Teori Akuntansi Syariah

  • Uploaded by: Dyah Novitasari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teori Akuntansi Syariah as PDF for free.

More details

  • Words: 1,098
  • Pages: 15
TEORI AKUNTANSI SYARIAH

KELOMPOK 1 : Dyah Novitasari (16 322 003) Devy Eka Agustiana(16 322 025)

BAB 1 PENDAHULUAN Akuntansi adalah an ever-changing discipline, berubah terus sepanjang masa. Perubahan tersebut sudah menjadi fakta sejarah yang tidak terbantahkan. Bahkan Akuntansi yang sekarang sudah dipertanyakan keandalannya, karena ditengarai tidak mampu lagi mengakomodasi dan merefleksikan realitas bisnis yang semakin kompleks. Terbukti dengan berkembangnya kajian baru dalam disiplin ini seperti social and enviromental accounting. Akar kelemahan akuntansi modern adalah tidak saja merefleksi ke dalam bentuk private costs/benefits, tapi juga terlihat pada orientasi akuntansi untuk melaporkan laba kepada pihak yang berkepentingan, yaitu shareholders

Akuntansi modern memiliki perhatian yang tinggi pada dunia materi dan sebaliknya mengabaikan dan mengeliminasikan dunia nonmateri. Akumulasi modal melalui perolehan laba adalah merupakan proses penumpukan materi. Akuntansi modern yang materialistik tidak cukup kondusif untuk mendukung perjalanan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah dekonstruksi terhadap akuntansi modern agar nantinya tercipta sebuah sistem akuntansi yang mampu menstimulasi perilaku manusia ke arah atau ke kondisi “kesadaran ketuhanan” (God consciousness).

Perlu diketahui bahwa pengertian Akuntansi Syariah Praktis hanya terbatas pada akuntansi syariah yang dipraktikkan di lembaga-lembaga keuangan syariah saja. Sedangkan Akuntansi Syariah Filosofis-Teoretis dibangun untuk semua jenis bisnis seperti perusahaan dangang, perusahaan jasa, perusahaan industri dll. Paradigma yang sangat dominan adalah paradigma positivisme atau paradigma tunggal. Namun demikian, paradigma ini tidak terbebas dari berbagai kritik karena kelemahan-kelemahan yang dikandungnya sehingga menghasilkan paradigma baru

Metodologi konstruksi akuntansi syariah adalah metodologi yang paling dekat dengan syariah, yaitu metodologi yang lebih holistik dibandingkan dengan yang lainnya. Tujuan dari akuntansi syariah itu sendiri yaitu menstimulasi perilaku manusia pada kesadaran ketuhanan yang pada akhirnya akan menghantarkan manusia untuk kembali kepada realitas absolut dari mana manusia itu berasal.

Akuntansi Syariah adalah ilmu sosial profetik yang menurunkan ajaran normatif Al-quran dalam bentuk yang lebih konkret. Dengan langkah derivasi ini, maka perintah normative untuk melakukan pencatatan transaksi dapat dilakukan dengan baik pada tataran praktis. Agar teori akuntansi syariah menjadi lebih konkret, maka dari prinsip filosofis ini kemudian diderivasi lagi menjadi konsep dasar teorinya. Tujuan dasar dari laporan keuangan akuntansi syariah diformulasikan untuk pemberian informasi (akuntansi) dan untuk akuntabilitas.

BAB 2 WANCANA AKUNTANSI SYARIAH Wancana baru akuntansi syariah tidak hadir dalam suasana yang vakum (vacuum condition), tetapi distimulasi oleh banyak faktor yang berinteraksi begitu kompleks, nonlinear, dinamis, dan berkembang. Faktor-faktor seperti :         

Kondisi perubahan sistem politik, ekonomi, sosial, budaya, peningkatan kesadaran keagamaan, semangat revival, perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan dan pertumbuhan pusat-pusat studi, dan lain-lainnya dari umat islam,

Lahirnya paradigma akuntansi syariah tidak terlepas dari faktor berkembangnya wacana ekonomi islam moderen yang sejak tiga dekade terakir ini semakin marak.

Wancana ini semakin konkret ketika sebagian dari sistemnya, yaitu sistem perbankan syariah dipraktikkan. Namun lahirnya paradigma syariah tidak sekedar dipengaruhi oleh praktik perbankan syariah, tetapi juga dipengaruhi oleh berkembangnya pemikiran konsep yang sifatnya filosofis. Artinya, pemikiran akuntansi syariah tidak terbatas pada praktik akuntansi bank syariah, tetapi mencakup pemikiran konsep akuntansi untuk semua jenis entitas bisnis lainnya selain bank syariah.

