Tae

  • Uploaded by: Rona Rona
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tae as PDF for free.

More details

  • Words: 4,959
  • Pages: 15
SEJARAHPENGEMASAN SEJARAHKEMASAN Bentuk kemasan di alam : Seludang membungkus biji dan tongkol jagung Sekam membungkus serealia Kulit buah membungkus buah Sabut dan tempurung kelapa Kulit kacang-kacangan SEJARAH PENGEMASAN •Pada zaman prasejarah bahan kemasan dari bahan-bahan alam seperti daun-daun, kulit buah, kulit kayu, pelepah, batu-batuan kerang dan kulit binatang. Bentuk dan fungsi kemasan masih sangat sederhana, yakni hanya untuk keperluan membawa makanan yang tidak habis terkonsumsi ke daerah lain. •Pada zaman Paleolitik, perkembangan pengemasan bau sampai pada pembuatan keranjangdari rumput atau dari ranting-ranting kayu yang lentur. •Pada zaman Neolitik, mulai dikenal wadah dari logam yang dibentuk berupa cawan untuk minum seperti tanduk binatang. Pada zaman ini dikenal pula bentuk-bentuk kmasan seperti cawan, baki, dan benda lain yang terbuat dari tanah liat. •Pada zaman sumerian, kemasan jenis kaca sudah dikenal dengan jar kecil yang digunakan untuk mengemas cairan-cairan yang berharga atau ramuan obat atau parfum. •Pada tahun 750 terjadi penyebarluasan pemakaian botol, toples, dan tempayan yang terbuat dari tanah. Pengrajin yang terampil membuat kontainer keramik dan kontainer dekoratif lainya untuk menyimpan kemenyan, wewangian, dan salep. •Pada awal tahun 1800-an ketika populasi semakin tumbuh di Eropa dan Amerika, tong, kotak kayu, dan kantong serat digunakan secara luas sebagai material kemasan. Dengan permintaan barang konsumen yang semakin meningkat, perkembangan kaleng, aluminium, kaca, dan kantong kertas muncul sebagai sumber daya kemasan yang signifikan. Pada tahun 1817 kotak kardus pertama kali dibuat di Inggris 200 tahun setelah orang Cina menemukan kertas, dan berubah menjadi perkembangan revolusioner pada akhir abad ke sembilan belas. Kemasan kardus diproduksi secara komersial pada tahun 1839.

Menjelangabadpertengahan,bahanbahankemasanterbuatdarikulit,kain,kayu,batu, keramikdankaca.Tetapipadajamanitu,kemasan masih terkesanseadanyadanlebihberfungsiuntukmelin dungibarangterhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang dapat merusak barang. Selainitu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selamadalam perjalanan. Prinsip litografi ditemukan oleh Alois Senefelder pada tahun 1798,merupakan titik signifikan dalam sejarah desain kemasan, dan semakin maju dengan perkembanganya produksi masal. Karena semua kemasan mulai dari kotak kardus, petikayu, botol, dan kaleng memiliki label kertas, proses litografi label cetakan menjadi salah satu perkembangan yang patut dicatat pada masa itu.Selanjutnya, setiap label atau pembungkus dicetak dengan tangan memakaime sinpres kayu diatas kertas buatan tangan. Menurut catatan sejarah, pengemasan telah ada sejak 4000 SM. Padawaktu itu peradaban manusia telah tinggi dengan disertai adanya pertukaran barang niaga antara Mesir dan Mesopotamia, serta Cina dan India. Kosmetika merupakan produk yang lebih dahulu dikemas sebelum bahan pangan. Karena itu pengemasan produk kometika bahkan produk farmasi dewasa ini tampak lebih maju dibandingkan dengan hasil industri lainnya. Penemuan penggunaan kemasan untuk berbagai jenis minyak wangi atau parfum dan kosmetika lainnya dijumpai di makam orang Mesir purba sekitar 3000 SM. SEJARAHKEMASAN Perkembangankemasanseiringdenganperad abanmanusia. Kemasan tradisional : Bambu : DADIH , LAHANG (NIRA AREN) Kulit pohon Daun Rongga batang pohon Batu Gerabah Daun pisang sebagai jenis pembungkus makanan adalah pisang raja, pisang batu, dan pisang kepok. Jika menggunakan jenis daun pisang lain, makanan akan jadi menghitam

