Take Home Fix

Investasi asing langsung merupakan suatu media atau sebagai alat di dalam sistem ekonomi yang dimana dinamika ekonomi di dunia sudah mengglobal. Secara sederhananya, investasi asing langsung merupakan pembelian aset fisik atau sejumlah besar kepemilikan (saham) perusahaan di negara lain untuk memperoleh ukuran kendali manajemen. Investasi asing langsung dapat membentuk kemitraan strategis dan saling memberikan pengaruh yang cukup signifikan diantara pihak –pihak terkait, terutama pada bidang perekonomian dan bidang lainya. Secara konseptual, investasi asing langsung dipercaya dapat memberikan manfaat bagi negara penerima investasi asing langsung terutama bagi negara –negara berkembang dan negara yang belum berkembang, untuk mengakselerasi pembangunan serta perekonomia domestik. Dengan berbagai alasan, salah satunya investasi asing langsung sebagai dana segar yang secara langsung bisa dimanfaatkan sebagai modal untuk menggerakkan aktivitas ekonomi. Bila dilihat manfaatnya dari segi negera asal investasi asing langsung dan negara tujuan investasi asing langsung, negara asal investasi asing langsung akan mempunyai hak ataupun wewenang untuk mengendalikan perusahaan di negara tujuan investasi asing langsung, sedangkan negara tujuan investasi asing langsung mendapatkan manfaat yaitu mendapatkan modal untuk melakukan pembangunan nasional. Untuk menarik investasi asing guna membangun ekonomi nasional, Indonesia mengeluarkan UU Penanaman Modal Asing (UU No. 1/1967). Persetujuan untuk investasi asing langsung diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menjalankan aktivitasnya untuk memberikan persetujuan dan ijin atas investasi asing langsung. Disamping memiliki manfaat yang signifikan, investasi asing langsung memiliki peran yang diantaranya mencakup pola, masalah –masalah manajemen dan intervensi pemerintah. 1. Peran Investasi Langsung mencakup pola Penanaman modal asing langsung merupakan investasi yang dilakukan oleh swasta asing ke suatu negara tertentu. Investasi asing langsung yang mencakup pola bentuk dari investasi asing langsung

dapat

berupa

cabang

perusahaan multinasional, anak

perusahaan multinasional, lisensi, kerjasama antara pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional semata-mata berdasarkan suatu perjanjian belaka (contractual) atau joint venture, atau lainnya. Berdasarkan hal tsb, investasi asing langsung secara tidak langsung berperan dalam penyerapan tenaga kerja (employment), alih teknologi, pelatihan manajerial, dan akses ke pasar internasional melalui ekspor.

2. Peran Investasi Langsung mencakup masalah –masalah manajemen. Masalah –masalah manajemen dalam investasi asing langsung yaitu berkaitan dengan kontrol, maksudnya disini perusahaan yang melakukan investasi sangat peduli dengan mengendalikan kegiatan yang terjadi di pasar lokal. Mereka mengkontrol bagaimana produk yang sedang dipasarkan didua tempat dan mengkontrol harga penjualan. Selain kontrol juga berkaitan dengan keputusan pembelian atau membangun usaha baru, dalam hal ini mereka harus membuat keputusan apakah akan membeli bisnis yang sudah ada atau membangun anak perusahaan di luar negeri dari bawah ke atas disebut investasi greenfield. Selanjutnya masalah mengenai biaya produksi, banyak faktor yang berkontribusi terhadap biaya produksi di setiap pasar nasional untuk itu harus dilakukan pendekatan untuk menahan biaya produksi disebut produksi yang dirasionalisasi dan menekan biaya riset dan pengembangan. Kemudian, pengetahuan pelanggan dan masalah apakah akan mengikuti pesaing yang cenderung mengakibatkan perusahaan mengelompok dalam kedekatan geografis yang dekat satu sama lain karena mereka saling input satu sama lain. 3. Intervensi dari pemerintah Meningkatnya kompetisi nasional untuk investasi menyebabkan pemerintah memberlakukan perubahan peraturan yang mendorong investasi. Adapun intervensi dari pemerintah dalam investasi asing langsung yaitu : a. Kontrol neraca pembayaran Banyak pemerintah melihat intervensi sebagai satu-satunya cara untuk menjaga neraca pembayaran mereka terkendali. Pertama, karena arus masuk FDI dicatat sebagai tambahan neraca pembayaran, suatu negara mendapatkan dorongan neraca pembayaran dari aliran masuk FDI awal. Kedua, negara dapat memberlakukan persyaratan konten lokal untuk investor dari negara laintujuan produksi lokal. Ini memberi perusahaan lokal peluang untuk menjadi pemasok operasi produksi, yang dapat membantu mengurangi impor negara dan dengan demikian meningkatnya neraca pembayaran. Ketiga, ekspor (jika ada) yang dihasilkan oleh operasi produksi baru dapat dimiliki dampak yang menguntungkan pada neraca pembayaran negara tuan rumah. Negara tuan rumah menyimpan cadangan devisa mereka saat internasional perusahaan menginvestasikan kembali pendapatan mereka. Investasi kembali dalam fasilitas manufaktur lokal juga dapat ditingkatkandaya saing produsen lokal dan mendorong ekspor negara tuan rumah sehingga meningkatnya posisi neraca pembayaran.

b. Memperoleh sumber daya dan manfaat Campur tangan pemerintah dalam aliran FDI untuk memperoleh sumber daya dan manfaat seperti teknologi, keterampilan manajemen, dan pekerjaan. Akses ke teknologi investasi dalam teknologi, baik dalam produk atau proses, cenderung meningkatkan produktivitas dan daya saing suatu negara. Karena dengan adanya teknologi memberikan berbagai kemudahan berkaitan dengan akses produksi, meningkatkan kualitas SDM sehingga memberikan manfaat dari segi pekerjaan, dan mampu membuat sistim manajemen yang inovatif dan terkontrol. c. Keterampilan dan ketenagakerjaan manajemen Negara-negara komunis kekurangan beberapa keterampilan manajemen yang diperlukan untuk berhasil dalam ekonomi global. Dengan memberi semangat FDI, negara-negara ini dapat menarik manajer berbakat untuk datang dan melatih penduduk setempat dan dengan demikian meningkat daya saing internasional perusahaan domestik mereka. Selanjutnya, penduduk setempat yang terlatih dalam teknik manajemen modern pada akhirnya dapat memulai bisnis lokal mereka sendiri, lebih lanjut memperluas peluang kerja.