Tb Paru: Disusunoleh: Fitriamalia M. Iqbal Yanuar Rekipebiw Pembimbing Dr.nunik Royyanisp.rad

  • Uploaded by: fitri amalia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tb Paru: Disusunoleh: Fitriamalia M. Iqbal Yanuar Rekipebiw Pembimbing Dr.nunik Royyanisp.rad as PDF for free.

More details

  • Words: 987
  • Pages: 41
TB Paru Disusun Oleh : Fitri Amalia M . I q b a l Ya n u a r Reki Pebi W PEMBIMBING

d r. N u n i k R o y y a n i S p . R a d

Pen

Pendahuluan dahuluan Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014 Diagnosis TB ditegakan atas dasar pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan bakteriologis

P

Pendahuluan Tujuan

1. Mengetahui gambaran radiologi TB paru 2. Mengetahui perbedaan gambaran TB paru baru dan lama

Manfaat 1. Memberikan wawasan kepada mahasiswa lain tentang TB paru dan perbedaan gambaran TB paru baru dan lama

LANDASAN TEORI

Anatomi

Anatomi

Definisi

Penyakit akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis sehingga hampir mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di paru - paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer

Epidemiologi Tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. Berdasarkan WHO Global Report 2015, India, Indonesia dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak dengan presentasi berturut-turut 23%, 10% dan 10% dari seluruh penderita di dunia.

Etiologi Mycobacterium tuberculosis Berbentuk batang Gram negative, Aerob obligat Tidak berspora sehingga mudah hilang pemanasan sinar matahari dan ultra violet • Ukuran panjang 1 – 4 μm dan tebal 0.3 – 0.6 μm • • • •

Cara Penularan

Patofisiologi TB Primer

Patofisiologi TB Primer

Mycobacterium tuberculosis terinhalasi sampai ke alveoli fokus primer di jaringan paru melalui saluran limfe ke kelenjar limfe regional (hilus) peradangan (limfangitis dan limfadenitis)

Patofisiologi TB sekunder Tahap primer sudah resolusi

Kuman dormant

Malnutrisi penurunan imunitas AIDS Penyakit maligna alkoholism

Kuman menjadi aktif kembali

Membentuk granuloma

Makrofag mengeluarkan proteosa

Reaksi imunologis aktif

Terjadi pelunakan jaringan dan pembentukan kavitas

Nekrotik jar. Paru

Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

Anamnesis Gejala Respiratorik Batuk > 2 minggu, batuk berdarah

Sesak napas

Nyeri dada

Gejala Sistemik Demam

gejala sistemik lain adalah anemi, malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun

Gejala Ekstra paru

pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening

Pemeriksaan fisik  Retraksi otot-otot

interkostal.  Paru yang sakit tertinggal dalam pernapasan  Perkusi pekak  Auskultasi terdapat ronki.  Pembesaran KGB, umumnya dileher terkadang di ketiak. Pembesaran kelenjar tersebut dapat menjadi “cold abscess”.

Pemeriksaan Penunjang

Tes tuberculin

Pemeriksaan Radiologis

Bakteriologik

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Pemotretan pada foto thorax yang di curigai TB

1. Proyeksi Postero-Anterior (PA) 2. Proyeksi Lateral 3. Proyeksi Top Lordotik

Paru – paru normal

Pemeriksaan Radiologi TB Paru

1. 2. 3. 4. 5. 6.

7. 8.

Kelainan terutama pada lapang atas paru Bayangan bercak-bercak atau noduler Adanya kavitas Adanya kalsifikasi Kelainan bilateral dilapangan atas Kelainan menetap setelah beberapa minggu Bayangan milier Bayangan fibrosis

TB PRIMER

`

• Sering pada anak-anak • Biasanya kelainan pada satu lobus, dan paru kanan lebih sering terkena, terutama di lobus bawah, tengah dan lingual serta segmen anterior lobus atas • Foto thoraks : - Limfadenopati - Parenchymal disease - Miliari disease

TB PRIMER Limfadenopati

TB PRIMER Parenchymal disease

TB PRIMER Miliari disease

Tuberkel halus (milli) di seluruh lapangan paru, degan bentuk khas dan ukuran yang hampir seragam 13mm “Badai Salju” (Snow Storm Appearance)