Daun pisang sering digunakan sebagai pembungkus lemper, tempe, nasi bakar, atau klepon Agar daun pisang semakin kuat dan elastis saat digunakan, panaskan terlebih dahulu sampai layu. Memanaskannya bisa dengan cara dimasukkan ke dalam oven, microwave, atau dengan ditaruh di atas api kompor DAUN JAGUNG/KLOBOT Daun kelapa muda atau janur. Daun kelapa yang masih muda lebih elastis dan belum layu. Daun kelapa juga bisa dijadikan pembungkus makanan lainnya seperti clorot, dumbeg (makanan khas Jawa Tengah), atau legondo (masakan khas Yogyakarta). DAUN BAMBU Sebelum menggunakannya sebagai pembungkus makanan, direbus terlebih dahulusampai daun dan bulu-bulu halusnya ikut layu ya, supaya daun bambu jadi lebih gampang saat digunakan untuk membungkus. daun bambu biasa digunakan untuk membungkus bakcang (ketan kukus dengan aneka isian khas Tiongkok). Selain bakcang, daun bambu juga bisa kamu gunakan untuk membungkus tempe, lupis, atau kue gambir (dodol khas dari Bali). Kue Gambir adalah salah satu makanan khas Bali. Kue ini dibuat denganmenggunakan tepung ketan hitam dan diisi dengan unti atau olahan dari kelapa parut kasar yang telah dimasak dengan gula merah dan daun pandan sehingga menghasilkan perpaduan rasa manis dan gurih yang lezat. Kue semacam dodol ini dibungkus dengan daun bambu sehingga menghasilkan aroma yang khas. Koecang adalah makanan khas daerah Kuningan, Jawa Barat. Makanan initerbuat dari beras ketan yang dipadatkan yang dicampur dengan sari apu. Yang bikin makanan sejenis bacang ini tambah lezat dan beraroma sedap dan khas adalah karena dibungkus dengan daun bambu atau daun Awi. Bakcang adalahpenganan tradisional masyarakat Tionghoa. Namunbacang sudah

sangat populer di Indonesia sehingga sering disebut sebagai penganan tradisionalyang umum dikenal dengan bacang beras atau bacang ketan. Penganan ini semakin lezat karena dibungkus dengan daun bambu yang panjang dan lebar. Daun jati pun bisa jadi pembungkus nasi bakar. Makanan yang dibungkus menggunakan daun jati akan menghasilkan aroma yang sangat wangi dan terasa lebih enak. Selain untuk nasi bakar, di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur daun jati digunakan sebagai pembungkus tempe atau jenang,pembungkus daging. Saat memilih daun jati, sebaiknya yang masih muda karena lebih elastis. Daun mangkok ini bisa ditemui dari Sabang hingga Merauke. Sunda :mamanukan, di Papua : daun papeda. di Makassar : mangkomangko. Selain berguna sebagai pembungkus, daun mangkok ini bisa menghilangkan bau amis di masakan. Biasanya daun mangkok ini digunakan sebagai wadah bubur sagu, pepes, atau pecel. Daun mangkok yang masih muda, segar, dan masih kelihatan urat-urat daunnya supaya aromanya lebih tajam. Daun Jambu Biji. Daun Jambu Biji dapat juga digunakan sebagai pembungkus makanan. Terutama dalam pembuatan Tape Garut yang dapat memberikan warna hijau alami dan untuk membungkus Nasi Jamblang. Pilih daun jambu biji yang sudah tua, sebaiknya gunakan daun yang baru dipetik agar hasil makanan yang dibungkus dapat memberikan warna yang bagus pada makanan. Daun Patat, Phrynium capitatum Daun patat hampir mirip dengan daun pisang, hanya saja berukuran kecil dengan tulang daun (pelepah) lentur, maka mudah dilipat. Cara membungkus bisa dilakukan dengan menumpuk dua lembar daun secara bersilangan dan letakkan Tauge Goreng di tengahnya. Daun dilipat ke atas dan diikat dengan tali sayatan bambu tipis. Selanjutnya

ujung daun dipotong atau digunting agar kemasan terlihat rapi. Sagu woku komo-komomemiliki ciri khas yaitu dibungkus dengan daun woku makanan satu ini merupakan makanan khas Ambon dengan bahan dasar sagu, bawang putih, serai, jahe danjeroan ikan. Kue bagea terbuat dari tepung sagu, gula merah, kenari dan rempah-rempah seperti pala dan kayu manis. Kemudian adonan dicetak, dibungkus dalam daun enau atau daun lontar dan dipanggang kering. Pali-pali dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam kemasan anyaman daun lontar namun tanpa santan sama sekali. KEMASAN TAPE Daun jambu, Daun kemiri, Daun jati, Daun pisang KEMASAN TEMBAKAU Daun Tembakau, Daun kawung, Klobot SEJARAHKEMASAN Kemasan tradisional Kemasan modern Faktorpenyebabberkembangnyakemasanm odern: Pola hidup masyarakat berubah Meningkatnya industri Kemajuan IPTEK Berkembangnya fungsi pengemasan KemasanModeren: oKertas oPlastik oLogam oGelas oFiber oBahan-bahanlaminasi PENGERTIANKEMASAN Wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan tulisan,label,keterangan lain yang menjelaskan isi,kegunaan dan informasi lain yang perlu disampaikan kepada konsumen TIPEUTAMAWADAH Peti atau krat dari kayu / plywood Kotak kayu dan baja Drum baja dan aluminium Drum dari fibre board Peti dari fibre board yang padat dan bergelombang Kantong dari tekstil (katun, yute), dari plastik atau kertas

Karung BAHANKEMASAN Kayu Logam Gelas Kertas Papan kertas Plastik Film Foil MASALAHPENGEMASAN Pencemaran lingkungan Penggunaan bahan kemasan sintetik yang tidak ramah lingkungan Harga kemasan mahal Harga >>> mahal dibanding harga bahan / produk yang dikemas Kurang ekonomis (kemasan sekali pakai) Labelisasi(kurangnya informasi)

