Tabel Periodik Hampir Fix-1.docx

  • Uploaded by: dian
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tabel Periodik Hampir Fix-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,074
  • Pages: 24
1

TABEL PERIODIK (Makalah Inti Atom dan Radioaktif)

Dosen Pengampu Drs. Nengah Maharta, M.Si Hervin Maulina, S.Pd., M.Sc Novinta Nurulsari, S.Pd., M.Pd

Oleh Amelia Yuni Saputri Firda Dwi Fatmala Murni Ratih Setiani Ursella Oktariani

(1613022042) (1613022056) (1653022002) (1613022010) (1613022022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018 1

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan, baik materi maupun pikirannya. Makalah ini merupakan sebuah tugas dalam mata kuliah Inti Atom dan Radioatif yang disusun oleh penulis untuk menunjang proses belajar yang sedang dijalani oleh penulis.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandarlampung,

Penyusun

ii

Maret 2019

iii

DAFTAR ISI

halaman COVER ................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................2 C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................2

II. PEMBAHASAN A. Pengertan Tabel Periodik .............................................................................3 B. Perkembangan Tabel Periodik Unsur...........................................................3 C. Golongan, Periode, dan Massa Relatif .......................................................10 D. Sifat Unsur .................................................................................................12 E. Sifat Kimia Hidrogen dan Unsur-unsur Golongan Utama .........................14 III. PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................................17 B. Saran .........................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA

iii

2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia tidak terlepas dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan. Karenanya para ilmuan selalu mengkaji persoalan yang terjadi, baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Salah satu perkara yang dikaji yaitu perihal unsur mulai dari konvensional hingga modern. Unsur sendiri dapat ditemukan di alam bebas ataupun di dalam tanah, ada pula unsur yang belum dapat ditemukan di alam bebas. Wujud unsur pun berbeda-beda sesuai dengan tempat ditemukannya. Artinya unsur dapat berbentuk zat padat, cair atau gas. Saat ini unsur yang dikenal sudah banyak sehingga para ahli berupaya mengelompokkan atau mengklasifikasi unsur-unsur tersebut agar tertata dengan baik. Puncak dari upaya para ahli tersebut yakni terciptanya suatu daftar pengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifatnya yang disebut sistem periodik unsur.

Pengelompokkan unsur bermula dari mengklasifikasi unsur ke dalam dua golongan yang didasarkan pada sifat fisis unsur. Dasar utama yang digunakan dalam mengelompokkan unsur adalah kemiripan sifat, kemudian kenaikan massa

atom,

dan

sekarang

berdasarkan

kenaikan

nomor

atom.

Pengelompokan unsur mengalami perkembangan mulai dari pengelompokkan unsur yang paling sederhana, yaitu berdasarkan sifat logam dan non logam, kemudian hukum-hukum, golongan, periode, hingga sifat-sifat unsur dalam sistem periodik modern. Sistem periodik juga turut mengalami inovasi dalam berbagai bentuk, berawal dari sistem triade Dobereiner, sistem oktaf Newlands, sistem periodik Mendeleyev, dan sistem periodik Henry G. Moseley yang saat ini digunakan.

3

Untuk mempelajari unsur yang begitu banyak diperlukan suatu cara agar mudah mengenali sifat-sifatnya. Sistem periodik unsur merupakan sistem yang sangat baik untuk mempelajari kecenderungan sifat unsur satu dengan beberapa sifat yang lainnya. Maka dari itu, dalam makalah ini secara garis besar akan dibahas hal-hal terkait sistem periodik unsur.

B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apa pengertian dari sistem periodik unsur? 2. Bagaimana sejarah perkembangan periodik unsur? 3. Apa yang dimaksud golongan, periode, dan massa relatif? 4. Apa saja sifat-sifat suatu unsur? 5. Bagaimana sifat kimia hidrogen dan unsur-unsur golongan utama?

C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengetian sistem periodik unsur. 2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan sistem periodik unsur. 3. Untuk mengetahui pengertian golongan, periode, dan massa relatif. 4. Untuk mengetahui sifat dari suatu unsur. 5. Untuk mengetahui sifat kimia hidrogen dan unsur-unsur golongan utama.

