TUGAS MATA KULIAH
TEKNIK PELABUHAN
Disusun Oleh : Fajrin Siddiq 0310610029 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL - MALANG 2005
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga laporan tugas Teknik Pelabuhan ini dapat diselesaikan tepat pada waktuya. Laporan ini kami susun untuk lebih memahami tentang karakteristik dan fasilitas sebuah pelabuhan. Mengingat, kebutuhan akan adanya pelabuhan akan semakin meningkat seiring dengan tuntutan hidup manusia. Untuk tujuan di atas kami ucapkan terima kasih kepada 1. Bapak Ir. Ruslin A., M.Si selaku dosen mata kuliah Teknik Pelabuhan yang memberikan tugas. Dan kami juga mengucapakan terima kasih kepada : 2. Kelompok lain yang telah membantu dan memberikan saran mengenai penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi mahasiswa sipil pada umumnya. Namun kami juga menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyusunan laporan berikutnnya. Malang,
September 2005
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh semua Negara, terutama Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Permasalahan yang ada bukan hanya menyangkut transportasi darat, tetapi juga transportasi laut. Apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan manusia juga ikut meningkat.. Akan tetapi, kebutuhan yang ada tidak semuanya dapat disediakan dalam satu wilayah maupun satu negara. Oleh karena itu, untuk menyediakannya perlu dikirim dari luar daerah maupun luar negara, yang akan lebih mudah pelaksanaannya apabila menggunakan transportasi laut. Selain lebih murah, juga lebih banyak menampung beban. Sehingga sebagai mahasiswa Teknik Sipil, kita dituntut untuk dapat merencanakan pelabuhan. Dimana, untuk dapat merencanakan suatu pelabuhan yang baik, terlebih dahulu kita harus mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan, serta bagaimana cara penataannya. 1.2 Pembatasan Masalah Penyusunan laporan ini dibatasi pada site plan pelabuhan dan macam-macam fasilitas yang ada di pelabuhan. 1.3 Tujuan Laporan ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui site plan dari beberapa jenis pelabuhan serta fasilitas-fasilitas yang ada dipelabuhan tersebut.
BAB II PEMBAHASAN Ada beberapa definisi dari pelabuhan, diantaranya adalah sebagai berikut :
∗ Menurut Quinn, A.D Pelabuhan adalah suatu perairan yang sebagian tertutup dan terlindung terhadap angin dan gelombang, serta aman bagi kapal untuk berlabuh, mengisi bahan bakar, mengadakan perbaikan dan pemindahan barang.
∗ Menurut UU No.21 Tahun 1992 Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan pantai di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik-turun penumpang, dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan, serta sebagai tempat pemindahan intra dan antar moda transportasi. Fungsi dari pelabuhan adalah : ∗
Interface : fasilitas dan pelayanan untuk transportasi barang dari kapal ke moda transportasi lain dan sebaliknya.
∗
Link : mata rantai dalam sistem transportasi.
∗
Gateway : pintu gerbang dari daerah atau negara.
∗
Industry entity : terdapat industri estate/industrial lengkap dengan jaringan dan jasa transportasi.
Peran pelabuhan, yaitu : ∗
Transportasi : penunjang dan dinamisator sistem antar moda transportasi, baik angkutan laut maupun darat.
∗
Perdagangan : akses perdagangan internasional dan domestic, serta memberi kesempatan yang lebih luas dalam menentukan hubungan perdagangan.
∗
Industri : industri transportasi, industri yang berorientasi ekspor atau bahan bakunya impor, dan industri lain.
