MAKALAH
TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN
Disusun oleh :
SUSI SULAWATI NIM. 18052
KELAS 1 A
AKPER MUHAMMADIYAH CIREBON TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi..
Cirebon,
Maret 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 C. Tujuan ....................................................................................................... 1 D. Manfaat ..................................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3 A. Madeleine Leininger’s Transcultural Theory ........................................... 3 B. Sistem Model Betty Neuman .................................................................... 6 C. Teori Virginia Henderson ........................................................................ 8 D. Teori Martha Rogers ................................................................................. 9 BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata dan menjelaskan suatu proses. Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang menjelaskan tentang suatu proses, peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi. Teori keperawatan biasanya banyak digunakan untuk menyusun atau membuat suatu model konsep dalam keperawatan. Selain itu, karena model praktek keperawatan mengandung hal-hal dasar seperti keyakinan dan nila-nilai yang menjadi dasar sebuah model. Untuk itu, dianggap sangat perlu untuk memiliki dan mempelajari mengenai teori dan model keperawatan yang telah ada karena dianggap sangat dibutuhkan oleh perawat untuk jadi acuannya.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana model keperawatan transcultural theory menurut Leininger? 2. Bagaimana teori keperawatan sistem model menurut Neuman? 3. Bagaimana teori keperawatan menurut Virginia Henderson? 4. Bagaimana model keperawatan the science of unitary and irreducible human beings menurut Martha Rogers?
C. Tujuan 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan 2. Untuk mengetahui model konsep keperawatan menurut Leininger. 3. Untuk mengetahui model konsep keperawatan menurut Neuman. 4. Untuk mengetahui model konsep keperawatan menurut Virginia Henderson. 5. Untuk mengetahui model konsep keperawatan menurut Martha Rogers.
1
D. Manfaat 1. Untuk menambah pengetahuan mengenai macam-macam teori dan model konsep keperawatan menurut Leininger, Neuman, Henderson, dan Martha Rogers. 2. Membantu pembaca untuk lebih memahami tentang teori dan model konsep keperawatan menurut beberapa tokoh.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Madeleine Leininger’s Transcultural Theory 1.
Pengertian Transcultural Theory Madeleine Leininger pada mulanya menguraikan teori keperawatan transkultural pada tahun 1970-an, dan pada tahun 1978, Leininger menyajikan suatu model pembangkit teori untuk studi tentang teori dan praktik keperawatan transkultural. Definisinya mengenai keperawatan transkultural adalah sebagai sub bidang keperawatan yang difokuskan pada studi komparatif dan analisis dari berbagai kultur dan subkultur dengan mempertimbangkan perilaku kasih sayang mereka, asuhan keperawatan, dan nilai-nilai sehat-sakit, keyakinan-keyakinan dan polapola perilaku dengan tujuan mengembangkan landasan pengetahuan ilmiah dan humanistik, yang berguna untuk menyiapkan praktik asuhan keperawatan spesifik-kultur dan universal-kultur (1978:8). Transcultural Nursing Theory. Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat. Fokus utama dari hasil karya Leininger adalah studi humanistik dan ilmiah tentang semua orang dari berbagai kultur mengenai cara-cara perawatn dapat membantu orang dengan kebutuhan-kebutuhan kesehatan dan hidupnya sehari-hari (1981:8). Leininger menguraikan tentang transkultural dan ethnocaring. Tindakan caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku caring semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana
3
ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya Paula (2009:60). Ethnocaring didefinisikan sebagai sebuah studi dan klasifikasi sistematis dari keyakinan, nilai-nilai, dan praktik asuhan keperawatan yang secara kognitif diterima oleh budaya tertentu melalui bahasa, pengalaman, keyakinan, dan sistem nilai setempat mereka (Leininger, 1978:8). Sedangkan ethnonursing adalah penggunaan pengetahuan tentang nilainilai, keyakinan, dan praktik kultur atau subkultur setempat yang berhubungan dengan kesehatan dan keperawatan. Keperawatan transkultural mencakup mengintegrasikan pandangan, pengetahuan, dan pengalaman budaya dalam merencanakan dan mengimplementasikan asuhan khusus untuk individu dari suatu budaya. Model
dari
Leininger
menekankan
pandangan
dunia,
dengan
mempertimbangkan beragam budaya. Model ini sangat berguna bagi perawat yang bekerja dengan individu, kelompok, keluarga, atau komunitas dengan keyakinan, nilai, dan praktik budaya yang unik. Keperawatan
transkultural
mencakup
pengintegrasian
pandangan,
pengetahuan, dan pengalaman budaya dalam semua area proses keperawatan: walau demikian, model ini tidak memberikan panduan untuk mengkaji klien—individu, kelompok, atau komunitas—juga tidak memandu diagnosis, perencanaan, dan intervensi keperawatan. 2.
