Syndrome nyeri yang lazim terjadi : misalnya plexopaties, sensitization 1. Plexophaties Istilah “plexopati” bekenaan dengan sindrom nyeri yang berhubungan dengan pleksus saraf perifer. Abnormalitas neurologisnya, melibatkan beberapa syaraf pada pleksus. Pada kasus brachial plexopati, nyeri diperburuk oleh pernapasan yang dalam atau gerakan dari leher dan bahu. Palpasi yang dalam pada daerah bahu dapat menimbulkan nyeri atau perasaan penuh. Nyeri pada brachial plexopati mungkin berhubungan dengan penyebaran neoplastik ke syaraf, perlekatan dan penyebaran setelah infeksi, operasi, atau terapi radiasi. Plexopathy adalah gangguan yang mempengaruhi jaringan saraf, pembuluh darah, atau pembuluh getah bening. Wilayah saraf itu berada di brakialis pleksus atau lumbosakral. Gejala yang ditimbulkan termasuk rasa sakit atau nyeri, kehilangan kontrol motor, dan defisit sensorik. Ada dua jenis utama plexopathy, Brachial plexopathy dan lumbosakral plexopathy. Mereka biasanya disebabkan dari beberapa jenis trauma lokal seperti dislokasi bahu. Kelainan juga dapat disebabkan oleh kompresi, komorbiditas penyakit pembuluh darah, infeksi, atau mungkin idiopatik dengan penyebab yang tidak diketahui. Langkah pertama dalalm evaluasi dan manajemen plexopathy terdiri dari mengumpulkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik oleh dokter kesehatan. Pola fungsi motorik yang cacat akan terdeteksi dengan baik di ekstremitas atas atau bawah membantu diagnosis gangguan tersebut. Xray dari tulang belakang leher, dada, dan bahu biasanya diperintahkan jika gejala menunjukkan keadaan akut pada brakialis plexopathy. Jika riwayat fisik mengungkapkan riwayat diabetes, penyakit vaskular kolagen, atau gejala infeksi, dokter dapat memerintahkan serangkaian tes darah termasuk hitung darah lengkap (CBC) dan panel metabolik yang komprehensif (CMP).
2. Sensitisation Sensitisasi adalah karakteristik nosiseptor dimana respon terhadap stimuli meningkat ditempat cedera.
Sensitisasi nosiseptor menghasilkan
hiperalgesia primer di tempat cedera yang menghasilkan nyeri terasa terusmenerus selama istirahat dan meningkat selama dan setelah pembedahan, cedera, persalinan dan sakit akut. Input nosisepsi selama dan setelah pembedahan, cedera, persalinan dan sakit akut dapat meningkatkan respon saraf yang mentransmisikan nyeri di susunan saraf pusat, hal ini akan memperbesar sensasi nyeri secara klinis. Peningkatan respon saraf di susunan saraf pusat terhadap input aferen yang normal atau dibawah ambang (subtreshold) disebut sensitisasi sentral (central sensitization). Besarnya sensitisasi sentral tergantung pada banyak factor, termasuk tipe jaringan dan luasnya cedera. Sensitisasi sentral memperkuat transmisi input dari jaringan perifer dan menghasilkan hiperalgesia sekunder, peningkatan respon neyri yang dibangkitkan oleh stimuli diluar area cedera. Sensitisasi sentral bisa terjadi baik di tingkat spinal maupun supraspinal.
Merisa,
Defi.
2018.
Sindrome
Nyeri.
pdfcoke.com/document/369767858/356001541-Nyeri-Paliatif. tanggal 11 Maret 2019
Tersedia Diakses
pada pada