Task 1 Petrologi

  • Uploaded by: Ray Emilian O
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Task 1 Petrologi as PDF for free.

More details

  • Words: 2,103
  • Pages: 15
TASK#1 PETROLOGI (TGS 7208) MAGMA DAN KEBERADAANNYA

DISUSUN OLEH :

Nama

: Muhammad Dandy Dwi Gamba Butar Butar

NIM

: 410016119

Kelas

: 01 (Rabu, 07.30WIB)

Dosen

: Dr. Hiltrudis Gendoet Hartono S.T M.T

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai rencana yang ditentukan. Makalah ini disusun sesuai dengan materi yang ada sehingga mudah untuk dipelajari oleh para pembaca.Tersusunya makalah ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut membantu dan mendukung sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan seoptimal mungkin. Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penyusun selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Mudah-mudahan makalah

ini

bermanfaat

bagi

para

pembaca. Atas

kritik

dan

saran

kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 24 Maret 2019

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Teori Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifat mobile, bersuhu antara 900 ° - 1200 °C atau lebih dan berasal dari kerak bumi bagian bawah atau selubung bumi bagian atas ( F.F. Grouts, 1947; Tumer dan verhogen 1960, H. Williams, 1962 ).

Gambar 1.Tektonik Lempeng yang menghasilkan Magma Komposisi kimiawi magma dari contoh-contoh batuan beku terdiri dari : a) Senyawa-senyawa yang bersifat non-volatil dan merupakan senyawa oksida dalam magma. Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma , sehingga merupakan mayor element, terdiri dari SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5. b) Senyawa volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi- fraksi gas CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb. c) Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.

(Dally 1933, Winkler 1957, Vide W. T. Huang 1962) berpendapat lain yaitu magma asli (primer) adalah bersifat basa yang selanjutnya akan mengalami proses diferensiasi menjadi magma yang bersifat lain.

Gambar 2. Skema kemunculan Magma (Bunsen 1951, W. T. Huang, 1962) mempunyai pandapat bahwa ada dua jenis magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil campuran dari dua magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain. Berdasarkan kandungan SiO2 (Silikat dioksida), temperature, viskositas dan kandungan Gas terdapat 3 jenis magma, yaitu : Magma

Chemical

Temperature

Type

Composition

(degrees C)

Basaltic

45-55% SiO ; 2

1000 - 1200

Viscosity

Low

Gas Content Low

High in Fe, Mg, Ca; Low in K, Na. Andesitic

55-65% SiO ; 2

800-1I0n0t0ermediate

Intermed iate

650-800

High

Intermediate Fe, Mg, Ca, Na, K Rhyolitic

65-75% SiO ;Low in Fe, 2

Mg, Ca; High in K, Na

High

1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan diadakannya penyusunan makalah ini antara lain yaitu, untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata Petrologi (TGS7208) untuk mengetahui dan memahami Magma dan keberadaannya di dunia. 1.3 Metode Penulisan Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah : 1. Metode Pustaka Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet. 2. Diskusi Yaitu mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung kepada teman – teman yang mengetahui tentang informasi yang di perlukan dalam makalah ini.

1.4 Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan Magma? 2) Apa Faktor yang mempengaruhi pembentukan magma? 3) Terdapat dimana saja keberadaan Magma?

BAB II ISI 2.1 Lempeng Bumi

Gambar 3. Jalur Vulkanik Dunia Lempeng bumi merupakan bagian dari litosfer sebagai lapisan terluar dari permukaan bumi yang memiliki struktur padat dan keras karena terdiri atas berbagai batuan dan tanah. Lempeng-lempeng ini terletak diatas lapisan mantel bumi yang massa zatnya berupa lava sehingga strukturnya lebih cair dan kental. Lempeng bumi terpecah menjadi beberapa pecahan dan selau bergerak ke arah tertentu akibat adanya konveksi fluida (pergerakan molekul-molekul dari massa cairan atau gas) dari dalam lapisan mantel bumi.

Gambar 4. Lempeng Bumi

GENESIS MAGMA 2.2 Konvergen Zona Subduksi (subduction zone)  island arc Zona subduksi terjadi ketika lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng benua, dan menelusup kebawah lempeng benua tersebut ke dalam astenosfer.Lempeng litosfer samudra mengalami subduksi karena memiliki densitas yang lebih tinggi.Lempeng ini kemudian mencair dan menjadi magma.Tingkat subduksi biasanya diukur dalam centimeter per tahun dengan rata-rata konvergensi yang kira-kira 2 sampai 8 cm per tahun.

