BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kata ”busana” diambil dari bahasa Sansekerta ”bhusana”. Namun dalam bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti ”busana” menjadi ”padanan pakaian”. Meskipun demikian pengertian busana dan pakaian merupakan dua hal yang berbeda. Busana merupakan segala sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.Busana ini mencakup busana pokok, pelengkap (milineris dan aksesories) dan tata riasnya. Sedangkan pakaian merupakan bagian dari busana
yang
tergolong pada busana pokok. Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh. Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial si pemakai.Selain itu busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat.Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik. Ilmu tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih, mengatur dan memperbaiki, dalam hal ini adalah busana sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah. Tata rias wajah atau make-up dilakukan manusia dengan tujuan pokok menambah penampilan diri seseorang dengan memperindah bagian wajah.Memperindah yang dimaksud adalah pemberian kesan dengan menonjolkan bagian-bagian wajah yang sudah baik/bagus dan sekaligus mengoreksi atau menyembunyikan atau menyamarkan bagian-bagian wajah yang kurang sempurna. Tata
rias
merupakan
cara
atau
usaha
seseorang
untuk
mempercantik diri khususnya pada bagian muka atau wajah. Atau lebih secara umum tata rias merupakan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna.
1
Diharapkan pengetahuan ini dapat membantu mahasiswa maupun semua pihak yang terlibat pada bidang busana dan tata rias untuk lebih memahaminya.
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk memahami mengenai tata rias dan tata busana a. Tujuan Khusus 1) Mahasiswa/I dapat melakukan tata rias yang baik 2) Mahasiswa/I dapat melakukan tata busana yang baik
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tata Rias 1. Pengertian Tata Rias Tata rias wajah atau make-up dilakukan manusia dengan tujuan pokok menambah penampilan diri seseorang dengan memperindah bagian wajah.Memperindah yang dimaksud adalah pemberian kesan dengan menonjolkan bagian-bagian wajah yang sudah baik/bagus dan sekaligus mengoreksi atau menyembunyikan atau menyamarkan bagian-bagian wajah yang kurang sempurna. Tata rias merupakan cara atau usaha seseorang untuk mempercantik diri khususnya pada bagian muka atau wajah. Atau lebih secara umum tata rias merupakan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Suatu hal harus diperhatikan benar, untuk tujuan apapun make up/tata rias wajah harus dilakukan pada kulit yang bersih. Dengan kata lain make-up merupakan tahap lanjutan dari proses perawatan diri seseorang. Make-up sehari-hari dikatakan sempurna apabila kelihatan wajar, tidak menggunakan make-up yang berlebihan. Dalam merias wajah perhatikan faktor usia, waktu dan kesempatan. Jika usia muda, kulit masih halus, sehingga tidak perlu menggunakan kosmetik yang terlalu tebal. Demikian juga jika usia sudah lanjut, rias wajah yang berlebihan akan memberi kesan tidak menarik. Make-up sehari-hari berdasarkan waktu pemakainnya dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Make-up pagi dan siang, untuk penampilan diri pada pagi dan siang hari. b. Make-up sore dan malam untuk penampilan diri pada sore dan malam hari.
3
Agar dapat merias wajah dengan baik, perlu mengetahui alatalat dan bahan kosmetik yang diperlukan. Pemilihan kosmetik harus sesuai dengan jenis kulit, karena kosmetik yang tidak cocok akan merusak kulit. Kosmetik yang mahal harganya belum tentu cocok bagi pemakainya. Kosmetik yang baik adalah kosmetik yang bila dipakai akan menambah kecantikan, karena sesuai dengan jenis dan warna kulit. Tata rias wajah adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa di hias (make up). Tata rias wajah membutuhkan banyak pengetahuan tentang: a. Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh). b. Karakterisasi
Warna
dan
Garis
(untuk
memberikan
karakterisasipersonal). c. Gradasi Warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias). d. Komposisi Warna.
2. Alat dan Bahan yang Digunakan Untuk Merias Wajah a. Sikat alis, untuk menyikat rambut alis yang tumbuh kebawah dan untuk merapikan alis yang ditandaskan dengan pensil alis. b. Pensil alis, untuk membuat alis, garis mata dan kadang dipakai untuk membuat tahi lalat. Pensil alis yang hitam untuk yang berkulit hitam, sedangkan yang berwarna coklat untuk rias wajah yang berkulit putih atau kuning.Berfungsi untuk membentuk alis, memperbaiki garis mata yang asli, membuat bentuk mata kelihatan lebih lebar, lebih lonjong dan lain-lain. Selain berbentuk pensil, juga berbentuk cake/padat yang biasa digunakan dengan sikat.
4
c. Spons bedak, atau kapas kering untuk menempelkan bedak pada kulit. d. Sikat bedak, untuk meratakan, menutup kekurangan kulit wajah dan menempelkan bedak sehingga kulit muka nampak halus dan lebih cantik. e. Sikat bibir dipakai untuk membuat garis bibir supaya rata waktu memakai cat bibir. f. Pencepit bulu mata, digunakan untuk melentikan bulu mata pada waktu menggunakan mascara. g. Kuas eye shadow, dipakai untuk meratakan eye shadow agar rapi. h. Kuas blus on, dipakai untuk menempelkan dan merapikan pemerah pipi atau blus on. i. Pelembab (base, pre-foundation, atau moisturizer). Bahan ini berfungsi untuk menormalisir kadar air dalam kulit dan untuk melindungi kulit dari bahan kosmetik lain yang terdapat dalam sediaan make-up (misalnya alas bedak, bedak dll). j. Alas bedak (greasepaint foundation, foundation, color process foundation atau ceam foundation). Bahan ini berfungsi sebagai dasar bedak dalam tata rias wajah. Ada 3 macam alas bedak yang biasa digunakan dalam tata rias wajah, yaitu: alas bedak cair (liquid), alas bedak gel, dan alas bedak kocok. Ketiga alas bedak ini merupakan jenis alas bedak yang paling ringan, tidak begitu melekat pada kulit dan tidak menutup pori-pori, sesuai untuk
kulit
normal
dan berminyak.
Alas
bedak
krim,
dibandingkan dengan alas bedak diatas, alas bedak jeni sini lebih melekat dan menutup pori-pori, selain itu lebih tahan lama masa pemakaiannya. Alas bedak yang khusus yang digunakan
untuk
menutupbagian-bagian
kulit
yang
memerlukan penutupan khusus. Alas bedak ini terbagi lagi menjadi:
5
1) Alas bedak padat yang dipakai dengan spons yang dilembabkan dengan air supaya rata, untuk menutupi semua kekurangan-kekurangan pada wajah, bercak-bercak dan bekas-bekas jerawat atau bekas luka. 2) Alas bedak stick, yang dipakai sebeum alas bedak biasa, diatas bercak yang akan ditutup.
k.
Bedak (face powder). Ada 2 macam jenis bedak, yaitu bedak yang berbentuk serbuk dan bedak padat. Guna bedak antara lain untuk menghilangkan minyak yang mengkilat, yang berasal dari alas bedak, melindungi kulit muka dari sinar mata hari, membuat make–up tahan lama dan memperlengkap tata rias agar sempurna.
l.
Pemerah pipi atau blus on, rouge. Bentuk pemerah pipi ada yang cair, serbuk atau bahan padat dan ada juga yang berbentuk krim. Warnanya merah, jingga dan juga kecoklatan. Bahan ini dipakai untuk membuat pipi kelihatan sehat, membuat bentuk wajah lebih sempurna dan membuat mata tampak
bercahaya.
