Tak Halusinasi.doc

  • Uploaded by: Inces Bulan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tak Halusinasi.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,350
  • Pages: 9
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKPELATIHAN Stimulasi Persepsi Halusinasi

Disusun oleh: 1. AYU NURMANDINI 2. FAHRUROJI ISHAQ 3. IIP TAIP 4. MUTOHAROH 5. MAYA MEISINTA 6. NUR AZIZAH 7. SAFITRI 8. SITI KHODIJAH 9. RIKA AYU ASTIKA 10. YOGA AGUNG PERDANA

PROGRAM STUDI : ILMU KEPERAWATAN YAYASAN INDRA HUSADA SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU INDRAMAYU 2019

0

RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI SESI 4 : MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MINUM OBAT TERATUR A. TOPIK Sesi 4 : Mengontrol halusinasi dengan minum obat teratur B. TUJUAN Tujuan Umum : Klien dapat mengontrol halusinasinya yang dialami Tujuan Khusus : 1. Klien dapat mengetahui jenis-jenis obat yang harus diminumnya 2. Klien mengetahui perlunya minum obat secara teratur 3. Klien mengetahui 5 benar dalam minum obat 4. Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat 5. Klien mengetahui jika putus minum obat C. LANDASAN TEORI Gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya. Halusinasi di definisi kan sebagai salah satu kesan atau pengalaman sensori yang salah menurut Budi anna keliat Terapi aktivitas kelompok Orientasi realita (TAK) adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu. Klien dengan gangguan jiwa psikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas. Klien tidak lagi mengenali waktu, situasi dan perasaannya pada saat terjadinya halusinasi. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang

1

mengenal halusinasi yang meliputi mengenal isi, waktu, situasi dan perasaan klien pada saat terjadinya halusinasi. D. KLIEN 1. Karakteristik a. Klien yang mengalami halusinasi b. Klien gangguan sensori persepsi : halusinasi yang mulai terkontrol. c. Klien yang dapat diajak berkerjasama d. Klien yang dapat megidentifikasi halusinasi yang dialami 2. Proses Seleksi a. Berdasarkan observasi dan wawancara b. Menindak lanjuti asuhan keperawatan c. Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan d. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan e. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang diberikan f. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok 3. Jumlah klien : 6 orang (di ruang bratasena) E. PENGORGANISASIAN 1. Waktu a. Hari /tanggal : Jumat, 11 Januari 2019 b. Waktu : Pukul 09.30 s/d 10.00 WIB ( fase orientasi 5 menit, Fase kerja 20 menit, fase terminasi 5menit ) 30 menit c. Tempat : Ruang Bratasena RSMM Bogor

2

2. Tim terapis - Setting tempat: Peserta dan terapis duduk bersama dan membentuk lingkaran

L K

C L K

K

K

K F K

K

K

O

Keterangan: Leader

:

Co.Leader

: :

Klien

:

L C L

Observer

:

O F

Fasilitator

K

3

K

Tim terapis dan uraian tugas: Leader : Iip Taip Uraian Tugas : 1. Membuka dan mengisi kegiatan TAK 2. Membaca doa 3. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK 4. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk saling mengenal 5. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai 6. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok 7. Mampu memimpin TAK dengan baik Co.Leader : Yoga Agung Perdana Uraian Tugas : a. Menyampaikan informasi dri fasilitator ke pemimpin tentang aktivitas klien b. Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang dari tujuan TAK c. Mengingatkan leader tentang waktu d. Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik e. ssMembantu leader mengorganisir kegiatan Fasilitator : 1. Maya Meisinta 2. Rika Ayu Astika 3. Siti Khodijah 4. Nur Azizah 5. Mutoharoh Uraian Tugas : a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif b. Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung c. Mempertahankan kehadiran peserta Observer : 1. Ayu Nurmandini 2. Fahrutoji Ishaq 3. Savitri Uraian Tugas : a. Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien dan tim terapis selama kegiatan TAK berlangsung 3. Metode dan media