4

II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Tabel Periodik Sistem periodik unsur adalah sebuah tabel yang memuat seluruh unsur kimia yang dikenal oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Tabel periodik adalah susunan unsur kimia dalam bentuk tabel yang disusun berdasarkan nomor atom, konfigurasi elektron, dan sifat kimia. Baris pada tabel disebut periode, sedangkan kolomnya disebut golongan.

Gambar 1. Tabel Periodik (Sasrawan, 2016) B. Perkembangan Tabel Periodik Unsur Pengelompokkan mengumpulkan

unsur-unsur unsur

dimulai

menjadi

logam

oleh dan

Antonie

Lavoiser

nonlogam.

yang

Selanjutnya

5

pengelompokkan unsur berkembang dalam berbagai bentuk dan dikenal dengan Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Lothar Meyer, dan Mandeelev, dan tabel periodik unsur modern. 1. Antonie Lavoiser Antonie Lavoiser pada tahun 1789, seorang ahli kimia Perancis membagi unsur-unsur menjadi empat kelompok. Pengelempokkan tabel periodik unsur menurut Antonie Lavoiser, sebagai berikut.

Gambar 2. Antonie Lavoiser Tabel 1. Pengelompokkan Tabel Periodik Unsur Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

Kelompok 4

Hidrogen

Karbon

Arsen

Alumina

Oksigen

Fluor

Argentus

Barit

Nitrogen

Klor

Bismut

Kapur

Cahaya

Fosfor

Kobalt

Silika

Kalor

Sulfur

Nikel

Magnesia

Plumbum Timah Seng

2. Triade Dobereiner J.W.Dobreiner

pada

tahun

1817

mengelompokkan

unsur

yang

mempunyai sifat sama, tiap kelompok terdiri dari tiga unsur yang disebut triade.

6

Gambar 3. J.W.Dobreiner Dobereiner mencoba mengelompokkan unsur-unsur yang mempunyai sifat sama berdasarkan kenaikan massa atomnya, ternyata didapat keteraturan. Jika tiga unsur diurutkan berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka massa unsur yang kedua sama dengan massa rata-rata unsur pertama dan ketiga. Pernyataan ini dikenal dengan nama Hukum Triade Dobereiner. Contoh: 6,94

Li

22,99

Na

39,10

K

π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘œπ‘š π‘π‘Ž =

π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘œπ‘š 𝐿𝑖 + π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘œπ‘š 𝐾 2

π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘œπ‘š π‘π‘Ž =

3.

6,94 + 39,10 = 23,02 = 23 2

Oktaf Newlands

Gambar 4. J.W Newlands

7

Pada tahun 1863, J.W Newlands mengurutkan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya.

Tabel 2. Pengelompokkan unsur Hukum Oktaf Newlands Do Re Mi Fa Sol

La

Si

H

Li

Be

B

C

N

O

F

Na

Mg

Al

Si

P

S

Cl

K

Ca

Cr

Ti

Mn

Fe

Co dan Ni

Cu

Zn

Y

Ln

As

Se

Br

Rb

Sr

Ce dan La

Zn

Di/Mo

Ro/Ru

Pd

Ag

Cd

U

Sn

Sb

Te

I

Cs

Ba/V

Ta

W

Nb

Au

Pt

Tl

Pb

Th

Hg

Bi

As

Pengelompokkan ini berdasarkan unsur yang memiliki sifat yang mirip, seperti unsur H sifatnya mirip dengan unsur F dan Cl, unsur Li mirip dengan Na dan K, serta unsur Be mirip dengan Mg.

Pengulangan

ini

oleh

Newlands

disebut

Hukum

Oktaf,

karena

membandingkan pengulangan sifat unsur dengan tangga nada atau oktaf pada lagu. Newlands memelopori penyusunan unsur-unsur yang sifatnya mirip pada kolom vertikal. Kelemahan hukum oktaf, yaitu pengulangan setiap 8 unsur hanya cocok untuk unsur-unsur yang massa atomnya kecil.

4. Lothar Meyer

Gambar 5. Lothar Meyer

8

Pada tahun 1870, Lothar Meyer mencoba membuat daftar unsur-unsur dengan memperhatikan sifat fisika, yaitu volume atom. Lothar Meyer membuat grafik volume atom unsur terhadap massa atomnya.