Dalam
pemakaiannya, cream
rouge
berbeda dengan pemakain blus on. Cream rouge sebaiknya dipakai di atas alas bedak di bawah bedak, sedangkan blus on dipakai di atas bedak. Pemilihan warna pemerah pipi sebaiknya
disesuaikan
dengan
warna
lipstick
dan nail
polish (cat kuku), sehingga kelihatan harmonis. m. Eye Shadow. Eye shadow ada yang berbentuk cair, cream, powder atau semacam cake. Warna yang tersedia meliputi semua warna disesuaikan
yang ada. Pemilihan warna
dengan
warna
busana
yang
hendaknya dipakai. Eye
shadow yang gelap akan membuat mata kelihatan lebih dalam, sehingga cocok untuk mata yang tumpul. Sebaliknya eye shadowyang terang akan memberi kesan melembutkan, sehingga cocok digunakan untuk mata cekung.
6
n.
Eye liner. Berbentuk cairan, cream atau pensil. Dipakai dengan cara mengoleskan dengan menggunakan kuas yang lembut. Mata yang diberieye liner menjadi kelihatan lebih hidup. Seperti eye shadow, eye lineryang warnanya gelap juga membuat
mata
kelihatan
lebih
dalam,
sebaliknya eye
liner yang berwarna terang akan memberi kesan mengangkat mata yang cekung. o.
Cat bulu mata (mascara). Berguna untuk menebalkan bulu mata, melentikkan dan membuat bulu mata kelihatan lebih panjang. Selain berbentuk cair dan cream, mascara ada yang berbentuk padat. Cara pemakainnya menggunakan kuas yang basah.
p.
Pemerah bibir atau lipstick. Untuk memanipulasi bibir dapat digunakanlipliner, lipstick/lipcolor, lipgloss dan liplife. Untuk mengoreksi bentuk bibir atau membuat bentuk bibir seperti yang diinginkan dapat dipakailipliner yang berbentuk pensil. Sesudah itu baru diisi dengan liplifeyang berfungsi untuk membuat tahan lama digunakan lipstick/lipcolordi atasnya. Pemilihan lipstick/lipcolor dapat disesuaikan dengan warna busana, atau warna kulit.Untuk menghasilkan bibir yang indah, sebaiknya bagian tengah diberi warna yang lebih muda dari pada
bagian
tepinya.Di
atas lipstick/lipcolor dapat
ditambahkan lipgloss yang berfungsi memberi warna mengkilat pada bibir sehingga bibir kelihatan basah terus. q.
Sunscreem foundation. Dipakai pada siang hari untuk menahan efek buruk dari sinar mata hari.
r.
Vanishing cream. Dipakai untuk melemaskan kulit agar rias wajah lebih tahan lama dan dapat dipakai pada malam hari
s.
Cleanshing
cream
dan
conditioner.
Dipakai
untuk
membersihkan wajah sebelum maupun sesudah di make–up.
7
Cleanser Astringent
Compact Powder Blush On
Concealer FoundationLosse Powder
Kosmetik Bibir Kosmetik Mata
3. Jenis Tata Rias 1. Tata Rias Korektif. Tata rias korektif (corective make-up) merupakan suatu bentuk tata rias yang bersifat menyempurnakan (koreksi).Tata rias ini menyembunyikan kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah dan menonjolkan hal-hal yang menarik dari wajah.Setiap wajah memiliki kekuarangan dan kelebihan. Seseorang yang memiliki bentuk wajah kurang sempurna, misalnya dahi terlalu lebar, hidung kurang mancung dan sebagainya,dapat disempurnakan dengan make up korektif.
2. Tata Rias Fantasi. Tata rias fantasi dikenal juga dengan istilah tata rias karakter khusus.Disebut tata rias karakter khusus, karena menampilkan wujud rekaan dengan mengubah wajah tidak
8
realistik.Tata rias fantasi menggambarkan tokoh-tokoh yang tidak riil keberadaannya dan lahir berdasarkan daya khayal semata.Tipe tata rias fantasi beragam, mulai dari badut, tokoh horor, sampai binatang.
3. Tata Rias Karakter. Tata rias karaker adalah tata rias yang mengubah penampilan wajah seseorang dalam hal umur, watak, bangsa, sifat, dan ciri-ciri khusus yang melekat pada tokoh.Tata rias karakter dibutuhkan ketika karakter wajah pemeran tidak sesuai dengan karakter tokoh.Tata rias karakter tidak sekedar menyempurnakan, tetapi mengubah tampilan wajah.
4. Prinsip-prinsip Tata Rias Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam merias wajah menurut Martha Tilaar (1995 : 30) meliputi : - Kombinasi warna, hal ini sangat penting dan harus diserasikan, antara lain : warna bayangan mata, pemerah pipi dan lipstik hendaknya disesuaikan dengan warna mata, rambut, dan kulit serta busana yang ingin digunakan. - Bagian wajah yang lebar dapat dipersempit dengan warna redup atau tua, sedangkan bagian wajah yang sempit dapat diperlebar dengan warna cerah atau muda.
5. Macam-macam Tata Rias Wajah Menurut Kesempatan Menurut Djen Mochammad Soerjopranoto dan Titi Poerworsoenoe (1994 : 103) ada dua macam dari tata rias, yaitu : a. Rias Wajah Pagi – Siang Rias wajah pagi – siang adalah tata rias wajah yang dipakai pada waktu pagi sampai siang. Cahaya matahari akan mempengaruhi kesan dari riasan, sehingga riasan dibuat tipis-
9
tipis dan tidak memakai warna yang mencolok karena bila terkena sinar matahari akan kelihatan berlebihan. Seyogyanya warna bibir diberikan warna yang kalem senada dengan warna bibir agar memberikan kesan alami, alis mata hanya disikat dan dirapikan dengan pencil alis berwarna cokelat, pemulas pipi dipilih warna lembut dan kadang-kadang diserasikan dengan warna busana yang dikenakan. b. Rias Wajah Sore – Malam, Pesta Rias wajah sore – malam adalah riasan yang digunakan untuk sore sampai malam hari. Cahaya matahari tidak lagi berperan menerangi alam raya, tetapi digantikan sinar lampu yang tidak sekuat cahaya matahari, sehingga rias wajah soremalam dapat dibuat lebih tebal dibandingkan dengan rias wajah pagi-siang. Kosmetik yang dipakai dapat mengandung glitters sehingga terkesan mengkilap, warna lipstik juga dipakai warna yang cerah dan tua, terkadang disesuaikan dengan warna kostum yang digunakan, sedangkan alis dan mata diperjelas garisnya dengan memakai eye liner sedangkan eye shadow dapat dipergunakan warna-warna yang agak tajam asal sesuai dengan gaun yang dipakai. Rias wajah pesta adalah riasan yang digunakan untuk pesta, rias wajah pesta ini hampir sama dengan rias wajah sore-malam karena cahaya matahari tidak berperan lagi dan digantikan dengan sinar lampu yang gemerlapan maka riasan pun dapat dibuat lebih terang dan lebih mengkilap lagi.