Gambar 5. Tektonik Konvergen Island arc atau busur kepulauan adalah jalur gunungapi/volkanik yang terbentuk ketika lempeng samudera bertemu dengan lempeng samudera yang lain, kemudian yang satu menunjam (subducted plate) miring di bawah yang lain, lalu pada lempeng samudera yang tidak menunjam (overriding plate) terbentuk jalur gunungapi hasil peleburan sebagian lempeng samudera yang menunjam dan mantel di sekitarnya pada kedalaman 100-150 km. Tataan Tektonik

Roman Muka Gunung Api

Ciri cirri seri magma

Kisaran SiO2

Konvergen

Busur kepulauan

Theolit kapuralkali, alkai

Basal-asam

Contoh Produk Konvergen : Gunung Semeru (3.676 meter / 12.060 kaki)

Lokasi

Koordinat

Letak Wilayah

Jenis dan Tipe

Lempeng

Gunung Api Indonesia

8°06' LS

Kabupaten

Eksplosive dan

Eurasia(sunda)

(Asia

dan

Malang dan

Stratovolcano

dan Indo-

Tenggara)

112°55'

Kabupaten

BT.

Lumajang,

Australia

Jawa Timur, Indonesia Pada tanggal 3 Desember 2017 terjadi Letusan dan Guguran Gunung Semeru Masih Berstatus Waspada Level 2. Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi mengatakan, Gunung Semeru mengalami gempa letusan dan guguran yang merupakan aktivitas gunung api dalam status waspada. Dalam Kejadian ini tidak memakan korban jiwa.

Gambar 6. Gunung Api Sumeru 2.3 Divergen (konstruktif) Lempeng divergen adalah keadaan dimana suatu lempeng akan bergerak saling menjauhi, sehingga pada pusat pergerakan lempeng akan terbentuk lapisan astenosfer yang baru dan menyebabkan makin meluasnya area dari lempeng tersebut.

Pertemuan divergen yang paling terkenal adalah bubungan Atlantik-tengah (Mid-Atlantic Ridge). Rangkaian pegunungan bawah air ini, yang dimulai dari Samudera Arktik menerus ke ujung selatan Afrika, bukan satu-satunya sistem bubungan tengah-samudera yang mengitari bumi. Rasio penyebaran sepajang bubungan Atlantik-tengah adalah sekitar 2,5 cm/tahun, atau 25 kilo meter dalam satu juta tahun. Rasio ini mungkin kecil bagi manusia, akan tetapi karena prosesnya sudah berlangsung jutaan tahun, pergerakan yang dihasilkannya sudah mencapai ribuan kilometer. Penyebaran dasar lautan yang telah terjadi sekitar 100-200 juta tahun telah mengakibatkan terbentuknya samudera Atlantik yang kita kenal saat ini yang asalnya adalah sebuah jalur masuk air yang mungil di antara benua Eropa, Afrika dan Amerika

Peta yang menunjukkan terbelahnya Islandia di sepanjang Bubungan Atlantik Tengah yang memisahkan lempeng Amerika Utara dengan Lempeng Eurasia.Peta juga menunjukkan ibukota Islandia, Reykjavik, area Thingvellir, dan lokasi-lokasi vulkanik aktif (segitiga merah), termasuk Krafla. Tataan Tektonik

Roman Muka Gunung Api

Ciri cirri seri magma

Kisaran SiO2

Divergen

Punggungan tengah

Theolit

Basal

Mid-Atlantic Ridge (MAR) umumnya memiliki lembah celah yang besar dan lebar, kadang-kadang selebar 10-20 km (6.2-12,4 mi), dan medan yang sangat kasar di puncak bukit yang dapat memiliki relief hingga 1.000 m (3.300 kaki). Contoh: Islandia Zona Retakan Thingvellir , Islandia

Lokasi

Koordinat

Lempeng

Islandia

63°37′12″ LU

Samudra

19°36′48″BB 2.4 Intra Oceanic Merupakan aktivitas vulkanisme yang terjadi di tengah-tengah satu lempeng.Magma terbentuk akibat konsentrasi lokal bahan radio aktif dengan membentuk dapur magma loical yang potensial (hot spot).Contoh vulkanisme tipe ini adalah vulkanisme yang terjadi pada deretan pegunungan di kepulauan Hawaii.Magma pada intra plate bersifat basalt sehingga keluar dengan tenang.

