Temuan Dalam Pelaksanaan Kkm

  • Uploaded by: Aji Handoko
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Temuan Dalam Pelaksanaan Kkm as PDF for free.

More details

  • Words: 1,504
  • Pages: 7
BAB IV TEMUAN-TEMUAN Pelaksanaan KKM yang berlangsung selama kurang lebih 40 hari tersebut bukan hanya pengalaman bermasyarakat yang kami dapatkan namun juga banyak sekali temuan-temuan yang kami dapatkan di masyarakat, diantaranya. 1. Dalam bidang keagamaan, Masjid di RW. 01 tidak ada, yang ada hanyalah mushola kecil Desa Lamarn Tarung, Penganut agama Islam terdiri dari 3 aliran yaitu: a. Aliran hitam, yakni pakaian yang digunakan untuk shalat bebas yang penting bersih. b. Aliran Aliran Asyahadatain dibagi 2, perbedaannya dilihat dari car abaca:

c. Aliran Siliwangi, yakni melakukan kebaikan seperti Sunan (Tahlil, marhabanan) lebih penting dan dijamin masuk surga dari pada shalat 5 waktu. Selain masalah masjid dan aliran, temuan masalah lain -

Kurangnya Imam di mushola / masjid dikarenakan pada pergi keluar kota untuk menghidupi anak-anak dan isterinya.

-

Kurangnya kesadaran warga untuk shalat berjamaah.

-

Anak-anak kecil belajar membaca Al-Quran dengan menghafal dan juga iqro di mushola hanya beberpa.

2. Keadaan ekonomi masyarakat RW. 01 Lamaran Tarung sangatlah rendah, sehingga kebanyakan keluarga pergi ke luar kota (merantau) untuk mendapatkan sesuap nasi dan bekerja sebagai pemulung, penyenyi karaoke, sebagian tetap tinggal di RW. 01 bekerja sebagai petani dan pertambakan. 3. Masyarakat di Lamaran Tarung tingkat pendidikannya sebagian besar lulusan SD, SMP dan hanya beberapa orang yang mampu meneruskan ke tingkat

13

SMA. Keadaan tersebut dipengaruhi factor ekonomi orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan banyak siswa yang drop out (putus sekolah), hal ini disebabkan kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anaknya dewasa nanti. 4. Pasar bangkir merupakan pasar yang biasa dikunjungi warga Lamaran Tarung karena pasar bangkir pasar yang paling dekat untuk memenuhi kebutuhan hidup warga Lamaran Tarung atau dengan kata lain pasar Bangkir adalah pusat perbelanjaan/pembelian kebutuhan hidup. Butuh pengorbanan untuk sampai ke Bangkir melewati jalan yang rusak, bila hujan jalanya susah dilewati, sedangkan mobil di desa Lamaran Tarung belum ada. Sehingga warga Lamaran Tarung pergi ke pasar naik ojeg. 5. Lingkungan desa Lamaran Tarung kurang bersih, dan juga MCK kurang sehingga masyarakat sering BAB di pinggir selokan yang menimbulkan bau tak sedap selain itu banyak kandang kambing yang ditempatkan disamping rumah warga yang menyebabkan lingkungan kurang bersih. 6. Di desa lamaran Tarung jalannyua sangatlah memprihatinkan sekali, kalau hujan becek, susah dilewati kendaraan bermotor apalagi mobil, selain itu jalannya banyak berlubang, masyarakat pernah mengajukan proposal sampai sekarang belum ada keputusan untuk dana perbaikan jalan desa Lamaran Tanrung. 7. Balai desa merupakan sarana yang dimilki warga Lamaran Tarung untuk pertemuana atau kumpulan warga walaupun bangunannya kecil tapi menurut warga balai desa banyak manfaatnya. 8. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di desa Lamaran Tarung hanya 1. padahal desa Lamaran Tarung terdiri dari 6 RT dan 17 RW cukuplah luas. Warga Lamaran Tarung sangatlah sulit untuk berobat apalagi warga Wale dan banyak warga meninggal sebelum berobat.