6. Bentuk Bibir Menurut Kusumadewi (2002) Bibir merupakan bagian dari wajah yang perlu mendapat perhatian khusus. pemilihan jenis dan warna lipstik serta proporsi yang tepat dalam membentuk bibir akan
dapat
menyempurnakan
penampilan
wajah
secara
10
keseluruhan. Koreksi bentuk bibir dimaksudkan untuk memberi warna pada bibir sehingga tercipta kesempurnaan pada bibir. Menurut Herni Kustanti (2008) ada beberapa macam, bentuk bibir dan cara koreksinya yaitu : a. Bibir terlalu tipis Buat bingkai bibir dengan lipliner warna terang diluar garis bibir atas kemudian aplikasikan lipstick warna terang atau pastel. Lipstik jenis glossy akan membuat bibir terlihat lebih penuh
Gambar 7 : Koreksi Bibir terlalu tipis (Sumber : Herni Kustanti Tata Rias Wajah)
b. Bibir terlalu Lebar Buat bingkai bibir dengan lipliner warna terang diluar garis bibir bawah kemudian bibir diisi penuh dengan lipstick
Gambar 8 : Koreksi Bibir terlalu lebar (Sumber : Herni Kustanti Tata Rias Wajah)
c. Bibirterlalu kecil Buat bingkai bibir diluar garis bibir asli untuk membentuk bibir menjadi lebih lebar kemudian diisi penuh dengan lipstik
Gambar 9 : Koreksi Bibir terlalu kecil (Sumber : Herni Kustanti Tata Rias Wajah) 11
d. Bibir Terlalu Besar Buat bingkai bibir dengan lipliner didalam garis bibir asli sehingga bentuk bibir menjadi lebih kecil, buat cupidonya ditengah bibir atas. Seluruh bibir diberi lipstik warna merah muda dan bagian bibir yang telah digambar diberi lipstick warna tua. Hindari penggunaan lipstik memakai glossy.
Gambar 10 : Bibir terlalu Besar (Sumber : Herni Kustanti Tata Rias Wajah)
e. Bibir dengan sudut kebawah atau keatas Buat bingkai bibir dengan lipliner dan pada sudut bibir ditarik mengarah keatas atau kebawah sehingga bentuk bibir menjadi normal kemudian diisi penuh dengan lipstik.
Gambar 11 : Koreksi Bibir menyudut (Sumber : Herni Kustanti Tata Rias Wajah)
12
f. Bibir Asimetris Gambar bentuk bibir mendekati bibir ideal, untuk sudut yang kebawah digambarkearah atas dan juga sebaliknya, kemudian diisi penuh dengan lipstik
. Gambar 12 : Koreksi Bibir Asimetri (Sumber : Herni Kustanti Tata Rias Wajah)
B. Tata Busana 1. Asal Usul Busana Busana merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping kebutuhan makanan dan tempat tinggal.Hal inipun sudah dirasakan manusia sejak zaman dahulu dan berkembang seiring dengan perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia.Dilihat dari sejarah perkembangan kebudayaan manusia, dapat kita pelajari hal-hal yang ada hubungannya dengan busana.
Pada dasarnya busana yang berkembang dimasyarakat dewasa ini merupakan
pengembangan dari bentuk dasar busana pada
peradaban Barat. Namun busana baratpun hadir atas sumbangan yang tumbuh dari tiga akar budaya yaitu Yunani Kuno, Romawi dan Nasrani. Seiring dengan perkembangan zaman, busana mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan Ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
Pada zaman prasejarah manusia belum mengenal busana seperti yang ada sekarang. Manusia hidup dengan cara berburu, bercocok tanam dan hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan apa yang mereka peroleh di alam sekitarnya.
13
Ketika mereka berburu binatang liar, merekamendapatkan dua hal yang sangat penting dalam hidupnya yaitu daging untuk dimakan dan kulit binatang untuk menutupi tubuh.Pada saat itu manusia baru berfikir untuk melindungi badan dari pengaruh alam sekitar seperti gigitan serangga, pengaruh udara, cuaca atau iklim dan benda-benda lain yang berbahaya.
Cara yang dilakukan manusia untuk melindungi tubuhnya pada saat itu berbeda-beda sesuai dengan alam sekitarnya. Di daerah yang berhawa dingin, manusia menutup tubuhnya dengan kulit binatang, khususnya binatang-binatang buruan yang berbulu tebal seperti domba. Kulit binatang tersebut dibersihkan terlebih dahulu dari daging dan lemak yang menempel lalu dikeringkan.Hal ini biasanya dilakukan oleh kaum wanita.Begitu juga dengan daerah yang panas, mereka memanfaatkan kulit kayu yang direndam terlebih dahulu lalu dipukul-pukul dan dikeringkan.Ada juga yang menggunakan daun-daun kering dan rerumputan.Selain itu ada yang memakai rantai dari kerang atau biji-bijian yang disusun sedemikian rupa dan untaian gigi dan taring binatang. Untaian gigi dan taring binatang ini dipakai di bagian
leher,
pergelangan
tangan, pergelangan kaki dan pada panggul sebagai penutup bagian-bagian tertentu pada tubuh. Menurut kepercayaan mereka, dengan memakai benda-benda tersebut dapat menunjukkan kekuatan atau keberanian dalam melindungi diri dari roh-roh jahat dan agar selalu dihormati. Cara lain adalah dengan menoreh tubuh dan wajah dan diberi bahan pewarna yang lebih dikenal men “tattoo”.Namun mentatto menurut Roosmy M Sood dalam Dra. Arifah A Rianto, M.Pd (2003:44) bahwa semua yang dilakukan oleh masyarakat primitif belum dapat dikatakan berbusana karena seni berbusana baru muncul setelah masyarakat mengenakan penutup tubuh dari kulit binatang, kulit kayu atau bahan-bahan tenunan.
14
Bersamaan dengan penemuan bahan busana baik dari kulit binatang maupun kulit kayu dan cara pemakaiannya maka lahirlah bentuk dasar busana. Bentuk dasar busana yang terdapat di Indonesia, yaitu kutang, pakaian bungkus, poncho, kaftan dan celana. Untuk lebih jelasnya, bentuk dasar busana akan diuraikan satu persatu.
2. Pengertian Tata Busana Istilah busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Istilah busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu ”bhusana” dan istilah yang popular dalam bahasa Indonesia yaitu ”busana” yang dapat diartikan ”pakaian”. Namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit perbedaan, di mana busana mempunyai konotasi ”pakaian yang bagus atau indah” yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak dipandang, nyaman melihatnya,
cocok
dengan
pemakai
serta
sesuai
dengan
kesempatan. Sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.
Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi sipemakai. Secara garis besar busana meliputi: a) Busana Mutlak, yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam. b) Milineris, yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna di samping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain.
15
c) Aksesoris, yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain sebagainya.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa busana tidak hanya terbatas pada pakaian seperti rok, blus atau celana saja, tetapi merupakan kesatuan dari keseluruhan yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki, baik yang sifatnya pokok maupun sebagai pelengkap yang bernilai guna atau untuk perhiasan.
Pemakaian istilah busana dalam Bahasa Inggris sangat beragam, tergantung pada konteks yang dikemukakan, seperti: 1) Fashion lebih
difokuskan
pada
mode
yang
umumnya
ditampilkan seperti istilah-istilah mode yang sedang digemari masyarakat yaitu in fashion, mode yang dipamerkan atau diperagakan disebut fashion show, sedangkan pencipta mode dikatakan fashion designer, dan buku mode disebut fashion book. 2) Costume. Istilah ini berkaitan dengan jenis busana seperti busana
nasional
yaitu national
muslim disebut moslem
costume,
costume, busana busana
daerah
disebut traditional costume. 3) Clothing, dapat diartikan sandang yaitu busana yang berkaitan dengan kondisi atau situasi seperti busana untuk musim dingin disebut winter clothing, busana musim panas yaitu summer clothing dan busana untuk musim semi disebut spring cloth. 4) Dress, dapat diartikan gaun, rok, blus yaitu busana yang menunjukkan kesempatan tertentu, misalnya busana untuk kesempatan
resmi
disebutdress
suit,
busana
seragam
dikatakan dress uniform dan busana untuk pesta disebut dress party. Dress juga menunjukkan model pakaian tertentu seperti long dress, sack dress dan Malaysian dress.