Menurut teori saat ini, tidak semua hot spot volcano dihasilkan dari mantle plume.Mantel plume merupakan material panas yang muncul naik dari dalam bumi karena arus konveksi.Mantel plume dapat digambarkan seperi balon panjang yang ditiup dan berbentuk juga seperti jamur. Beberapa mantle plume ini punya diameter dari 500 - 1.000 km. Pada saat mantle plume naik, terkanan akan turun

namun suhu tetap tinggi. Hal ini menyebabkan pelelehan dekompresional dari bahan mantel bumi tersebut. Ilmuwan percaya bahwa aliran lava basalt diproduksi saat mantle plume mencapai litosfer. Banyak ilmuwan percaya bahwa mantle plume mungkin berasal dari inti bumi. Studi ilmiah terbaru menunjukkan bahwa hot spot volcano dapat ditemukan dengna kedalaman lebih dangkal di mantel bumi dan dapat bermigrasi perlahanlahan dalam skala geologi. Gunung api di atas hot spot tidak meletus selamanya. Ia melekat pada lempeng tektonik di bawahnya, lalu lempeng tektonik bergerak dan akhirnya keluar dari titik hot spot. Tanpa sumber magma gunung api akan mati dan mendingin. Pendinginan ini menyebabkan batuan gunung api menjadi lebih padat. Sementara di titik hotspot, gunung api baru terus diciptakan Tataan Tektonik

Roman Muka Gunung Api

Ciri cirri seri magma

Kisaran SiO2

Intra Oceanic

Kepulauan Samudra

Theolit – Alkali

Basal-Asam

Contoh: Lokasi Hawaii (Mauna Loa)

Koordinat

Lempeng

Jenis Gunung api

Letusan Terakhir

19°28′46.3″LU 155°36′09.6″BB

Samudra

Perisai

4 Maret 1984 sampai 15 April 198

Mauna Loa adalah satu dari lima gunung berapi yang membentuk Pulau Hawaii di negara bagian Hawaii, Amerika Serikat yang berada Samudera Pasifik. Kata "Mauna Loa" berasal dari Bahasa Hawaii yang berarti "pegunungan panjang". Mauna Loa termasuk gunung berapi tipe perisai dengan perkiraan volume sekitar 18.000 mil kubik (75.000 km ³), puncaknya hanya setinggi 120 kaki (37 m) yang lebih rendah dari Mauna Kea. Erupsi lava dari Mauna Loa sangat cair dan miskin silika dengan letusan yang cenderung tidak eksplosif serta gunung api memiliki lereng yang dangkal. Mauna Loa diprediksi telah mengalami erupsi sejak 700.000 tahun yang lalu dan mungkin telah muncul di atas permukaan laut sejak 400.000 tahun yang lalu. Batuan tertua yang berhasil ditemukan berusia kurang dari 200.000 tahun. Magma berasal dari hotspot Hawaii yang membentuk Pulau Hawaii sekitar 10 juta tahun. Pergerakan tektonik dari

Lempeng Pasifik akan membawa Mauna Loa menjauh dari hotspot antara 500.000 hingga 1 juta tahun dari sekarang dan menyebabkan gunung ini akan punah. Letusan terakhir Mauna Loa terjadi pada 24 Maret 1984 sampai 15 April 1984. Tidak ada letusan terbaru yang menyebabkan kerugian fatal, namun demikian, erupsi pada 1926 dan 1950 menghancurkan beberapa desa dan kota Hilo yang sebagian besar dibangun diatas hasil pergerakan lava pada akhir abad ke-19

Gambar Gunung Mauna Loa 2.5 Intra Continental Continental rift zone adalah perpindahan benua Bumi yang relatif terhadap satu sama lain, sehingga muncul untuk "melayang" melintasi dasar laut. Contohnya Yellowstone, Yellowstone adalah kawah gunung berapi yang sangat luas. Diduga sekitar 630.000 tahun yang lalu terjadi letusan yang sangat hebat didaerah tersbut dan menciptakan kaldera yellowstone yang berbentuk mangkuk seluas 64 km lebih. Dari letusan tersebut, ada berbagai variasi yellowstone seperti old faithulyang paling terkenal, sungai alpine, dan lain-lain. Yellowstone kemudian menjadi taman nasional dan ramai dikunjungisebagai tempat wisata menarik.

