Task #1 Siklus Batuan.docx

  • Uploaded by: Anonymous UzzbTTuX
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Task #1 Siklus Batuan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,965
  • Pages: 14
Task #1 MAKALAH PETROLOGI “Siklus Batuan”

DISUSUN OLEH: Ludgardis Lusiana Tara NIM: 410018079

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2019

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas pertama mata kuliah Petrologi ini dengan baik dan tepat waktu. Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah Siklus Batuan ini Akhir kata, penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat membantu kita dalam memahami siklus batuan. Terimakasih.

Yogyakarta, Maret 2019

Penyusun

2

DAFTAR ISI

Cover . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . .. 1 Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . .. . .. . .. . . . .. . . . . .. . . . . . 3 BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 4 1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . .. . .. . . . . . . . . . 4 1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 4 BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . ... . . . 5 2.1 Sejarah Siklus Batuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 2.2 Magma: Bahan Dasar Batuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 2.3 Tahapan Siklus Batuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 2.4 Proses- Proses Pembentukan Batuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 10 BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 13 3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13 3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 13 DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . 14

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Salah satu siklus yang terjadi di muka bumi adalah siklus batuan. Batu adalah unsur utama penyusun bumi ini. Banyaknya batuan sekarang ini sebenarnya berasal dari satu sumber yaitu magma. Siklus dari sebuah batuan bisa berjalan singkat atau bahkan memakan waktu berjutajuta tahun. Siklus batuan menjelaskan keterkaitan antara tiga jenis batuan penyusun Bumi. Batuan tersebut adalah batuan beku, sedimen, dan metamorf. Siklus batuan merupakan urutan kejadian yang melibatkan pembentukan, perubahan, penghancuran, dan reformasi batuan sebagai akibat dari proses alami. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah siklus batuan ? 2. Apa bahan dasar dalam pembentukan batuan? 3. Bagaimana tahapan siklus batuaan ? 4. Apa saja proses- proses yang menyertai pembentukan batuan? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejarah dari siklus batuan. 2. Untuk mengetahui bahan utama pembentuk batuan 3. Untuk mengetahui dan memahami tahapan siklus batuan. 4.

Untuk mengetahui dan memahami proses- proses yang menyertai pembentukan batuan.

4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Siklus Batuan

Gambar 2.1: James Hutton, Bapak Geologi Perkembangan Historis Konsep asli dari siklus batuan biasanya dikaitkan dengan James Hutton, bapak geologi abad kedelapan belas. Pengacara, dokter, petani terkemuka abad ke-18 dan pendiri geosains modern, James Hutton mengembangkan konsep Siklus Batuan untuk menunjukan bagaimana batu dan proses fisik alami saling berkaitan. Siklus batuan adalah bagian dari uniformitarianisme Hutton dan kutipannya yang terkenal:”The Present is The Key to The Past” tidak ada sisa permulaan, dan tidak ada prospek akhir, diterapkan khususnya pada siklus batuan dan sifat siklus yang dibayangkan dari proses geologis. Konsep siklus batuan non-evolusi berulang ini tetap dominan sampai revolusi lempeng tektonik tahun 1960-an. Dengan pemahaman yang berkembang tentang mesin penggerak lempeng tektonik, siklus batuan berubah dari berulang tanpa akhir menjadi proses yang berevolusi secara bertahap. Siklus Wilson (siklus batuan berbasis lempeng tektonik) dikembangkan oleh J. Tuzo Wilson selama 1960-an dan 70-an.

5

Menurut Hutton, Siklus Batuan adalah bagian dari Uniformitarianisme yang berarti bahwa segala sesuatu dalam alam semesta mempunyai keteraturan untuk membuat suatu kejadian dapat terulang kembali. Hutton mengatakan tidak ada awalan dan akhiran dalam siklus batuan ini. 2.2 Magma: Bahan Dasar Batuan

Gambar 2.2: Magma

Magma dikenal dengan deskripsi yang disederhanakan sebagai: bahan cari alami silikat temperatur tinggi dan mempunyai mobilitas yang berada di dalam bumi (kerak dan mantel). Apabila magma ini keluar ke permikaan bumi oleh berbagai sebab, disebut lava. Magma adalah bahan baku pertama yang secara langsung diyakini sebagai mareri yang menghasilkan batuan beku, yang kemudian sejalan dengan perkembanganya dapat menghasilkan batuan turunanya (sedimen dan metamorf). Komposisi fisik dari magma dapat terdiri dari 3 fase, yaitu fase padat, fase cair dan fase gas. Adanya fase gas yang mempunyai tekanan tinggi inilah yang menyebabkan magma mempunyai sifat mobile. Mobiitas magma juga dipengaruhi oleh viskositas, dimana magma viskositas dikontrol oleh rasio dari ketiga fase di atas.