16
5) Wear, istilah ini dipakai untuk menunjukkan jenis busana itu sendiri, contoh busana anak disebut children’s wear, busana pria disebut men’s wear dan busana wanita disebut women’s wear.
3. Fungsi Tata Busana Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial sipemakai.Selain itu busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat.Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik.
Pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari sinar matahari, cuaca ataupun dari gigitan serangga. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka hal tersebut juga mempengaruhi fungsi dari busana itu sendiri. Fungsi busana dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain aspek biologis, psikologis dan sosial. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Ditinjau dari aspek biologis. 1) Untuk melindungi tubuh dari cuaca, sinar matahari, debu sertagangguan binatang, dan melindungi tubuh dari benda– benda lain yang membahayakan kulit. Seperti orang yang berada di daerah kutub memerlukan busana untuk melindungi tubuhnya dari udara dingin. Begitu juga orang yang tinggal di daerah yang beriklim panas, busana digunakan untuk melindungi tubuh dari udara panas yang mungkin dapat merusak kulit. 2) Untuk menutupi atau menyamarkan kekurangan dari sipemakai. Manusia tidak ada yang sempurna, setiap
17
manusia memiliki
kelebihan
dan
kekurangan.
Untuk
menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihannya juga dapat dilakukan dengan memakai busana yang tepat. Seperti seseorang yang bertubuh kurus pendek, hindari memakai kerah dengan ukuran lebar, memakai rok yang terlalu pendek (rok mini), dan rok span karena hal ini akan memberikan kesan lebih kurus dan lebih pendek. Pilihlah model rok pias, model kerah yang dapat menutup tulang leher. Dapatmenggunakan sepatu yang berhak tinggi dan memakai perhiasan yang berukuran kecil atau sedang, serta memakai pakaian yang tidak menonjolkan bentuk tubuh yang kurus dan pendek tersebut, begitu juga sebaliknya.
b. Ditinjau dari aspek psikologis. 1) Dapat menambah keyakinan dan rasa percaya diri. Dengan busana yang serasi memberikan keyakinan atau rasa percaya diri yang tinggi bagi sipemakai, sehingga menimbulkan sikap dan tingkah laku yang wajar. Seperti seseorang yang pakaiannya tidak sesuai dengan acara yang sedang dihadirinya, akan membuat dia risih atau salah tingkah. 2) Dapat memberi rasa nyaman. Sebagai contoh pakaian yang tidak terlalu sempit atau terlalu longgar dapat memberi rasa nyaman saat memakainya. Begitu juga dengan pakaian yang modelnya sesuai dengan sipemakai akan membuat dia nyaman dalam melaksanakan segala aktifitas yang di lakukannya.
c. Ditinjau dari aspek social. Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat norma-norma yang mengatur pola perilaku di masyarakat. Norma-norma tersebut antara lain norma kesopanan, norma agama, norma
18
adat dan norma hukum. Sebagai masyarakat Timur, normanorma ini harus dipatuhi oleh masyarakat.Tatanan tersebut diantaranya juga mengatur tentang bagaimana berpakaian. Dilihat dari aspek sosial busana berfungsi: 1) Untuk menutupi aurat atau memenuhi syarat kesusilaan. Seperti
terlihat
pada
masyarakat
yang
beragama
Islam, diwajibkan menutupi auratnya, dimana wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan muka. Ditempat umum hendaklah memakai pakaian yang sopan. 2) Untuk menggambarkan adat atau budaya suatu daerah. Misalnya pakaian adat Minang menggambarkan tentang budaya
Minangkabau,
pakaian
adat
Betawi
menggambarkan tentang budaya masyarakat Betawi, dan lain sebagainya. 3) Untuk media informasi bagi suatu instansi atau lembaga. Seperti seseorang yang berasal dari korps kepolisian menggunakan seragam tertentu yang berbeda dengan yang lain, seorang siswa atau pelajar menggunakan seragam sekolah mereka dan lain sebagainya. 4) Media komunikasi non verbal. Busana yang kita kenakan dapat menyampaikan misi atau pesan kepada orang lain, pesan itu akan terpancar dari kepribadian kita, dari mana anda berasal, berapa usia yang akan anda tampilkan, jenis kelamin apa yang ingin anda akui, jabatan atau sebagai
apa
keberadaan
anda
di
masyarakat,
dan
sebagainya. Inilah yang ingin digarisbawahi melalui penampilan busana kita. Ini semua contohnya bisa dilihat dari penampilan seorang artis, peran apa dan kesan serta misi apa yang akan disampaikan.
19
Berikut adalah sejumlah tolok ukur yang dapat dipakai untuk mengukur sejauh mana kita sudah berpenampilan yang menawan namun tetap beretika: 1) Menjaga sikap tubuh yang seimbang (cara berdiri, duduk, berjalan, dan lain lain). 2) Menunjukkan ekspresi wajah yang simpatik. 3) Menjaga kebersihan diri. 4) Menjaga bau badan dan mulut. 5) Menjaga kesehatan sehingga tampil prima.
4. Pengelompokkan Busana Dalam berbusana kita perlu memperhatikan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, seperti norma agama, norma susila, norma sopan santun dan sebagainya, dan juga memahami tentang kondisi lingkungan, budaya dan waktu pemakaian. Dengan demikian baik jenis, model, warna atau corak busana perlu disesuaikan dengan hal tersebutdi atas. Secara garis besar busana dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Busana Dalam. Busana dalam dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1) Busana yang langsung menutup kulit, seperti: BH/Kutang, celana dalam, singlet, rokdalam, bebe dalam, corset, longtorso. Busana ini berfungsi untuk melindungi bagianbagian
tubuh
tertentu,
dan
membantu
membentuk/memperindah bentuk tubuh serta dapat menutupi kekurangan-kekurangan tubuh, dan juga menjadi fundamen pakaian luar. Jenis busana ini tidak cocok dipakai ke luar kamar atau keluar rumah tanpa baju luar.
20
2) Busana yang tidak langsung menutupi kulit, yang temasuk kelompok ini adalah busana rumah, seperti: daster, house coat, house dress, dan busana kerja di dapur seperti: celemek dan kerpusnya. Busana kerja perawat dan dokter, seperti celemek perawat dan snal jas dokter.Busana tidur wanita, seperti baby doll, nahyapon dan busana tidur pria, antara lain, piyama dan jas kamar. Jenis pakaian tersebut di atas tidak etis jika dipakai ketika menerima tamu.
b. Busana Luar. Busana luar ialah busana yang dipakai di atas busana dalam. Pemakaian busana luar disesuaikan pula dengan kesempatanya, antara lain busana untuk kesempatan sekolah, busana untuk bekerja, busana untuk kepesta, busana untuk olah raga, busana untuk santai dan lain sebagainya.
5. Pemilihan Busana Dalam berbusana kita perlu menyesuaikan busana dengan bentuk tubuh, warna kulit, kepribadian, jenis kelamin dan lain sebagainya. Kesalahan dalam memilih busana akan berakibat fatal bagi sipemakai, karena busana yang semula diharapkan dapat mempercantik diri dan dapat menutupi kekurangan tidak terwujud, bahkan kadang-kadang kekurangan tersebut terlihat semakin menonjol.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, dalam memilih busana ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, baik faktor
individu
maupun
faktor
lingkungan.