Namun ilmuan yang bekerja di taman nasional yellowstone mengatakan gunung api raksasa yang berada dibawah objek wisata mungkin akan meletus kembali. Diperkirakan letusan berikutnya akan lebih kuat dan besar bahkan dapat menghancurkan kehidupan di planet bumi. Menurut nasionak geoghrapic, para peneliti dari Arizona state university menemukan perubahan suhu dan komposisi dari mineral dalam abu fosil letusan dahsyat yang terbaru. Padahal penelitian ini baru dilakukan beberapa decade belakangan sedangkan para ahli geologi memperkirakan butuh waktu berabadabad bagi super volcano untuk bertransisi. Tataan Tektonik

Roman Muka Gunung Api

Ciri cirri seri magma

Kisaran SiO2

Intra Continental

Jalur regangan Benua

Theolit – Alkali

Basal-Asam

Dengan area seluas itu, nyatanya tanah diatas tempat magma di yellowstone telah meluber mencapai 25 cm dalam 7 tahun. Pakarvulkanisme, Bob Smith mengatakan hal ini adalah luar biasa karena mencakup area yang sangat luas.Para periset telah menetapkan bahwa super volcano memiliki kemampuan untuk memuntahkan lebih dari 1000 km kubik bebatuan dan abu vulkanik. Peristiwa ini akan menyelimuti sebagian besar amerika serikat dalam abu dan tidak mustahil membalut bumi dengan abu vulkanik. Meski mengejutkan, namun peneliti memperingatkan harus dilakukan banyak penelitian sebelum membuat kesimpulan yang pasti mengenai yellowstone.

Lokasi

Koordinat

Lempeng

Yellowe Stone

44°36′0″LU

Benua

110°37′0″BT

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 

Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifat mobile, bersuhu antara 900 ° - 1200 °C atau lebih dan berasal dari kerak bumi bagian bawah atau selubung bumi bagian atas ( F.F. Grouts, 1947; Tumer dan verhogen 1960, H. Williams, 1962 ).



Keberadaan magma dapat diketahui dari penyebaran lempenmg empeng didunia dimana kontak lempeng tersebut akan menghasilkan magma jika salah satu lempen menyusup kebawah lempeng lainnya ataupun lempeng mengalami proses rifting



Lempeng bumi merupakan bagian dari litosfer sebagai lapisan terluar dari permukaan bumi yang memiliki struktur padat dan keras karena terdiri atas berbagai batuan dan tanah



Lempeng divergen adalah keadaan dimana suatu lempeng akan bergerak saling menjauhi, sehingga pada pusat pergerakan lempeng akan terbentuk lapisan astenosfer yang baru dan menyebabkan makin meluasnya area dari lempeng tersebut.



Pergerakan Lempeng kovergen yaitu gerakan yang merepresentasikan bahwa terdapat lempeng-lempeng yang saling mendekat, bahkan bertumbukan



Sebuah zona subduksi adalah sebuah area di Bumi dimana dua lempeng tektonik bergerak satu sama lain dan subduksi terjadi. Zona subduksi terjadi ketika lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng benua, dan menelusup kebawah lempeng benua tersebut ke dalam astenosfer.Lempeng litosfer samudra mengalami subduksi karena memiliki densitas yang lebih tinggi



Intraplate Volcanism( Oseanic ) Merupakan aktivitas vulkanisme yang terjadi di tengah-tengah satu lempeng.Magma terbentuk akibat konsentrasi lokal bahan radio aktif dengan membentuk dapur magma loical yang potensial (hot spot).

Related Documents

Task 1 Petrologi
August 2019 15
Task 1
July 2020 9
Writing Task 1-1
April 2020 10
Task
May 2020 54
Task
November 2019 50
Task
August 2019 99

More Documents from ""

Task 1 Petrologi
August 2019 15
June 2020 44
Inst8283
December 2019 43
Form 8283
December 2019 46
May 2020 36