Terapi Dhf.docx

  • Uploaded by: odi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Terapi Dhf.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 402
  • Pages: 3
Terapi Rawat jalan demam dengue 

Pengobatan simtomatik berupa antipiretik seperti parasetamol. Hindarkan pemberian antipiretik berupa asetil salisilat, NSAID seperti ibuprofen. Kompres hangat bisa. Dianjurkan cukup minum, boleh air putih atau the, lebih baik diberikan cairan yang mengandung elektrolit seperti jus buah, oralit, atau air tajin. Tanda kecukupan diuresis setiap 4-6 jam. Pasien control tiap hari karena tanda dan gejala DBD fase awal mirip DD.

Rawat inap demam berdarah dengue 

Pengobatan DBD bersifat simtomatis dan suportif, terapi suportif berupa penggantian cairan. Penggantian cairan ditujukan untuk mencegah timbulnya syok (DBD terjadi kebocoran plasma yang bisa syok hipovolemik). Jumlah cairan yang diberikan harus disesuaikan dengan hasil pemeriksaan hematocrit. Terapi simtomatis diberikan terutama untuk kenyamanan pasien, seperti pemberian antipiretik dan istirahat

Jenis cairan 



Cairan kristaloid isotonic merupakan cairan pilihan untuk pasien DBD. Cairan isotonis ¼ volume bertahan di ruang intravascular, sisanya terdistribusi ke ruang intraselular dan ekstraselular. Cairan koloid hiperonkotik (osmolaritas > 300) seperti dextran 40 atau HES walaupun lebih lama bertahan dalam ruang intravascular namun memiliki efek samping seperti alergi, mengganggu fungsi koagulasi, dan berpotensi mengganggu fungsi ginjal. Jenis cairan ini hanya diberikan pada 1) perembesan plasma masif dilihat dari nilai hematocrit meningkat atau tetap tinggi meskipun sudah dikasi cairan kristaloid yang adekuat atau 2) keadaan syok yang tidak berhasil dengan pemberian bolus cairan kristaloid yang kedua.

Algoritma

DBD Tendensi perdarahan, trombositopenia, peningkatan hematocrit. Bila tidak bisa cairan p.o. atau hematocrit meningkat > 20%, mulai kristaloid IV 13 ml/kg/jam. Review tiap 2 jam

Membaik

Tidak membaik

(vital sign dan produksi urin stabil)

(evaluasi nadi, perfusi, pulse pressure, Hct)

Maintenance kristaloid IV 1-3 ml/kg/jam

Infus kristaloid IV 10 ml/kg/jam Review tiap 2 jam

Tetap membaik Kristaloid stop setelah 24 jam

Tidak membaik

Membaik

Dengue berat dengan syok

Kurangi kristaloid menjadi 3-6 ml/kg/jam

Dengue berat – SSD Tetap membaik

Mulai kristaloid IV 10-20 ml/kg/jam. Review HR, RR, nadi tiap 30-60 menit dan Hct tiap 2 jam

Kristaloid stop setelah 36 jam

Membaik

Tidak membaik

(HR, perfusi, pulse pressure, hematocrit)

(HR, perfusi, pulse pressure, hematocrit)

Kurangi kristaloid IV menjadi 10-5-3 ml/kg/jam dalam 6 jam berikutnya

Koloid IV 10ml/kg/jam. Review setelah 1 jam

Tetap membaik

Tidak membaik

Membaik

Pertahankan akses IV. Stopkristaloid IV setelah 48 jam

Oksigen, ICU, pertimbangan CVP, inotropic, ventilator dan transfuse darah sesuai indikasi

Kurangi koloid IV menjadi 3-6 ml/kg/jam selama 2-4 jam

Tetap membaik Kristaloid IV 3-6 ml/kg/jam. Pertahankan akses IV. Infus stop setelah 48 jam. Diuretik bila terjadi overload carian

Related Documents

Terapi
June 2020 40
Terapi Olahraga.docx
May 2020 21
Terapi Obat.docx
October 2019 33
Terapi Nonfarmakologi.rtf
August 2019 39
Terapi Lingkungan.docx
June 2020 17
Terapi Artemisin.docx
October 2019 30

More Documents from "riskasuastika"