FUNGSI PENGEMASAN Definisi pengemasan Suatu sistem yang terpadu untuk mengawetkan,menyiapkan produk hingga siap untuk didistribusikan ke konsumen akhir Kegiatan penempatan produksike dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yang dilakukan produsen atau pemasaran untuk disampaikan kepada konsumen. Faktor faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan terkait kemasan Kerusakan yang sangat ditentukan oleh sifat alamiah dan produk •sehingga tidak dapat dicegah dengan pengemasan saja (perubahan-perubahan fisik, biokimia dan kimia serta mikrobiologis). Kerusakan yang tergantung pada lingkungan •hampir seluruhnya dapat dikontrol dengan kemasan yang digunakan (kerusakan mekanis, perubahan kadar air bahan pangan, absorpsi dan interaksi dengan oksigen, kehilangan dan penambahan cita rasa yang tidak diinginkan). Persyaratan kemasan Harus tidak reaktif, additif atau absortif sehingga dapat mempengaruhi keamanan, identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian dari produk. Harus dapat melindungi produk terhadap faktor luar selama penyimpanan danpenggunaan, yang dapat mempengaruhi atau mengkontaminasi produk. Harus bersih dan bila untuk produk steril harus disterilkan dan dibebas pirogenkan untukmenjamin kesesuaian dengan penggunaannya. Rancangan penggunaan bahan pengemas tergantung pada : 1. Jenis produk 2. Cara pemberian 3. Ketersediaan bahan dan kompaktibilitasnya terhadap produk yang dikemas 4. Ketersediaan peralatan untuk mendapatkan produk jadi yang diharapkan 5. Bagaimana pengemasan dilaksanakan 6. Bagaimana membuktikan konsistensi kualitas produk dapat dicapai. Fungsi kemasan Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.

Menjaga produk tetap bersih dan merupakan pelindung terhadap kotoran dan kontaminasi lain yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk Mencegah terjadinya kontaminasi/pelindung dari kontaminan seperti debu,tanah,mikroorganisme, kontaminasi silang,bau. Memfasilitasi proses penyimpanan dan mengurangi terjadinya pencemaran Menjaga mutu selama penyimpanan dan pengawetan Melindungi produk terhadap kerusakan fisik dan kimia seperti benturan, perubahan kadar air,cahaya spt sinar ultraviolet, panas,kelembaban udara,oksigen yang dapat merusak dan menurunkan mutuproduk. Melindungi bahan pangan yang dikemas dari kerusakan selama distribusi dan dari pengaruh handling yang tidak benar. Melindungi dari penyusutan, sebagai Pelindung (Kekedapan) Mempunyai kemudahan dalam membuka atau menutup dan juga memudah kan dalam tahaptahap penanganan,pengangkutan dan distribusi Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran Sebagai Alat Pemindahan Kemasan merupakan wadah bagi produk dan sekaligus dapat berfungsi sebagai alat pemindahan dari satu tempat ke tempat lain dalam suatu jumlah berat/jumlah isi tertentu Mempermudah pemakaian, penggudangan, distribusi. Mempunyai fungsi yang baik, efesien dan ekonomis khususny aselama prose spenempatan bahan ke dalam wadah kemasan Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan. Memberikan nilai tambah Melindungi pengaruh buruk dari produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.

Mempunyaifungsiyangbaik,efesiendanekon omiskhususnyaselamaprosespenempatanba hankedalamwadahkemasan Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan. Memberikan nilai tambah Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada,mudah dibuang dan mudah dibentuk atau dicetak Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik. Memberi kenyamanan bagi pemakai. Memenuhi standar mutu produk (bentuk, ukuran, bobot)

desain kemasannya dan peletakan/displaynya maka akan semakin memikat

Menampakkan identifikasi, informasi dan penampilan yang jelas agar dapat membantu promosi atau penjualn Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan Contoh : kandungan, komposisi, kehalalan, keamanan, manfaat, cara pemakaian dan penyimpanan Menambah daya tarik calon pembeli Sarana informasi dan iklan Kemasan juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi suatu citra/brand image .Kemasan merupakan media untuk menancapkan citra merek kepada konsumen sehingga konsumen mudah mengingat dan fanatik utntuk memilih produk.Contoh : Dari jarak pandang yg jauh dan dalam penempatan yang kurang sempurna botol Coca Cola akan tetap lebih mudah dikenal. Menampakkanidentifikasi,informasidanpenam pilanyangjelasagardapatmembantupromosiatau penjualan(Con’d) Menampilkanidentitas,informasidanperform ansiproduk meningkatkandayatarikkonsumen ,peningkatankeuntungan,peningkatandayasain g. Kemasan Sebagai Promosi Tak Langsung

Peranan kemasan Pengenal jatidiri/identitas produk Penghias produk Piranti monitor Media promosi Media penyuluhan atau petunjuk cara penggunaan dan manfaat produk yang ada di dalamnya Bagi pemerintah kemasan dapat digunakan sebagai usaha perlindungan konsumen Bagi konsumen kemasan dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang isi/produk, dan ini diperlukan dalam mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut atau tidak.

