1. TEORI PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Teori perkembangan merupakan pendidikan, penyesuaian dan perubahan yang teratur dan berlangsung sepanjang perjalanan hidup. Aspek-aspek dalam teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan ini dapat berupa teori perkembangan fisik, kognitif dan emosional. Dalam ilmu teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan manusia ini terdapat teori perkembangan yang mendasari teori pada diri manusia, berikut selengkapnya, Teori Perkembangan dalam Psikologi Pendidikan 1. Teori Perkembangan Psikologi Pendidikan Piaget tentang Kognisi Piaget adalah seorang tokoh psikologi kognitif yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran para pakar kognitif lainnya. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif didalam struktur kognitifnya. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif. Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini bersifat hierarkis, artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya. Piaget merumuskan pandangan tentang teori perkembangan psikologi pendidikan kognitif dalam teori perkembangan psikologi pendidikannya. Dalam teori perkembangan psikologi pendidikan Piaget ini, teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan terjadi mendahului pendidikan. Ada dua proses yang bertanggung jawab dalam teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan kognisi, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi berarti proses memahami peristiwa yang baru berdasarkan skema yang ada. Sedangkan akomodasi berarti proses mengubah skema yang ada agar sesuai dengan situasi baru. 2. Teori Perkembangan Psikologi Pendidikan Neo-Piaget tentang Kognisi Teori perkembangan psikologi pendidikan neo-Piaget merupakan modifikasi dari teori perkembangan psikologi pendidikan Piaget yang mengatasi keterbatasan yang ada dalam teori perkembangan psikologi pendidikan Piaget. Pandangan teori perkembangan psikologi pendidikan ini adalah mengenai tahapan teori perkembangan psikologi. pendidikan perkembangan kognitif melalui pendekatan pengolahan informasi dan kemampuan berfikir seseorang dapat diajarkan dengan langsung. Implikasi teori perkembangan psikologi pendidikan neo-Piaget terhadap pendidikan adalah perangsangan metode-metode baru akan meningkatkan kemampuan pemikiran anak-anak. 3. Teori Perkembangan Psikologi Pendidikan Vygotsky tentang Kognisi Teori perkembangan psikologi pendidikan Vygotsky memberikan pandangan bahwa teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan kognitif ini merupakan teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan sosial melalui interaksi dengan seseorang lain dan lingkungan.
Vygotsky berpendapat bahwa pendidikan mendahului teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan. Menurut teori perkembangan psikologi pendidikan Vygotsky, teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan kognitif dapat terjadi dengan percakapan pribadi, zona teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan proksimal, perancahan, dan pendidikan kerjasama. Implikasi dari teori perkembangan psikologi pendidikan ini terhadap pendidikan adalah keinginan menyusun rencana pendidikan kerjasama kelompok seseorang dan pengajaran yang menekankan perancahan dengan penuh tanggung jawab.
4. Teori Perkembangan Psikologi Pendidikan Erikson tentang Psikososial Teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan psikososial merupakan teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan yang berhubungan dengan pemahaman seorang seseorang atas situasi sosial di lingkungannya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangan psikososial adalah keluarga, sekolah dan lingkungan. 5. Pera Psikologi manusia dalam pendidikan Havigurst membagi rentang kehidupan menjadi 6 tahap beserta tugas-tugas teori perkembangan psikologi pendidikan perkembangannya, yaitu:
Tahapan infancy dan early childhood Pembentukan pengertian sederhana Sikap sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang tumbuh Menerima peran jenis Perkembangan skala nilai secara sadar Mulai bekerja. Later maturity
6. Kesimpulan Teori Perkembangan dalam Psikologi Pendidikan Teori perkembangan psikologi pendidikan menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum ini biasanya mempunyai sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukkan suatu hubungan antara variable-variabel empiris yang bersifat tetap dan dapat diramal sebelumnya. Suatu teori perkembangan psikologi pendidikan juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Di sini
orang mulai dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu pada suatu konsep yang teori perkembangan psikologi pendidikan. Suatu teori perkembangan psikologi pendidikan juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat teori perkembangan psikologi pendidikan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa suatu teori perkembangan psikologi pendidikan adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori perkembangan psikologi pendidikan harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak dia bukan suatu teori perkembangan psikologi pendidikan.
2. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Pengertian Tugas Perkembangan Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang. Adapun menurut Robert Havighurst, tugas perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap kehidupan seseorang, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan keberhasilan dalam tugas-tugas pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap kehidupan tersebut dijalani dengan berhasil. Sedangkan kegagalan dalam melaksanakan tugas pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran lain dalam hidupnya kelak.
