Surplus Ekonomi.docx

  • Uploaded by: Fira Soewadi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Surplus Ekonomi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,473
  • Pages: 12
BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi. Ilmu ekonomi kesejahteraan mempelajari bagaimana pengalokasian sumbersumber daya memengaruhi kesejahteraan penjual dan pembeli secara keseluruhan. Kesejahteraan penjual dan pembeli dalam suatu pasar dapat dipelajari dengan metode-metode dasar surplus konsumen dan surplus produsen. Kesejahteraan ekonomi para pelaku pasar juga dipengaruhi oleh pajak. Hal tersebut

dapat

dipahami

dengan

membandingkan

besar

pengurangan

kesejahteraan pembeli dan penjual dengan kenaikan jumlah pendapatan pemerintah, dengan menggunakan perangkat surplus konsumen dan surplus produsen. 1.2

Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan surplus konsumen? b. Apa yang dimaksud dengan surplus produsen? c. Apa yang dimaksud dengan efisiensi pasar dan kegagalan pasar?

1.3 Tujuan. a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembaca terhadap maksud dari surplus konsumen dan surplus produsen b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembaca terhadap maksud dari efisensi pasar

1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 SURPLUS KONSUMEN 1. Willingness to pay (kerelaan untuk membayar) Surplus Konsumen adalah nilai kerelaan seseorang untuk membayar suatu barang dikurangi nilai yang sebenarnya dibayarkan olehnya. Surplus konsumen merupakan ukuran keuntungan konsumen atau pembeli atas partisipasinya dalam suatu pasar. Surplus konsumen berkaitan erat dengan kurva permintaan untuk sebuah barang. Secara lebih jelas tentang surplus konsumen akan dicontohkan pada tabel berikut: Harga

Pembeli

Jumlah permintaan

Lebih dari $ 100

Tidak ada pembeli

0

$ 80 – $ 100

John

1

$ 70 – $ 80

John, Paul

2

$ 50 – $ 70

John, Paul, George

3

$ 50 atau kurang

John, Paul, George, Ringo

4

Tabel dan grafik dalam gambar diatas menunjukkan kurva permintaan yang berkaitan dengan daftar permintaan. Untuk berbagai jumlah barang, harga yang diberikan oleh kurva permintaan menunjukkan kerelaan membayar dari pembeli marjinal. Pembeli marjinal yang akan keluar pertama kali jika harga semakin meningkat adalah Ringo. Ketika jumlah album sebanyak 4 buah misalnya, kurva permintaan memiliki tinggi $ 50, harga yang ingin dibayar Ringo

2

(pembeli marjinal) untuk sebuah album. Ketika jumlah album sebanyak 3 buah, kurva permintaan memiliki tinggi $ 70, harga yang ingin dibayar George (yang sekarang menjadi pembeli marjinal). Karena

kurva

permintaan

menunjukkan

kerelaan

pembeli

untuk

membayar, kita juga dapat menggunakannya untuk mengukur surplus konsumen. Secara lebih jelas akan digambarkan pada kurva permintaan berikut: Kurva diatas menggunakan kurva permintaan untuk menghitung surplus konsumen. Dalam tabel, harga adalah $80 (atau sedikit diatasnya) dan jumlah permintaan adalah 1. Wilayah diatas harga dan dibawah kurva permintaan sama dengan luas wilayah total dua persegi panjang. Surplus konsumen John pada harga ini adalah $30 dan untuk Paul sebesar $10. Luas kedua wilayah ini adalah $40. Kesimpulannya adalah luas wilayah dibawah kurva permintaan dan diatas harga adalah besarnya surplus konsumen disebuah pasar. Alasannya adalah tinggi kurva permintaan mengukur nilai yang diberikan oleh pembeli terhadap barang, seperti diukur dari kerelaan untuk membayar. Perbedaan antara kerelaan untuk membayar dan harga pasar adalah surplus konsumen untuk setiap pembeli. Oleh karena itu luas wilayah keseluruhan dibawah kurva permintaan dan dan diatas harga adalah jumlah surplus konsumen semua pembeli dipasar untuk sebuah barang dan jasa. Tujuan dalam mengembangkan konsep surplus konsumen adalah membuat penilaian normatif menegnai arah keinginan dari hasil pasar. Surplus konsumen adalah ukuran yang baik untuk kesejahteraan ekonomi jika pembuat kebijakan mau menghormati preferensi pembeli. Dalam berbagai jenis pasar, surplus konsumen mensejahterakan ekonomi. Ekonom umumnya mengasumsikan pembeli bertindak secara rasional ketika mereka membuat keputusan dan preferensi mereka seharusnya dihormati. Dalam hal ini kosumen adalah penilai paling baik dari berapa banyak keuntungan yang diterima untuk setiap barang yang mereka beli 2. Bagaimana Harga Yang Lebih Rendah Meningkatkan Suplus Konsumen?

