Taksonomi Klompok Ance.docx

  • Uploaded by: jefrianus endong
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Taksonomi Klompok Ance.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,864
  • Pages: 21
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirt Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul METODE KERJA DALAM TAKSONOMI ini dengan baik. Keberhasialan pembutan makalah ini tidak terlepas dari campur tangan orang-orang terdekat penulis. Dan penulis mengharapkan semoga dengan adanya makalah ini dapat membuat pembaca lebih muda memahami metode kerja dalam taksonomi. Namun, penulis menyadari bahawa makalah ini masih jauh dari kata sempuran untuk itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan. Ende,27 Maret 2019 penulis

DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................... ....... 1.1 Latar Belakang

....... .......

1.2 Rumusan Masalah

....... .......

1.3 Tujuan BAB 11 PEMBAHASAN 2.1 Dasar-dasar Taksonomi

....... .......

2.2 Macam-macam kunci determinasi

....... .......

2.3 Pengembangan kunci determinasi sederhana

....... .......

2.4 Sejarah perkembangan taksonomi tumbuhan

....... .......

2.5 Herbarium

....... .......

BAB 111 PENUTUP 3.1 Kesimpulan

....... .......

3.2 Saran

....... .......

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Taksonomi tumbuhan tinggi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan susuna tubuh tumbuhan yang terdiferensiasi.Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mepelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Taksonomi tumbuhan tinggi menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan serta kedudukannya dalam kehidupan tumbuhan itu sendiri. Jika kita amati setiap tumbuhan, maka akan terlihat beberapa perbedaan maupun kesamaan dari setiap jenis tumbuhan tersebut.hal ini pula menjadikan ilmu taksonomi tumbuhan tinggi ini menjadi suatu proses pemahaman tentang kehidupan tumbuhan disekitar kita. Dalam duni tumbuhan terdapat bermaammacam jenis tumbuhan yang Allah ciptakan di muka buki ini, yang membuat bumi

ini

menjadi

indah.

Diantaranya

ada

yang

disebut

dengan

Gymnospermae, Angiospermae, Pteridophyta, dan lain sebagainya. Allah menciptakan itu semua agar mahluk hidup dapat menikmatinya dan mengambil pelajaran dari apa yang ada dilingkungan sekitarnya. Hal inilah yang membuat ilmu Taksonomi Tumbuhan Tinggi menjadi ilmu yang penting untuk dipelajari. Dalam taksonomi terdapat dua istilah yang sering dianggap sinonim yaitu identifikasi dan determinasi. Karena kedua istilah tersebut dianggap sinonim,

maka

penggunaannya

sering

dipertukarkan.

Kalau

kita

memperhatikan definisi dari kedua istilah tersebut, sesungguhnya terdapat perbedaan identifikasi asal katanya adalah to identify yang artinya mempersamakan,

mencocokkan,

membandingkan

dan

sebagainya.

Sedangkan to determine yang atinya menentuka atau memastikan. Dengan demikian identifikasi sesungguhnya berarti langkah-langkah yang dilakukan dengan mempersamakan, mencocokkan, atau membandingkan sifat dan ciri yang dimiliki oleh dua tumbuha. Determinasi berarti menentukan atau memastikan nama dari tumbuhan atau spesimen tumbuhan tersebut, sedangkan identifikasi merupakan proses yang dilaksanakna terlebih dahulu yaitu dengan mengamati sifat-sifat tumbuhan atau spesimen atau yang lainnya setelah itu lalu melakukan determinasi atau menentukan nama ilmiahnya yang benar. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja dasar-dasar taksonomi? 2. Apa saja macam-macam determinasi? 3. Bagaimana pembuatan kunci determinasi sederhana? 4. Bagaimana sejarah perkembangan taksonomi tumbuhan tinggi? 5. Bagaimana cara pembuatan herbarium? C. Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.