Konsep dalam Transcultural Nursing 1.
Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan
dibagi
serta memberi petunjuk dalam
berfikir, bertindak dan mengambil keputusan. 2.
Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau suatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan.
3.
Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu,
4
kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi. 4.
Etnosentris
adalah
persepsi
yang
dimiliki
oleh
individu
yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain. 5.
Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6.
Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada asal muasal manusia.
7.
Etnografi
adalah
ilmu
yang
mempelajari
budaya.
Pendekatan metodologi pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya
setiap
individu,
menjelaskan dasar
observasi
untuk
mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya. 8.
Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9.
Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
10. Cultural
Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk
mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai. 11. Culturtal Imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas
5
budaya orang lain karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain (Leininger, 1985). 3.
Keyakinan Leininger 1. Keperawatan: cara ilmiah dan humanistik dalam membantu klien melalui proses kepedulian budaya khusus (nilai-nilai, keyakinan, dan praktik) untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan. 2. Klien: individu, keluarga, kelompok, masyarakat, atau komunitas dengan kemungkinan kebutuhan fisik, psikologis atau sosial, di dalam konteks
budaya
mereka,
yang
merupakan
penerima
asuhan
keperawatan. 3. Kesehatan: ditentukan oleh sudut pndang budaya khusus dan orangorang setempat, budaya yang bergantung pada teknologi memndang kesehatan dan perawatan kesehatan secara berbeda dari masyarakat yang tidak bergantung pada teknologi. 4.
Lingkungan: setiap budaya kultur atau masyarakat di seluruh dunia tempat ethnocaring dipraktikkan oleh perawat yang membantu klien.
B. Sistem Model Betty Neuman 1.
Pengertian Sistem Model Sistem model Neuman merupakan suatu model keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman, yang mempertimbangkan manusia secara utuh—dengan inti sentral faktorfaktor survival, lini pertahanan dan resistensi terhadap stresor serta strain. Dalam hal ini, Neuman menggunakan pendekatan manusa utuh (total person approach), dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka, dan konsep stresor Kusnanto (2004:24).
2.
Konsep Mayor Teori Neuman Brooker (2001:143) memaparkan mengenai konsep mayor Neuman. 1. Manusia. Manusia merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan yang harmoni, dan merupakan satu kesatuan dari
variabel-variabel
fisiologis,
perkembangan, dan spiritual.
6
psikologis,
sosiokultural,
2. Lingkungan. Lingkungan adalah semua kekuatan, baik internal dan eksternal yang dapat memengaruhi hidup dan perkembangan klien atau sistem klien. 3. Keperawatan. Secara umum, keperawatan adalah sebuah profesi yang unik, mencakup tentang respon manusia terhadap stresor yang merupakan konsep utama untuk mencapai stabilitas pasien. Neuman mengemukakan parameter dari keperawatan adalah individu, keluarga dan kelompok dalam mempertahankan tingkat yang maksimal agar sehat dengan intervensi untuk menghilangkan stres dan menciptakan kondisi yang optimal bagi pasien. Tujuan dari intervensi keperawatan adalah untuk menurunkan stresor lewat pencegahan primer, sekunder, dan tersier. 4. Kesehatan. Kesehatan adalah keadaan yang adekuat dalam suatu sistem stabilitas keadaan yang baik. Sehat merupakan sebuah kondisi yang terbebas dari gangguan pemenuhan kebutuhan, dan sehat adalah keseimbangan dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari dan mengatasi stresor. Potter (2006:276) menjelaskan bahwa Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga, dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat
mengkaji,
mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabelvariabel yang mempengaruhi respons klien terhadap stressor.
Tindakan
perawatan terdiri dari pencegahan primer, sekunder, tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor risiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip
dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan
penguatan pertahanan tubuh terhadap stresor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.