Secara tidak langsung, perwajahan suatu kemasan dapat menjadi iklan gratis/promosi terselubung bila didisplay di etalase atau pada saat pendistribusian.Semakin menarik konsep

Fungsi terakhir sebagai tambahan ini justru lebih ditonjolkan, sehingga penampilan kemasan harus betul-betul menarik bagi calon pembeli, dengan cara membuat : Cetakan yang multi warna dan mengkilat sehingga menarik dan berkesan mewah Dapat mengesankan berisi produk yang bermutu dan mahal Desain teknik dari wadahnya memudahkan pemakai Desain teknik wadahnya selalu mengikuti teknik mutahir sehingga produk yang dikemasnya terkesan mengikuti perkembangan terakhir.

KLASIFIKASI KEMASAN Kemasan dapat digolongkan berdasarkan berbagai hal antara lain : ◦frekuensi pemakaian ◦struktur sistim kemasan ◦sifat kekakuan bahan kemas ◦sifat perlindungan terhadap lingkungan ◦tingkat kesiapan pakai ◦Jumlah Unit Frekuensi pemakaian Kemasan sekali pakai (disposable) •kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. •Contohnya bungkus plastik untuk es,bungkus permen dan kertas, bungkus yang berasal dari daun-daunan, kaleng hermetis, karton dus.

Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (multi trip) •beberapa jenis botol minuman (limun, bir, minuman ringan), botol kecap. Wadah-wadah ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.

kemasan fleksibel, misalnya : kayu, gelas dan logam.

Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen(semi disposable). •Wadah-wadahtersebutbiasanyadigunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen, setelah dipakai,seperti beberapa jenis botol, wadah dan kaleng (susu, makanan bayi)

Sifat perlindungan terhadap kemasan Kemasanhermetis(tahanuapdan gas) •wadahyang secarasempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara maupun uap air. Selama masih hermetis maka wadah tersebut juga tidak dapat dilalui oleh bakteri, ragi, kapang dan debu. •Wadah-wadah yang biasanya digunakan untuk pengemasan secara hermetis adalah kaleng dan botol gelas, tetapi penutupan atau penyumbatan yang salah dapat mengakibatkan wadah tidak lagi hermetis. •Wadah fleksibel tidak selalu hermetis karena beberapa diantaranya dapat ditembus uap air atau gas. Kemasan hermetis masih bisa memberikan bau (odor) yang berasal dari wadah itu sendiri, misalnya pada wadah kaleng yang tidak berenamel.

Struktur sistem kemas Kemasan primer apabila bahan kemas langsung mewadahi atau membungkus bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe, ampul, vial blister). •Memiliki standar penggunaan karena berpengaruh terhadap stabilitas produk Kemasan sekunder kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lainnya, seperti halnya kotak karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang sudah dibungkus, kerangjang tempe dan sebagainya. •Tidak berpengaruh terhadap stabiltas produk Kemasan tersier, kuaterner, apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder, dan tersier (untuk kemasan kuaterner). Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. •Tidak berpengaruh terhadap stabilitas produk

Sifak kelakuan bahan kemas Kemasan fleksibel •bila bahan kemas mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah. Bahan kemas pada umumnya tipis, misalnya : plastik, kertas, foil. Kemasan kaku •bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahanlenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Relatif lebih tebal daripada

Kemasan semi kaku atau semi fleksibel •bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik (susu, kecap, saus) dan wadah bahan yang terbentuk pasta.

Kemasan tahan cahaya •wadah yang tidak bersifat transparan(kemasan logam, kertas, foil). •Kemasan tahan cahaya sangat cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi (cahaya dapat mengaktifkan reaksi kimia dan aktifitas enzim). •Dibutuhkanwadahyang dapatmenahanmasuknyacahayauntukmelindun ginyadariperuraianfotokimia. •Wadahyang dapatmemberikanproteksidaricahayaharusmem enuhistandaryang menentukanbatastransmisicahayayang dapatditerimapadapanjanggelombangcahayaan tara290 dan450 nm. •Suatu wadah yang terbuat dari gelas berkualitas baik akan cukup mengurangi transmisi cahaya untuk melindungi sediaan farmasi yang peka cahaya •Penggunaanbungkusluarataukartondapatjuga digunakanuntukmelindungisediaanfarmasiyan g pekaterhadapcahaya. Kemasan tahan suhu tinggi

•jenis wadah ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi atau pasteurisasi. Umumnya wadah logam dan gelas. Kemasan fleksibel pada umumnya tidak tahan panas. Perlu diperhatikan agar perbedaansuhu antara bagian dalam dan bagian luar khususnya untuk wadah logam tidak melebihi 45°C.

Tingkat kesiapan pakai Wadah siap pakai bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnyaadalah botol, wadah kaleng dan sebagainya. Wadah siap dirakit /wadah lipatan •kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng yang keluar dari pabrik dalam bentuk lempengan (flat) atau silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik. Keuntungan kemasan siap dirakit adalah penghematan ruang dalam pengangkutan serta kebebasan dalam menentukan ukuran.