6

Magma terbentuk di bawah permukaan bumi, magma terbentuk di bagian kerak dan mantel atas, lalu bergerak ke arah tekanan yang lebih kecil ( ke arah permukaan). Kelahiran magma mengikuti hukum daur petrologi, yaitu apabia semua batuan yang mengalami kenaikan suhu maka akan mengalami peleburan (melting). Magma yang pertama terbentuk disebut magma primer, di dalam ilmu petrogenesis meskipun dikenal adanya magma primer tidak dikenal adanya magma sekunder ataupun tersier tetapi lebih dikenal adalah magma induk dan magma primitif. Magma primer adalah magma yang terbentuk pertama kali dari batuan melalui mekanisme peleburan (sebagian atau seluruhnya). Magma primer sampai sekarang tidak atau belum diketahui komposisi yang sebenarnya karena tidak pernah tersingkap ke atas permukaan bumi sehingga tidak dapat diperoleh contohnya. Magma induk adalah magma yang menghasilkan berbagai batuan beku pada suatu wilayah geologi tertentu. Berbagai batuan beku pada suatu wilayah geologi, berbeda dengan magma primer, magma induk lebih mudah diketahui komposisinya karena dia dapat dijumpai singkapanya, magma primer dapat menurunkan satu jenis atau lebih magma induk jadi magma induk berasal dari magma primer dan tidak dapat sebaliknya. Magma primitif adalah istilah yang dipakai untuk studi petrogenesis apda suatu kawasan geologi apabila istilah magma induk dan magma primer lebih mengacu pada perbedaan genetis, istilah magma primitif ebih mengacu pada pengertian deskriptif. Pada suatu kawasan yang mengandung banyak batuan beku baik ekstrusif maupun intrusif yang ko-magmatis, batuan beku yang mengandung unsur MgO tertinggi dapat dianggap mewakili magma primitif dari himpunan batuan beku tersebut, jadi artinya magma primitif adalah magma yang mengandung MgO tertinggi dibandingkan magma lain yang seinduk dan istilah primitif disini tidak ada hubunganya dengan umur. Untuk mengatakan magma primitif harus didasarkan pada analisis kimia-nya jadi harus ada contoh batuanya yang mewakili magma asalnya. Dalam sejarahnya pembentukan magma selalu melalui 2 tahap yang amat penting yaitu tahap peleburan (proses kelahiran magma) dan tahap kristalisasi (dalam proses pembekuan).

7

2. 3 Tahapan Siklus Batuan Proses siklus batuan memiliki tahapan pembentukan panjang dan juga terdapat beberapa siklus pendeknya. Di bawah ini dijelaskan dengan runtut tahap-tahap siklus panjang dan pendek batuan sebagai berikut :

Gambar 2.3 : Tahapan Siklus Batuan  Siklus Panjang Batuan 1. Pertama, magma terbentuk secara alami dengan waktu relatif lama, yakni berjuta juta tahun dan menjadi unsur pembentuk dalam lapisan inti bumi. Pembentukan magma tidak merata di semua wilayah bumi. Magma hanya berada di daerah atau tempat tertentu di bawah permukaan, atau sebutannya adalah kamar magma. 2. Magma bersifat dinamis sehingga tidak bisa dicegah saat terus bergerak. Gerakan tersebut membuat magma mengalir menuju tempat dengan suhu lebih rendah daripada kamar magma. Akibatnya magma mengalami kristalisasi dan menjadi beku sebagiannya. Pembekuaan yang berada di bawah bumi disebut intrusif, sedang ekstrusif ialah sebaliknya.

8

3.

