) + H2O(l) + CO2(g) 0 Bila ∆Hf NaHCO3 = 95 kJ/mol, ∆Hf0 CO2 = 75 kJ/mol, ∆Hf0 Na2CO3 = 120 kJ/mol, ∆Hf0 H2O = 80 kJ. Tentukan perubahan entalpi reaksi penguraian tersebut. Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 3. Diketahui entalpi pembentukan standar etanol (∆Hf0) C2H5OH(l), CO2(g), dan H2O(l) berturut – turut adalah - 278 kJ/mol, - 393,5 kJ/mol, dan – 285,85 kJ/mol.tentukanlah perubahan entalpi pada pembakaran 2 gram etanol. (Ar H = 1 ; C = 12 ; O = 16) Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... d. Penentuan Perubahan Entalpi Berdasarkan Data Energi Ikatan Energi ikatan adalah besarnya energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas yang dinyatakan dalam rumus : ∆H = ∑ energi pemutusan ikatan - ∑ energi pembentukan ikatan Contoh soal : Diketahui : C = C = 614 kJ/mol C – C = 348 kJ/mol C – H = 413 kJ/mol C – Cl = 328 kJ/mol Cl – Cl = 242 kJ/mol Tentukan ∆H reaksi C3H6 + Cl2 C3H6Cl2 Penyelesaian : H H Cl Cl H – C – C = C – H + Cl – Cl H H H ∑ pemutusan ikatan : C – H = 6 x 413 = 2478 C – C = 1 x 348 = 348 C = C = 1 x 614 = 614 Cl – Cl = 1 x 242 = 242 = 1204

H–C–C–C–H H

H H ∑ pembentukan ikatan : C – H = 6 x 413 = 2478 C – C = 2 x 348 = 696 C – Cl = 2 x 328 = 656 = 1352

Maka ∆H = ∑ energi pemutusan ikatan - ∑ energi pembentukan ikatan = 1204 – 1352 = - 148 kJ/mol Latihan soal : 1. Diketahui energi ikatan rata – rata : C = C = 839 kJ/mol C – C = 343 kJ/mol H – H = 436 kJ/mol C – H = 410 kJ/mol Tentukan perubahan entalpi pada reaksi : CH3 – C = CH + 2H2 CH3 – CH2 – CH3. Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

2. Pada reaksi 2NH3(g) N2(g) + 3H2(l) ∆H = + 92 kJ. Energi ikatan N = N = 946 kJ, H – H = 436 kJ. Tentukan energi ikatan rata – rata N – H. Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 3. Diketahui data energi ikatan rata – rata berikut : H–H = 104,2 kkal/mol Cl – Cl = 57,8 kkal/mol H – Cl = 103,2 kkal/mol Tentukan kalor yang diperlukan untuk menguraikan 146 gr HCl (Ar H = 1, Cl = 35,5) menjadi unsur – unsurnya. Penyelesaian : ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... D. Energi Bahan Bakar Reaksi kimia yang umumnya digunakan untuk menghasilkan energi adalah reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran adalah reaksi cepat antara bahan bakar dengan oksigen yang disertai terjadinya api. Bahan bakar yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari – hari adalah bahan bakar fosil (bahan bakar senyawa hidrokarbon). Pembakaran senyawa hidrokarbon ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : - Pembakaran sempurna : pembakaan yang menghasilkan gas CO2 dan H2O - Pembakaran tidak sempurna : pembakaran yang menghasilkan gas CO dan H2O Pembakaran tidak sempurna menghasilkan lebih sedikit kalor sehingga pembakaran tidak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. Selain itu, pembakaran tidak sempurna juga mengasilkan gas karbon monooksida (CO) yang bersifat racun. Oleh karena itu, pembakaran tidak sempurna dapat mencemari udara.

SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

SOAL – SOAL LATIHAN A. PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang (X) pada pilihan tersebut dan kemukakan alasan/pernyataan Anda untuk untuk mendukung jawaban Anda. 1. Perhatikan berbagai hasil percobaan berikut : (1) Serbuk NH4Cl + serbuk Ca(OH)2, timbul gas berbau tidak sedap disertai penburunan suhu. (2) Pita magnesim + larutan H2SO4, pita magnesium larut disertai kenaikan suhu. (3) Pita magnesium + serbuk belerang, tidak terjadi perubahan tetapi berubah menjadi zat padat hitam setelah dipanaskan, reaksi berlanjut ketika pemanasan dihentikan. (4) Gas N2O4 yang tidak berwarna berubah menjadi coklat jika dipanaskan. Jika pemanasan dihentikan, perlahan – lahan kembali tidak berwarna. Proses yang tergolong reaksi endoterm adalah . . . . A. (1) dan (3) C. (2) dan (4) E. (3) dan (4) B. (1) dan (4) D. (2) dan (3) Alasan: ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 2. Kalor pembentukan BaCO3 adalah perubahan entalpi untuk reaksi . . . . 2+ 2BaCO3(s) D. Ba(s) + CO(g) + O2(g) BaCO3(s) A. Ba (aq) + CO3 (aq) B. BaO(s) + CO2(g) BaCO3(s) E. BaO(s) + C(s) + O2(g) BaCO3(s) 3 C. Ba(s) + C(s) + 2 O2(g) BaCO3(s) Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 3. Entalpi pembentukan NH4Cl(s) pada keadaan standar adalah – 314,4 kJ/mol. Persamaan termokimia di bawah ini yang menggambarkan data tersebut adalah . . . . A. NH3(g) + HCl(g) NH4Cl(s) ∆H = - 314,4 kJ/mol B. NH4+(g) + Cl-(g) 2NH4Cl(s) ∆H = - 314,4 kJ/mol C. N2(g) + 4H2(g) + Cl2(g) 2NH4Cl(s) ∆H = - 628,8 kJ/mol D. NH3(g) + ½ H2(g) + ½ Cl2(g) NH4Cl(s) ∆H = - 314,4 kJ/mol E. N2(g) + 3H2(g) + 2HCl(g) 2NH4Cl(s) ∆H = - 628 kJ/mol Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 4. Perhatikan persamaan reaksi termokimia berikut : 1) ½ N2(g) + ½ O2(g) N2(g) ∆H = + kJ/mol 2) NO2(g) ½ N2(g) + O2(g) ∆H = – kJ/mol 3) CO2(g) C(s) + O2(g) ∆H = + kJ/mol 4) C2H5OH(l) + 3O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(l) ∆H = - kJ/mol 5) Na(s) + ½ Cl2(g) NaCl ∆H = - kJ/mol Pasangan persamaan reaksi yang merupakan ∆Hf0, ∆Hd0, ∆Hc0 adalah . . . . A. 3, 4, dan 5 C. 1, 2, dan 3 E. 1, 2, dan 4 B. 2, 4, dan 5 D. 1, 3, dan 5 Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 5. Perhatikan kedua percobaan berikut : Percobaan 1 : A B AB + 40 0C

30 0C

Percobaan 2 : D

40 0C

E

DE

+ 30 0C

30 0C

25 0C

SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

Pernyataan yang benar berdasarkan data percobaan di atas adalah . . . . A. Percobaan 1 bersifat endoterm, kalor berpindah dari sistem ke lingkungan B. Percobaan 2 bersifat eksoterm, kalor berpindah dari sistem ke lingkungan C. Percobaan 1 bersifat eksoterm, kalor berpindah dari sistem ke lingkungan D. Percobaan 2 bersifat eksoterm, kalor berpindah dari lingkungan ke sistem E. Percobaan 1 dan 2, tidak terjadi pelepasan atau penerimaan kalor. Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 6. Perhatikan beberapa persamaan reaksi kimia dalam kehidupan sehari – hari berikut : 1) C6H12O6(aq) 2C2H5OH(aq) + 2CO2(g) 2) C6H12O6(aq) + O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(l) 3) H2O(aq) H2(g) + ½ O2(g) 1 4) C8H18(g) + 12 2 O2(g) 8CO2(g) + 9H2O(l) 5) C(s) + 2H2O(g) CO2(g) + 2H2(g) Reaksi eksoterm terjadi pada . . . . A. 1 dan 3 B. 1 dan 5 C. 2 dan 4 D. 2 dan 5 E. 3 dan 5 Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 7. Untuk membentuk 1 mol Ca(OH)2(aq) dari CaO(s) dan H2O(l) dilepaskan kalor sebanyak 258 kJ. Diagram tingkat energi yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah . . . . E Ca(OH)2(aq) C. E CaO(s) + H2O(l) E. E Ca(OH)2(aq) A. ∆H = - 258 kJ

∆H = + 258 kJ

CaO(s) + H2O(l) B.