Adapun
yang
menyangkut faktor individu seperti: bentuk tubuh, umur, warna kulit, jenis kelamin dan kepribadian. Sedangkan yang menyangkut faktor lingkungan adalah: waktu, kesempatan dan perkembangan mode. Untuk lebih jelasnya akandiuraikan sebagai berikut:
21
a.
Faktor Individu. Jika kita perhatikan secara teliti, khususnya tentang busana yang dipakai oleh masing-masing individu dapat disimpulkan bahwa setiap manusia mengenakan pakaian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.Perbedaan ini tidak hanya terdapat pada model pakaian saja, tetapi juga terdapat perbedaan dalam pemilihan bahan busana seperti perbedaan warna, motif, tekstur dan lain-lain sebagainya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut antara lain: 1) Bentuk tubuh. Bentuk tubuh manusia tidaklah sama satu dengan lainnya, perbedaan tersebut disebabkan oleh perkembangan biologis serta perbedaan tingkat umur. Setiap manusia mengalami irama pertumbuhan yang berbeda-beda, ada yang gemuk pendek, kurus tinggi,
gemuk
tinggi
dan
kurus
pendek.Maka dari itu, sewajarnyalah kita di dalam membuat atau memilih busana harus mengenali terlebih dahulu bentuk tubuh masing-masing. Karena tidak semua busana dapat dipakai oleh semua orang, dengan kata lain model busana untuk orang gemuk jelas tidak cocok untuk orang yang bertubuh kurus, begitu juga sebaliknya. Maka, didalam memilih busana mengenali bentuk tubuh sangatlah penting.Bentuk tubuh ideal sangatlah didambakan oleh semua orang, karena hampir semuadesain busana dapat dipakainya,sehingga
bentuk
tubuh
ideal
merupakan
dambaan semua orang.Adapun yang dimaksud dengan tubuh ideal untuk seorang wanita, menurut Enna Tamimi (1982:41) bentuk badan yang idealmempunyai ukuran lingkar dada dan pinggul yang sama besar. Ukuran pinggang sekurangkurangnya 10 cm lebih kecil dari ukuran dada atau pinggul, serta letak garis pinggang pada batas ¾ tinggi badan yang diukur dari kepala. Dengan kata lain jika letak garis
22
pinggang di bawah atau di atas ¾ tinggi badan serta lingkar pinggang yang hampir samabesar dengan lingkar badan dan lingkar pinggul, maka ukuran yang begini termasuk ukuran yang kurang ideal.
Bentuk tubuh yang kurang ideal ini banyak pula macamnya, ada yang gemuk pendek, kurus tinggi, kurus pendek, bahkan ada yang bungkuk, panggul terlalu kecil, bidang bahu terlalu lebar atau terlalu sempit.Semua bentuk tubuh ini termasuk bentuk tubuh yang tidak ideal, karena masing-masingnya
memiliki
kelemahan
atau
kelainan.Kelemahan-kelemahan ini dapat disembunyikan dengan memilih desain pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh masing-masing, setiap kekurangan tersebut dapat ditutupi dengan busana yang dipakai.
Untuk seseorang yang bertubuh gemuk pilihlah desain yang memberi kesan melangsingkan, dan yang bertubuh kurus
memilih
desain
yang
memberikan
kesan
menggemukkan.Desain busana untuk seseorang yang bidang bahunya sempit pilihlah desain yang memberikan kesan melebarkan, untuk seseorang yang memiliki buah dada terlalu kecil atau terlalu besar, semua ini perlu mendapat perhatian yang serius sebelum membuat busana agar busana yang serasi dengan bentuk tubuh dapat diwujudkan. a) Tubuh Perempuan dengan tubuh jam pasir memiliki proporsi ukuran dada yang lebar, pinggang yang kecil dan pinggul yang besar. Mirip dengan bentuk jam pasir. Bagi mereka, berat badan kebanyakan didistribusikan pada bagian dada dan pinggul. Jika Kamu memiliki
23
bentuk tubuh jam pasir, maka Kamu harus memilih pakaian yang menonjolkan bentuk tubuhmu. Gunakan pakaian yang pas dengan badan dan membuat tubuhmu terbalut dengan tepat. Beberapa jenis pakaian yang cocok untukmu di antaranya wrap dress (dress dengan ikatan di bagian pinggang), blus peplum, rok pensil, celana high-waisted, dan pakaian dengan gaya boat neck. Untuk pakaian luar, pakailah jaket yang menonjolkan bagian tengah tubuhmu.Seperti trench coat dengan belt, blazer yang pas di tubuh dan bomber jacket. Pakaian model cinch waist juga cocok Kamu gunakan. Hindari pakaian kebesaran yang akan memberikan kesan datar pada tubuhmu, seperti dress baby doll dan drapey cardigan. Ini akan seolah menenggelamkan tubuhmu. b) Tubuh bentuk apel Tubuh berbentuk apel memiliki batang tubuh yang lebar, bahu luas dan pinggang yang penuh.Kebanyakan berat terdistribusikan pada bagian dada dan bagian tengah tubuh.Biasanya, mereka dengan bentuk tubuh apel memiliki tangan, kaki dan pinggul yang kecil.Jika Kamu memiliki tubuh berbentuk apel, cobalah untuk meminimalisasi
bagian
tengah
tubuhmu
dengan
menonjolkan tangan, kaki dan bahu. Kamu bebas bermain dengan tunik yang melambai, shift dress, kaos laki-laki, dan pakaian dengan kerah V. Baju tanpa garis atau
tanpa
lengan
akan
menonjolkan
lengan
rampingmu. Jika udaranya cukup dingin, cobalah gunakan baju dengan lengan yang pas dengan tanganmu. Ini akan menyeimbangkan bagian tengah tubuhnya yang penuh. Ponco dan swing coat bisa menjadi pilihan. Hindari menggunakan celana high-
24
waisted yang akan semakin menunjukkan bagian tengah tubuhmu. Celana dengan bagian pinggang rendah dan bagian kaki lurus menjadi opsi yang baik untuk menutupi tonjolan di bagian perut dan kaki. c) Tubuh bentuk pir Tubuh berbentuk pir memiliki bagian pinggul yang lebih besar daripada bagian dada serta memiliki lengan dan bahu yang kecil.Berat tubuh terkonsentrasikan pada bagian pinggul dan kaki kebalikan dengan bagian atas tubuh.Bagi yang memiliki bentuk tubuh pir, Kamu harus memilih pakaian yang bisa memberi kesan panjang pada tubuhmu dengan memberikan volume tambahan ke bagian atas tubuh dan mengurangi kesan penuh di bagian pinggang.Gaya berpakaianmu harus menyeimbangkan tubuh dan membuat pandangan orang tak terfokus pada bagian bawah tubuhmu.Salah satunya bisa
dengan
menggunakan
menonjolkan kalung
bagian
serta
leher
dengan
anting-anting.
