T I M Tanggap Darurat.docx

  • Uploaded by: sarwono
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View T I M Tanggap Darurat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,343
  • Pages: 6
Syarat Menggunakan Scaffolding Demi Keamanan Standart ASME

Alat berat yang kerap digunakan dalam konstruksi bangunana adalah scaffolding atau perancah. Scaffolding berfungsi sebagai penahan beban tenaga kerja dan alat, sekaligus akses saat membangun gedung tinggi atau jembatan. Berhubung scaffolding termasuk alat berat dan berbahaya, sudah sepantasnya pemimpin proyek bangunan memprioritaskan keselamatan orang-orang di lingkungan tersebut. Ada beberapa potensi kecelakaan saat menggunakan scaffolding, seperti.   

Benda jatuh dari atas perancah mengenai orang di bawah. Kelebihan beban menimbulkan keruntuhan. Pekerja jatuh dari scaffolding akibat lemahnya sisi penguat.

Syarat Menggunakan Scaffolding Penggunaan scaffolding yang tak tepat berisiko akan kecelakaan. Agar pekerjaan berjalan dengan baik tanpa ada insiden kecelakaan, simak tips penggunaannya sebelum Anda memutuskan untuk sewa scaffolding.       

Material scaffolding harus kuat dan bersih dari bahan licin. Seluruh scaffolding mampu menyangga beban sesuai rencana. Mengganti atau merenovasi scaffolding yang komponennya patah, terbakar, atau rusak. Memindahkan, membongkar, atau mengubah scaffolding harus dengan pengawasan yang berkompeten. Jika menggunakan perancah kayu, pastikan jika kayu terbuat dari bahan halus, padat, kering, dan tak berlubang. Setiap material harus diperiksa dulu oleh petugas K3L untuk meyakinkan kondisi yang stabil, bahan tak mudah rusak, sudah memiliki pengaman, dan baik digunakan. Scaffolding wajib diperiksa oleh petugas K3L setidaknya seminggu sekali ataupun saat terjadi cuaca buruk.

 

Seluruh kerangka scaffolding harus dibangun berdasarkan konstruksi. Pondasi harus kuat dan tertanam agar stabil. Tidak menggunakan kotak, batu batas, balok beton untuk mengganjal

Hanya orang yang terlatih di bawah pengawasan orang yang berkualifikasi (kompeten dan bersertifikasi) sebagai pemancang yang boleh membangun, memodifikasi, atau membongkar scaffold Syarat Papan Lantai Scaffolding terdiri dari beberapa pipa atau besi dan papan lantai sebagai akses jalan pekerja bangunan. Seperti yang dikatakan sebelumnya, scaffolding wajib bebas dari bahan licin, termasuk pada papan lantai. Berikut syarat papan lantai scaffolding.    

Papan harus menutup minimal ¾ bagian dari luas lantai. Ketebalan papan minimal 1 inci agar tak mudah rapuh. Lebar papan tak lebih dari 2 x 10 inchi. Papan harus dikencangkan ke bagian penyangga.

Akses ke Scaffolding Ada beberapa persyaratan terkait akses ke scaffolding.  

Scaffolding dengan tinggi lebih dari lima kaki, memerlukan ladder ramp atau Ladder ramp atau stwairway harus memiliki hadrail setinggi 90 cm yang memudahkan pekerja.

