Tekad Tekad Luhur Menuju Nibanna

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tekad Tekad Luhur Menuju Nibanna as PDF for free.

More details

  • Words: 468
  • Pages: 2
Tekad Tekad Luhur “Biarkan apapun dibalik pengelihatan ini, rasa di lidah ini, pendengaran ini, penciuman ini, ataupun kesadaran menyentuh ini sebagaimana mereka berada, namun tidak akan kukotori 5 khanda ini dengan nafsu2 kesenangan indriya yang membuang kenyamanan dan kepuasan 5 khanda ini.” “Biarkan apa yang kau lihat sebagaimana apa yang kau lihat, apa yang kau dengar sebagaimana apa yang kau dengar, apa yang kau cium sebagaimana apa yang kau cium, apa yang kau rasa (sentuhan), sebagaimana apa yang kau rasa (sentuhan), dan apa yang kau kecap sebagai apa yang kau kecap, namun jangan kau liputi 5 khanda ini dengan kotoran2 bathin, dengan pencarian berulang2 dan kemelekatan, sama saja engkau menyiksa diri dengan cara menyirami dirimu dengan air ketidakpuasan” “ Sungguh bodoh untuk mencari kebahagiaan dengan cara meliputi 5 khanda ini dengan demam keditakpuasan. Engkau sendirilah yang mengkotori 5 khanda dengan ketidakpuasan, hanya untuk mendapatkan kesenangan sesaat” “Perhatikan bagaimana nafsu2 indriya menghancurkan kepuasan pada saat kondisi saat sekarang. Kepuasan saat sekarang, dan kesederhanaan menjadi musnah hanya karena kotoran batin yang di lekati, yang terus membuatmu berputar-putar, menjadi haus akan kesenangan sesaat.” “Diantara pikiran2, bentuk pikiran tanpa nafsu indriya adalah yang paling membuat 5 khanda ini puas dan kepuasan yang bertahan lebih lama meskipun tetap tidak kekal, namun kesenangan indriya adalah jalan menuju kepuasan sesaat, dengan cara membuat 5 khanda ini tidak puas terlebih dahulu, dan lihatlah dirimu sendiri setelah kepuasan itu menghilang dari kesadaranmu, maka engkau akan sadar bahwa kamu telah semakin menjeratkan, membuat dirimu sendiri tidak puas hanya untuk mencari secuil kesenangan yang menghilang.” “Diantara pikiran2, pikiran yang tidak mencari adalah yang nikmat karena puas, namun pikiran yang terpusat, yang sederhana, yang beristirahat adalah yang paling nikmat, dimana bathin ini bebas dari ketidakpuasan, oleh karena itu jangan dengan sengaja engkau mengotori pikiran ini dengan pencarian, berhentilah mencari, berhentilah menyiksa dirimu dengan ketidakpuasan!” “ Aku akan berusaha dengan seluruh kekuatan manusia yang tersisa, meski tinggal darah dan tulang yang tersisa, untuk menjadi yang terpintar diantara manusia biasa!, terbijaksana diantara manusia biasa!, tersabar diantara manusia biasa!, tersederhana diantara manusia biasa!, terkuat diantara manusia biasa! Terbaik diantara manusia biasa!, demi meraih keluhuran tertinggi, Nibanna!”

“Aku akan melatih diri menjadi sais sejati! Menahan dan mengendalikan seribu kuda pacuan yang sedang melaju dengan pesat, sedangkan sais lainnya hanyalah sais belaka!” “Karena para Buddha pada masa2 sebelum Buddha Gotama, dan Buddha Gotama sendiri pada masanya berkata bahwa keadaan tanpa dukkha, dan ketidakpuasan dapat diraih, dan hal tersebut mandatangkan kebahagiaan, maka hendaknya engkau mengikuti nasehatnya, bagaikan kuda perang yang mengikuti tuannya menuju tempat yang aman, dimana sebelum terbebas mereka harus berjuang dengan keras tanpa melihat kebelakang!” “Lebih baik hidup 1 hari dengan menyadari kehidupan tanpa dukkha dan keditakpuasan, dan merealisasi kepuasan dan kebahagiaan tanpa adanya unsur2 pencarian, daripada hidup seratus tahun dengan cara mencari, denagn mempraktekan ilmu rendah, yaitu mendapatkan kesenganan sesaat dengan cara mencari!”

Related Documents

Menuju Anarkisme
November 2019 10
Menuju Fix.docx
December 2019 10
Menuju Pandangan Terang
November 2019 4