Jumlah unit Kemasan Unit Tunggal •Suatu kemasan sekali pakai, diistilahkan dengan kemasan satu dosis. •Kemasan obat unit tunggal dapat ditampilkan pada skala besar oleh pabrik farmasi atau pada skala kecil oleh apotek yang menyalurkan obat tersebut Keuntungan : Identifikasipositifdarimasing-masingunit dosissetelahobattidakberadaditanganahlifarmas i Menyebabkanberkurangnyakesalahankarena obat Berkurangnyakontaminasiobat Mengurangiwaktupenyiapandanpenyaluran Memudahkanpengawasanobatdiapotekdante mpatperawatan(RS) Mengeliminasikansisaobat Kemasan Strip atau Blister •Merupakan kemasan yang menganut sistem dosis tunggal, biasanya untuk sediaan padat per oral.

•Bahan kemasan dapat berupa kertas, kertas timah (alumunium foil), plastik/selofan, sendiri atau dalam bentuk kombinasi. •Sekarangobatbanyakdikemasdalamalumuniu mfoil untukmencegahpenguraiankarenapengaruhcah ayadankelembaban

LABELLING DESAIN KEMASAN Kemasanagar menarikharusdirancangdandibuatsebaikmungk in, dalammerancangataumerencanakanpembuatan suatukemasansebaiknyakitamemperhatikanhalhalsepertiberikutini: 1.Kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya 2.Ukuran Kemasan dan ketebalan bahan kemasan 3. Bentuk kemasan DESAIN LABEL Label adalah suatu tanda baik berupa tulisan, gambar atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada wadah atau pembungkus sebagai yang memuat informasi tentang produk yang adadi dalamnya sebagai keterangan/ penjelasan dari produk yang dikemas. PENGGOLONGAN LABEL Brand label Label yang semata-mata sbg brand Grade label Label yang menunjukkan tingkat kualitas tertentu dari suatu produk Deskriptive label (informative label)

codex, dengan alasan terkait/kontak langsung dengan kesehatan dan keselamatan konsumen PENGATURAN LABEL PRODUK SECARA REGIONAL Antara lain: ●European Union Directive; Petunjuk yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. ●Agreement on the ASEAN Harmonized Cosmetic Regulatory Scheme; mengatur mengenai ketentuan label untuk produk kosmetik. Rencana pemberlakuan pada tanggal 1 Januari 2008. HAL-HALYANG HARUSDIPERHATIKANDALAMMEMBU ATLABEL KEMASANYAITU: 1. Label tidakbolehmenyesatkan 2. Memuatinformasiyang diperlukan 3. Hal-halyang seharusnyaadaatautercantumdalamlabel produkmakananadalahsebagaiberikut: a) Namaproduk b) Cap / Trade mark bila ada c) Komposisi/ daftar bahan yang digunakan d) Netto atau volume bersih e) Namapihakproduksi, f) Distributor ataupihakyang mengedarkanbilaada. g) No RegistrasiDinasKesehatan h) KodeProduksi i) Keterangankadaluarsa j) Logo halal k) KeteranganLainnya

Label yang menggambarkan ttg cara penggunaan, susunan, pemeliharaan, hasil kerja dr suatu produk PENGATURAN LABEL PRODUK SECARA INTERNASIONAL Terdapat di dalam standar Internasional yang dikeluarkan oleh : 1.ISO(Internationa Organization for Standardization); suatu lembaga pengembang standar terbesar di dunia. 2.IEC (International Electrotechnical Commision); menyangkut produk elektronik 3.ITU (International Telecommunication Union); menyangkut produk telekomunikasi 4.CAC (Codex Alimentarius Commision); menyangkut produk pangan

SYARAT LABEL LabelsekurangkurangnyamenggunakanBahasaIndonesiayangj elasdanmudahdimengerti; Penggunaanbahasa,selainBahasaIndonesia,a ngkaarab,huruflatindiperbolehkansepanjangtid akadapadanannyaatautidakdapatdiciptakanpad anannya; Labeltidakmudahlepasdaribarangataukemasa nnya,tidakmudahlunturataurusak,sertamudahu ntukdilihatdandibaca; Bagibarangyangberukurankecil,labelharusdi bubuhkanpadakemasanatauberupapetunjukterp isah; Ukuranlabeldisesuaikandenganbesarataukeci lnyabarangataukemasanbarangyangdigunakan. Fungsi Pelabelan :

Dari keempat standar Internasional tersebut, yang diadopsi banyak negara adalah standar

1.Identifikasi produk 2.Membantu penjualan produk

3.Pemenuhan peraturan perundang-undangan 1. Fungsi Identifikasi Memberikan informasi kepada konsumen tentang : •bahan yang dikemas, •cara menggunakan produk •cara menangan produk, •tanggal kadaluarsa, •komposisi produk, •ukuran, •volume, •bobot, •siapa produsennya, •Lokasi produksi, 2. Fungsi Membantu Penjualan Produk •kemasan menjadi promosi bagi produk •aspek pemasaran : menarik perhatian: warna, bentuk, merk, foto/gambar, tata letak daya tarik praktis : mudah dibuka/ ditutup, volume yang sesuai, dapat digunakan kembali, dapat diisi ulang 3. Fungsi Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan •Komposisi label harus sesuai dengan kandungan bahan pangan tersebut; •Tidak boleh menyesatkan konsumen; •Label halal dapat dipertanggungjawabkan •Tanggal kadaluarsa harus benar; •Nomor registrasi sertifikasi produksi Keterangan Minimum pada Label Nama produk Daftarbahanyangdigunakan Beratbersih Nama&alamatyangmemproduksiataumemas ukkankeIndonesia Keteranganhalal,tanggal,bulandantahunkadal uarsa NomorP-IRT OBAT MACAMNYA : OBAT BEBAS OBAT BEBAS TERBATAS OBAT DAFTAR G ( DENGAN RESEP DOKTER ) OBAT GOLONGAN NARKOTIK & PSIKOTROPIK OBAT WAJIB APOTIK