Proses kristalisasi

magma yang

menghasilkan batuan

beku lama

kelamaan

mengalami pelapukan. Pada batuan beku ekstrusif (terletak di atas permukaan bumi), hasil pelapukan akan diendapkan menuju proses erosi. 4. Batuan beku akibat dari pergerakan magma secara intrusif (terletak di bawah permukaan bumi) yang tidak muncul di permukaan akan tetap berada lebih lama dan lebih dalam karena tekanan dari atas permukaan bumi. Semakin besar tekanan yang diterima, semakin dalam posisi batuan beku tersebut berada. 5. Batuan yang berasal dari endapan sisa-sisa pelapukan batuan beku juga tetap ada di bawah permukaan bumi. Batuan ini disebut batuan sedimen dan terus bergerak lebih dalam menuju bawah permukaan bumi. Karena di permukaan bumi terus dibentuk lapisan batuan sedimen baru. Lapisan baru akan menekan lapisan lama dan bergerak turun pada kamar magma. 6. Batuan sedimen dipengaruhi oleh suhu dan tekanan sehingga mengubah batuan sedimen secara perlahan-lahan menjadi batuan metamorf. Ada juga batuan sedimen yang lapuk oleh waktu. Hasil pelapukan batuan mengendap dan mengeras. 7. Pelapukan juga terjadi pada batuan metamorf yang menjadikannya menjadi batuan sedimen lagi. 8. Siklus atau daur batuan akan terulang lagi. Batuan akan tetap mengalami siklus yang sama, yaitu melapuk, mengalami erosi, mengendap, dan bermetamorfosis. Proses tersebut bisa diteliti dengan mengetahui tahap-tahap siklus batuan diatas.  Siklus- Siklus Pendek pada Siklus Batuan Ada beberapa siklus pendek yang terjadi selama proses pembentukan batuan 

Batuan sedimen dapat terangkat ke permukaan bumi. Atau mengalami proses metamorfosa menjadi batuan metamorf.



Batuan sedimen juga bisa tenggelam (penunjaman) dan meleleh menjadi magma baru (mantel) 9



Batuan metamorf dapat terangkat ke permukaan bumi. Atau tenggelam menjadi magma baru (mantel).



Batuan beku juga dapat mengalami metamorfosa menjadi batuan metamorf atau mengalami penunjaman lalu meleleh dan menjadi magma lagi

2.4 Proses- Proses Pembentukan Batuan Proses berkelanjutan yang membentuk batuan baru dari material batuan lama disebut siklus batuan. Siklus batuan dapat mengubah Batuan Igneus menjadi Batu Sedimen, Batu Metamorf atau bahkan kembali ke Batuan Igneus. Ada tiga jenis utama batuan: batuan beku, sedimen, dan metamorf. Ada tiga proses utama dalam pembentukan batuan, yaitu: melting (proses pembentukan), pressure & heat ( proses perubahan), dan weathering (proses penghancuran). Semua batuan Igneous dimulai sebagai batuan leleh (magma) dan kemudian mengkristal atau membeku. Batuan metamorf terbentuk ketika batuan sedimen, beku, atau metamorf lainnya mengalami panas dan tekanan dari penguburan atau kontak dengan batuan beku intrusif atau ekstrusif. Batuan sedimen terdiri dari batuan yang lebih kecil. Batuan mungkin pergi pada jalur yang berbeda dalam siklus batu. Ketika satu jenis batuan diubah menjadi yang lain, beberapa variabel yang menggabungkan panas, tekanan, waktu, pelapukan dan erosi dapat mengubah identitas batuan. Batuan di permukaan bumi sebagian besar diubah oleh pelapukan dan erosi, tetapi jauh di dalam bumi, batu berubah dari panas dan tekanan besar. Jika sebuah batu metamorf berubah menjadi batuan Igneous, pertama akan melebur menjadi magma, maka itu akan mendingin menjadi batuan beku. James Hutton, seorang ahli geologi mengembangkan versi pertama dari siklus batuan pada 1700-an. Sejak itu, ahli geologi telah mengubah siklus batuan untuk memasukkan informasi baru. (Informasi dari: Imnh.isu.edu.com, www.mrjandrews.wikispace.com, www.wisegeek.com, Holt Science and Technology Textbook.) Secara garis besar proses siklus batuan diuraikan sebagai berikut.

10

Gambar 2.4: Proses- Proses yang terjadi pada Siklus Batuan

1. Magma Mengalami Kristalisasi Magma adalah bahan utama pembuatan batuan yang sudah melewati proses kristalisasi. Magma yang berbentuk kristal bisa dijumpai di gunung-gunung berapi dan gunung yang sedang erupsi. Magma yang mengalami kristalisasi ini seolah air yang ditiriskan dari wadahnya sampai berubah menjadi es.