Gambar 6. Grafik Volume Atom terhadap Massa Atom Pada lengkung Meyer, unsur-unsur Li, Na, K, Rb, dan Cs menempati kedudukan yang setara, yaitu di puncak. Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba berada di titik kedua dari puncak. Ternyata unsur-unsur yang letaknya setara memiliki sifat yang mirip.

5. Mendeleev Dimitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 di Rusia mengemukakan hubungan antara massa unsur dengan sifat unsur.

Gambar 7. Dimitri Ivanovich Mendeleev

9

Dalam

mempelajari

menggunakan

sifat

keperiodikan fisika

unsur-unsur,

Mendeleev

juga menggunakan sifat

selain

kimia. Pada

penelitiannya seperti Newlands, Mendeleev juga menyusun unsur menurut kenaikan massa atom relatifnya dan dia menemukan adanya perubahan sifat secara periodik.

Tabel 3. Tabel Periodik Mendeleev Periode

Gol I

Gol II

Gol III

Gol IV

Gol V

Gol VI

Gol VII

1

H 1

2

Li 7

Be 9,4

B 11

C 12

N 14

O 16

F 19

3

Na 23

Mg 24

Al 27,3

Si 28

P 31

S 32

C 35,5

4

K 39

Ca 40

(44)

Ti 48

V 51

Cr 52

Mn 55

5

Cu 63

Zn 65

(68)

(72)

As 75

Se 78

Br 80

Gol VIII

Fe 56, Co 59, Ni 59, Cu 63

Ru 104, Rh 104, Pd 106, Ag 108

6

Rb 86

Sr 87

-Yt (88)

Zr 90

Nb 94

Mo 96

(100)

7

Ag 108

Cd 112

In 115

Sn 118

Sb 122

Te 125

I 127

8

Cs 133

Ba 137

- Di 138

- Ce 140

-

-

-

9

-

-

-

-

-

-

-

10

-

-

-Er 178

- La 180

Ta 182

Ta 182

-

Os 195, Ir 197

11

Au 199

Hg 200

TI 204

Pb 207

Bi 208

Bi 208

-

Pu 198, Au 199

12

-

-

-

Th 231

-

-

-

-

10

6. Tabel periodik unsur modern Tabel periodik unsur yang digunakan sekarang, yaitu Tabel Periodik Unsur Modern. Setelah tabel periodik unsur Mendeleev, pada tahun 1915 Henry Moseley menemukan nomor atom dan menyusun unsur-unsur dalam tabel periodik berdasarkan kenaikan nomor atom.

Gambar 8. Henry Moseley Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara nomor atom dengan sifat-sifat unsur, maka tabel periodik Mendeleev perlu penyempurnaan. Pada tabel periodik unsur modern unsur disusun dalam golongan dan periode.

Terdapat dua sistem yang digunakan pada penomoran golongan, yaitu sistem Amerika dan sistem IUPAC. Sistem Amerika menggunakan angka Romawi I sampai VIII, masing-masing terdiri dari golongan A dan B. Sistem IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry) menggunakan angka Arab 1 sampai dengan 18.

Oleh

karena

itu,

sistem

penomoran

golongan

IUPAC

belum

memasyarakat di kalangan ahli kimia, maka penggolongan sistem Amerika lebih banyak digunakan, begitu juga di Indonesia. Tabel periodik unsur modern digambarkan sebagai berikut.

11

Gambar 9. Tabel Periodik Sistem IUPAC

Gambar 10. Tabel Periodik Sistem Amerika (Devi, 2009: 3-9)

C. Golongan, Periode, dan Massa Relatif 1. Golongan Pada tabel periodik unsur dibagi menjadi dua, yaitu golongan utama atau golongan A dan golongan transisi atau golongan B. Golongan utama mempunyai nama khusus berdasarkan sifatnya dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Golongan Unsur Golongan Nama Khusus