4

a. Metode: a) Diskusi dan tanya jawab a) Simulasi b. Media a. Papan tulis / kertas dan spidol b. Name tag untuk peserta c. Radio Tape dan bola plastik / mainan kubus d. Sapu, pel, lap meja dan gelas F. RENCANA EVALUASI 1. Struktur Meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK, izin kepala ruangan, mempersiapkan tempat. 2. Proses a. Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir b. Klien dapat mengenal halusinasi c. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti TAK d. Kegiatan dilaksanakan tepat waktu e. Leader dan Co. Leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan TAK 3. Hasil a. Diharapkan pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir sebesar 100% b. Klien dapat mengenal halusinasi sebesar 100% c. Klien dapat menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas sebesar 100% G. ANTISIPASI MASALAH 1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas : a. Memanggil klien b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain 2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin : a. Panggil nama klien b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan 3. Bila klien lain ingin ikut kegiatan TAK : a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih

5

b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini H. PROSES PELAKSANAAN 1. Persiapan a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan sensori persepsi : halusinasi b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi a. Salam Teraupetik 1) Salam dari terapis kepada klien 2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai nametag) 3) perkenalkan nama dan panggilang anggota terapis (pakai nametag) 4) menanyakan nama dan panggilan klien (beri papan nama) b. Evaluasi dan validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini c. Kontrak 1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara – suara yang didengar 2) Terapis menjelaskan aturan main, yaitu: a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis b. Lama kegiatan 30 menit c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir 3. Tahap Kerja a. Terapi mebagikan contoh obat, sesuai obat yang diberikan kepada masingmasing klien b. Terapi menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur, sesuai anjuran c. Terapi meminta klien klien untuk menjelaskan ulang pentingnya minum obat, secara bergantian, searah jarum jam, dimulai dari klien yang berada disebelah kiri terapis d. Terapi menjelaskan akibat jika tidak minum obat secra teratur 6

e. Terapis meminta klien menyebutkan secara bergantian akibat jika tidak minum obat secara teratur f. Terapi menjelaskan lima benar ketika menggunakan obat: benar obat, benar klien, benar wakru, benar cara, benar dosis. g. Terapi menjelaskan efek terapi dan efek samping masing-masing obat sesuai contoh obat yang ada pada klien h. Terapi meminta klien untuk menyebutkan jenis obat, dosis masing-masing obat, cara menggunakan, waktu menggunakan, dan efek obat (efek terapi dan efek samping) sesuai dengan contoh obat yang ada ditangan klien masing-masing. Secara berurutan searah jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis i. Terapi memberikan pujian dan mengajak klien bertepuk tangan setiap kali klien menyebutkan dengan benar 4. Terminasi a. Evalusi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikut TAK 2) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b. Tindak lanjut 1) Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur 2) Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat, klien dapat menghubungi perawat yang saat itu bertugas 10 c. Kontrak yang akan datang 1) Terapi menyepakati kegiatan TAK berikutnya 2) Terapi menyepakati tempat dan waktu TAK

7

Evaluasi/dokumentasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Aspek yang dinilai Nama peserta TAK Menyebutkan pentingnya minum obat secara teratur Menyebutkan akibat jika tida minum obat secara teratur Menyebutkan jenis obat Menyebutkan dosis obat Menyebutkan cara minum obat yang tepat Menyebutkan efek terapi obat Menyebutkan efek samping obat

8

Related Documents

Tak
May 2020 44
Tak Jiwa.docx
October 2019 38
Tak Terbalas
November 2019 42
Tak Jiwa.docx
April 2020 16
Tak Kuh.doc
June 2020 19
Tak Pstw.doc
June 2020 17

More Documents from "Yuniatini mahayanti"

Tak Halusinasi.doc
June 2020 7
Hiragana_cheat_sheet.pdf
December 2019 23
Diskusi Ojek2.docx
November 2019 36
Lesson Plan.pdf
December 2019 13