14

9. PDAM di desa Lamaran Tarung sangatlah minim, disebabkan minat para warga sedikit yang kendalanya biaya pemasangan cukup mahal sedangkan pendapatan warga lebih kecil dari pada pengeluaran yang akhirnya warga mandi kebanyakan menggunakan air sanyo kadang airnya bau. Sekian hari saya mencoba, untuk mengabdi terhadap masalah masyarakat dengan cara pendekatan terus menerus yaitu silaturahmi di rumah dan mengobrol bersama masyarakat, disanalah saya mendapatkan temuan masalah yang urgen untuk diselesaikan yaitu dalam bidang pendidikan, kurangnya sarana dan prasaranan MDA Desa Lamaran Tarung, buku bacaan untuk anak-anak MDA tidak ada. Anak anak merupakan generasi penerus di masa mendatang. Hal ini inti masalahnya adalah tidak adanya sarana dan prasarana.

15

BAB V ANALISIS Ada beberapa temuan yang kami dapatkan di RW. 01 dan 02 desa Lamaran Tarung Kota Indramayu ini, dan kami sebagai anggota KKM 2008 STAIN Cirebon menemukan beberapa masalah yang menurut kami merupakan masalah yang urgen, mulai dari masalah yang paling mendasar (masalah utama), masalah ikutan, prioritas masalah, dan tentang kesiapan masyarakat untuk menghadapi masalah tersebut. A. Masalah Utama Masalah yang paling urgen kami temukan di masyarakat RW. 01 dan 02 desa Lamaran Tarung yaitu aktifitas belajar mengajar Al-Quran bagi anakanak yang dinilai masih kurang mendapatkan bimbingan baik oleh tokoh agama, aparat RW maupun, warga setempat atau para orang tua. Anak-anak dibiasakan membaca Al-Quran dengan cara menghafal, hal ini desebabkan karena kurangnya tenaga pengajar (ustadz) yang mampu mengajari anak-anak membaca Al-Quran juga karena factor orang tua yang mendorong anakanaknya untuk belajar Al-Quran. Padahal di sisi lain minat minat anak-anak untuk membaca cukup besar, namun karena kurangnya tenaga pengajaran (ustadz) sedangkan anak-anak perlu mendapatkan bimbingan belajar Al-Quran sangatlah banyak, kondisi tersebut sangat memprihatinkan, maka perlu adany upaya untuk mencari solusinya melalui kerja sama dengan tokoh agama, aparat RW, tokoh masyarakat dan warga untuk lebih memprihatinkan anakanak dalam belajar Al-Quran dengan tidak menghafal, melainkan di mulai dari Iqro jilid I. B. Masalah Ikutan Masalah-masalah lain atau ikutan, tentunya juga kami tempatkan dan kami prioritaskan sebagai masalah yang urgen dan relevan untuk diangkat sebagai program yang penting untuk penelitian kami. Ada beberapa masalah-masalah ikutan yang kami klasifiasikan sebagai topik utama, yaitu :

16

a. Rendahnya kesadaran warga terhadap pentingnya pendidikan. b. Rendahnya

kesadaran warga terhadap kebersihan dan kesehatan

lingkungan. c. Kurangnya sarana dan prasarana di MDA d. Kurangnya tenaga pengajar (guru) e. Adanya perpecahan pemahaman dalam agama. C. Prioritas Program Dari masalah ikutan di atas, ada satu masalah yang membuat saya tertarik untk meneliti lebih rinci lagi, yaitu : kurangnya sarana dan prasarana di MDA disebabkan kurangya perhatian dari pemerintah, hal ini disebabkan MDA Al-Islamiyah milik masyarakat walaupun awalnya dana pembangunan gedung MDA-Al-Islamiyah diperoleh dari salah satu warga berupa tanah waqaf dan juga dari para donator luar desa Lamaran Tarung, gedung MDAAl-Islmiyah sebelum di renovasi mempunyai 3 kelas, tidak ada ruangan guru ataupun kantor. Apalagi perpustakaan. Kebutuhan pendidikan agama untuk anak-anak sangatlah penting, sedangkan di MDA-Al-Islamiyah sarana dan prasaranya kurang mendukung yang dampaknya kegiatan belajar mengajar tidak efektif, akibatnya target belajar belum tercapai dengan baik, maksudnya pemberian materi atau pengetahuan untuk anak-anak sangat kurang. Hal seperti ini selain kurangnya perhatian pemerintah faktor lain kurangnya sumbangan dari orang tua murid / warga desa Lamaran Tarung, hal ini disebabkan dulunya ada seorang guru yang meminta dana untuk pembeluian bangku kepada orang tua murid sebesar Rp. 30.000,- tetapi guru tersebut tidak menggunakan uang sumbangsi orang tua murid untuk membelikan orang tua murid untuk dibelikan bangku (penyalahgunaan sumbangan oleh oleh guru MDA) oleh sebab itu ketua MDA tidak lagi memungut bayaran kecuali keperluan pembelian kapur. Oleh karena itu kami peserta KKM 2008 STAIN Cirebon dengan masyarakat RW. 01 dan 02 yang dilatarbelakangi oleh permasalahanpermasalah yang urgen di RW. 01 dan 02 mengadakan program yaitu salah satunya tentang penyuluhan akan kurangnya sarana dan prasarana MDA-Al-