Untuk mengetahui dasar-dasar taksonomi Untuk mengetahui macam-macam determinasi Untuk mengetahui pembuatan kunci determinasi sederhana Untuk mengetahui sejarah perkembangan taksonomi tumbuhan tinggi Untuk mengetahui pembuatan herbarium

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Dasar-Dasar Taksonomi Dasar-dasar nomenklatur.

taksonomi

adalah

klasifikasi,

identifikasi

dan

 Klasifikasi adalah pengelompokan orgenisme dalam suatu sistem menurut kategori tertentu. Setiap kategori mengandung sejumlah organism dengan sifat-sifat yang sama dan mempunyai tetua yang sama. Satuan dasar klasifikasi adalah jenis (spesies). 2.2 Macam-Macam Kunci Determinasi Kunci determinasi merupakan cara analitis buatan yang memungkinkan pengenalan tumbuh-tumbuhan berdasarkan sifat-sifat yang penting dengan jalan memilih di antara sifat-sifat yang dipertentangkan, mana yang sesuai (digunakan) dan mana yang tidak sesuai ( tidak digunakan). Kunci identifikasi (determinasi) sangat penting untuk mengidentifikasi (mengetahui) tumbuhan yang belum diketahui. Kunci determinasi dibuat dalam bentuk dikotom atau bercabang dua. Cara menyusun kunci dikotom a. Pernyataan (cirri-ciri tumbuhan) harus berlawanan misalnya pernyataan ‘buah batu’ yang lainnya harus ‘bukan buah batu’ b. Pemakaian pernyataan tidak boleh overlapping, kalau sudah digunakan pada satu urutan pohon dikotom, maka tidak boleh digunakan lagi pada kelompok yang lain c. Pernyataan harus dimulai dulu dari cirri-ciri yang umum dari tumbuhtumbuhan yang akan dibuat kunci determinasinya d. Jangan menggunakan pernyataan yang meragukan seperti ukuran, rasa, aroma, berat, dan lain-lainseperti bunga besar atau buahnya berat e. Hindari pernyataan yang terlalu umum, contoh : daun ukuran besar dan daun ukuran kecil f. Kata pertama dari setiap pernyataan di dalam setiap bait haruslah identik g. Dua pernyataan di dalam setiap bait harus saling bertentangan

h. Hindari penggunaan yang tumpang tindih i. Pernyataan yang terdapat pada bait yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama j. Menggunakan sifat-sifat makroskopis k. Setiap bait harus diberi nomor atau huruf Secara umum ada dua macam kunci determinasi yaitu : a. kunci satu jalur (single access) atau sequential key Kunci ini pertama kali di perkenalkna oleh j.p Lamack pada karangan Frorecancaese padatahun 1778. Kunci ini disusun berdasarkan hasil deskripsi dan hasil analisa sifat-sifat dari tumbuh-tubuhan. Kemudian sifat-sifat ini disusun secara dikotomik.sifat yang disusun dikotemik harus berlawanan misalnya habitus suatu kelompok tumbuhan herbacius berarti sifat untuk yanglainnya non herbaceous, atau misalnya bunga berwarna merah yang lainnya bunga berwarna tidak merah dapat dilihat dengan menngunakan contoh penyusunan kunci determinasi beberapa sampel dari familia ranunkulaseae: 1. Ranunculus: habitusnya herbaceus, buah achene (buah kecil tunggal kering, jelas kelopak dan mahkota, tidak memiliki taji, memiliki kelenjer nectar padapangkal mahkota) 2. Adonis: habitusnya herbaceus, buah achene ,kelopak dan mahkota berbeda, tidak memiliki taji, mahkota tanpa nectar 3. Anemone: tumbuhan herba, buah achene kelopak tidakdapat di bedakan dengan mahkota, perhiasan bunga petaloid, dan tidak memiliki taji 4. Clasmatis: tumbuhan berkayu, buah achene, kelopak tidak dapat dibedakan, tidak memiliki taji 5. Caltha: tumbuhan herba buah berambut, kelopak tidak dapat dibedakan perhiasan bunga petaloid tidak memiliki taji 6. Delphinium: tumbuhan herba buah berambut, kelopak tidak dapat dibedakan, perhiasan bunga petaloid memiliki satu taji 7. Aqulegia: tumbuhan herbaceus buah berambut kelopak petaloid tidak dapat di bedakan denga korola, taji lima  Berdasarkan informasi diatas dapat diketahui sifat-sifat seperti: 1. Tumbuhan berkayu (tumbuhan herba) 2. Buah achene (buah berambut)