Syarat-syarat pelabuhan : ∗
Ada hubungan dengan moda angkutan yang lain
∗
Pada lokasi subur dan padat penduduk
∗
Kedalaman air dan lebar alur cukup
∗
Kapal mampu membuang sauh dan merapat
∗
Mempunyai fasilitas bongkar muat, gudang, dsb
∗
Mempunyai fasilitas untuk mereparasi kapal
Klasifikasi pelabuhan ditinjau dari penggunaannnya : ∗
Pelabuhan ikan
∗
Pelabuhan minyak
∗
Pelabuhan barang
∗
Pelabuhan penumpang
∗
Pelabuhan campuran
∗
Pelabuhan militer
Klasifikasi pelabuhan menurut letak geografinya : ∗
Pelabuhan alam
∗
Pelabuhan buatan
∗
Pelabuhan semi alam
Berikut adalan beberapa contoh dari Pelabuhan yang ada di Indonesia, diantaranya :
1. Pelabuhan BOOM BARU Palembang
Pelabuhan BOOM BARU, Palembang di Sungai Musi, adalah pelabuhan sungai terbesar diwilayah Sumatera dan sekaligus merupakan tumpuan urat nadi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan. Pelabuhan Palembang memiliki pelabuhan kawasan yang sangat potensial dimasa mendatang dan terbuka bagi kerjasama investasi yaitu Sungai Lais yang didukung areal yang cukup luas untuk kegiatan industri pengolahan. Perkembangan Pelabuhan Palembang sangat didukung oleh pertumbuhan hinterlandnya yang meliputi pertanian, pertambangan dan industri. Adapun komoditi yang memiliki potensi peningkatan signifikan dimasa mendatang adalah CPO. Hal ini mengingat jumlah perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Selatan cukup luas. Disektor Industri dan Agrobisnis masih terbuka peluang investasi yang sangat luas bagi investor yang berminat.
Fasilitas – fasilitas yang ada di Pelabuhan Boom Baru saat ini yaitu: Fasilitas Utama Lokasi : Palembang, Sumatera Selatan Letak : 02 59' 08" LS, 104 46' 00" BT Luas Lahan : 722,5 Ha Fasilitas Pelayanan Kapal Panjang Dermaga : 1.126 m Kedalaman Alur : -6,5 mLWS Kedalaman Kolam : -7 sampai -10 mLWS Kapal Tunda
: 3 Unit
Kapal Pandu
: 5 Unit
Fasilitas Pelayanan Barang Lapangan Petikemas
: 47.000 m2
Lapangan Penumpukan : 8.173 m2 : 9.895 m2
Gudang Alat Mekanis
Container Crane : 1 Unit Top Loader
: 1 Unit
Diesel Forklift : 11 Unit Reach Steaker
: 1 unit
Side Loader
: 1 Unit
Chasis
: 6 Unit
Head Truck
: 5 Unit
Alur Pelayanan Jasa Pelabuhan di Pelabuhan Boom Baru, Palembang
2. Pelabuhan SUNGAI LAIS, Palembang
Alur Pelayaran Kapal di Sungai Musi Palembang
KEDALAMAN ALUR SUNGAI MUSI
NO.
SPOT LUAS
KEDALAMAN KEDALAMAN TIGA BULAN SATUAN SAAT SETELAH SETELAH DIKERUK DIKERUK
KETERANGAN Endapan m³/hari
1
Ambang Luar (C1)
-Mtr Lws
6,5
4,17
0,0101
2
Ambang Luar (C2)
-Mtr Lws
6,5
4,41
0,0163
3
Tanjung Barat
-Mtr Lws
6,5
5,94
0,0056
4
Tanjung Buyut
-Mtr Lws
6,5
6,10
Belum pernah dikeruk selama tiga tahun terakhir
5
Payung Utara
-Mtr Lws
6,5
5,20
0,002
6
Payung Barat
-Mtr Lws
6,5
6,36
0,0014
7
Payung Selatan
-Mtr Lws
6,5
6,37
0,0013
8
Pulau Ayam
-Mtr Lws
6,5
-
Tidak pernah dikeruk
9
Penyeberangan Upang
-Mtr Lws
6,5
5,90
0,0022
-Mtr Lws
6,5
-
Belum pernah dikeruk selama tiga tahun terakhir
-Mtr Lws
6,5
5,85
0,0065
-Mtr Lws
6,5
-
Belum pernah dikeruk selama tiga tahun terakhir
-
Belum pernah dikeruk selama tiga tahun terakhir
10 Selat Jaran 11
Muara Selat Jaran
