Afif futaqi 0606096585 Sustainable Development dianggap sebagai alternatif wacana pembangunan. Terdapat perdebatan mengenai bagaimana wajah sustainable development yang ideal. Sejauh mana konsep ini bermanfaat sebagai wacana kritis terhadap pembangunan? Uraikan juga kelemahan pemikiran sustainable development ini. Dengan semakin kuatnya isu-isu lingkungan belakangan ini seperti global warming, efek rumah kaca dan sebagainnya yang mengancam kehidupan manusia yang dikarenakan kesalahan dalam proses pembangunan. Oleh karena itu perlu adanya pembangunan yang yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Dengan sustainable development (SD) ini lah sebagai salah satu solusi yang dapat digunankan dalam menhadapi masalah akibat dari proses pembangunan yang tidak berkelanjutan ini. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai sustainable development adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Sustainable development tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, sustainable development mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi sustainable development. Untuk itu dalam pelaksanaannya SD harus memerhatikan beberapa faktor. Misalnya kegiatan produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa prisip SD adalah memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Oleh karena itu perlu adanya pengurangan dan kontrol terhadapa penggunaan bahan-bahan produksi dalam kegiatan produksi. Sehingga bahan-bahan produksi tersebut tidak terjadi kelangkaan. Hal ini dapat dihindari dengan menggunakan bahan-bahan produksi yang bisa di daur ulang. Sehingga bahan-bahan tersebut bisa terus digunaka. Selain itu energi yang dikeluarkan dalam kegiatan tersebut juga harus diperhatikan. Gunakalah energi sehemat mungkin dalam
kegiatan produksi tersebut. Dalam penggunaan energi juga harus digunakan energi yang dapat diperbaharui agar energi tersebut dapat terus digunakan tanpa adanya pengurangan energi. Dan yang paling penting dari kegian produksi ini tidak merusak alam dengan limbah-limbah industri yang dapat merusak lingkungan. Tekhnologi-tekhnologi yang diciptakan manusia yang funsinya untuk membantu manusia itu sendiri justru lama-kelamaan berbalik menyerang manusia. Penggunaan tekhnologi haruslah yang ramah lingkungan. Banyaknya penemuan-peneluan tekhlogi yang mengurangi resiko polusi terhadap lingkungan Misalnya penggunan teknologi yang berbasis bio-teknologi yang ramah akan lingkungan. Penggunaan teknologi seperti ini merupakan salah satu faktor SD. Sehingga lingkungan tidak menjadi rusak dan bersahabat dengan manusia. Selain itu pembangunan yang sifatnya ekonomi harus diimbangin dengan keramahtamahan akan lingkungan dan perlu diperhatikan dampak pembangunan terhadap sosial-budaya masyarakat tersebut. Misalnya menempatkan suatu kegiatan dan proyek pembangunan pada lokasi yang secara ekologis yang sesuai. Dan adanya pemanfaatan sumberdaya terbarukan (renewable resources) tidak boleh melebihi potensi lestarinya serta upaya mencari pengganti bagi sumberdaya tak-terbarukan (non-renewable resources). Pembuangan limbah industri maupun rumah tangga tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi pencemaran. Dan Perubahan fungsi ekologis tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung lingkungan (carrying capacity). Dengan seperti yang telah dilakukan diatas maka akan terjadi kesimbangan antara pembangunan yang sifatnya ekonomi dengan aspek-aspek sosial-budaya suatu masyarakat dengan lingkungan sekitarnya. Adanya pembangunan yang memerhatikan aspek-aspek lingkungan. Misalnya penata ruang hijau dalam setiap pembangunan yang ada. Jadi adanya keseimbangan antara ruang hijau terbuka dengan gedung-gedung bertingkat. Pembangunan haruslah mempehatikan faktor-faktor ramah akan lingkunngan. Adanya lokasi-lokasi yang boleh dilakukan pembanguna atau tidak. Misalnya harusnya suatu lahan digunakan untuk penyerapan air kota justru dijadikan perumahan mewah. Sehingga ruang resapan air menjadi berkuarang dan terjadi banjir dikota itu akibat banyaknya ruang resapan air yang dijadikan perumahan ataupun bangunan lainnya.
Dan yang paling penting dari SD ini adalah berkelanjutannya setiap program pembangunan. Tiap-tiap progarm pembangunan harus lah terintegrasi satu sama lain. Sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri. Hal-hal seperti inilah yang menghabat proses pembangunan. Selain itu adanya ikut serta dari setiap elemen-elamen yang ada di dalam masyarkat tersebut. Pemerintah, para ahli, dan agen-agen pembangunan harus lah menjalankan perannya masing-masing agar pembangunan ini dapat berjalan dengan baik. Adanya etnocentris manusia dalam melihat alam. Anggapan bahwa manusia memiliki dominan penuh akan alam dan berhak mengeksplorasinya demi memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Anggapan-anggapan yang seperti ini lah yang menghambat SD. Anggapan ini merupakan dasar dari setiap tindakan manusia terhadap alam. Anggapan ini sangat lah kuat melekat dalam diri masyarakat. Jadi walaupun sudah berkembangnya pemikiran akan SD tetapi pandangan masyarakat akan melihat alam susah untuk diubah oleh anggapan-anggapan seperti di atas. Inilah salah satu faktor terhambatnya proses sustainable development ini. Referensi Williams, colin and andrew c millingtont. 2004.” The diverse and contested meanings of sustainable development Azapagic, adisa. Slobodan perdan and roland clift. 2004. “Sustainable Development in Practice Case Studies for Engineers and Scientists