3

Pembeli selalu menginginkan harga yang lebih rendah dari apa yang mereka beli, sehingga dengan penurunan harga tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan pembeli. 3. Apa Yang Diukur Surplus Konsumen? Tujuan dari mengembangkan konsep surplus konsumen adalah untuk membuat penilaian yang normatif atas seberapa diinginkannya hasil-hasil yang terjadi di pasar. Surplus konsumen adalah jumlah yang rela dibayarkan oleh pembeli dikurangi jumlah yang sesungguhnya yang dibelanjakan untuk suatu barang, mengukur seberapa besar keuntungan yang diterima oleh pembeli suatu barang dari sudut pandang pembeli sendiri. Jadi surplus konsumen adalah perangkat yang baik untuk mengukur kesejahteraan ekonomi jika pembuat keputusan ingin menghargai pilihan-pilihan konsumen. Dalam setiap pasar, surplus konsumen mencerminkan kesejahteraan kesejahteraan ekonomi. Para ekonom biasanya beranggapan bahwa pembeli bersikap rasional ketika harus membuat keputusan, dan pilihan mereka harus dihargai. Konsumen adalah orang-orang terbaik dalam menentukan berapa banyak keuntugan yang mereka terima dari barang-barang yang mereka beli.

2.2 Suplus Produsen 1. Biaya Serta Kerelaan Untuk Menjual (Willingness to sell) Biaya adalah segala sesuatu yang harus dikorbankan oleh penjual untuk memproduksi suatu barang. Surplus produsen (producer surplus) adalah harga yang dibayarkan kepada penjual dikurangi biaya yang dikeluarkan oleh penjual. Surplus produsen mengukur seberapa besar keuntungan yang diterima pembeli dari partisipasinya dalam suatu pasar. Surplus Produsen adalah pemasukan tambahan yang didapat oleh seorang pengusaha dari sebuah penerimaan harga pada suatu barang yang biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga aslinya yang telah disiapkan untuk mereka tawarkan.

Supply melukiskan berbagai

macam

jumlah produsen

yang

berkeinginan untuk menjual diharga yang sangat berbeda-beda. Surplus produsen adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah barang dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut. Surplus produsen

4

berhubungan erat dengan kurva penawaran. Untuk lebih memahami dapat dicontohkan sebagai berikut: Harga

Penjual

$900 atau lebih

Mary,

Jumlah penawaran Frida,

Georgia, 4

Grandma $800 - $900

Frida, Georgia, Grandma

3

$600-$800

Georgia, Grandma

2

$500-$600

Grandma

1

Kurang dari $500

Tidak ada

Tidak ada

Surplus produsen berkaitan erat dengan kurva penawaran, karena kurva penawaran mencerminkan biaya penjual maka kita dapat menggunakannya untuk mengukur surplus produsen.

2. Bagaimana Harga yang Lebih Tinggi Meningkatkan Surplus Produsen

Dari grafik diatas, menunjukkan apa yang terjadi ketika harga naik dari P1 ke P2. Surplus produsen sekarang sama dengan wilayah ADF. Kenaikan surplus produsen ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama, para penjual yang sudah menjual sebanyak Q1 jumlah barang pada harga yang lebih rendah P1, sekarang berada posisi yang lebih baik kerena mereka sekarang memperoleh lebih untuk apa yang mereka jual. Kenaikan dalam surplus produsen untuk penjual yang telah ada sama dengan luas wilayah persegi panjang BCED. Kedua, beberapa penjual baru masuk kepasar karena mereka sekarang bersedia untuk meproduksi barang

5

pada harga yang lebih tinggi sehingga ada kenaikan jumlah penawaran dari Q1 ke Q2. Surplus produsen dari para pendatang baru ini adalah wilayah segitiga CEF.

2.3

Efisiensi Pasar A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (Market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detaiol efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi: 1. Definisi Efisiensi Pasar berdasarkan pada nilai intrinsik sekuritas. Untuk konteks sekuritas-sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intinsiknya atau fundamentalnya, maka efisiensi pasar diukur dari seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai intrinsiknya. Dengan demikian suatu pasar yang efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebgai pasar yang nilai-nilai yang sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai intrinsiknya. 2. Definisi Efisiensi Pasar berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga. Fama (1970) mendefinisikan paar yang efisien sebagai berikut: Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh “Informasi yang tersedia”. Definisi ini menimbulkan banyak perdebatan, dan sehingga Fama juga menyadari bahwa definisinya sulit dibuktikan secara empiris, karena dibutuhkan suatu benchmark yang menunjukkan akurasi dari ekspektasi harga semua investor. Fama mencoba menginformasikan definisinya dengan mendefinikan suatu fungsi dari harga-harga di masa datang yang tergantung dari sel informasi yang tersedia di periode sekarang. Fungsi dari harga-harga di masa mendatang akibat informasi yang tersedia menjadi bench mark yang kemudian dibandingkan dengan fungsi harga-harga di masa datang yang terjadi karena informasi yang benar-benar digunakan oleh pasar. Perbedaan harga dari kedua fungsi tersebut dianggap sebagai pasar yang tidak efisien. 3. Definisi Efisiensi Pasar efisiensi pasar berdasarkan Distribusi Informasi “Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi , jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem informasi tersebut”.