12 Aer Kumbang
13 Sungai Lais
-Mtr Lws
6,5
DAFTAR PERKIRAAN UNTUK DRAFT MAKSIMUM DAN WAKTU KEBERANGKATAN KAPAL DI SUNGAI MUSI PALEMBANG BULAN SEPTEMBER 2005
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
DATE 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
DARI PALEMBANG MAX. TIME DRAFT 15.00 61 15.00 60 16.00 60 16.00 58 17.00 56 17.00 54 17.00 52 05.00 51 03.00 53 08.00 54 09.00 57 11.00 58 12.00 60 13.00 60 14.00 60 15.00 59 15.00 60 16.00 57 16.00 56 17.00 52 01.00 51 14.00 51 05.00 53 06.00 55 07.00 57 09.00 57 10.00 59 11.00 61 12.00 61 13.00 61 14.00 59
TANJUNG CARAT C1 / C2 TIME
TIDE
DEPTH
21.00 21.00 22.00 22.00 23.00 23.00 20.00 11.00 09.00 14.00 15.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 21.00 22.00 22.00 23.00 07.00 20.00 11.00 12.00 13.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00
32 31 31 29 27 25 23 22 24 25 28 29 31 31 31 30 31 28 27 23 22 22 24 26 28 28 30 32 32 32 30
66 65 65 63 61 59 57 56 58 59 62 63 65 65 65 64 65 62 61 57 56 56 58 60 62 62 64 66 66 66 64
CATATAN
LWS = 35 DM UKC = 05 DM LWS of C1, C2 POSISI AMBANG LUAR U = UNDER K = KEEL C= CLEARENCE PLBG = PELABUHAN PALEMBANG
BERPEDOMAN DENGAN HASIL SOUNDING : 1. MV. ABUSAMAH TANGGAL 16 AGUST 2005 2. MV. OTONG KOSASIH TANGGAL 20 AGUST 2005 3. MV. JATI WANGI PB-400 4. MV. JULIANTO
TANGGAL 24 AGUST 2005 TANGGAL 26 AGUST 2005
Catatan : 1. Panjang Maksimal kapal masuk pelabuhan Palembang = 151 meter. 2. Panjang Maksimal tongkang masuk Pelabuhan Palembang melewati Jembatan Ampera = 85 meter.
FASILITAS DERMAGA DAN TAMBATAN NO A 1. 2. 3.
PANJANG LEBAR KAPASITAS DALAM M M TON/M² M-LWS
NAMA BOOM BARU DERMAGA KONVENSIONAL DERMAGA PETI KEMAS BERTHING DOLPHIN 12 Unit
B SUNGAI LAIS 1. DERMAGA SUNGAI LAIS
NO A
B
475 266 7,8
10,5 28 5,6
2 3 -
-7 -9 -5
280
15
1,5
-3
DETAILS
SATUAN
LUAS
BOOM BARU a. GUDANG b LAPANGAN KONVENSIONAL c. LAPANGAN PETIKEMAS
M2 M2 M2
9.785,3 8.173 47.100
SUNGAI LAIS a. GUDANG b. LAPANGAN
M2 M2
230 16.700
3. PELABUHAN BAN TEN Pelabuhan
Banten
terletak
di
Provinsi Banten, selama lebih dari tiga
abad
menjadi
tempat
persinggahan
dan
transaksi
perdagangan
baik
nasional
maupun komoditas
intemasional
dengan
utama
rempah-
rempah. Dewasa ini Pelabuhan Banten memiliki hinterland berupa daerah industri yang tumbuh pesat, seperti pengolahan logam, mesin, kimia, dan minyak kelapa sawit. PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Banten (Pelindo II Banten) merupakan salah satu dari 12 cabang pelabuhan yang dikelola oleh PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II yang berkedudukan di Tanjung Priok Jakarta Utara. Secara administratif Pelindo II Banten berada di Kecamatan Ciwandan, Kotamadya Cilegon Propinsi Banten, dengan jarak tempuh 11 km dari pusat kota Cilegon ke arah Anyer. Pelindo II Banten memiliki daerah operasional di Pelabuhan Umum Ciwandan dan mengkoordinasi 34 Dermaga untuk Kepentingan Sendiri (DUKS) yang berada di dalam Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Perairan (DLKP) Pelabuhan Banten. Sesuai SK Bersama antara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan No. 13 