3. Kelopak dan mahkota dapat dibedakan (kelopak dan mahkota tidak dapat di bedakan) 4. Memiliki taji (tidak memiliki taji) 5. Jumalah taji (taji 5) 6. Memiliki mahkotakelenjar nectar pada pangkalnya (mahkota tidak memilliki kelenjar nectar  Ada 3 kunci determinasai yaitu: a) Yoked-key atau kunci identik Kunci ini merupakan kunci yang paling banyak digunakan dalammelakukan identifikasi pada tumbuhan. Pada kunci ini cirri-ciri dan urutan taksonomi telah disusun pada suatu kelompok mulai dari yang umum ke yang khusus. 1.Buah achene 2.Kelopak dapat di bedakan dengan mahkota 3.Terdapat kelenjar nectar di pangkal mahkota… Ranunculus (1) 4.Tidak terdapat kelenjar di pangkal mahkota…. .Adonis (2)

b) Bracketed-key atau kunci parallel Kunci ini talah digunakan secara luas pada tumbuh-tumbuhan seperti pada beberapa kunci determinasi yang telah diterbitkan yaitu: flora of the USSR, Plant Central Asia, flora of the British is les pada kunci ini dua pernyataan yang berlawanan selalu berdekatan Kunci berseri atau kunci bernomor Sama halnya dengan kunci identifikasi diatas, kunci ini juga telah banyak digunakan untuk mengidentifikasi tumbu-tumbuahan. Kunci ini juga di akai pada beberapa volume flora of the USSR. Kunci ini menyerupai susunan pada yoked-key, tetapi tidak memiliki kelomok dengan jarak margin tertentu, semuanya disusun sama rata, tanapa penjorokan kedalam seperti pada yoked-key tersebut.

 kunci banyak jalur (Multiaccess) multientry key  kunci tabular  formula taksonomi 2.3 Pembuatan Kunci Determinasi Sederhana Untuk membuat kunci determinasi perlu memperhatikan hal-hal berikut.  Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan yang lain ditolak.  Ciri yang dimasukkan mudah diamat.  Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang.  Menggunakan kalimat sesingkat mungkin  Setiap kuplet diberi nomor  Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identik Contoh:Tumbuhan memiliki bunga ……………. Tumbuhan tidak memiliki bunga ……….  Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet Contoh: Panjang daun 4 – 8 cm. Daun besar atau kecil Salah satu kunci identifikasi disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomi. Kunci determinasi dengan pernyataan yang berlawanan dapat dilihat pada contoh berikut. Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan ataudipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau persis sama, maka istilah determinasi (Inggris to determine = menentukan, memastikan) dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi (Inggeris to identify = mempersamakan.  Pembuatan kunci determinasi Kunci determinasi merupakan suatu alat yang diciptakan khusus untuk memperlancar pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan.