Kondisi Objektif Lahirnya Akuntansi Syariah Lahirnya akuntansi syariah sekaligus sebagai paradigma baru sangat terkait dengan kondisi objektif yang melingkupi umat islam secara khusus dan masyarakat dunia secara umum. Kondisi tersebut meliputi : A. Norma Agama Ajaran normatif agama sejak awal keberadaan islam telah memberikan persuasi normatif bagi para pemeluknya untuk melakukan pencatatan atas segala transaksi dan benar/adil sebagaimana yang di firmankan oleh Allah Swt B. Kontribusi Umat Islam Kontribusi umat islam sejak awal masa islam terhadap akuntansi, yaitu teknik pembukuan itu sendiri. Disamping teknik pembukuan di mana akuntansi modern berkembang seperti : 1. basis sistem tata buku berpasangan (double entry book keeping system) 2. angka arab hindu, 3. ilmu aljabar(matematika), dan 4. sistem perdagangan Bentuk dan perkembangan akuntansi juga sangat tergantung pada pengukuran yang ditulis dalam bentuk angka-angka, yang kemudian kita kenal sebagai angka arab-hindu. C.Sistem Ekonomi Kapitalis Gerak pikir dan perilaku kita secara sadar atau tidak berada dalam pangkuan pengaruh kapitalisme ini. Dengan nyata, atau samar, mengkooptasi dan mengeksploitasi kehidupan manusia dan alam semesta secara sistematis

D. Perkembangan Pemikiran Sejak tiga dekade terakhir ini, dunia islam mulai menunjukan geliat kehidupannya dari sudut jendela ilmu pengetahuan .Isma`il al-Faruqi, intrumen penyebar ide islamisasi ilmu pengetahuan yang di kenal dengan nama Interbational Institute Of Islamic Thought {IIIT), didirikan di Herndon, Amerika Serikat. IIIT melakukan islamisasi terhadap ilmu pengetahuan sosial, seperti : 1. Antropologi 2. Ekonomi 3. Psikologi 4. Sosiologi, dll Di Indonesia IIIT-I memfokuskan diri pada kontruksi dan pengembangan ekonomi islam. Upaya ini dilakukan pada dua tingkat yaitu : 1. Tingkat teoris Tingkat pertama teori-teori baru tentang ekonomi islam dengan visi global, universal, dan lokal keindonesiaan secara menerus dikembangkan 2. Tingkat Praktis Usaha yang dilakukan pada tingkat pertama ini secara berkesinambungan diturunkan pada tingkat praktis di dunia empiris.

Akuntansi Syariah : Mau Ke Mana ? Istilah Akuntansi Syariah sebetulnya berawal dari disertai PhD penulis yang berjudul Shari`ate Organization and Accounting : The Reflection of Self’s Faith and Knowledge tahun 1995 di University of Wollongong, Australia. Dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Organisasi dan Akuntansi Syariah yang diterbitkan tahun 2000 di Yogyakarta oleh LKis. Pada tahap awal, istilah akuntansi syariah merupakan pemicu bagi lahirnya akuntansi syariah pada tingkat wacana (discourse). Dan ternyata mempunyai dampak positif. Jadi sebetulnya, pada tatanan konsep akuntansi syariah merupakan sebuah wacana yang bias digunakan untuk berbagi ide, konsep, dan pemikiran tentang akuntansi syariah itu sendiri. Wacana tersebut dapat seterusnya berada pada tatanan konsep, tetapi bias juga diturunkan ke tatanan yang lebih praktis. Yang pertama cenderung untuk mengembangkan akuntansi syariah sebagai kajian filosofis-teoretis yang memberi paying untuk derivasi kongkret dalam bentuk praktik. Sedangkan yang ke dua lebih menekankan pada bentuk praktik dan kebutuhan pragmatis.

Akuntansi adalah disiplin dan praktik yang dibentuk dan membentuk lingkungannya. Informasi akuntansi yang kapitalistik akan membentuk jariangan kuasa yang kapitalistik. Jaringan kuasa inilah yang akhirnya mengikat dan memilih manusia dalam samsara kapitalisme. Secara ontologis, akuntansi syariah pada dasarnya ingin membebaskan manusia dari jarring kuasa kapitalistik atau jarring kuasa semu lainnya yang membuat semu orientasi hidup manusia atau berpaling dari kuasa tuhan dan meningkatkan diri pada jaringan kuasa ilahi yang sejati.

Aliran Pemikiran 1. Akuntansi Syariah Filosofis Teoris Pada tingkatan filosofis teoris ini wacana di fokuskan pada metodologi bagaimana kita bisa membangun dan mengembangkan akuntansi syariah. Wacana ini dimulai dari tujuan akuntansi syariah itu sendiri, kemudian pada metodologinya dan diteruskan pada teorinya. 2. Akuntansi Syariah Praktis Akuntansi syariah praktis adalah akuntansi syariah yang sudah sipraktikkan dalam dunia nyata. Di Indonesia dan dunia internasional, akuntansi syariah hanya dipraktikkan di lembaga keuangan syariah, yaitu bank syariah. Kemudian pada tahun 2003 diberlakukan standar akuntansi yang dikenal dengan pernyataan standar akuntansi keuangan No. 59 (PSAK No.59). standar ini adalah standar akuntansi keuangan untuk perbankan syariah.

Related Documents


More Documents from "Glady Sasanti Ayuninggar"