Thn 1986 KM 31/AL-101/Phb-86 tahun 1986 Pelabuhan Banten memiliki DLKR daratan seluas 54.7 Ha dan & DLKP seluas 4.100 Ha dengan panjang garis pantai 55.500 m, dimulai dari menara suar Anyer sampai Kaliwadas di Bojonegara. Pelabuhan Umum Ciwandan terletak bebas di tepi Selat Sunda pada koordinat : 060 - 01' - 12" LS dan 1050 - 57' - 05" BT. Pelabuhan tersebut tidak dilindungi oleh bangunan pemecah gelombang (Break Water) dan berhadapan langsung dengan laut bebas (Open Sea). Karena letaknya yang demikian, kegiatan bongkar muat barang sangat dipengaruhi oleh adanya musim angin barat yang kecepatannya dapat
mencapai 35 mil/jam. Berdasarkan penelitian, berkisar rata - rata ± 28 hari setiap tahun (tidak berturut - turut), kapal tidak dapat bertambat karena gelombang besar dan angin barat yang kuat, keadaan demikian biasanya terjadi sekitar bulan Desember. Pelabuhan Umum Ciwandan diresmikan pada tanggal 27 Agustus 1988 untuk memenuhi keinginan masyarakat Banten dalam rangka mengantisipasi kebutuhan jasa transportasi sehubungan dengan pesatnya pertumbuhan industri di propinsi Banten baik di zona Serang Barat, Serang Timur, Balaraja maupun Tangerang bagian barat yang menjadi daerah hinterland (daerah belakang) Pelabuhan Banten. Tingginya pertumbuhan industri, dapat dilihat dari jumlah arus barang dan kunjungan kapal pada tahun 2002. Pelabuhan Banten telah melayani bongkar/muat barang sebanyak 1.987.269 ton dan peti kemas sebanyak 1.815 box, sedangkan kunjungan kapal sebanyak 1.501 unit/2.233.687 GT. Sejak diterapkan pelayanan berstandar ISO 9002, Pelabuhan Umum Ciwandan terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan. Seperti tertuang dalam Sasaran Mutu (Quality Objectives) pelayanan pelabuhan itu akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Pelabuhan Banten telah meraih sertifikat ISO 9001/2000 dibidang standar manajemen pelayanan untuk kepuasan pelanggan yang disiapkan untuk menyongsong milenium ketiga dalam kompetisi pelayanan dibidang antar moda transportasi laut. Seiring dengan era otonomi daerah yang berdampak langsung maupun tidak langsung akan menjadikan kota Cilegon dan Propinsi Banten sebagai salah satu pintu gerbang industri dan ekonomi regional dan Pelabuhan Banten, dituntut untuk berperan serta dan berpartisipasi aktif untuk mewujudkan industri dan ekonomi regional menjadi industri dan ekonomi nasional maupun internasional. Standar pelayanan menjadi faktor penting dalam dunia usaha jasa, termasuk jasa kepelabuhanan. Mutu pelayanan kadang menjadi salah satu indikator penurunan dan peningkatan suatu usaha disektor jasa. Berkat mutu pelayanan pula laba Pelabuhan Ciwandan mengalami peningkatan. Sebagai pelabuhan terdalam di Indonesia, Pelabuhan Ciwandan disiapkan untuk menangani segala jenis barang seperti curah