Kunci determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang bertentangan, begitu seterusnya hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan. Beberapa syarat kunci determinasi yang baik menurut Vogel (1989) antara lain: 1. Ciri yang dimasukkan mudah diobservasi, karakter internal dimasukkan bila sangat penting. 2. Menggunakan karakter positif dan mencakup seluruh variasi dalam grupnya. Contoh :  Leaves opposites  Leaves either in whorls, or spirally arranged, or distichous  Leaves opposites  Leaves not opposites 3. Deskripsi karakter dengan istilah umum yang dimengerti orang 4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin, hindari deskripsi dalam kunci 5. Mencantumkan nomor couplet 6. Mulai dari ciri umum ke khusus, bawah ke atas.  Menggunakan Kunci Determinasi Kunci determinasi adalah suatu kunci untuk menentukan nama atau kelompok makhluk hidup pada tingkat filum/ divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Kunci determinasi diciptakan khusus untuk memperlancar pelaksanaan determinasi pada tumbuh-tumbuhan.Kunci determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga, atau jenis dan seterusnya.Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang bertentangan.Demikian seterusnya, hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan. Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus.Namun, sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi.

Cara menggunakan kunci determinasi meliputi beberapa tahapan berikut ini: 1. Mengambil objek yang lengkap Contoh: mengambil seluruh bagian tumbuhan (akar, batang, daun, buah, biji, dan bunga). 2. Menggambarkan dan mengidentifikasi objek dengan alat pembesar, seperti lup. 3. Mencocokkan hasil pengamatan dengan kunci determinasi yang memuat ciri objek.  Membaca sifat makhluk hidup pada nomor 1A. Semua kunci determinasi dimulai dari nomor 1A.  Jika ciri yang ditunjuk sesuai dengan pernyataan 1A, lihatlah nomor yang ditunjuk di akhir kalimat, dan seterusnya hingga diperoleh nama makhluk hidup.  Jika ciri yang ditunjukkan tidak sesuai dengan pernyataan 1A, maka langsung lihat pernyataan nomor 1B, dan seterusnya. 4. Menuliskan nama atau kelompok objek dan menuliskan rumus determinasinya. Jenis-jenis kunci determinasi Berdasarkan cara penyusunan sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal tiga macam kunci determinasi yaitu kunci analisis, kunci perbandingan, dan sinopsis. 

Kunci analisis Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas dua (atau adakalanya beberapa) baris yang disebut penuntun dan berisi ciri-ciri yang bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Kunci analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci bertakik (kunci indent) dan kunci paralel.



Kunci perbandingan

Dalam kunci perbandingan maka semua takson tumbuhan yang dicakup dan segala ciri utamanya dicantumkan sekaligus. Yang termasuk kunci perbandingan adalah table, kartu berlubang, dan kunci Leenhouts. 

Sinopsis Sinopsis merupakan kesimpulan suatu sistem penggolongan yang disajikan secara tertulis. Golongan-golongan yang diduga mempunyai kekerabatan yang erat dikelompokan dan ciri umum yang dipakai sebagai dasar pengelompokn dicantumkan. Jadi walaupun penyajian sinopsis itu kebanyakan menyerupai bentuk bertakik, tetapi tujuan utama penyusunannya bukanlah dimaksudkan untuk mendeterminasikan takson tumbuhan, jadi sinopsis nerupakan bentuk kunci yang memeperlihatkan gambaran sifat-sifat teknik yang umum ataua secara keseluruhan dalam membedakan golongan tumbuhan.

2.4 Sejarah Perkembangan Taksonomi Tumbuhan Taksonomi dapat dikatakan sebagai ilmu yang paling tua dibandingkan dengan ilmu-ilmu lainnya, taksonomi dipastikan telah digunakan semenjak adanya kehidupan manusia. Walaupun taksonomi itu berdasarkan manfaat atau kegunaan tanaman tersebut bagi mereka. Terdapat lima periode perkembangan taksonomi tumbuhan 1) Periode sebelum adanya catatan, ini merupakan periode dimana belum adanya catatan tentang taksonomi tersebut, pada periode ini manusia mengelompokan tanaman berdasarkan manfaatnya seperti untuk obat, makanan, pakaian, tempat berlindung, senjata dan lain-lain. Nama-nama tanaman yang kita kenal sekarang seperti kentang, tomat, karet, cokelat, tembakau dan sebagainya, hal ini juga merupakan pengelompokan tanaman yang telah dilakukan oleh manusia sebelumnya yang disebut dengan taksonomi primitive. 2)Catatan Kuno, pada peradaban barat. periode ini merupakan tonggak sejarah dari peradaban manusia, dan pada masa ini juga lah dimulainya wastern taxonomi pada masa yunani kuno. a.Theophrastos, kira-kira 300 tahun sebelum masehi, dia seorang yang berkebangsaan yunani, yang merupakan murid Plato dan Aristotle.