7
C. Teori Virginia Henderson a. Pengertian Keperawatan menurut Henderson Kusnanto (2004:113) dalam bukunya mengatakan bahwa, Virgina Henderson memperkenalkan definition of nursing yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurut Henderson, tugas unik perawat adalah membantu individu—baik dalam keadaan sakit maupun sehat—melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, dan pengetahuan. Asmadi
(2008:113)
mengungkapkan
bahwa
Henderson
juga
mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Activities of Living”. Model ini memaparkan tentang tugas perawat adalah membantu individu atau pasien dalam meningkatkan kemandiriannya dalam waktu secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya tersebut secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat masih tetap harus menyampaikan rencananya ini kepada dokter sewaktu mengunjungi pasien. b. Kepercayaan Henderson 1. Manusia adalah seseorang yang membutuhkan bantuan untuk memperoleh kesehatan dan kemandirian atau kematian yang damai. Pikiran dan tubuh tidak dapat dipisahkan. 2. Lingkungan adalah semua keadaan dan pengaruh eksternal yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan. 3. Kesehatan biasanya disamakan dengan kemandirian, dipandang dari kemampuan klien untuk melakukan 14 komponen keperawatan tanpa bantuan. 4. Keperawatan memiliki tugas untuk membantu dan mendukung seseorang di dalam aktivitas hidupnya dan membantu untuk mencapai kedewasaan Brooker (2001:140). c. Teori Keperawatan Henderson Berdasarkan Potter (2005:274) mengatakan teori keperawatan Henderson mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Yang
8
diidentifikasikan dalam 14 komponen dalam asuhan keperawatan dasar (basic nursing care) pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas
dalam
kehidupan
sehari-hari
dari
seseorang;
perawat
membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi yang baik dan sesuai sehingga memungkinkan ia untuk melakukan hal-hal seperti berikut. 1.
Bernafas secara normal.
2.
Makan dan minum cukup.
3.
Eliminasi.
4.
Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki.
5.
Istirahat dan tidur.
6.
Memilih cara berpakaian, berpakaian dan melepaskannya.
7.
Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal.
8.
Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi.
9.
Menghindari bahaya dari lingkungan.
10. Berkomunikasi dengan orang lain. 11. Beribadah menurut keyakinan. 12. Bekerja yang menjanjikan prestasi. 13. Bermain dan berpatisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi. 14. Belajar, meggalih atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengacuh pada perkembangan dan kesehatan normal. D. Teori Martha Rogers 1
Pengertian the Science of Unitary and Irreducible Human Beings Ilmu manusia kesatuan adalah sistem konseptual keperawatan dimaksudkan untuk merangsang perkembangan teori keperawatan. Manusia kesatuan adalah makhluk homeodinamik dan tidak homeostatis. Ilmu rogers tentang teori manusia kesatuan telah digunakan sebagai kerangka kerja untuk memandu pendidikan keperawatan, praktek, dan penelitian. Roger mengungkapkan tentang teori keperawatan banyak dipengaruhi oleh teori sistem dan teori medan energi. Manusia dilihat sebagai medan energi yang melakukan pertukaran energi dengan
9
lingkungannya secara terus menerus (homeodinamik), dengan lima karakteristiknya yang merupakan landasan dibangunnya prinsip kesatuan dalam keperawatan yaitu kesatuan utuh, keterbukaan, kesatuan arah, pola dan organisasi, dan kemampuan mempersepsikan/berperasaan. Teorinya dikenal sebagai “unitary human beings theory.” Meleis (2012:311). Teori Roger didasari oleh ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejaran dan juga mitologi (homeostatis). Teori Roger ini berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Dan ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. Terdapat lima asumsi yang menjadi dasar teori Roger yaitu sebagai berikut: 1. Manusia adalah kesatuan yang utuh, masing-masing manusia mempunyai sifat dan karakter yang berbeda serta mempunyai proses hidup yang dinamis. 2. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, dimmana manusia merupakan sebuah sistem terbuka, dan manusia akan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan sekitarnya. 3. Proses kehidupan manusia berjalan lambat, tidak dapat diubah dan tidak terarah, karena jalan hidup tiap individu berbeda-beda. 4. Identitas dari individu merupakan gambaran dari seluruh proses kehidupannya sehingga perkembangan manusia dapat dilihat dari tingkah lakunya. 5. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri. Selain itu manusia merupakan suatu kesatuan utuh, memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar beberapa bagian. Manusia yang utuh merupakan “empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manifestasi karakterristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat ditinjau berdasarkan bagian pembentuknya”. Keempat dimensi yaitu, sumber energi, keterbukan, kereraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia.
10
Digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana manusia berkembang. b. Konsep Mayor Teori Roger 1. Manusia adalah suatu unti, manusia secara terus menerus saling tukar menukar energi dengan lingkungannya. Proses kehidupan manusia berkembang dan tidak kembali seperti semula, berlangsung lama dan terus menerus, manusia mempunyai kemampuan mengabstraksikan, imajinatif, berbahasa, berpikir, sensasi dan emosi. 2. Lingkungan merupakan semua pola yang ada di luar dari individu, individu dan lingkungan membentuk sistem terbuka. 3. Keperawatan merupakan ilmu dan seni yang humanistik dan humanitarian. 4. Kesehatan. Dalam hal ini, Roger mengatakan bahwa ia memandang kesehatan sebagai suatu nilai yang sangat penting Kusnanto (2004:22).