TB Sekunder

Bersifat kronis, terjadi pada orang dewasa • Bercak infiltrat yang terlihat pada foto roentgen biasanya dilapangan atas dan segmen apikal lobi bawah, juga dapat terjadi di bagian basal paru yang biasanya disertai oleh pleuritis •

Klasifikasi TB Sekunder

a. Tuberkulosis minimal: luas sarang-sarang yang kelihatan tidak melebihi daerah yang dibatasi oleh garis median, apeks dan iga 2 depan, sarang-sarang soliter dapat berada dimana saja. Tidak ditemukan adanya kavitas.

Klasifikasi TB Sekunder

b. Tuberkulosis lanjut sedang: Luas sarang - sarang yang berupa bercak infiltrat tidak melebihi luas satu paru. Sedangkan bila ada kavitas, diameternya tidak melebihi 4 cm. Kalau bayangan sarang tersebut berupa awan awan menjelma menjadi daerah konsolidasi yang homogen, luasnya tidak boleh melebihi 1 lobus paru.

Klasifikasi TB Sekunder

c. Tuberkulosis sangat lanjut: Luas daerah yang dihinggapi sarang-sarang lebih dari 1 paru atau bila ada lubang-lubang, maka diameter semua lubang melebihi 4 cm.

Gambaran TB Sekunder

Gambaran radiologis

TB Paru Aktif

• Bayangan berawan / noduler disegmen apikal dan posterior lobus atas dan segmen superior lobus bawah paru • Sarang-sarang berbentuk awan atau bercak infiltrat dengan densitas rendah hingga sedang dengan batas tidak tegas. Sarangsarang ini biasanya menunjukan suatu proses aktif. • Kavitas, terutama lebih dari satu, yang dikelilingi bayangan opak berawan atau noduler kecuali bila lubang (kavitas) sudah sangat kecil, yang dinamakan residual cavity. • Bayangan bercak milier • Efusi pleura

TB Paru Aktif Kavitas pada lobus superior paru

TB Paru Aktif

Gambaran TB Paru Aktif Awan-awan & kavitas besar (ukuran total 4 cm)

Kavitas sisa (residual cavity)

TB Paru A if Gambaran TBk tParu Aktif

(Bayangan Bercak Miliar)

Gambaran “Badai Salju” (Snow Storm Appearance)

TB Paru lama aktif

• Tampak bercak berawan pada lapangan paru kanan atas yang disertai bintikbintik kalsifikasi dan garis fibrosis

TB Paru inaktif

• Fibrotik, terutama pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas dan atau segmen posterior lobus atas dan atau segmen superior lobus bawah. • Kalsifikasi • Penebalan pleura

TB paru inaktif

Kalsifikasi

TB paru inaktif • Fibrotik lobus superior bilateral.

TB paru inaktif Garis-garis Fibrotik (proses lama dan tenang) dan bintik bintik kapur (kalsifikasi)

Kesimpulan TB Primer

TB Sekunder

Insidensi

Sering pada anak-anak

Bersifat kronis, terjadi pada orang dewasa

Lokasi Lesi

Biasanya kelainan pada satu lobus, dan paru kanan lebih sering terkena, terutama di lobus bawah, tengah dan lingual serta segmen anterior lobus atas

Bercak infiltrat yang terlihat pada foto roentgen biasanya dilapangan atas dan segmen apikal lobi bawah, juga dapat terjadi di bagian basal paru yang biasanya disertai oleh pleuritis

Kesimpulan

TB Aktif

TB Inaktif

TB paru lama aktif

Konsolidasi/Infiltrat (+)

(-)

(+/-)

Kavitas

(+)

(-)

(+/-)

Bercak milier

(+)

(-)

(+/-)

Efusi Pleura

(+)

(-)

(+/-)

Fibrotik

(-)

(+)

(+)

Kalsifikasi

(-)

(+)

(+)

Tanda Schwarte

(-)

(+)

(+)

THANK YOU

Related Documents


More Documents from "intan"