Tulisannya lebig dari 200 judul, tetapi hanya beberapa yang diketahui dengan jelas seperti Enquiry Into Plants, dan The Causes of Plant, bersama temannya Alexander yang sangat tertarik dengan botani yang selalu mengambil sampel tanaman pada saat perjalanannya. Mereka menemukan 500 jenis tanaman dan membuat deskripsi tanaman kapas, merica, kayu manis, pisang dan memberi nama beberapa genera tanaman seperti Asparagus dan Narcissus. Diantara karya-karyanya yang terkenal antara lain:  distinctions between external (organs) vs. internal (tissue) structures.  distinction between different kinds of tissues.  classification into trees, shrubs, subshrubs and herbs.  distinction between flowering vs. non-flowering plants.  recognition of different kinds of sexual & asexual reproduction.  understood basic anatomy, e.g. sepals & petals modified leaves.  True understanding of fruit b. Pliny dan Elder, merupakan orang romawi yang bekerja sebagai kepala sejarah alam yang memiliki banyak cabang, tetapi hanya 37 cabang saja yang bertahan, dia selalu mencoba mencatat sesuatu yang ia tahu tentang dunia. Seperempat dari karyanya membahas tentang biologi yang kebanyakan tentang obat-obatan dan pertanian.Lebih dari 1000 tahun karyanya ini selalu di pakai dan ini merupakan satu diantara karya yang dicetak. c. Dioscorides, hidup dimasa Pliny dan Elder, menulis sebuah karya tertua yang masih dapat di lihat, yang paling mempengaruhi buku sejarah alam yang pernah ditulis oleh beberapa ahli, seperti karyanya Materia Medica merupakan catatan tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat untuk pengobatan. Sampai pada tahun 1500-an, di pakai kembali sebagai buku referensi.Karya ini banyak dicetak dan sempat diterbitkan beberapa kali dan digambar ulang beberapa kali juga, dengan adanya percetakan ulang tersebut gambarnya juga terjadi pembaharuan, dan sebagian memiliki sedikit perbedaan dibandingkan dengan karya aslinya yang pertama kali di keluarkan. 3) Zaman Pertengan (Dark Ages) masa dimana runtuhnya romawi sampai dibangunnya kembali sering disebut dengan zaman kegelapan atau Dark Ages, hal ini dikarenakan sangat sedikitnya lahir pemikiran-pemikiran dan

gagasan-gagasan dan juga minimnya pekerjaan. Pada masa ini ilmu pengetahuan sangat sedikit sekali bahkan dapat dikatakan tidak ada perkembangan yang berati di yunani dan Romawi. Sayangnya pada zaman ini belum ditemukannya perkembangan informasi tentang ilmu pengetahuan terutama tentang botani. Pada masa ini hanya satu ahli botani yang tercatat yaitu Albertus Magnus (St. Albert) yang mengelompokkan tanaman dikotil dan monokotil sebagai tanaman vaskular dan tanaman non vascular. 4) Zaman pembanguan Kembali Romawi (Ranaissance), dimulai pada abad ke 14 di itali ditandai dengan masa pemikiran para ahli dan seni, kesusasteraan dan dimulainya ilmu pengetahuan modern.  Dua buah teknologi yang berperan penting terutama untuk taksonomi tumbuhan ialah mesin cetak dan ilmu navigasi. Hal ini membuat ilmu pengetauan yang ada makin berkembang dan buku-buku botani tanaman obat yang dikenal dengan herbal semakin terkenal.  Pada dasarnya pada masa ini terdapat empat era (zaman)  Herbalist (1500-an)  Abad ke 17  Periode Linnaean (1800-an)  Natural Sistem 5) Teory Evolusi, semenjak di keluarkannya teori evolusi oleh Darwin pada tahun 1859 hampir semua ahli biologi menggunakan konsep ini dalam ilmu biologi, dua konsep yang di pakai dalam klasifikasi ialah: konsep Filogeni dan populasi yang tidak tetap, para ahli yang menggunakan sistem ini antara lain yang banyak digunakan sampai saat ini ialah:    