ARTI TANDA PADA OBAT : OBAT BEBAS : LINGKARAN HITAM DASAR HIJAU OBAT BEBAS TERBATAS : LINGKARAN HITAM DASAR BIRU , biasanya diberi pula tanda peringatan aturan pakainya, sebab mengandung obat keras dalam jumlah terbatas; biasanya berupa persegi panjang dengan huruf-huruf putih pada dasar hitam. OBAT KERAS ( HARUS DENGAN RESEP DOKTER ) LINGKARAN HITAM DASAR MERAH DENGAN HURUF K DITENGAHNYA OBAT GOLONGAN NARKOTIK DAN PSIKOTROPIK LINGKARAN DASAR HITAM BAHAN BERACUN BERTANDA TENGKORAK OBAT DAPAT DIBAGI MENJADI 4 GOLONGAN YAITU : 1. Obat Bebas Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : Parasetamol. 2. Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : CTM. 3. Obat Keras dan Psikotropika Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : Asam Mefenamat. Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh : Diazepam, Phenobarbital.4. Obat Narkotika Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : Morfin,

Petidin.Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas harus diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan aman. Informasi tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur pada kemasan obat bebas dan bebas terbatas. TIPS CARA MEMBACA DAN MEMAHAMI INFORMASI PADA LABEL OBAT : 1. Nama Obat 2. Komposisi Obat 3. Indikasi Obat Dosis Obat/ Aturan Pakai Obat Efek Samping Kontraindikasi 7. Peringatan dan Perhatian 8. Interaksi Obat Cara Penyimpanan Obat informasi Lainnya Nomor batch Nomor registrasi Tanggal kadaluarsa sejak tahun 1981 Sub Ditjen POMtelah mengatur nomor-nomor produksi obat secara sistimatis,terdiri atas 15 digit, sbb.: 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 12 13 14 15 (blok warna hanyalah ilustrasi gambar) Kotak 1: Membedakan nama obat jadi D: Menunjukkan nama dagang. G: Menunjukkan nama generik. Kotak 2 : Menunjukkan golongan obat: N: Obat narkotik P: Obat psikotropika K: Obat keras T: Obat bebas terbatas B: Obat bebas H: Obat hewan Kotak 3 : Membedakan Jenis Produksi : I: Obat jadi impor

E: Obat jadi untuk ekspor L: Obat jadi lokal X: Obat jadi untuk keperluan khusus. Kotak 4 dan 5 : Membedakan Periode Pendaftaran Obat jadi yang Telah Disetujui(pendaftaran berlaku setiap 2 tahun sekali) : Misalnya 72, artinya : pada periode 72 -74 Misalnya 80, artinya : pada periode 80 -82, dll. Kotak 6, 7 dan 8; Menunjukkan Nomor Urut Pabrik. Kotak 9, 10 dan 11: Menunjukkan Nomor Urut Obat yang jadi Disetujui untuk Masing-masing Pabrik. Kotak 12 dan 13 : Menunjukkan Bentuk Sediaan Obat Jadi. Kotak 14 : Menunjukkan Kekuatan Sediaan Obat jadi: A : Menunjukkan kekuatan ssediaan obat jadi yang pertama disetujui. B : Menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi yang kedua yang disetujui. C : Menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi yang ketiga disetujui, dst. Kotak 15 : Menunjukkan Kemasan Berbeda Untuk Tiap Nama, Kekuatan dan bentuk Sediaan Obat jadi, tidak lebih dari 10 kemasan: 1 : Menunjukkan kemasan utama. 2 : Menunjukkan beda kemasan yang pertama. 3 : Menunjukkan beda kemasan yang kedua. 4 : Menunjukkan beda kemasan yang ketiga, dst

MaterikemasanMaterial Gelas

Tipe Primer

Plastik

PrimerSekunder

Wol Logam

Primer Primer

Papan Kertas Liners

Sekunder Sekunder Primer

Kegunaan Botol, ampul, vial berisisolution atautablet Botol, ampul, vial berisisolution atautabletPembungkusyang terdiridaribeberapakemasanpr imer Pengisikosong Penyusunaerosol, penutupbahan Kotakberisikemasanprimer Leaflet, label Penutupyang memberisegelkompresi

Persyaratanbahanpengemas Memilikipermeabilitasterhadapudara(oksigend angas lain) yang baik harusbersifattidaktoksikdantidakbereaksi(ine rt) harusmampumenjagaprodukyang dikemasagar tetapbersihdanmerupakanpelindungterhadappe ngaruhpanas, kotorandankontaminanlain harusmampumelindungiprodukyang dikemasnyadarikerusakanfisikdangangguandar icahaya(penyinaran) harusmudahdibukadanditutupdandapatmenin gkatkankemudahanpenanganan, pengangkutandandistribusi harusmampumenjelaskanidentifikasidaninfor masidaribahanyang dikemasnya, sehinggadapatmembantupromosiataumemperla ncarprosespenjualan. Kemasan Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel atau kemasan kaku. Jenis-jenis Kertas. Ada dua jenis kertas utama yang digunakan, yaitu kertas kasar dan kertas lunak. Kertas yang digunakan sebagai kemasan adalah jenis kertas kasar, sedangkan kertas halus digunakan untuk kertas tulis berupa buku dan kertas sampul. Kertas glasin dan kertas tahan minyak (grease proof). Kertas glasin dan kertas tahan minyak dibuat dengan cara memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum dimasukkan ke mesin pembuat kertas.