Unsur-unsur

IA

1

Alkali

Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr

IIA

2

Alkali tanah

Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra

IIIA

13

Boron

B, Al, Ga, ln, dan TI

IVA

14

Karbon

C, Si, Ge, Sn, dan Pb

VA

15

Nitrogen

N, P, As, Sb, dan Bi

12

VIA

16

Oksigen

O, S, Se, Te, dan Po

VIIA

17

Halogen

F, Cl, Br, I, dan At

VIIIA

18

Gas mulia

He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn

2. Periode Tabel periodik terdiri dari 7 periode dan dua deret unsur terpisah, yaitu lantanida dan aktinida. (Panggati, 2009) 3. Nomor atom dan nomor massa Nomor atom dan nomor massa dapat dilambangkan, sebagi berikut. 𝐴 𝑍𝑋

Keterangan: 𝑋= Lambang atom 𝑍= Nomor atom 𝐴 =Nomor massa

Jumlah proton atau jumlah elektron merupakan nomor atom dan jumlah neutron merupakan pengurangan nomor massa dikurangi nomor atom. (Devi, 2009: 11-13)

4. Isotop, Isobar, Isoton a) Isotop Istilah ini digunakan untuk menyatakan nuklida dari unsur kimia yang sama, tetapi berbeda dalam massanya (Z sama dan A berbeda). b) Isobar Kelompok nuklida yang memiliki nomor massa (A) sama, tetapi berbeda nomor atom (Z) disebut isobar. c) Isoton

13

Kelompok nuklida yang memiliki jumlah neutron yang sama disebut isoton. (Bunjali, 2002: 39)

5. Massa atom relatif dan massa molekul relatif a) Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif adalah massa suatu atom dalam satuan massa atom (sma) atau perbandingan antara massa 1 atom dengan 1/12 massa 1 atom karbon 12. Tabel 5. Massa Atom Relatif Beberapa Unsur Nama unsur Lambang Ar

Ar (Pembulat)

Hidrogen

H

1,0097

1

Karbon

C

12,00

12

Neon

Ne

20,183

20

Belerang

S

32,064

32

Klor

Cl

35,453

35,5

Besi

Fe

55,874

56

b) Massa Molekul Relatif (Mr) Massa Molekul relatif merupakan perbandingan antara massa 1 molekul senyawa dengan 1/12 massa 1 atom karbon 12. Penghitungan massa molekul relatif dengan menjumlahkan massa atom relatif penyusunnya. (Nusa, 2012)

D. Sifat Unsur Unsur-unsur yang ditemukan di alam ada yang bersifat logam, semi logam, dan logam. 1) Logam Pada tabel periodik unsur, unsur logam terletak di bagian kiri mulai dari golongan IA, golongan transisi, sampai perbatasan unsur semi

14

logam. Sifat logam dapat menghantarkan listrik, menghantarkan panas, dan mempunyai titik leleh tinggi.

Gambar 11. Unsur Logam 2) Nonlogam Pada tabel periodik unsur, unsur-unsur nonlogam terletak di bagian kanan mulai golongan IVA sampai golongan VIIIA. Pada golongan IVA, VA, dan VIA hanya sebagian unsur yang bersifat nonlogam. Sedangkan golongan VIIA dan VIIIA, semua unsur bersifat nonlogam.

Gambar 12. Unsur Nonlogam Unsur nonlogam ada yang bersifat penghantar listrik, seperti karbon yang biasa digunakan sebagai baterai. Titik didih dan titik lelah unsur nonlogam sangat rendah, kecuali karbon. 3) Semi logam

15

Gambar 13. Unsur Semi Logam Unsur-unsur yang berada pada perbatasan unsur logam dan nonlogam bersifat semi logam atau metaloid. Sifat-sifat unsur metaloid ada yang masuk ke sifat unsur logam dan yang masuk ke sifat unsur nonlogam. ((Devi, 2009: 26-28)