kering, chemical, kontainer dan barang - barang industri lainnya. Dengan pengalaman yang cukup dalam menangani kegiatan bongkar muat, Pelabuhan Ciwandan berkomitmen untuk memberikan pelayanan berstandar dunia demi kepuasan pelanggan. Pelabuhan Banten dilengkapi dengan tiga terminal batu bara dan dermaga multipurpose yang dilengkapi peralatan bongkar muat petikemas antara lain 2 unit Rubber Tyred Gantry Crane dan 2 unit Multipurpose Gantry Crane. Fasilitas Utama Lokasi : Ciwandan, Banten Letak : 60 01' 03" LS, 105 57' 04" BT Luas Lahan : 42,6 Ha Fasilitas Pelayanan Kapal Panjang Dermaga : 669 m Kedalaman Alur : -15 mLWS Kedalaman Kolam : -7 sampai -15 mLWS Kapal Tunda : 9 Unit Kapal Pandu : 2 Unit Fasilitas Pelayanan Barang Lapangan Petikemas : 50.000 m2 Lapangan Penumpukan : 12.708 m2 Gudang : 1.500 m2 Alat Mekanis Container Crane : 2 Unit Transtainer : 5 Unit Diesel Forklift : 2 Unit Mobile Crane : 1 Unit
Saat ini Pelabuhan Banten didukung oleh 7 Divisi yang siap secara profesional mendukung pelayanan kegiatan operasional. 1. Divisi Kepanduan siap dengan sejumlah personilnya untuk melayani pemanduan kapal - kapal hingga berukuran 75.000 DWT siang maupun malam hari 24 jam on call, ditambah dengan petugas telekomunikasi non stop serta dukungan stasiun pandu di 2 lokasi yaitu wilayah utara di daerah Merak dan wilayah selatan di daerah Ciwandan. 2 unit kapal pandu dan 7 unit kapal tunda selalu siap untuk membantu pemanduan dengan kapten pilot berpengalaman lebih dari 20 tahun sebagai Juragan Motor Pandu, jasa yang kami berikan adalah jasa pemanduan dan penundaan. 2. Divisi Pelayanan Jasa mempunyai akses langsung untuk merencanakan kegiatan penyandaran dan pelayanan kegiatan kapal. Pelayanan yang diberikan adalah jasa kapal, jasa dermaga, jasa barang, jasa penumpukan gudang maupun lapangan dan jasa air kapal. Selain itu juga kami melayani kegiatan pelayanan umum khusus untuk di lingkungan industri Pelabuhan Banten. 3. Divisi Usaha Terminal berupaya memberikan pelayanan kegiatan bongkar muat segala jenis cargo dengan standar kelas dunia. Mengingat persaingan di bidang bongkar muat begitu tinggi, maka Pelabuhan Banten mendirikan sebuah PBM (Perusahan Bongkar Muat) yakni PBM DUT. Selain kinerja personilnya yang sangat tinggi (hal ini terlihat dari terbaginya personil DUT menjadi 3 gang untuk setiap shift) didukung pula dengan peralatan bongkar muat yang memadai seperti hopper, forklift dan skid loader. 4. Divisi Teknik & Sistem Informasi selain bertanggung jawab terhadap kesiapan fasilitas pelabuhan baik itu berupa bangunan maupun peralatan untuk menunjang kegiatan operasional pelabuhan juga berupaya memberikan layanan informasi yang cepat sesuai dengan tuntutan pelanggan dengan mengedepankan teknologi modern seperti penerbitan situs pelabuhan Banten, pengiriman laporan & informasi promosi melalui email dan sebagainya.
5. Divisi Keuangan sebagai "dapur" dari perusahaan yang mengelola keuangan perusahaan, baik mengenai pendapatan, biaya, hutang, piutang hingga rencana anggaran perusahaan. 6. Divisi SDM & Umum mempunyai tugas yang cukup berat mengingat kualitas karyawan menjadi tanggung jawab Divisi tersebut, yang kelak pada akhirnya menyangkut kinerja perusahaan. 7. Divisi Kendali Mutu yang mempunyai tugas untuk memonitoring dan mengevaluasi kinerja perusahaan agar senantiasa selalu tercapai sasaran mutu perusahaan yang telah ditetapkan.