11
BAB III KESIMPULAN
1. Transcultural Theory menurut Leininger Pengertian dari transkultural teori menurut Madeleine Leininger mengenai keperawatan transkultural adalah sebagai sub bidang keperawatan yang difokuskan pada studi perbandingan dengan mempertimbangkan nilainilai asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mengembangkan landasan pengetahuan ilmiah dan psikologi seseorang, yang berguna untuk menyiapkan praktik asuhan keperawatan yang spesifik dan universal. Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kebudayaan yang melekat didalam kehidupan masyarakat. Fokus utamanya adalah studi psikologi dan ilmiah tentang semua orang dari berbagai budaya mengenai cara-cara perawat dapat membantu orang dengan kebutuhan kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Human caring adalah fenomena yang universal yaitu ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara budaya satu tempat dengan tempat lainnya. Ethnocaring sebuah studi dan klasifikasi sistematis dari keyakinan, nilai-nilai, dan praktik asuhan keperawatan yang diterima oleh budaya melalui bahasa, pengalaman, keyakinan, dan sistem nilai setempat. Sedangkan ethnonursing adalah penggunaan pengetahuan tentang nilai-nilai, keyakinan, dan praktik kultur atau subkultur setempat yang berhubungan dengan kesehatan dan keperawatan. 2. Sistem Model Betty Neuman Sistem model Neuman yaitu suatu model keperawatan yang mempertimbangkan
manusia
secara
utuh.
Dalam
hal
ini,
Neuman
menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka, dan konsep stresor. Konsep Mayor Teori Neuman yaitu manusia, lingkungan, keperawatan, kesehatan. Tujuan keperawatan adalah membantu individu, keluarga, dan kelompok
dalam
mencapai
dan
12
mempertahankan
tingkat
kesehatan
semaksimal mungkin. Tugas perawat yaitu mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Fokus perawatan yaitu berdasarkan respon klien terhadap stressor. Tindakan perawatan terdiri dari pencegahan primer, sekunder, tersier. 3. Virginia Henderson Model konsep keperawatan Virgina Henderson memperkenalkan definisi yang dilihat dari sisi fungsional. Tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam keadaan sakit maupun sehat melalui upaya melaksanakan
berbagai
aktivitas
untuk
mendukung
kesehatan
dan
penyembuhan individu atau pasien, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien saat pasien masih memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, dan pengetahuan. Teori keperawatan yang dikemukakan oleh Henderson mencakup 14 komponen dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang. Perawat membantu dengan melakukan hal-hal yaitu, bernafas secara normal, makan dan minum cukup, eliminasi, bergerak dan mempertahankan posisi yang
dikehendaki,
istirahat
dan
tidur,
memilih
cara
berpakaian,
mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal, menjaga tubuh tetap bersih dan rapi, menghindari bahaya dari lingkungan, berkomunikasi dengan orang lain, beribadah menurut keyakinan, bekerja yang menjanjikan prestasi, bermain dan berpatisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi, belajar. 4. Martha Rogers konsep model teori keperawatan Rogers, yaitu manusia kesatuan. Yang dimaksud dengan manusia kesatuan yaitu makhluk yang melakukan pertukaran energi dengan lingkungannya secara terus-menerus. Ilmu Rogers tentang teori manusia kesatuan telah digunakan sebagai kerangka kerja untuk memandu pendidikan keperawatan, praktek, dan penelitian. Teori Roger berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan yaitu ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. Ada lima asumsi yang menjadi dasar teori Roger yaitu manusia sebagai kesatuan yang utuh, manusia selalu
13
berinteraksi dengan lingkungan, proses kehidupan manusia yang berjalan lambat tidak dapat diubah dan tidak terarah karena jalan hidup tiap individu berbeda, identitas individu merupakan gambaran dari seluruh proses kehidupannya sehingga perkembangan manusia dapat dilihat dari tingkah laku, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan yang berbeda.
14
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Brooker, Christine. 2001. The Nurse’s Pocket Dictionary. Edition 31. Terjemahan Andry Hartono. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Christensen, Paula & Kenney, Janet. 2009. Nursing Process: Application of Conceptual Models. Edition 4. Terjemahan Yuyun Yuningsih & Yasmin Asih. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Dirckx, John. 2005. Stedman’s Concise Medical Dictionary for the Health Professions. Edition 4. Terjemahan Huriawati Hartanto, dkk. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Jaypee. 2007. Psychiatric Mental Health Nursing. New Delhi: Basavanthappa. Kusnanto. 2004. Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Meleis, Afaf Ibrahim. 2012. Theoretical Nursing: Development and Progress. Fifth Edition. Pennsylvania: Wolters Kluwer Health. Potter & Perry. 2005. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. Edition 4. Terjemahan Yasmin Asih, dkk. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. https://www.academia.edu/5611692/Aplikasi_Leininger
15