T I M T A N G G A P D A R U R A T ( EMERGENCY RESPONSE TEAM ) PEMBENTUKAN TIM TANGGAP DARURAT PERUSAHAAN 1. TUJUAN PEMBENTUKAN : Menghimpun seluruh Karyawan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya bencana di lingkungan kerja yang dapat membahayakan jiwa maupun asset perusahaan secara terkoordinir, sehingga kerugian-kerugian yang mungkin timbul dapat dikurangi/dicegah. Untuk menghindari timbulnya kepanikan dan mencegah tindakantindakan yang salah yang dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar. Memberikan petunjuk kepada para petugas, agar operasi penanggulangan bencana dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. 2. ON SITE EMERGENCY RESPONSE : 1. Setiap instalasi berbahaya besar harus memiliki sebuah perencanaan darurat dalam pabrik atau tempat kerja. 2. Rencana darurat harus disiapkan oleh para pengelola pabrik berkaitan degan penaksiran dari kemungkinan besarnya akibat-akibat dari kecelakaan 3. Untuk instalasi yang kompleks, rencana daruratnya harus mempertimbangkan setiap bahaya besar degan semua kemungkinan interaksinya & harus meliputi unsur-unsur sebagai berikut : a. Penilaian terhadap besar & sifat dari kecelakaan yang mungkin terjadi b. Perumusan dari rencana & kerjasama termasuk dgn pelayanan keadaan darurat c. Prosedur untuk membunyikan tanda bahaya & untuk mengadakan komunikasi baik di dalam maupun di luar instalasi d. Penunjukan khusus bagi pengendali kec lapangan & kepala pengendali utama serta rincian job disc e. Lokasi & organisasi pusat pengendali keadaan darurat f. Tindakan para pekerja dalam pabrik selama keadaan darurat termasuk prosedur evakuasi g. Tindakan pekerja & orang lain di luar pabrik 4. Harus diatur segala kemungkinan spt tindakan tambahan, mengamankan instalasi ataupun mematikan instalasi 5. Tersedianya sumber daya 6. Memperhitungkan sumber daya dari luar jika dibutuhkan & jika pekerja sakit atau hari libur. 3. OF SITE EMERGENCY RESPONSE : 1. Merupakan tanggung jawab para pengelola pabrik atau pejabat setempat yang berwenang tergantung peraturan setempat yang berlaku. 2. Rencana darurat harus disusun berdasarkan pada kemungkinan kecelakaan yang dapat berakibat buruk kepada manusia maupun lingkungan di luar instalasi. 3. Aspek-aspek yang tercakup dalam rencana darurat di luar pabrik yaitu : a. Organisasi b. Komunikasi c. Peralatan darurat yang khusus d. Pengetahuan khusus e. Organisasi sukarelawan f. Informasi bahan-bahan kimia g. Info meteorologis h. Pengaturan-pengaturan yang berhubungan dengan kemanusiaan i. Informasi kepada umum j. Penilaian

4. SUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT : Membuat kebijakan, aturan dan evaluasi yang berkaitan dengan pengelolaan keadaan TANGGAP DARURAT. 5. TUGAS-TUGAS POKOK : Mengawasi pelaksanaan program Membuat kebijakan /atur Sosialisasi Meminta bantuan dari luar bila dibutuhkan Rekomendasi evakuasi massal Memelihara sistem informasi keadaan emergenc Memastikan bahwa bagian terkait selalu mengembangkan dan merawat sarana dan sistem penanggulangan keadaan emergency 6. OPERASIONAL GROUP : Organisasi ini dibentuk pada tiap bagian / unit kerja (pabrik /perkantoran) dalam suatu perusahaan, dan anggotanya terdiri dari karyawan pada bagian / unit kerja tersebut yang sudah dilatih dalam bidang Emergency Response. TIM TANGGAP DARURAT ( EMERGENCY RESPONSE TEAM ) Keadaan Darurat ialah keadaan sulit yang tidak diduga (terduga) yang memerlukan penanganan segera agar (supaya) tidak terjadi kecelakaan (fatal). Unit Tanggap Darurat ialah unit kerja yang dibentuk untuk menanggulangi keadaaan darurat dalam lingkungan suatu organisasi (perusahaan). Unit kerja tersebut dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response (Persiapan Tanggap Darurat). Bagian dari perencanaan untuk memenuhi klausul OHSAS 18001:2007 tersebut antara lain : Mendefisinikan Potensi Keadaan Darurat, diantaranya : Kebakaran yang tidak mampu dipadamkan Regu Pemadam Kebakaran Perusahaan dalam waktu singkat. Peledakan spontan pada tangki, bin, silo, dsb. Kebocoran gas/cairan/bahan material berbahaya lainnya dalam sekala besar dan tidak bisa diatasi dalam waktu singkat. Bencana alam di lingkungan Perusahaan (Banjir, Gempa Bumi, Angin Ribut, Gunung Meletus, dsb). Terorisme (Ancaman Bom, Perampokan, dsb). Demonstrasi/Unjuk Rasa/Huru-hara di dalam/di luar lingkungan Perusahaan. Kecelakaan / Keracunan Massal. Mendefinisikan Tugas dan Fungsi Unit Tanggap Darurat : Menentukan dan menanggulangi keadaan darurat Perusahaan. Melaksanakan latihan tanggap darurat bersama serta melibatkan seluruh karyawan secara berkala. Melaksanakan pertemuan rutin/nonrutin kinerja Unit Tanggap Darurat. Peran