KAPAL PANDU & TUNDA.
2 (dua) unit Kapal Pandu kami siap untuk melakukan pemanduan di perairan Pelabuhan Banten 24 jam (on call). Motor Pandu 035 & 040 (MP.I-035 & MP.I-040) mempunyai kekuatan masing - masing 630 PK, ditambah dengan 7 (tujuh) unit Kapal Tunda dengan kekuatan antara 1.080 PK dan 3.500 PK, siap untuk melakukan penundaan kapal di seluruh perairan Pelabuhan Banten. Dukungan lainnya adalah 2 (dua) buah stasiun pandu yang berlokasi di wilayah utara (Merak dan sekitarnya) dan di wilayah selatan (Ciwandan dan sekitarnya).
DERMAGA.
Dewasa ini, Pelabuhan Ciwandan memiliki 7 dermaga dengan kapasitas dan utilisasi yang berbeda. Dalam usaha memenuhi keinginan pengguna jasa, kami tengah berupaya menambah jumlah dermaga, dengan memperpanjang dermaga 005 (Multi Purpose) sepanjang 150 meter ke arah laut dan dermaga 001 ke arah timur. Sehingga kelak dermaga tersebut dapat disandari oleh beberapa kapal sekaligus (Ship to ship). Selain penambahan kuantitas dermaga juga akan dilakukan perkuatan dermaga seperti yang telah kami lakukan terhadap dermaga 004/Jetty Curah Cair pada tahun 2001. Perkuatan dermaga ini dimaksudkan untuk menambah daya/ kekuatan dermaga sehingga nantinya dapat dipakai untuk menyandarkan kapal - kapal dengan kapasitas yang lebih besar. Spesifikasi Dermaga Pelabuhan Ciwandan DERMAGA
LEBAR
PANJANG
LUAS
LWS
001 (Konvensional)
18 Meter
182 Meter
2.196 Meter
- 10
002 (Batu Bara I)
15.5 Meter
87 Meter
589 Meter
-7
003 (Batu Bara II)
19 Meter
93 Meter
722 Meter
-7
004 (Jetty Curah Cair)
10 Meter
56 Meter
560 Meter
-9
005 (Multi Purpose)
32 Meter
202.5 Meter
6.480 Meter
-15
006 (Beaching)
25 Meter
10 Meter
250 Meter
-7
007 (Batu Bara III)
19 Meter
38 Meter
722 Meter
-7
GUDANG PENUMPUKAN Pelabuhan Ciwandan mempunyai gudang penumpukan seluas 30 x 50 m2 dengan konstruksi terdiri dari pondasi tiang pancang prestreaaed diameter 40 cm, panjang rata - rata 24 meter dan lantai gudang menggunakan paving blok K-450 tebal 8 cm, atap gudang terbuat dari asbes semen. 6 titik pintu dengan lebar 10 meter dan tinggi 8 meter, letak gudang kami berjarang 50 meter dari dermaga 001 sehingga memudahkan pengguna jasa / pemilik barang untuk melakukan kegiatan penumpukan gudang dengan menghemat waktu dan biaya. Gudang kami mampu memikul beban merata seberat 3 ton/m2.