Engler and Prant (1844-1930) Bessey (1845-1915) Cronquist (1968) Sistem Taksonomi modern, sistem klasifikasi tumbuhan yang telah menggunakan hubungan kekerabatan pada tingkat biokimia dan molekular, banyak ahli yang telah memakai sistem ini seperti:  O. Winge (1917) mengklasifikasikan tanaman berdasarkan karakter dan jumlah kromosom pada tanaman (Cytology, cytotaxonomy).

 B. Turesson (1920-30-an) menggunakan system klasifikasi dengan melihat variasi spesies berdasarkan adaptasinya dengan lingkungan (Gene Ecology, Ecotypes).  Alston& Turner 1959 Taksonomi berdasarkan kandungan kimia (Biochemical Systematics)  Palmer (1980-an) Taksonomi berdasarkan analisis DNA pada organism (Molecular Systematic)  2.5 Herbarium Herbarium adalah material tumbuhan yang sudah diawetkan, baik kering maupun basah dan sudah diberi label. Herbarium juga di artikan tempat penyimpanan material tumbuhan yang sudah diawetkan. Herbarium merupakan alat yang sangat penting untuk studi taksonomi, karena herbarium merupakan alat yang terbaik dari gambar yang ada di flora. Kegunaan dari herbarium adalah :      

Sebagai bahan pengajaran sebagai bahan penelitian untuk identifikasi tumbuhan untuk pertukaran herbarium sebagai dokumentasi kekayaan flora atau tumbuhan sebagai specimen tipe

Keberhasilan mempelajari taksonomi tumbuhan dapat dicapai dengan baik salah satunya adalah memanfaatkan specimen herbarium yang baik. Untuk menghasilkan herbarium yang baik harus dimulai dengan koleksi yang baik pula. penyiapan koleksi yang lengkap, baik dan sempurna adalah aspek yang sangat penting bagi suatu specimen yang baik, sehingga dapat digunakan untuk material studi taksonomi tumbuhan. Cara pembuatan herbarium 1. Herbarium Kering a. Koleksi Dalam mengkoleksi tumbuhan harus mempunyai kelengkapan organ vegetative dan generative serta karakter biologisnya. Sifat atau

karakter yang tidak mungkin terbawa bersamaan dengan specimen, harus diamati dan dicatat secara lengkap dilapangan. Misalnya : tinggi. diameter batang, bergetah atau tidak, warna, bau, rasa, habitat, dan lainlain. Untuk ukuran specimen yang akan diambil lebih kurang 30 cm, jika tinggi tumbuhan kurang dati 30 cm, maka diambil seluruhnya lengkap dengan akarnya, jika tumbuhan itu parasit maka tumbuhan inangnya harus terbawa, jika tumbuhan itu kecil, berumpun dan rumputrumputan, maka dikoleksi lengkap dengan akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Untuk tumbuhan besar dan berkayu, sebaiknya koleksi dilengkapi dengan koleksi kayu atau kulit kayunya. Selain dari karakter morfologi, juga dicatat habitat atau bentuk hidup (habitus), lokasi pengambilan sampel, habitat, data ekologi, nama daerah (nama local), dan kegunaannya (pada daerah tempat kita koleksi). b. Pengawetan dilapangan Setelah kita koleksi dilapangan kemudian kita lakukan pengawetan di lapangan dengan menyusun sampel di dalam Koran (jangan sampai ada yang keluar ) dan menumpuknya., kemudian diikat dengan tali rafia dan dimasukkan ke dalam plastic dan di siram dengan alcohol 96% sampai basah namun tidak tergenang, kemudian kantong plastic diikat sehingga udara tidak bisa keluar masuk dan diberi lakban. kemudian apit dengan triplek atau besi plat atau sekurang-kurangnya degan kardus tebal dan diikat dengan kuat agar spesimenya ter-press. c. Pengapitan (Pressing) dan Pengeringan (Drying) Koleksi yang telah diawetkan di lapangan dikeluarkan dari plastiknya (tetap ditekan , jangan sampai dibuka lipatan atau lembaran korannya), kemudian specimen tersebut dipisahkan masing-masing 5 specimen dan diapit dengan kardus tebal (40x30), diikat dengan kuat , kemudian dikeringkan dalam oven 2-3 haridengan suhu 600C atau dijemur dengan panas matahari sampai kering. d. pemisahan dan pengelompokan (sortering)