E

CaO(s) + H2O(l)

Ca(OH)2(aq) D. E

∆H = + 258 kJ CaO(s) + H2O(l)

CaO(s) + H2O(l)

∆H = + 258 kJ Ca(OH)2(aq)

Ca(OH)2(aq)

Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 8. Sebanyak 50 mL larutan KOH 1 M dicampurkan dengan 50 mL larutan HCl 1 M. Ternyata suhu campuran tersebut berubah dari 27 0C menjadi 34 0C. Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air yaitu 4,2 J/g.K. Besarnya perubahan entalpi reaksi tersebut dinyatakan dalam J/mol adalah . . . . 100 𝑥 4,2 𝑥 7 0,05 𝑥 100 𝑥 4,2 A. – 100 x 4,2 x 7 C. – E. – 0,05 7 100 𝑥 0,05 𝑥 7

0,05 𝑥 4,2 𝑥 7

B. – D. – 4,2 100 Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 9. Jika100 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 mL HCl 1 M dalam sebuah bejana, ternyata suhu larutan naik dari 29 0C menjadi 37,5 0C. jika larutan dianggap sama dengan air, kalor jenis 4,2 J/g.K, massa jenis air = 1 g/L, maka ∆H netralisasi adalah . . . . A. + 82,3 kJ/mol B. + 71,4 kJ C. – 71,4 kJ D. – 54,6 kJ E. – 45,9 kJ/mol Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

10. Suatu radioisotop, klorofluorometana (freon) menyerap radiasi berenergi tinggi dan menghasilkan atom Cl yang mempercepat tersingkirnya ozon dari udara. Reaksi yang mungkin terjadi adalah : O3 + Cl O2 + ClO ∆H0 = - 120 kJ ClO + O O2 + Cl ∆H0 = - 270 kJ O3 + O 2O2 ∆H0 = . . . . A. – 390 kJ B. -150 kJ C. 150 kJ D. 390 kJ E. 200 kJ Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 11. Diketahui : S(s) + O2(g) SO2(g) ∆H = - x kJ 2S(s) + 3O2(g) 2SO3(g) ∆H = - y kJ 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) ∆H = - z kJ Diagram siklus yang sesuai untuk reaksi diatas adalah . . . . A. C. E. -x -y -x -y -2x -y -z

-z

B. -2x

-y

D. -x

-z

-z -y

-z

Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 12. Dari data : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(l) ∆H = - 571 kJ 2Ca(s) +O2(g) 2CaO(s) ∆H = - 1.269 kJ CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2 ∆H = - 64 kJ Dapat dihitung entalpi pembentukan Ca(OH)2(s) sebesar : A. – 1.966 kJ/mol C. – 1.161 kJ/mol E. – 856 kJ/mol B. – 1.904 kJ/mol D. – 984 kJ/mol Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 13. Diketahui : 2NO(g) + O2(g) N2O4(g) ∆H = a kJ NO(g) + ½ O2(g) NO2(g) ∆H = b kJ Besarnya ∆H untuk reaksi 2NO2(g) N2O4(g) adalah . . . . A. (a + b) kJ C. (-a + 2b) kJ E. (2a + b) kJ B. (a + 2b) kJ D. (a – 2b) kJ Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 14. Diketahui : MO2 + CO MO + CO2 ∆H = - 20 kJ M3O4 + CO 3MO + CO2 ∆H = +6 kJ 3M2O3 + CO 2M3O4 + O2 ∆H = - 12 kJ Nilai ∆H dalam kJ bagi reaksi : 2MO2 + CO M2O3 + CO2 adalah . . . . A. – 40 B. – 28 C. – 26 D. – 18 E. + 18 SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 15. Diketahuientalpi pembakaran siklopropana (CH2)3(g) = - a kJ/mol, entalpi pembentukan CO2(g) = - b kJ/mol dan entalpi pembentukan H2O(l) = - c kJ/mol. Entalpi pembentukan siklopropana adalah . . . . A. a – 3b – 3c C. a + 3b – 3c E. – a + 3b + 3c B. a – 3b + 3c D. a + 3b + 3c Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 16. Jika energi ikatan rata – rata dari : C = C = 146 kkal/mol C – Cl = 79 kkal/mol C – C = 83 kakl/mol H – Cl = 103 kkal/mol C – H = 99 kkal/mol Maka perubahan entalpi pada adisi etena dengan asam klorida menurut persamaan : H2C = CH2 + HCl CH3 – CH2 – Cl adalah sebesar . . . . A. 510 kkal B. – 72,8 kkal C. – 12 kkal D. 12 kkal E. 510 kkal Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 17. Diketahui data energi ikatan rata – rata sebagai berikut : H – H = 436 kJ/mol ; Cl – Cl = 242 kJ/mol ; H – Cl = 431 kJ/mol Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 146 gram HCl menjadi unsur – unsurnya adalah . . . . (Ar H = 1 ; Cl = 35,3) A. 92 kJ B. 184 kJ C. 247 kJ D. 368 kJ E. 494 kJ Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 18. Perhatikan diagram berikut : N2(g) ∆H1 = 34 kJ/mol ∆H2 = 9,16 kJ/mol NO2(g) ∆H3 = ? N2O4(g) ∆H1 adalah reaksi pembentukan gas NO2, sedangkan ∆H2 adalah reaksi pembentukan gas N2O4. Maka ∆H3 adalah . . . . A. 52,00 kJ B. 43,16 kJ C. 15,68 kJ D. – 24,84 kJ E. – 58,84 kJ Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... 19. Jika diketahui : C(intan) + O2(g) CO2(g) ∆H = - 394,1 kJ C(grafit) + O2(g) CO2(g) ∆H = - 393, kJ Maka ∆H untuk reaksi : C(grafit) C(intan) adalah . . . . Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