E. Sifat Kimia Hidrogen dan Unsur-unsur Golongan Utama 1) Hidrogen (1s1) Tidak ada tempat yang cocok untuk unsur hidrogen dalam tabel periodik. Hidrogen ditempatkan pada golongan IA, tidak boleh berpikir bahwa hidrogen adalah anggota golongan tesebut. Seperti logam alkali, hidrogen memilki satu elektron valensi s dan membentuk ion unipositif (H+) yang terhidrasi dalam larutan. Di sisi lain hidrogen juga membentuk ion hidrida (H-) dalam senyawa ion, seperti NaH dan CaH2. 2) Unsur-unsur golongan IA Unsur-unsur golongan IA merupakan logam alkali. Semua unsur ini memiliki energi ionisasi yang rendah dan karena itu memiliki kecenderungan yang besar untuk kehilangan satu elektron valensinya. 3) Unsur-unsur golongan IIA Unsur-unsur golongan IIA merupakan logam alkali tanah. Logam alkali tanah agak kurang reaktif dibandingkan logam alkali. Baik energi ionisasi pertama maupun kedua turun dari berilium ke barium. 4) Unsur-unsur golongan IIIA Anggota pertama golongan IIIA boron adalah metaloid. Sisanya adalah logam. Boron tidak memebentuk senyawa ionik biner dan tidak reaktif

16

terhadap gas oksigen dan udara. Alumunium membentuk alumunium oksida, ketika dibiarkan di udara. Unsur-unsur logam IIIA membentuik ion unipositif dan ion tripositif. Semakin ke bawah dalam golongan tersebut ditemukan bahwa unipositif menjadi lebih stabil daripada ion tripositif.

Unsur aluminium memiliki konfigurasi elektron 2, 8, 3. Oleh karena memiliki 3 elektron valensi maka aluminium dapat membentnuk

kation bermuatan

+3.

Beberapa sifat

aluminium ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Di

alam,

aluminium

terdapat

oksidanya. Corundum adalah

mineral

dalam keras

bentuk yang

mengandung aluminium oksida, Al2O3. Oksida aluminium murni tak bewarna, tetapi akibat adanya pengotor dapat menghasilkan berbagai warna seperti safir (bewarna biru) dan ruby (bewarna merah tua). Perhatikan gambar berikut Aluminium dapat bereaksi dengan gas klorin membentnuk aluminium

klorida,

AlCl3.

membentuk

polimer

klorida (PAC).

Senyawa

Aluminium

yang ini

klorida

dapat

disebut polialuminium dapat

dipakai

untuk

menjernihkan air. 5) Unsur-unsur golongan IVA Anggota pertama golongan IV A karbon adalah nonlogam dan dua anggota berikutnya, silikon dan germanium adalah metaloid. Unsurunsur logam golongan ini tidak bereaksi dengan air, tetapi bereaksi dengan asam.

Karbon membentuk kristal seperti grafit dan intan. Ada juga yang nonkristal atau disebut amorf. Grafit bersifat lunak, bewarna hitam mengkilap dengan struktur berlapis dan dapat menghantarkan listrik

17

(konduktor). Intan merupakan padatan berikatan kovalen paling keras, tidak bewarna dan transparan terhadap cahaya. Tetapi intan tidak dapat menghantarkan arus listrik (isolator).

Perbedaan antara intan dan grafit ditunjukkan oleh bentuk strukturnya. Intan membentuk struktur jaringan 3 dimensi, yaitu setiap atom karbon terikat secara kovalen oleh empat atom karbon lain. Karbon yang berupa amorf adalah arang dan karbon hitam. Kedua jenis karbon ini memiliki struktur seperti grafit. Perbedaannya terletak pada tumpukan lapisan. Lapisan pada grafit beraturan sedangkan karbon amorf tidak beraturan. Perhatikan gambar di bawah ini

Pada gambar di atas, intan dan grafit memiliki bentuk struktur kimia yang berbeda. Iktan karbon dalam intan terikat pada empat atom karbon lain sehingga membentuk jaringan yang kuat. Grafit adalah mineral lunak yang biasa digunakan sebagai bahan isi pensil.