Setelah specimen kering maka dipisahkan dari kertas koran atau kardus, kemudian disusun dan dikelompokkan berdasarkan nomor koleksi di lapangan. e. Pemberian Label (Labeling) Memberi label setiap specimen yang telah kering dengan isi label adalah tanggal koleksi (Date), Collector ( nama orang yang mengoleksi), Nomor Collector ( nomor urut koleksi yang dipunyai oleh setiap kolektor), family (nama suku tumbuhan ), Species (nama jenis), Lokasi ( lokasi tempat pengambilan koleksi), nama lokasi kecil dan arah serta jarak lokasi dari kota terdekat yang ada dalam peta, serta tinggi tempat dari permukaan laut, nama daerah dab catatan tambahan. f. Mounting (penempelan) Mounting yaitu penempelan specimen yang telah kering pada kertas mounting dengan cara menjahitkannya ( ukuran kertas mounting 40x30 cm). Specimen disusun dengan rapi diatas kertas mounting, dan dipasang label disudut kanan bawah. g. Penyimpanan Herbarium Herbarium yang sudah di mounting dan diberi label disimpan pada tempat penyimpanan seperti kotak atau almari. Sebelum di simpan diberi dulu larutan sublimat atau baigon untuk mencegah serangga dan jamur. Dalam almari sebaiknya diberi naftalin atau kanfer atau dilakukan fumigasi dengan gas beracun bagi serangga dan jamur misalnya gas sianida, paradiklor benzene, campuran diklorit etilen, tetra klorid karbon, DDT atau CS2. Perlakuan ini dapat diulang setelah waktu yang cukup lama. 2. Pembuatan Herbarium Basah Herbarium basah adalah specimen tumbuhan yang telah diawetkan dan disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda. Untuk membuat herbarium basah digunakan FAA 70%, misalnya untuk membuat 10 ml FAA 70% dibutuhkan (formalin 5ml, alcohol 70% 90ml, dan asam asetat galasial 5 ml) atau bisa dengan alcohol 70% saja.