2. Magma Mengalami Pengangkatan Proses kedua dalam siklus batuan adalah proses pelapukan. Batuan beku termasuk batuan dengan tingkat pelapukan lebih cepat. Penyebabnya adalah batuan ini dipengaruhi secara langsung oleh kondisi cuaca di planet bumi. Proses pelapukan lebih cepat terjadi karena berada di permukaan bumi, Pelapukan pada batuan beku dapat terjadi karena bantuan dari proses pelapukan fisika dan 11

pelapukan bantuan kimia yang dipengaruhi oleh udara, air, atau juga bisa dipengaruhi karena pengaruh dengan organisme tertentu. Batuan yang sudah lapuk karena gletser, angin, dan air selanjutnya akan masuk metode erosi.

3. Magma Mengalami Erosi Air adalah elemen penting dan berpengaruh dalam proses erosi. Air dari sungai terutama adalah penyebab paling cepat yang mendatangkan erosi. Arus air yang mengalir akan membawa material pelapukan batuan dan memindahkan ke tempat lain. Selain air, ada juga elemen semacamnya, seperti gletser dan angin yang bisa mengangkat batuan tersebut.

4. Pembentukan Batuan Sedimen Semakin lama material pelapukan batun beku tersebut diangkat oleh gletser dan air. Sehingga material tersebut membekas di tempat tertentu dan berkembang semakin banyak. Penyebabnya adalah banyaknya jumlah batuan berbanding lurus dengan proses bertambah kerasnya batu tersebut. Semakin banyak batuan yang ada maka batu akan semakin keras.

5. Batuan Sedimen menjadi Batuan Metamorf Batuan sedimen yang terkubur di bawah permukaan bumi memiliki tekanan yang tinggi dari atas. Semakin mendapatkan tekanan, maka batuan tersebut akan semakin dalam yang mana sumber energi panas dari dalam perut bumi akhirnya dapat merubah batuan tersebut. Pertama sebagai batuan sedimen menjadi batuan mailhan atau metamorf.

6. Batuan Metamorf Menjadi Magma, dan Siklus Berulang Setelah mengalami proses di atas kemudian batuan metamorf akan berubah kembali menjadi magma yang mana siklus batuan akan berulang lagi dan seterusnya.

12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Siklus batuan menjelaskan keterkaitan antara tiga jenis batuan penyusun Bumi. Batuan tersebut adalah batuan beku, sedimen, dan metamorf. Siklus batuan merupakan urutan kejadian yang melibatkan pembentukan, perubahan, penghancuran, dan reformasi batuan sebagai akibat dari proses alami. James Hutton mengembangkan konsep Siklus Batuan untuk menunjukan bagaimana batu dan proses fisik alami saling berkaitan. Magma adalah bahan baku pertama yang secara langsung diyakini sebagai mareri yang menghasilkan batuan beku, yang kemudian sejalan dengan perkembanganya dapat menghasilkan batuan turunanya (sedimen dan metamorf). Proses siklus batuan memiliki tahapan pembentukan panjang dan juga terdapat beberapa siklus pendeknya. Ada tiga proses utama dalam pembentukan batuan, yaitu: melting (proses pembentukan), pressure & heat ( proses perubahan), dan weathering (proses penghancuran).

3.2 Saran Untuk membedakan batuan yang ada di muka bumi ini kita diharapkan memahamai dengan baik siklus atau proses terbentunya batuan itu sehingga kita dapat dengan mudah mengidentifikasi jenis batuan tersebut.

13

DAFTAR PUSTAKA

Mendy Aisha.2018. Siklus Batuan : Pengertian, Proses d an Penjelasan (Gambar HD) di https://jagad.id/siklus-batuan/ di akses 14 Maret 2019 Randell Johnston.2017.The Rock Cycle in Michigan di https://slideplayer.com/slide/10746166/ di akses 14 Maret 2019 Anonym. The Rock Cycle di https://clarkgeologyproject.weebly.com/rock-cycle.html di akses 14 Maret 2019 Yogi Adi Prasetya. 2015. Apa itu Magma??? di https://geoyogi.wordpress.com/2015/10/20/apaitu-magma/ di akses pada 17 Maret 2019

14

Related Documents

Task 1
July 2020 9
Siklus 1 2.docx
August 2019 8
Writing Task 1-1
April 2020 10
Task
May 2020 54
Soal Siklus 1.docx
May 2020 6

More Documents from "Merta Sari Apsari"