Untuk
pakaian bagian atas, gunakan pakaian dengan leher pas, scoop top dan bell-sleeve. Carilah outer dan dress yang memberi kesan A-line dan princess cuts. Lebih baik jika dress tersebut panjangnya setengah paha. Gunakan pakaian dengan warna-warna flamboyan,
perhiasan
gelap serta
mencolok,
dan
motif
kantong
tambahan. d) Tubuh bentuk kotak atau pisang Perempuan dengan bentuk tubuh pisang atau tubuh atletis tidak memiliki banyak lekuk tubuh.Aset terbesar bagi mereka yang memiliki tubuh bentuk pisang adalah bentuk tubuh proporsional. Karena memiliki ukuran lebar pinggang, pinggul dan bahu yang sama, Kamu perlu mengeksplorasi gaya untuk memberikan kesan
25
lekuk tubuh. Caranya, menonjolkan bagian pinggang sehingga pinggul dan dada terlihat lebih besar. Jaket crop, rok pendek model high-waist, cutout dress, dan celana tapered akan membuat bagian pinggangmu lebih kecil. Bisa juga bereksperimen dengan bandage atau dress ruffle agar bagian dadamu terlihat lebih besar. Untuk motif, cobalah memakai motif garis (strip) dan desain
agar
memberi
kesan
tubuh
yang
lebih
proporsional.Jika masih ingin terlihat lebih, cobalah gunakan baju dengan garis ke dalam untuk mengurangi bagian pinggangmu dan memberi ilusi lekuk tubuh. Jangan gunakan baju baggy atau boxy cut karena akan memberi
kesan
tomboy.
Kamu
tentunya
ingin
menonjolkan sisi feminin dari bentuk tubuhmu yang ramping. Jangan ragu untuk menggunakan pakaian dengan layer. Layer akan memberi kesan dimensi daripada memberi kesan biasa. e) Segitiga terbalik Dengan bahu yang lebar dan bagian tubuh bagian bawah lebih ramping, mereka akan terlihat seperti segitiga terbalik. Meskipun memiliki bagian dada yang cukup dan lebar, bagian pinggul dan pantat lebih terlihat datar.Jika Kamu memiliki bentuk tubuh seperti ini, Kamu perlu menyeimbangkan bagian dada dan pinggul. Caranya, dengan menggunakan baju berkerah V, atasan dengan gaya wrap, ikat pinggang lebar, dan tailored-jacket. Siluet A-line, dress baby doll, dan celana
boot-cut
paling
cocok
dengan
bentuk
tubuhmu.Gunakan warna-warna gelap pada bagian atas dan warna cerah untuk bagian bawah tubuh.Hindari pakaian dengan boat neck, garis dengan ukuran besar, baju halter neck, dan syal yang bisa membuat bagian
26
atas tubuhmu lebih lebar. Puff sleeve atau busa bahu juga kurang bagus untuk Kamu kenakan. Jangan ragu untuk menggunakan rok pendek.Namun, gunakan lah yang jangan terlalu pendek.
2) Umur. Umur seseorang sangat menentuka dalam pemilihan busana, karena tidak seluruh busana cocok untuk semua umur.Perbedaantersebut tidak saja terletak pada model, tetapi juga pada bahan busana, warna, serta corak bahan.Busana anak-anak jauh sekali bedanya dengan busana remaja dan busana orang dewasa. Untuk itu di dalam pemilihan busana yang serasi usia pemakai merupakan kriteria yang tidak dapat diabaikan.
3) Warna Kulit. Warna
kulit
adalah
suatu
hal
yang
harus
dipertimbangkan dalam memilih busana.Walaupun warna kulit orang Indonesia disebut sawo matang, namun selalu ada perbedaan antara satu dengan yang lainnya.Maka, hal ini hendaknya mendapat perhatian supaya busana yang
27
dipakai betul-betul sesuai dengan si pemakai.
4) Kepribadian. Kepribadian
merupakan
suatu
hal
yang
perlu
diperhatikan dalam memilih busana. Ada beberapa tipe kepribadian yang sangat mempengaruhi dalam pemilihan busana tersebut, antara lain: a) Tipe Feminim. Orang yang bertipe feminim memiliki sifat, lemah lembut, pemalu, suka menjauhkan diri dari perhatian umum, perasaannya halus.Untuk orang yang bertipe feminim ini sangat cocok desain busana yang memakai garis lengkung, seperti; rok pias, rok kembang dan lainlain. Warna busana yang cocok adalah warna yang telah dicampur dengan warna abu-abu, setiap warna yang di campur dengan warna abu-abu maka hasilnya akan menjadi warna yang buram. Misalnya warna merah dicampur dengan warna abu-abu, maka warna merahnya menjadi merah redup.Warna kuning dicampur dengan warna abu-abu, maka warna kuningnya menjadi redup.Warna biru dicampur dengan warna abu-abu, maka warna birunya menjadi redup.Semua warna yang dicampur dengan warna abu-abu, cocok untuk orang yang bertipefeminim.Tekstur yang cocok untuk tipe feminim
ialah tekstur
yang
lembut,
halus
dan
ringan.Motif yang dipakai sebaiknya motif yang kecilkecil.
b) Tipe Maskulin. Tipe maskulin adalah orang yang memiliki sifat terbuka, agresif, tenang, dan percaya diri. Untuk orang yang bertipe ini desain busana yang cocok adalah
28
model yang tidak terlalu banyak variasi dan memakai garis yang tegas, seperti: memakai kerah minamora, kerah kemeja dan lain-lain. Warna-warna cerah sangat cocok untuk kepribadian maskulin.Tekstur sebaiknya dipilih yang tebal, berat dan bermotif.Motif geometris lebih cocok dipakai dari pada motif bunga-bunga.
c) Tipe Intermediet. Tipe intermediet, umumnya mempunyai kepribadian diantara kedua tipe di atas.Desain busana yang cocok untuk orang yang bertipe intermediet adalah model yang memakai garis vertikal, garis horizontal dan garis diagonal.Pemilihan warna busana untuk orang yang berkepribadian seperti ini sebaiknya disesuaikan dengan warna kulit.Apabila warna kulitnya cerah, pilihlah warna panas.Untuk orang yang tenang hindari warna yang kontras dan sebaiknya memilih warnawarna dingin.Hindari memakai tekstur yang mengkilat dan tekstur yang terlalu halus.
b.
Faktor Lingkungan. Dalam memilih busana, perlu dipertimbangkan keserasian dengan lingkungan, baik lingkungan masyarakat tempat tinggal, maupun lingkungan tempat bekerja. Faktor lingkungan ini sangat besar sekali pengaruhnya dengan kehidupan kita sehari-hari, untuk itu kita senantiasa berusaha agar selalu diterima oleh lingkungan, antara lain dengan memakai busana yang serasi. Untuk menciptakan busana yang serasi banyak faktor yang harus diperhatikan, tetapi keserasian berbusana yang berkaitan dengan lingkungan adalah sebagai berikut: 1) Waktu. Berbusana mengingat waktu berarti memperhitungkan
29
pengaruh sinar mata hari.Keadaan pada waktu-waktu tertentumembawakan suasana yang berbeda-beda.Di pagi hari udara sejuk suasana tenang, di siang hari udara panas suasana sibuk, di malam hari udara dingin suasana tenang. Suasana inilah yang mungkin harus dijadikan dasar pertimbangan dalam pemilihan busana.Misalnya busana untuk siang hari, warna-warna yang panas atau menyolok haruslah dihindari, agar tidak mengganggu orang yang melihatnya. Dengan kata lain tidak semua busana dapat dipakai untuk setiap waktu dan semua kesempatan, karena kesempatan yang berbeda menuntut pula jenis busana yang berlainan. Jadi setiap individu tidak hanya dapat memiliki satu atau dua jenis busana saja, tetapi harus disesuaikan dengan aktifitas masing-masing mereka. Semakin banyak kegiatan seseorang, maka beraneka ragam pulalah busana yang dibutuhkan,
karena
keadaan
membawakan suasana yang
pada
waktu
tertentu
berbeda-beda sesuai dengan
waktu dan kesempatan masing-masing, baik di rumah, dikantor, disekolah, dilapangan olah raga, berpesta dan lain sebagainya.
