Hukum Kedua dan Ketiga Termodinamika AMALIA SHOLEHAH JURUSAN TEKNIK METALURGI FT – UNTIRTA
2
Amalia sholehah
22/10/08
3
“ Panas secara alamiah akan mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah, panas tidak akan mengalir secara spontan dari suhu rendah ke suhu tinggi” (Clausius) “Tidak mungkin dalam satu siklus terdapat efisiensi 100%” (Carnot)
Amalia sholehah
22/10/08
HUKUM II TERMODINAMIKA 4
Diformulasikan pada tahun 1860 melalui penelitian
mesin kalor Carnot Mempelajari kecenderungan arah reaksi Meramalkan spontanitas reaksi
Amalia sholehah
22/10/08
MESIN CARNOT 5
qin TA
P 1
Proses Adiabatik 2 3 4 1 Proses Isotemal 1 2 3 4
2
w 4
qout TB V1 V4 Amalia sholehah
3 V V2 V3
22/10/08
T
w
∆U
TA
-nRTAln V2/V1
0
= nRTAln V2/V1
w
0 =-w
V
V1V2 I ekspans i 3 V2V
A ekspans TATB nCV(TB – TA) i 4 V3V -nRTBln TB I kompre V3/V4 si 1 V4V A kompre TBTA nCV(TA – TB) si 22/10/08
Amalia sholehah
q
qin = - w
qout 0 w
= nRTBln V3/V4 0 6
ENTROPI 7
Menyatakan derajat ketidakteraturan sistem Hanya dapat dihitung dari proses – proses
reversibel
qrev ∆S = T Pada proses isobar
∆H ∆S = T Amalia sholehah
22/10/08
PERHITUNGAN ENTROPI 8
Bila proses kimia melibatkan perubahan fasa
zat pada suhu tetap
∆H ∆S = T
Bila proses kimia melibatkan perubahan suhu
dalam fasa tetap
T1 ∆S = CP ln T2
Amalia sholehah
22/10/08
PROSES IRREVERSIBEL 9
Pada proses reversibel variabel yang berubah
hanya satu Pada proses irreversibel variabel yang berubah lebih dari satu Perhitungan entropi pada proses irreversibel dilakukan dengan menghitung entropi pada tahap – tahap reversibel
Amalia sholehah
22/10/08
10
H2O(l, 25
o
irrev C, 1 atm)
∆S
H2O(g, 100oC, 1 atm)
∆S1 rev
rev ∆S2
H2O(l, 100oC, 1 atm)
∆S = ∆S1 + ∆S2 T1 ∆S1 = CP ln T2 ∆H ∆S2 = T Amalia sholehah
22/10/08
ENTROPI REAKSI KIMIA 11
Jika diketahui suatu reaksi aA + bB cC + dD ∆S0t = ∆S0produk - ∆S0reaktan
(25oC)
= (c∆S0C + d ∆S0D) – (a∆S0A + b ∆S0B) Bagaimana bila reaksi berlangsung pada 100oC ?
Amalia sholehah
22/10/08
12
aA + bB cC + dD
(100oC)
rev ∆S1
cC + dD (25oC)
∆S4 irrev
cC + dD (100oC)
aA + bB (25 C) o
rev ∆S2 aA + bB (100 C) o
∆S3 rev
∆S1 = ∆S2 + ∆S3 + ∆S4 ∆S4 = ∆S1 - ∆S2 - ∆S3 Amalia sholehah
22/10/08
13
∆S2 = CP ln (T2/T1) = (CP A + CP B) ln (373/298) ∆S3 = CP ln (T2/T1) = (CP C + CP D) ln (298/373) ∆S4 = ∆S1 - ∆S2 - ∆S3 = ∆S1-[(CP A+CP B)ln(373/298)]-[(CP C+CP D)ln(298/373)] = ∆S1- (CP A+CP B)ln(373/298) + (CP C+CP D)ln(373/298) = ∆S1- [(CP A+CP B) - (CP C+CP D)] ln(298/373) = ∆S1 + ∆CP ln 373/298 Amalia sholehah
22/10/08
HUKUM III TERMODINAMIKA 14
“ Entropi kristal murni pada suhu nol absolut adalah nol” Pada suhu nol absolut (T = 0K)
Tidak terjadi pergerakan atom Tidak ada kekacauan termal Struktur kristalin dianggap sempurna
Amalia sholehah
22/10/08
ENERGI BEBAS GIBBS 15
Menunjukkan perubahan entropi total dari sistem Batasan suhu dan tekanan tetap
G = H – TS ∆G = ∆H – T∆S (suhu tetap) ∆G = - T∆S (tekanan tetap)
Amalia sholehah
22/10/08
HUBUNGAN MAXWELL 16
∂T ∂V S
∂P = - ∂S V
∂V ∂T = ∂S P ∂P S ∂S = ∂V T
∂P ∂T V
∂V ∂S - = ∂P T ∂T P Amalia sholehah
22/10/08