LAPANGAN PENUMPUKAN Saat ini, lapangan penumpukan berperan penting dalam usaha memperlancar kegiatan bongkar muat di Pelabuhan. Menyadari hal tersebut, Pelabuhan Ciwandan sesuai dengan komitmennya berusaha menyediakan lapangan penumpukan di depan dermaga 001 sebagai sarana penunjang kegiatan bongkar muat. Total luas lapangan penumpukan tersebut mempunyai luas 20.950 m2 dengan kapasitas 3 Ton/m2. Lapangan penumpukan di Pelabuhan Ciwandan saat ini terbagi menjadi 2 bagian yakni lapangan penumpukan konservasi dan lapangan penumpukan siap guna. Lapangan penumpukan konservasi mempunyai luas 16.380,25 m 2 sedangkan lapangan penumpukan siap guna mempunyai luas 12.708 m2. Disamping kedua fasilitas tersebut, kami juga tengah berusaha mengembangkan perluasan pangsa pasar dengan cara membangun fasilitas terminal multipurpose yang proses pengerjaannya bekerjasama dengan PT. Portindo Dinamika. Penambahan fasilitas tersebut akan meningkatkan pangsa pasar dan menampung potensi cargo yang ada di sekitar Pelabuhan Ciwandan. PT. Portindo Dinamika akan membangun fasilitas dermaga dan lapangan penumpukan, disamping peralatan bongkar muat. Seluruh aset tersebut akan diserahkan kepada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II setelah
masa kerjasama berakhir. dilain pihak perusahaan menyediakan lahan untuk pembangunan terminal dimaksud.
4.
PELABUHAN CIREBON
Fasilitas dan peralatan di Pelabuhan Cirebon tersedia untuk melayani berbagai pelayanan kepelabuhanan yang meliputi:
1. Stasiun Radio Pantai Pelabuhan Cirebon memiliki stasiun radio pantai dengan kode panggilan PKZ.2 melalui frekuensi sebagai berikut :
Frequency 500/474* Khz
Class A1A
6491.5 Khz
A1A
2182/2690*/3180* Khz
J3E
6215 Khz
A3J/J3E
VHFCH 16/10/14 Khz
F3E
Work Time 00.30 - 01.00 UTC 04.00 - 04.30 UTC 08.00 - 08.30 UTC 11.30 - 12.00 UTC 01.30 - 02.30 UTC 09.30 - 10.30 UTC 01.00 - 01.30 UTC 04.30 - 05.00 UTC 08.30 - 09.00 UTC 02.30 - 03.00 UTC 09.00 - 09.30 UTC 00.30 - 04.30 UTC 07.00 - 09.00 UTC
2. Jasa Pandu dan Tunda Pelabuhan Cirebon memiliki 1 (satu) unit Kapal Pandu kapasitas 400 PK dan 2 (dua) buah kapal tunda masing-masing berkapasitas 1.700 PK dan 800 PK. Daerah pandu Pelabuhan Cirebon meliputi koordinat batas: I 06° 40' 00'' LS; 108° 37' 40'' BT II 06° 44' 30'' LS; 108° 37' 40'' BT III 06° 44' 30'' LS; 108° 35' 40'' BT IV 06° 40' 00'' LS; 108° 33' 10'' BT Pasang surut : •
Air tinggi tertinggi : 1,27 m
•
Air tinggi rata-rata pasang besar : 0,89 m
•
Duduk tengah : 0,60 m
•
Air rendah rata-rata : 0,30 m
•
Air rendah terendah : 0,06 m
Kondisi pasang surut sangat dipengaruhi oleh vasiasi angin musim. 3. Kolam dan Alur Location Channel Muarajati I Basin Port I Basin Port II Basin Basin for Sailing Vessel
Width (m2) 17.50 2.66 2.83 4.30 1,120
Depth (M Lws) -7 -7 -4 -6 -3
4. Dermaga Description Muarajati I Basin Muarajati I Muarajati III Port I Basin Samadikun Perniagaan I Perniagaan II Perniagaan III Perniagaan IV Suryat Sumantri I Suryat Sumantri II Suryat Sumantri III Suryat Sumantri IV Suryat Sumantri V Port II Basin Muarajati II Linggarjati I Linggarjati II Pelita I Pelita III Basin for Sailing Vessel Berth for Sailing Vessel
Depth (M
Capacity
Lws)
(ton/m2)
275.00 80.00
- 7.00 - 7.00
3.00 3.00
67.00 11.00 11.00 11.00 11.00 11.00 11.00 23.50 11.00 11.00
- 3.50 - 3.50 - 3.50 - 3.50 - 3.50 - 3.50 - 3.50 - 3.50 - 3.50 - 3.50