2) Kesempatan. Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus menyesuaikan busana yang dipakai dengan tempat ke mana busana tersebut akan kita bawa, karena setiap kesempatan menuntut jenis busana yang berbeda, baik dari segi desain, bahan maupun warna dari busana tersebut. Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus menyesuaikan busana yang dipakai dengan tempat kemana busana tersebut akan kita pakai, karena setiap kesempatan menuntut jenis busana yangberbeda, baik dari segidesain,
30
bahan, maupun warna dari busana tersebut. Berikut ini dapat kita lihat pengelompokan busana menurut kesempatan antara lain: a) Busana Sekolah. Desain busana sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan SekolahLanjutan Tingkat Atas (SLTA), ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Untuk pria terdiri dari celana dan blus dengan kerah kemeja, untuk wanita rok lipit searah untuk SD, rok dengan dua lipit hadap pada bagian muka, rok dengan satu lipit hadap pada tengah muka untuk SLTA.Warna merah tua untuk SD, warna biru untuk SLTP, dan warna abu-abu untuk SLTA. Ada kalanya model dan warna busana sekolah ditentukan sendiri oleh pihak sekolah masing-masing.
b) Busana Kuliah. Desain busana untuk Mahasiswa/i adalah bebas.Namun kebanyakan dari mereka memilih rok dan blus atau kemeja dan celana. Hal ini disebabkan karena rok, blus dan kemeja, celana dalam pemakaiannya dapat diselang-selingi, maksudnya: dengan memiliki dua lembar
rok
divariasikan
atau
celana
dengan
pemakaiannya
dapat
tetapmemperhatikan
keserasiannya.
c) Busana Kerja. Busana kerja adalah busana yang dipakai untuk melakukan suatu pekerjaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.Busana kerja banyak macamnya, sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.Jenis pekerjaan
31
yang berbeda menuntut pula perbedaan model, bahan dan
warna
yang
diperlukan.Untuk
busana
kerja
dibengkel pilihlah desain yang mempunyai banyak kantong, karena model yang begini dapat menghemat waktu dan tenaga, sebab alat-alat yang dibutuhkan dapat disimpan di dalam kantong tersebut yang bila diperlukan dapat diambil dengan cepat. Busana untuk bekerja dikantor, sering dibuat seragam dengan model klasik, yang biasanya terdiri dari rok dan blus untuk wanita, celana dan kemeja untuk pria. Jika memilihmodel sendiri, pilihlah desain yang sederhana, praktis, tetapi tetap
menarik
serta
memberikan
kesan anggun dan berwibawa. Hindarilah pakaian yang ketat, serta garis leher yang rendah atau terbuka, karena desain yang seperti ini kurang sopan mengganggu busana
dalam
beraktifitas.
dan
Untuk memilih
kerja ada beberapa hal yang harus di
perhatikan antara lain: Modelnya sopan dan pantas untuk bekerja serta dapat menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi sipemakai dan bagi orang yang melihatnya. Praktis dan memberikan keluwesan dalam bergerak. Bahan yang mengisap keringat.
d) Busana Pesta. Busana pesta adalah busana yang dipakai untuk menghadiri suatu pesta. Dalam memilih busana pesta hendaklah dipertimbangkan kapan pesta itu diadakan, apakah pestanya pagi, siang, sore ataupun malam, karena perbedaan waktu juga mempengaruhi model, bahan dan warna yang akan ditampilkan. Selain itu juga perlu diperhatikan jenis pestanya, apakah pesta perkawinan,
32
pesta dansa, pesta perpisahan atau pesta lainnya.Hai ini juga menuntut kita untuk memakai busana sesuai dengan jenis pesta tersebut.Misalnya pesta adat, maka busana yang kita pakai adalah busana adat yang telah ditentukan masyarakat setempat.Jika pestanya bukan pesta adat, kita boleh bebas memilih busana yang dipakai. Walaupun demikian ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: Pilihlah desain yang menarik dan mewah supaya mencerminkan suasana pesta. Pilihlah bahan busana yang memberikan kesan mewah dan pantas untuk dipakai kepesta, misalnya: sutra, taf, beludru
dan sejenisnya. Tetapi kita harus
menyesuaikan dengan jenis pestanya, apakah pesta ulang tahun, pesta perkawinan dan sebagainya. Disamping itu juga disesuaikan dengan tempat pesta dan waktu pestanya.
e) Busana Olah Raga. Busana olahraga adalah busana yang dipakaiuntuk melakukan olahraga.Desain busana olahraga disesuaikan dengan jenis olahraganya.Setiap cabang olahraga mempunyai jenis busana khusus dengan model yang berbeda pula.Untuk olahraga volly dan bola kaki biasanya terdiri dari blus kaus dan celana pendek dengan model tertentu, begitu juga untuk busana renang didisain dengan model yang melekat dibadan dan garis leher yang lebih terbuka.Busana renang biasanya dilengkapi dengan kimono yang berfungsi untuk menutupi tubuh jika berada di luar kolam renang.Begitu juga untuk olahraga sepak takrau, tenis meja dan lain sebagainya, masing-
33
masing menuntut pula suatu bentuk busana yang khusus. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih busana olahraga antara lain: Pilihlah bahan busana yang elastis. Pilihlah bahan yang menyerap keringat. Pilihlah model busana yang sesuai dengan jenis olahraga yang dilakukan.
f)
Busana Santai. Busana santai adalah busana yang dipakai pada waktu santai atau rekreasi.Busana santai banyak jenisnya, hal ini disesuaikan dengan tempat dimana kita melakukan kegiatan santai atau rekreasi tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih busana santai diantaranya yaitu: Pilihlah desain yang praktis dan sesuaikan dengan tempat
bersantai. Jika santai di rumah pilihlah
model yang agak longgar, bila santai kepantai pilih model leher yang agak terbuka agar tidak panas, jika santai kegunung pilihlah model yang agak tertutup agar udara dingin dapat diatasi. Pilihlah bahan yang kuat dan mengisap keringat. Perkembangan Mode. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mode busana juga berkembang dengan pesat, walaupun kadang kala mode tersebut tidak sesuai dengan tata cara berbusana yang baik, namun mode tetap bergulir dari waktu ke waktu. Perkembangan mode sangat besar pengaruhnya pada kepribadian seseorang, sehingga setiap mode yang muncul selalu saja ada yang pro dan ada yang kontra, apalagi Indonesia yang terdiri
dari
34
bermacam-macam suku yang masing-masingnya mempunyai busana yang beraneka ragam. Bagi masyarakat yang terlalu kaku dan fanatik dengan tata cara aturan berbusana tentu akan sulit mengikuti perkembangan mode. Hal ini masih diannggab wajar, karena tanpa disadari mode tersebut pada umumnya dipengaruhi oleh mode yang datang dari manca negara yang mungkin akan besar pengaruhnya terhadap kepribadian seseorang, namun semua ini terpulang
kepada pribadi kita masing-masing
dalam memilih mode yang sedang berkembang.
6. Penampilan Etiket Saat berkomunikasi dengan sesama manusia diperlukan tata krama mulai dari etiket berkomunikasi, etiket di rumah, di sekolah, di tempat umum, di perjalanan, etiket dalam berbusana, serta dalam pergaulan.Demikian
pula
dengan
etiket
berpakaian
dan
berbusana.Dalam bersosialisasi dengan segala lapisan kita harus mengedepankan
etika
tersebut
bila
ingin
dihargai.