20. Jika proes penguraian H2O kedalam atom – atomnya memerlukan energi sebesar 220 kkal/mol maka energi ikatan rata – rata O – H adalah . . . . A. + 220 kkal/mol C. + 110 kkal/mol E. + 55 kkal/mol B. – 220 kkal/mol D. – 110 kkal/mol Alasan : ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... B. ESAI TEST Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar. 1. Tentukanlah entalpi pembakaran metana membentuk gas karbondioksida dan uap air berdasarkan : a. Entalpi pembentukan b. Energi ikatan Apakah Anda menemukan hasil yang sama ? Jika tidak, coba jelaskan mengapa terdapat perbedaan. Diketahui : Entalpi pembentukan (∆Hf0) : CH4(g) = - 75 kJ/mol ; CO2(g) = - 393,5 kJ/mol ; H2O(g) = - 242 kJ/mol Energi ikatan rata – rata : C – H = 413 kJ/mol ; O = O = 495 kJ/mol C = O = 799 kJ/mol ; O – H = 463 kJ/mol 2. Sepotong es dimasukkan ke dalam botol plastik dan ditutup. Dalam jangka waktu tertentu, es tersebut mencair tetapi di dinding botol bagian luar terdapat tetesan air. Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Jelaskan. 3. Berdasarkan diagram berikut : N2 + 3H2 2NH3 3

+ O2 ∆H2 = + 166 kJ

+ 2 O2 ∆H1 = + 714 kJ

+ O2 ∆H3 = - 720 kJ

2NO2 + 3H2O Tentukan perubahan entalpi bagi reaksi berikut : 3 2NH3 + 2 O2 2NO2 + 3H2O 4. Diketahui persamaan termokimia : C(s) + ½ O2(g) CO(g) ∆H = - x kJ 2CO(g) + O2(g) 2CO2(g) ∆H = - y kJ C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = - z kJ Nyatakan persamaan di atas sesuai dengan hukum Hess. 5. Jelaskan dampak yang ditimbulkan oleh pembakaran sempurna dan tidak sempurna dari bahan bakar pada kendaraan bermotor. C. TEKA – TEKI SILANG 1

2

3

5

4

L

6

7 9

8

10

11

17

13

12

14

16

SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

15

Mendatar : 1. Alat untuk mengukur besarnya kalor reaksi 5 Molekul dengan rumus H2 7 Berilium 8. Temperatur 9. Wujud padat 11. Sesuatu yang diukur/dihitung dalam reaksi termokimia 12. Jumlah energi yang dimiliki suatu zat 14 Entalpi yang selalu menghasilkan energi dari sistem ke lingkungan (eksoterm) 16. (Dibalik) ∆H atau perubahan entalpi pada penetralan asam (H+) oleh basa (OH-) untuk membentuk 1 mol air pada keadaan standar. 17. Panas yang dihasilkan dari reaksi pembakaran Menurun : 2. Wujud zat yang menyatakan adanya zat terlarut dan zat pelarut 3. Persamaan yang menyatakan perubahan / pembentukan zat / molekul kimia dalam keadaan setara 4. Reaksi termokimia yang menghasilkan energi dari sistem ke lingkungan 5. Hukum yang menyatakan bahwa perubahan entalpi reaksi dapat dihitung berdasarkan kalor reaksi dari beberapa reaksi yang berhubungan 6. Sesuatu yang dihasilkan dan dihitung dari reaksi eksoterm maupun endoterm 10. (Dibalik) satuan yang menyatakan jumlah partikel 13 Energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas 15 Berwujud cair

Daftar Pustaka :  Tim Guru Eduka. 2014. Mega Bank Soal Kimia Kelas X, XI, dan XII. Jakarta. C-Media  Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Penerbit Erlangga  Rahadian, Dewi, Titah, S.Si, MSc. 2012. Exstream 1500-an Bahas Soal Gak Pake Lelet! Kimia SMA Kelas X, XI, dan XII. Jakarta. PT Buku Kita.  https://Crosswordlabs.com  Kimiatik.blogspot.com

SITI ZAINAB RATULOLY, S. Pd - SMAN 1 ADONARA TIMUR

More Documents from "zainab"