18

Unsur silikon berupa padatan keras dengan struktur serupa dengan intan, bewarna abu mengkilap dan meleleh pada suhu 1.410oC. silikon bersifat semikonduktor. Daya hantarnya kecil pada suhu kamar, tetapi pada suhu tinggi menjadi konduktor yang baik. 6) Unsur-unsur golongan VA Golongan VA nitrogen dan fosfor adalah nonlogam, arsenik dan antimon adalah metaloid, dan bismut adalah logam 7) Unsur-unsur golongan VIA Tiap anggota pertama golongan 6A(Oksigen, belerang, dan selenium) adalah non logam dan dua anggota yang terakhir (telurium dan polonium) adalah metaloid. Unsur-unsur golongan ini khususnya oksigen membentuk sejumlah besar senyawa molekul dengan nonlogam. 8) Unsur-unsur golongan VIIA Semua halogen adalah nonlogam. Karena kereaktifannya yang besarhalogen tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya di alam. Anggota terakhir golongan VIIA adalah astatin adalah unsur radioaktif. Fluorinsangat reaktif, sehingga dapat menyerangkan air menghasilkan okssigen. 9) Unsur-unsur golongan VIIIA Semua gas mulia terdapat sebagai spesi monoatomik. Konfigurasi elektron gas mulia menunjukkan bahwa subkulit terluar atom-atomnya ns dan np sudah terisi penuh yang menandakan kestabilan yang besar. Energi ionisasi golongan VIIIA merupakan yang tertinggi di antara semua unsur dan gas ini tidak memiliki kecenderungan untuk menerima elektron tambahan. Selama bertahun-tahun unsur ini disebut gas inert hingga kimiawan Inggris Neil Barlett mematahkan pendapat kimiawan terdahulu, contohnya XeF4, XeO3, dan lain-lain. (Chang, 2005: 244-252)

19

III. PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem periodik unsur adalah sebuah tabel yang memuat seluruh unsur kimia yang dikenal oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). 2. Pengelompokkan unsur-unsur dimulai oleh Antonie Lavoiser yang mengumpulkan unsur menjadi logam dan nonlogam. Selanjutnya pengelompokkan unsur berkembang dalam berbagai bentuk dan dikenal dengan Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Lothar Meyer, dan Mandeelev, dan tabel periodik unsur modern. 3. Pada tabel periodik unsur dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan utama atau golongan A dan golongan transisi atau golongan B. Kemudian terdiri dari 7 periode dan dua deret unsur terpisah, yaitu lantanida dan aktinida. Massa relatif pada tabel periodik unsur terbagi menjadi dua yaitu massa atom relatif dan massa molekul relatif. 4. Unsur-unsur yang ditemukan di alam ada yang bersifat logam, semi logam, dan logam. 5. Pada tabel periodik tidak ada tempat yang cocok untuk unsur hidrogen, meskipun ditempatkan pada golongan IA namun hidrogen bukanlah anggota golongan tesebut. Adapun sifat unsur-unsur pada golongan utama (IA-VIIIA) cenderung memilki sifat kimia dan fisika yang identik, seperti sifat logam, non logam, muatan ion, dan kemampuan bereaksi.

B. Saran Saran penyusun yaitu diharapkan pada penyusunan makalah selanjutnya materi yang dimuat lebih lengkap dan kompleks namun mudah dipahami. Sehingga akan membantu pembaca dalam mengetahui isi materi dan meningkatkan kompetensi pembaca mengenai materi terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Bunjali, Bunbun. 2002. Kimia Inti. Bandung: ITB. Chang, Raymond. 2005. Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Devi, Poppy K., Kalsum, Siti., Masmiani, Syahrul, Hasmiati. 2009. Kimia 1 Kelas X SMA dan MA (Online). Jakarta: PT Remaja Rosadakarya. Nusa. 2012. Massa Atom Relatif dan Massa Senyawa Relatif. Diakses dari http:// ypi-annur.blogspot.com/2012/01/massa-atom-relative-ar-dan-massa.html pada tanggal 16 Februari 2019 pukul 17.00 WIB. Sasrawan, Hedi. 2016. Tabel Periodik. Diakses dari http://hedisasrawan. blogspot. com/2016/05/tabel-periodik-artikel-lengkap.html pada tanggal 16 Februari 2019 pukul 17. 20 WIB. Panggati, Esdi. 2009. Sistem Periodik Unsur (SPU). Diakses dari https://esdikimia .wordpress.com/2009/09/25/sistem-periodik-unsur-spu/ pada tanggal 16 Februari 2018 pukul 16.40 WIB.

Related Documents


More Documents from "Stefanno Tanujaya"

Servik.docx
June 2020 46
Cover Inter.docx
May 2020 67
Grafik Modul 1.docx
June 2020 57
Etb12-labfaskes.xlsx
November 2019 77
Kasus 7.docx
October 2019 36