Tips
berpenampilan secara umum yang dapat digunakan dalam semua keadaan di antaranya adalah: a) Penuhi tiga syarat mutlak: Sederhana, serasi dan sopan. b) Berpakaian bersih, rapi dan tidak berbau. c) Sesuaikan dengan kepribadian Anda. Kenyamanan dalam berpakaian sangat berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri Anda. d) Sesuaikan dengan waktu, acara, dan tempat acara. Misalnya, kaos sebaiknya tidak dipakai dalam suasana formal seperti sekolah, kantor, seminar, pertemuan bisnis resmi, seminar, perkawinan dan sebagainya.
35
e) Pakailah pakaian sesuai ukuran tubuh Anda. Pada dasarnya bentuk tubuh manusia digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu normal atau ideal, gemuk pendek, kurus pendek, tinggi gemuk, dan tinggi kurus. f) Kenali kelebihan dan kekurangan tubuh Anda. Tak perlu khawatir, karena bentuk tubuh yang kurang sempurna dapat ditutupi dengan mengenakan busana yang potongan, model dan warnanya sesuai untuk tubuh Anda, misalnya: 1) Untuk yang berbadan normal memakai busana berbentuk apapun cocok. 2) Wanita yang berbadan gemuk pendek, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah rancangan busana sebaiknya memakai garis memanjang dan vertikal, rok agak melebar dibawah sementara itu potongan bagian panggul jangan terlalu sempit, pilih bahan yang lemas dan bisa juga memainkan hiasan berupa deretan kancing dari atas kebawah. 3) Jika anda adalah wanita yang memiliki badan kurus pendek maka untuk menutupi kekurangan anda adalah dengan cara memperhatikan garis rancangan, sebaiknya melebar atau horizontal, hindari busana dari bahan strait, blus dan rok bawah senada, pilihlah motif bahan kecil-kecil dengan tekstur lembut. 4) Wanita yang memiliki bentuk tubuh tinggi gemuk agar tampak pendek dan kurus haruslah memperhatikan garis rancangan kombinasi antara vertikal dan horizontal harus ada keseimbangan, potongan busana dibuat pas, panjang blus dibuat melebihi garis panggul, dan lengan polos. Pilihlah bahan yang halus dengan warna kusam. 5) Untuk wanita yang berbadan tinggi kurus, rancangan busana yang dipakai hendaknya dengan garis melebar, busana dibuat sedikit longgar, bahan yang dipilih agak kaku
36
dan bermotif, tas dan ikat pinggang sebaiknya besar dan lebar. g) Perhatikan keserasian warna. Dalam berpakaian, keserasian warna merupakan hal yang teramat penting. Oleh karena itu belajar menyerasikan warna harus dimulai yang kecil. Misalnya keserasian warna pakaian dalam dengan baju / celana yang akan dipakai, sampai dengan keserasian warna tas dan sepatu serta kaos kaki, sewarna/senada. Tips: Untuk setelan jas, hendaknya pertama-tama milikilah warna hitam, lalu beige. Kedua warna tersebut bersifat netral bila dipadu padan dengan warna rok lain. Sesudah itu barulah warna yang lain seperti biru dan lain sebagainya
1) Pemakaian sepatu dan tas, hendaknya kita memiliki (walaupun hanya sebuah) sepatu dan tas. Pilihlah warna hitam atau coklat. 2) Sepatu, tas dan ikat pinggang warnanya sama dan serasi. h) Berbusana Nasional: 1) Pakaian Nasional berbeda dengan pakaian tradisional, pakaian tradisional biasa dipakai untuk show. 2) Jangan memakai jaket kulit jika sedang berkebaya / berpakaian nasional. 3) Pilihhan warna untuk pagi, siang dan malam perlu diperhatikan. 4) Bahan yang berbordir emas serta brokat tidak dapat dipakai pada pagi dan siang hari.
37
5) Agar lebih praktis, buatlah model kain yang sudah diwironi. 6) Kain panjang untuk sarung hendaknya jangan dijahit. 7) Kebaya tembus pandang sebaiknya memakai camisole / lining. 8) Untuk yang berbadan besar, kebaya sebaiknya tidak terlalu pendek dan hindari warna-warna mencolok. i) Pakaian Malam. 1) Pakaian malam berbeda dengan pakaian yang digunakan untuk acara pagi hari. 2) Pakaian malam sebaiknya agak sedikit berkesan mewah / fancy. Untuk mendapatkan kesan mewah, tidak berarti baju tersebut harus mahal, asal kita dapat / mengetahui trik-trik, kita dapat menjadikan sepotong baju terusan hitam / gelap dipadu padan dengan corak terang atau stola / selendang brokat / prada, itu akan menjadikan pakaian malam yang indah dan anggun. 3) Untuk
sitting
dinner,
tas
sebaiknya
dipangku
/
digantungkan dengan menggunakan bag hanger.
4) Sesuaikan tata rias (wajah dan rambut) dengan acara dan waktu (pagi, siang, sore).
38
j) Pemakaian dasi.
1) Untuk acara formal, kenakan dasi bercorak konservatif (garis, geometris, kotak – kotak). Untuk acara formal di siang hari kenakan dasi dari bahan yang tidak mengkilap. 2) Tidak ada salahnya menggunakan dasi bermotif meriah (polkadot, bunga-bunga, gambar kartun) untuk acara santai. 3) Pilihlah dasi sesuai bentuk tubuh. Jika bertubuh pendek hindari dasi yang terlalu lebar dan pastikan ujung dasinya menyentuh kepala ikat pinggang. 4) Upayakan warna dasi lebih mencolok daripada warna kemeja atau jas. 5) Sesuaikan warna dasi dengan warna kemeja, jas, celana panjang, kaos kaki dan sepatu. 6) Jika ingin mudah dipadupadankan, sebaiknya dalam memilih pakaian, pilihlah warna standar seperti hitam, coklat, putih, dan biru tua. 7) Busana yang baik dan resmi itu berarti penampilan yang rapi,
sopan,
luwes,
serasi
dan
menarik
(personal
apperance) sesuai dengan etika dan tata krama pergaulan.
39
Busana kantor pria
Busana kantor wanita
Busana muslim pria Busana muslim wanita
40
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Tata rias wajah atau make-up dilakukan manusia dengan tujuan pokok menambah penampilan diri seseorang dengan memperindah bagian wajah.Memperindah yang dimaksud adalah pemberian kesan dengan menonjolkan bagian-bagian wajah yang sudah baik/bagus dan sekaligus mengoreksi atau menyembunyikan atau menyamarkan bagian-bagian wajah yang kurang sempurna. Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial
sipemakai.Selain
itu
busana
yang
dipakai
juga
dapat
menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat.Untuk itu dalam
berbusana
banyak
hal
yang
perlu
diperhatikan
dan
dipertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik. Pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari sinar matahari, cuaca ataupun dari gigitan serangga. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka hal tersebut juga mempengaruhi fungsi dari busana itu sendiri. Fungsi busana dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain aspek biologis, psikologis dan sosial.
B. Saran Sebagai
penutup
dari
makalah
ini
kami
selaku
penulis
menyarankan kepada teman-teman sesama mahasiswa untuk benarbenar dapat mehamami tentang tata busana dan tat arias. Dan kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak yang tidak dapat kami jabarkan semua di dalam makalah ini ,semoga bermanfaat. Terima kasih.
41