Tantangan Komunikasi Di Pasar Global Yang Beragam.docx

  • Uploaded by: Glenn Tanureja
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tantangan Komunikasi Di Pasar Global Yang Beragam.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 588
  • Pages: 2
Yohanes Glenn Tanureja / 12016000339 Komunikasi Bisnis (ACT - 404 seksi A) Febuari 2019

TANTANGAN KOMUNIKASI DALAM PASAR GLOBAL YANG BERAGAM Komunikasi sering menjadi tantangan utama bagi orang-orang yang bekerja di Multinational Company. Perbedaan latar belakang budayalah yang membuat orang menafsirkan suatu pesan secara berbeda sehingga membuat kesulitan untuk berkomunikasi. Cara orang berkomunikasi seperti makna kata-kata, gerak tubuh, aturan relasi dengan orang lain dan aspek lainnya menjadi tantangan untuk berkomunikasi karena aspek tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya dimana orang itu dibesarkan. Budaya adalah suatu cara hidup yang terbentuk dari banyak unsur seperti kepercayaan, sikap, nilai, harapan, dan norma-norma perilaku yang dipakai bersama. Dalam berorganisasi mengenali keberagaman budaya itu penting karena orang dari budaya yang berbeda cenderung mengemas dan membongkar suatu pesan secara berbeda sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Dengan demikian, kita perlu mengerti delapan kategori yang mendasari perbedaan budaya, yang pertama yaitu perbedaan kontektual (tingkat dimana suatu budaya bergantung pada tindakan verbal atau non-verbal), perbedaan hukum dan etika (tingkat dimana suatu hukum dan etika dihormati dan dipatuhi), perbedaan sosial (bagaimana menilai kerja dan kesuksesan, mengenal status, dan menghargai waktu), perbedaan non-verbal (cara berperilaku, gerak tubuh, postur, kontak mata, dan raut wajah), perbedaan umur (bagaimana cara berpikir tentang junior dan senioritas), perbedaan jenis kelamin (cara pria dan wanita berkomunikasi), perbedaan agama (pengaruh kepercayaan dengan lingkungan kerja), dan yang terakhir perbedaan kemampuan (strategi yang memungkinkan para penyandang cacat untuk berkomunikasi secara penuh dengan pekerja lainnya). Budaya dapat dipelajari dengan mendengar nasihat dan mengamati cara hidup mereka secara langsung maupun tidak langsung. Keberagaman budaya dalam bekerja adalah suatu yang indah, namun untuk beberapa orang/kelompok, keberagaman ini justru dijadikan alat untuk membandingkan antar budaya dan menilai bahwa budaya yang mereka anut lebih baik/lebih superior daripada budaya orang lain, paham ini disebut dengan Etnosentrisme. Paham Etnosentrisme dapat menuntun kepada Stereotipe yaitu penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok dimana orang tersebut dapat dikategorikan, bahkan

lebih buruknya lagi dapat menuntun kepada Xenophobia yaitu perasaan takut dan tidak suka terhadap orang asing. Oleh karena itu, kita dapat menghindari Etnosentrisme dan Stereotipe dengan cara menghindari asumsi, menahan penilaian dan menerima perbedaan yang ada. Ada beberapa cara agar kita dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan kerja yang begitu beragam seperti menanamkan etika timbal balik yaitu memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan, melatih toleransi, fleksibilitas, dan rasa hormat terhadap orang lain dan yang terakhir yaitu melatih kesabaran dan selera humor agar dapat melewati masa-masa sulit. Selain melatih diri kita agar dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan kerja yang begitu beragam, kita juga perlu meningkatkan kemampuan komunikasi antar budaya kita atau yang disebut sebagai “Intercultural Communication”. Ada beberapa cara juga agar dapat meningkatkan Intercultural Communication kita seperti mempelajari budaya orang lain, mempelajari bahasa yang mereka gunakan, ketika diskusi berusahalah untuk menghargai sudut pandang dan cara berkomunikasi orang lain, menulis dan berbicara sejelas mungkin agar dapat dimengerti oleh orang lain, mendengarkan dengan seksama jika kesulitan gunakanlah penerjemah atau aplikasi penerjemah yang memungkinkan anda untuk mengerti pesan yang disampaikan dan yang terakhir membantu orang lain beradaptasi dengan budaya anda sendiri. Seorang pemimpin yang hebat menilai keberagaman budaya dalam suatu lingkungan kerja bukan sebagai beban melainkan sebagai kesempatan untuk memperoleh keuntungan seperti dalam diskusi munculnya ide-ide yang baru dari sudut pandang yang berbeda-beda, pemahaman yang lebih baik tentang pasar yang ada (dapat memilah-milah pasar), dan dapat merekrut orang yang memiliki bakat yang lebih kompeten. Dengan demikian, budaya jangan hanya dipandang sebagai suatu beban dalam berkomunikasi melainkan jadikan budaya sebagai tantangan agar kita bisa lebih maju dan lebih mengenal lingkungan sosial di sekitar kita sehingga kita dapat mengidentifikasi kesempatan dan keuntungan yang ada.

Related Documents


More Documents from "YosephineNovianti"