Untuk mempertahankan warna asli tumbuhan perlu ditambah dengan turisi (CUCO4) kedalam larutan pengawet. Material tumbuhan yang akan kita awetkan dimasukkan kedalam wadah yang sudah berisi larutan pengawet tadi, lalu ditutup supaya larutan tidak mudah menguap. Keuntungan herbarium basah adalah bahan yang diawetkan tidak terlalu jauh kehilangan sifat-sifat aslinya, seperti bentuk, susunan, bahkan mungkin warnanya. selain itu pembuatan herbarium basah ini dapat dilakukan dengan cepat, asal larutannya dan wadah telah tersedia. Tetapi kelemahannya biaya pembuatan tinggi dan mmerlukan wadah atau tempat meletakkan specimen yang kokoh dan ruangan yang lebih luas dan penanganan harus hati-hati. Pada wadah herbarium basah juga harus ditempelkan label seperti pada herbarium kering. 3. Spesimen Tipe Merupakan specimen herbarium yang digunakan oleh author untuk member nama ilmiah jenis (jenis yang baru di dapatkan) dalam wadah penyusunan deskripsi atau diagnosis jenis tersebut. Spesimen yang dijadikan specimen type harus memperlihatkan tatanama yang eksplisit koleksi siapa, nomor berapa, dan tersimpan di herbarium mana. Untuk memudahkan pengenalan specimen type dalam suatu koleksi, pada lembaran herbarium specimen yang dijadikan tipe harus ditulis (dicap) dengan huruf yang mencolok kata “TYPE”. Halotype merupakan copy-an dari specimen type. Jika specimen type ini hilang maka dicari lagi specimen yang baru yang diambil lagi ketempat pertama kali specimen type di dapatkan.

Cara Pengisian Label Herbarium Family species Det

: : :

date

:

locality

:

Familia tumbuhan yang diherbariumkan Familia tumbuhan yang diherbariumkan Nama oranng (anda atau teman anda) yang mengklasifikasikan tumbuhan tersebut Waktu (Tanggal/bulan/tahun) mengklasifikasikan atau pemberian nama tumbuhan Tempat atau lokasi pengambilan sampel

Coll

:

Nama kolektor atau orang yang mengkoleksi

tumbuhan ini No.Coll Det

: :

Nomor koleksi anda Tanggal anda mengambil sampel

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dasar-dasar taksonomi adalah klasifikasi, identifikasi dan nomenklatur. Klasifikasi adalah pengelompokan orgenisme dalam suatu sistem menurut kategori tertentu. Setiap kategori mengandung sejumlah organism dengan sifat-sifat yang sama dan mempunyai tetua yang sama. Kunci determinasi (identifikasi) merupakan cara analitis buatan yang memungkinkan pengenalan tumbuh-tumbuhan berdasarkan sifat-sifat yang penting dengan jalan memilih di antara sifat-sifat yang dipertentangkan, mana yang sesuai (digunakan) dan mana yang tidak sesuai ( tidak digunakan). Beberapa syarat kunci determinasi yang baik menurut Vogel (1989) antara lain:1. Ciri yang dimasukkan mudah diobservasi, karakter internal dimasukkan bila sangat penting.2. Menggunakan karakter positif dan mencakup seluruh variasi dalam grupnya.3. Deskripsi karakter dengan istilah umum yang dimengerti orang.4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin, hindari deskripsi dalam kunci.5. Mencantumkan nomor couplet.6. Mulai dari ciri umum ke khusus, bawah ke atas. Taksonomi dapat dikatakan sebagai ilmu yang paling tua dibandingkan dengan ilmu-ilmu lainnya, taksonomi dipastikan telah digunakan semenjak adanya kehidupan manusia. Walaupun taksonomi itu berdasarkan manfaat atau kegunaan tanaman tersebut bagi mereka. Herbarium adalah material tumbuhan yang sudah diawetkan, baik kering maupun basah dan sudah diberi label. Herbarium juga di artikan tempat penyimpanan material tumbuhan yang sudah diawetkan. Herbarium merupakan alat yang sangat penting untuk studi taksonomi, karena herbarium merupakan alat yang terbaik dari gambar yang ada di flora.

3.2 Saran

Dalam segala hal mungkin selalu ada kekeliruan setiap melaksanakan suatu perbuatan. Begitu juga dalam penulisan makalah ini, kami juga menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan mungkin juga kekurangannya. Baik dari segi penulisan maupun isi dari makalah ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran maupun kritik yang membangun.

Related Documents

Taksonomi
July 2020 16
Taksonomi Bloom.docx
April 2020 19
Taksonomi Bloom
May 2020 17
Taksonomi Bloom.docx
December 2019 32
Taksonomi Baru
October 2019 23

More Documents from ""