Wewenang dan Tanggung Jawab 1. 2.

Ketua

3. 4. 5.

Menentukan dan memutuskan Kebijakan Tanggap Darurat Perusahaan Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan prasarana tanggap darurat Perusahaan. Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk melangsungkan latihan tanggap darurat di lingkungan Perusahaan. Menjadwalkan pertemuan rutin maupun nonrutin Unit Tanggap Darurat. Menyusun rencana pemulihan keadaan darurat Perusahaan.

1. 2. Sekretaris

3.

Koordinator

Regu Pemadam Kebakaran

1.

Mengoordinasi kinerja semua regu Unit Tanggap Darurat.

1.

Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan semua sarana pemadam api di lingkungan Perusahaan secara aman, selamat dan efektif. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana pemadam api di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.

2.

1. 2. Regu Evakuasi

3.

1. 2. 3.

Regu P3K

1.

Mengakomodasi sarana transportasi darurat dari dalam/luar lingkungan Perusahaan.

1.

Memantau perkembangan penanganan kondisi darurat dan menjembatani komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat. Memastikan alur komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat dapat dilangsungkan secara baik dan lancar.

2.

1. 2.

1. Keamanan

Lingkungan

Melaksanakan tindakan P3K. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana P3K di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris maupun Ketua Unit Tanggap Darurat. Melaporkan kepada Koordinator ataupun Sekretaris Unit Tanggap Darurat bilamana terdapat korban yang memerlukan tindakan medis lanjut pihak ke tiga di luar Perusahaan. Mengakomodasi kebutuhan umum tanggap darurat (makanan, minuman, pakaian, selimut, pakaian, dsb).

Transportasi

Komunikasi Eksternal

Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan cepat. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana evakuasi di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris maupun Ketua Unit Tanggap Darurat. Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun teruka kepada Regu P3K, Koordinator maupun Sekretaris Unit Tanggap Darurat.

1. Logistik

Komunikasi Internal

Membuat laporan kinerja Unit Tanggap Darurat. Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan prasarana tanggap darurat Perusahaan. Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait yang berkaitan dengan tanggap darurat Perusahaan.

Memantau seluruh informasi internal dan mengakomodasi informasi/pemberitaan untuk pihak luar. Menghubungi pihak eksternal terkait untuk kepentingan tanggap darurat (Kepolisian/Warga). Melaksanakan tindakan keamanan internal maupun eksternal selama berlangsungnya tanggap darurat Perusahaan.

1.Melaksanakan tindakan sesegera mungkin ketika terjadi pencemaran lingkungan ( darat ataupun laut ) diarea Perusahaan. 2.Membantu pelaksanaan kegiatan simulasi tanggap darurat maupun kejadian sesungguhnya.

Related Documents

T I M Tanggap Darurat.docx
December 2019 22
T I T I R I T E R O
August 2019 67
N J O F T I M
July 2020 19
Bart T I M E S
June 2020 11
A U T I S M
December 2019 32
M T Vasudevan Nair
May 2020 8

More Documents from ""