17

Islamiyah agar kebutuhan anak-anak untuk belajar terpenuhi sehingga pengetahuan yang didapat cukup. Program penyuluhan yang ada di RW. 01 dan 02 itu berupa silaturrahmi ke rumah warga Lamaran Tarung, ketua MDA memberi pengertian kepada warga akan pentingnya MDA-Al-Islamiyah untuk anak-anak yang masih kecil yang tentunya membutuhkan pendidikan yang terutama pendidikan agama. D. Tingkat Kesiapan Masyarakat Dari permasalahan yang ada di RW. 01 dan 02 desa Lamaran Tarung, mulai dari masalah utama dan masalah ikutan, merupakan tugas atau perkerjaan jangka panjang yang harus diselesaikan oleh masyarakat RW. 01 dan 02 dalam hal ini aparat RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga warga, yang dituntut sampai dimana tingkat kesiapan masyarakat RW. 01 dan 02 yaitu : a. Kurangnya SDM yang ada di desa Lamaran Tarung. b. Kurangnya sarana dan prasarana di MDA-Al-Islamiyah desa Lamaran Tarung yang antara lain (gedung tidak layak, kursi dan meja sedikit, buku bacaan kurang dan lain-lain). c. Kurangnya dana untuk mensukseskan program-program tersebut. d. Respon masyarakat yang tidak menyeluruh terhadap pensuksesan program.

18

BAB VI

Pelaksanan KKM dengan menggunakan metode participatory Action Research (PAR) menghendaki perubahan yang diharapkan dalam kehidupan masyarakat yang lebih baik yang dilaukan oleh masyarakat itu sendiri. Gagasan atau ide yang muncul merupakan suatu langkah menuju perubahan yang harus difasilitasi sehingga mereka benar-benar paham bahwa gagasan itu milik mereka sendiri. Dalam pelaksanaan KKM kami di RW. 01 dan 02 desa Lamaran Tarung kecamatan Cantigi Kota Indramayu mendapatkan pengalaman yang sangat berharga walaupun kami merasa masih ada masyarakat yang individualis, namun itu tantangan bagi kami dalam mengubah dan meneliti masyarakat yang ada di RW. 01 dan 02 desa Lamaran Tarung. Pelaksanaan KKM selama 40 hari tidaklah cukup melakukan melakukan perusahaan yang besar terhadap masyarakat, karena untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan membutuhkan suatu proses dan waktu yang lama,. Dan bagaimanapun juga perubahan itu terjalin atas keinginan masyarakat sendiri. Dalam pelaksanaan KKM saya telah memfasilitasi adanya kegiatan penyluhan dari pihak tertentu yaitu aparat RW, tokoh agama, tokoh masyarakat / orang tua murid dan ketua MDA tentang kurangnya sarana dan prasarana di MDA. Dengan kegiatan ini mempunyai tujuan untuk melengkapi sarana dan prasarana di MDA-Al-Islamiyah agar anak bisa belajar dengan efektif selain itu dapat mendapatkan ilmu pengetahuan tentang pendidikan agama yang cukup. Ada beberapa rekomendasi yang setidaknya dapat dilaksanakan agar program tersebut dapat teralaksana yaitu. 1.

Mengadakan sosialisasi dengan warga / orang tua murid akan pentingnya MDA-Al-Islamiyah di desa Lamaran Tarung.

2.

Mengadakan silaturrahmi bersama ketua MDA dan mengajak orang tua murid agar ikut berpartisipasi dalam perlengkapan sarana dan prasarana di MDA-Al-Islamiyah.

3.

Perlunya perhatian pemerintah akan kurangnya sarana dan prasarana di MDA-Al-Islamiyah.

19

Related Documents

Kkm
June 2020 20
Kkm
June 2020 25

More Documents from "Iwan Sukma Nuricht"