Penambahan bahan-bahan lain seperti plastisizer bertujuan untuk menambah kelembutan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahanbahan yang lengket. Penambahan antioksidan bertujuan unttuk memperlambat ketengikan dan menghambat pertumbuhan jamur atau khamir Kertas Perkamen Kertas perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine, biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging (segar, kering, diasap atau dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi. Sifat-sifat kertas perkamen adalah : 1) mempunyai ketahanan lemak yang baik, 2) mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air mendidih, 3) permukaannya bebas serat, 4) tidak berbau dan tidak berasa, 5) transparan dan translusid, sehingga sering disebut kertas glasin, dan 6) tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi dengan bahan tertentu. Kertas lilin Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya adalah lilin parafin dengan titik cair 46-74 oC dan dicampur polietilen (titik cair 100-124 oC) atau petrolatum (titik cair 4052 oC). Kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/oli dan daya rekat panasnya baik. Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain-lain. Kertas Container board Kertas daluang banyak digunakan dalam pembuatan kartun beralur. Ada dua jenis kertas daluang, yaitu, line board disebut juga kertas kraft yang berasal dari kayu cemara dan corrugated medium yang berasal dari kayu keras dengan proses sulfat. Kertas Chipboard Chipboard dibuat dari kertas koran bekas dan sisa-sisa kertas. Jika kertas ini dijadikan kertas kelas ringan, maka disebut bogus yaitu jenis kertas yang digunakan sebagai pelindung atau bantalan pada barang pecah belah. Kertas

chipboard dapat juga digunakan sebagai pembungkus dengan daya rentang yang rendah. Jika akan dijadikan karton lipat, maka harus diberi bahan-bahan tambahan tertentu. Kertas Tyvek Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high density polyethylene). Dibuat pertama sekali oleh Du Pont dengan nama dagang Tyvek. Kertas tyvek mempunyai permukaan yang licin dengan derajat keputihan yang baik dan kuat, dan sering digunakan untuk kertas foto. Kertas ini bersifat : 1) no grain yaitu tidak menyusut atau mengembang bila terjadi perubahan kelembaban, 2) tahan terhadap kotoran, bahan kimia, 3) bebas dari kontaminasi kapang, 4) mempunyai kemampuan untuk menghambat bakteri ke dalam kemasan Kertas Soluble Kertas soluble adalah kertas yang dapat larut dalam air. Kertas ini diperkenalkan pertama sekali oleh Gilbreth Company, Philadelphia dengan nama dagang Dissolvo. Digunakan untuk tulisan dan oleh FDA (Food and Drug Administration) tidak boleh digunakan untuk pangan. Sifat-sifat kertas soluble adalah kuat, tidak terpengaruh kelembaban tetapi cepat larut di dalam air. Kertas plastik Kertas plastik dibuat karena keterbatasan sumber selulosa. Kertas ini disebut juga kertas sintetis yang terbuat dari lembaran stirena, mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : 1) daya sobek dan ketahanan lipat yang baik, 2) daya kaku lebih kecil daripada kertas selulosa, sehingga menimbulkan maslaah dalam pencetakan label, 3) tidak mengalami perubahan bila terjadi perubahan kelembaban (RH), 4) tahan terhadap lemak, air dan tidak dapat ditumbuhi kapang, dan 5) Dapat dicetak dengan suhu pencetakan yang tidak terlalu tinggi,karena polistirena akan lunak pada suhu 80 C.

KEMASAN KAYU Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia, dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu. KEMASAN PLASTIK Plastik merupakan padatan, terdiri dari molekul tinggi yang dominan, zat organic, bahan yang dapat berubah bentuk secara praktis pada kondisi tertentu atau juga barang yang dibuat dari padanya. 1. Jenis dan Sifat Kemasan Plastik Polietilen Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak dan batubara. Polipropilen Polipropilen mempunyai nama dagang Bexophane, Dynafilm, Luparen, Escon, Olefane dan Profax. Sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan polietilen Polivinil Klorida Beberapa jenis Polivinil Klorida adalah : 1) Plasticized Vinyl Chlorida yaitu bahan pemlastis yang digunakan adalah resin (poliester, epoksi) dan non resin (ptalat dan posfat). 2) Vinyl copolimer mirip dengan plastized vinil klorida, hanya resinnya berupa polimer, sehingga dapat digunakan untuk kemasan blister pack, kosmetika dan lai sebagainya. 3) Oriented Film adalah jenis oriented film mempunyai sifat yang luwes (lunak) dan tidak mudah berkerut. Akrilik Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah : -kaku dan transparan -penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya

-titik leburnya rendah (65.5 C) -pada suhu rendah cenderung cair, mudah rusak tergantung formula yang menyusunnya -tahan terhadap petroleum, tapi terurai oleh alkohol rendah, HCl, asam pengoksidasi, keton, ester dan pelarut aromatik -tidak dapat ditumbuhi kapang -peka terhadap asam kuat dan basa Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras lain, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Kemasan pangan yang menggunakan akrilik adalah botol-botol minuman. KodeLabel KemasanPlastik PETE atauPET (polyethylene terephthalate); Kemasanplastikinidiberilabel ataukodeangka“1″ dalamsegitiga. Kodeinibiasadipakaiuntukbotolplastikyang jernih, transparan, tembuspandangsepertibotolair minumankemasan, minyakgoreng, selaipeanutbutter, kecap, dansambal. Kemasandengankodeinidirekomendasikanha nyauntuksekalipakai. Jangandipakaiuntukmenyimpanair hangatapalagipanas. Bilaterlaluseringdipakai, apalagidigunakanuntukmenyimpanair hangatapalagipanas, akanmengakibatkanlapisanpolimerpadabotolte rsebutakanmelelehdanmengeluarkanzatkarsino genik(dapatmenyebabkankanker) dalamjangkapanjang. HDPE (high density polyethylene); Plastikdenganlabel angka“2″ dalamsegitiga. Kodeinibiasadipakaiuntukbotolsusuyang berwarnaputihsusu, tupperware, galonair minum, kursilipat, danlain-lain. HDPE merupakansalahsatubahanplastikyang amanuntukdigunakankarenakemampuanuntuk mencegahreaksikimiaantarakemasanplastikber bahanHDPE denganmakanan/minumanyang dikemasnya. KemasanberlabelHDPE direkomendasikanhanyauntuksekalipemakaian karenaproses pelepasansenyawaantimonitrioksidaakanterus meningkatseiringwaktu. V atauPVC (polyvinyl chloride); Kemasanplastikberlabelangka“3″ dalamsegitiga. PlastikberbahanPVC (polyvinyl chloride) merupakanplastikyang paling sulitdidaurulang.

Plastikinibisaditemukanpadaplastikpembungku s(cling wrap), danbotol-botol. KandungandariPVC yaituDEHA yang terdapatpadaplastikpembungkusdapatbocordan masukkemakananberminyakbiladipanaskan. PVC (polyvinyl chloride) berpotensiberbahayauntukginjal, hatidanberatbadan. LDPE (low density polyethylene); Plastikjenisinimempunyaikodeangka“4″ dalamsegitiga. KemasanplalstikberbahanLDPE (low density polyethylene) biasadipakaiuntuktempatmakanandanbotolbotolyang lembek. Barang-barangdengankodeinidapatdi daurulangdanbaikuntukbarang-barangyang memerlukanfleksibilitastetapikuat. Baranginibisadibilangtidakdapatdi hancurkantetapitetapbaikuntuktempatmakanan PP (polypropylene); Kemasaniniberlabelangka“5″ dalamsegitiga. KemasanberbahanPP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama sebagai tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum(termasukbotolminumuntukbayi). Karakteristik kemasn plastik dari bahan polypropylene adalah transparan yang tidak jernih atau berawan tapi tembus cahaya, serta tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak. PS (polystyrene); Kemasaniniberlabelangka06 dalamsegitigadanbiasadipakaisebagaibahantem patmakanstyrofoam, tempatminumsekalipakai, dll. BahanPolystyrene bisamembocorkanbahanstyrinekedalammakan anketikamakanantersebutbersentuhan. BahanStyrineberbahayauntukotakdansistemsya raf. Bahaniniharusdihindaridanbanyaknegarabagia ndi Amerikasudahmelarangpemakaiantempatmaka nanberbahanstyrofoamtermasuknegaraChina Other; Kemasan ini berlabelangka 7 dalam segitiga. KemasanplastikinibiasanyaterbuatdariSAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), danNylon. Dapatditemukanpadatempatmakanandanminu

mansepertibotolminumolahraga, sukucadangmobil, alat-alatrumahtangga, komputer, alat-alatelektronik, danplastikkemasan. WadahGelas Tipe Uraian Umum I Gelas borosilikat, daya tahan tinggi II Treated soda-lime glass III Soda-lime glass IV (NP) Soda-lime glass untuk tujuan umum TipeI umumnyamerupakangelasyang paling tahandarike-4 kategoritersebut. TipeI, II, danIII dimaksudkan untuk produk parenteral dan tipe NP untuk produk nonparenteral (oral & topikal) Masing-masing tipe gelas diuji menuru tdaya tahannya terhadap serangan air

Related Documents

Tae
October 2019 25
Tae
May 2020 11
Tae
October 2019 29
Tae Tae.docx
May 2020 10
Tae Wc 071206 History
November 2019 21
Tae Yeon L.docx
April 2020 0

More Documents from "hurunaini"

Rangkuman Kewirausahaan.docx
November 2019 17
Tae
October 2019 29
Doc 1
June 2020 10
Tpf
October 2019 17