2. Sumber Tugas Perkembangan Tugas perkembangan berasal dari tiga jenis sumber. Pertama adalah tugas yang berasal dari pertumbuhan fisik. Misalnya, kesiapan fisik balita membuatnya mulai belajar berjalan dan bicara. Keterampilan itu akan diperlukan untuk tahap perkembangan berikutnya, misalnya untuk bermain bersama teman-teman. Di usia remaja, pertumbuhan fisik hormonal memunculkan rasa ketertarikan pada lawan jenis. Di sini ada tugas perkembangan untuk belajar menjaga sikap pada lawan jenis. Kedua, ada tugas-tugas yang berasal dari kematangan kepribadian. Yang ini terkait dengan pertumbuhan sistem nilai dan aspirasi. Misalnya, di usia SD mulai muncul kesadaran akan perbedaan kelompok sosial dan ras, maka di usia ini ada tugas perkembangan untuk bisa menyikapi dengan tepat perbedaan tersebut. Ketika beranjak remaja muncul harapan tentang karier, sehingga di sini muncul tugas untuk mulai mempelajari pengetahuan dan keterampilan sebagai persiapan kerja. Selanjutnya, jenis tugas perkembangan ketiga adalah tugas yang berasal dari tuntutan masyarakat, contohnya di usia SD, anak diharapkan sudah bisa baca tulis. Di usia dewasa, seseorang dituntut melakukan tanggung jawab sebagai warga sipil seperti membayar pajak dan memiliki pekerjaan.
Tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor ( Havighurst dalam Abin Syamsuddin Makmun, 2009 ):
1)
Kematangan fisik
2)
Tuntutan masyarakat secara kultural
3)
Tuntutan dan dorongan dan cita-cita individu itu sendiri
4)
Norma-norma agama
3. Pentingnya Mengetahui Tugas-tugas Perkembangan Tugas-tugas perkembangan perlu diketahui dan dipahami , baik oleh individu yang bersangkutan maupun oleh pihak yang berhubungan dengan perkembangan individu tersebut, yaitu pendidik, termasuk orang tua. a. Bagi individu yang bersangkutan. Setiap individu, khususnya muntuk masa kanak-kanak akhir dan seterusnya, hendaknya memahami tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasau pada fase perkembangan tertentu. Dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan berartu dirinya telah mengetahui keterampilan apa saja yang harus dikuasai, bagaimana ia harus bersikap, bertindak, dst. Dengan demikian motivasi intrinsic untuk belajar menguasai hal-hal tersebut dapat berkembang pada dirinya. b. Bagi pendidik atau pengasuh Setiap pendidik, termasuk orang tua, hendaknya mengetahui tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai oleh peserta didiknya. Sebab bagi para pendidik, pengetahuan mengenai tugas-tugas perkembangan merupakan pedoman tentang apa saja yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan peserta didiknya pada fase perkembangan tertentu serta untuk menghadapi fase perkembangan berikutya.
4. Tugas Perkembangan Anak Di bawah ini dikemukakan rincian tugas perkembangan dari setiap tahapan menurut (Havighurst) : 1.
Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal (0-6 bulan)
a)
Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan.
b)
Belajar makan-makanan padat.
c)
Belajar berbicara.
d)
Belajar buang air besar dan kecil.
e)
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
f)
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
g)
Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
h)
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua, saudara, dan orang lain.
i)
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.
2.
Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)
a)
Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
b)
Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
c)
Belajar bergaul dengan teman sebaya.
d)
Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
e)
Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
f)
Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
g)
Mengembangkan kata hati.
h)
Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
i)
Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.
3.
Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)
a)
Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
b)
Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
c)
Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
d)
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e)
Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
f)
Memilih dan mempersiapkan karier.
g)
Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
h) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara. i)
Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
j)
Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.
4.
Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (21-30 tahun)
a)
Memilih pasangan.
b)
Belajar hidup dengan pasangan.
c)
Memulai hidup dengan pasangan.
d)
Memelihara anak.
e)
Mengelola rumah tangga.
f)
Memulai bekerja.
g)
Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
h)
Menemukan suatu kelompok yang serasi.
5.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Tugas-tugas Perkembangan
Tugas-tugas perkembangan pada fase perkembangan tertentu hendaknya dikuasai oleh setiap individu sebab tugas-tugas perkembangan pada suatu sisi merupakan harapan atau tekanan sosial. Selain itu pada fase berikutnya akan ada tugas-tugas perkembangan yang lain, yang umumnya lebih berat. Namun demikian tidak setiap individu berhasil dalam menguasai tugas-tugas perkembangannya, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal Faktor internal yang mempengaruhi penguasaan tugas perkembangan adalah: normal tidaknya pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan, motivasi untuk berkembang dan kelancaran dalam menguasai tugas-tugas perkembangan sebelumnya. b. Faktor eksternal Penguasaan tugas-tugas perkembangan individu dipengaruhi pula oleh faktor-faktor eksternal, yaitu pola asuh orang tua, lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan, dst.
SUMBER : https://dosenpsikologi.com/teori-perkembangan-dalam-psikologi-pendidikan http://wynda2.blogspot.com/2013/05/tugas-tugas-perkembangan.html?m=1