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
248.00 131.00 40.00 30.00 30.00
- 5.50 - 4.50 - 4.50 - 4.00 - 4.00
2.00 2.00 2.00 1.00 1.00
150.00
- 2.00
0.50
Legth (m)
5. Gudang Description Muarajati Shed 201 Shed 101 Shed 102 Shed 103 Shed 104 Shed 105 Shed Shed ex Widyatama Opened Shed Total
Floor Width
Efective
(m2) 4,000 3,801 1,610 1,366 346 1,020 1,116 1,700 1,200 16,159
Width (m2) 2,400 2,281 966 820 208 612 670 1,020 720 9,697
Capacity (ton) 4,800 4,562 1,932 1,640 416 1,224 1,340 2,040 1,440 19,394
6. Lapangan Description
Floor Width
Efective
(m2) 4,500 9,620 14,120
Width (m2) 2,700 5,722 8,472
Muarajati II Yard Linggarjati Yard Total
Capacity (ton) 5,400 17,316 22,716
7. Lapangan Peti Kemas Description Muarajati III CY Total
Floor
Efective
Width (m2) Width (m2) 4,000 2,400 4,000 2,600
Capacity (TEUs)
8. Alat Bongkar Muat Kesiapan terhadap pelayanan bongkar muat di pelabuhan didukung oleh mobil crane dengan kapasitas bervariasi 25 dan 35 ton. 9. Air Bersih Pelabuhan Cirebon menyediakan fasilitas saluran air untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi kapal maupun perkantoran di dalam wilayah pelabuhan. Sumber air berasal dari PDAM Kotamadya Cirebon, dengan kapasitas 20 liter per detik atau 72 ton per jam
10. Terminal Terminal yang sudah tersedia di pelabuhan Cirebon merupakan kerjasama dengan pihak swasta, diantaranya : Terminal Batu Bara Terminal Aspal Curah Terminal Minyak Sawit Terminal Penumpang
11. Terminal Penumpang Terminal Penumpang di Pelabuhan Cirebon memiliki luas 1.600 m2 dengan menggunakan Demaga Muarajati I sebagai tempat sandar kapal. Saat ini tersedia kapal penumpang milik PT. PELNI dengan trayek CIREBON - PONTIANAK yang berkunjung satu kali dalam dua minggu.
BAB III PENUTUP III.1. Kesimpulan Di atas adalah beberapa contoh dari pelabuhan yang ada di Indonesia, dengan fasilitas – fasilitas yang bisa dikatakan sudah memadai untuk sebuah pelabuhan. Tentu saja fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan di pelabuhan, seperti embarkasi, debarkasi, bongkar muat, dan lain-lain. Dari keempat pelabuhan yag telah dibahas, dapat diketahui bahwa fasilitas standar yag harus ada dalam pelbuhan antara lain : 1. Stasiun radio pantai
6. Terminal
2. Jasa pandu dan tunda
7. Terminal penumpang
3. Lapangan peti kemas
8. Gudang
4. Alat bongkar muat
9. Dermaga
5. Air bersih
10. Alat-alat mekanis
III.2 Saran Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan bertujuan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan kepelabuhanan. Jika tidak ada fasilitas-fasilitas tersebut, niscaya akan berpengaruh pada banyak sector, antara lain sektor industri dan terutama yang paling penting adalah sektor ekonomi. Semua hal di dunia ini pasti mempunyai umur, termasuk juga fasilitas-fasilitas pelabuhan ini. Dan tentunya, dari segi umur ini ditentukan juga oleh bagaimana sikap kita ketika menggunakannya. Semakin asal-asalan kita dalam menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut, maka umurnya pun akan semakin tidak tahan lama. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kita menggunakan dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas ini dengan baik dan dengan cara yang benar. Karena kadang sesuatu yang benar belum tentu baik. Dengan begitu, diharapkan kita dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan secara terus menerus