6

Definisi ini secara implisit mengatakan bahwa jika seorang mengamati suatu sistem informasi yang menghasilkan informasi, maka setiap orang dianggap mendapatkan informasi yang sama. Pendapat / Definisi tersebut diungkapkan oleh Beaver (1970). Definisi Beaver juga menimbulkan masalah dalam hal pengujian pasar yang efisien tersebut. Untuk menguji pasar juga dibutuhkan pembanding dan dan benchmark yang digunakann adalah return normal yang diperoleh pelaku pasar. Return hasil hasil dari informasi kemudian dibandingkan dengan return normal. Jika hasilnya tidak menyimpang berarti pasar sudah efisien dan sebaliknya, jika hasilnya menyimpang maka pasar dikatakan tidak efisien. 4. Definisi Efisiensi Pasar didasarkan pada proses dinamik. Definisi Efisiensi Pasar didasarkan pada proses dinamik memperimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan menjelaskan bagaimana pada hargaharga akan menyesuaikan karena informasi tidak simetris tersebut. Definisi yang mendasarkan pada proses yang dinamik ini menekankan pada kecepatan penyebaran informasi yang tidak simetris, pasar dikatakan efisien jika penybaran informasi ini dilakukan secra cepat sehingga informasi menjasi simetris, yaitu setiap orang memiliki informasi ini. B. Mengukur Efisiensi Pasar Untuk memahami dengan lebih baik perihal ukuran kesejahteraan ekonomi, maka perlu diingat kembali tentang bagaimana kita mengukur surplus konsumen dan produsen. Surplus konsumen = Nilai bagi pembeli – nilai yang dibayar oleh pembeli

Sedangkan surplus produsen adalah: Surplus produsen = nilai yang diterima penjual – Biaya penjual

Ketika kita menjumlahkan surplus konsumen dan produsen, maka kita memperoleh hubungan berikut:

7

Total surplus = Nilai bagi pembeli – Nilai yang dibayar oleh pembel + Nilai yang diterima penjual – Biaya penjual

Jumlah yang dibayar oleh pembeli sama dengan nilai yang diterima oleh penjual sehingga bagian tengah dari persamaan diatas saling menghilangkan. Hasilnya adalah kita dapat menuliskan total surplus sebagai berikut: Surplus Total = Nilai bagi pembeli – Biaya penjual

Surplus total disebuah pasar adalah nilai total terhadap pembeli terhadap suatu barang, dikukur oleh kerelaan mereka untuk membayar dan dikurangi dengan biaya total kepada penjual yang menyediakan barang tersebut. Jika suatu sumberdaya memaksimalkan total surplus, kia menyatakan alokasi itu menghasilkan efisiensi. Apabila suatu alokasi tidak efisein maka beberapa keuntungan dari perdagangan antara pembeli dan penjual tidak berhasil direalisasikan. Efisiensi erat kaitannya dengan pemerataan. Pemerataan disini adalah keadilan dalam distribusi kesejahteraan diantara para anggota masyarakat. C. Evaluasi Keseimbangan Pasar Ketika pasar berada pada titik keseimbangan harga menentukan pembeli dan penjual mana yang akan berkiprah dipasar. Para pembeli yang menilai barang diatas harganya memilih untuk membeli barang tersebut, sedangkan para pembeli yang menilai barang dibawah harganya, tidak akan membelinya. Dengan logika yang sama para penjual yang biaya produksinya berada dibawah harga memilih untuk meproduksi barang dan menjualnya, sedangkan penjual yang biaya produksinya lebih besar dari harga tidak memproduksi dan menjual barang. Fakta tersebut mengarah pada dua pemahaman terhadap hasil akhir pasar berikut: 1. Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang untuk pembeli dan menilai paling tinggi yang diukur dari keinginan membayar. 2. Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang kepada penjual yang dapat memproduksi dengan biaya paling murah. Oleh karena itu dengan sejumlah barang yang telah diproduksi dan terjual pada titik keseimbangan pasar,

8

perencana sosial tidak dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan mengubah alokasi konsumsi diantara pembeli atau alokasi produksi diantara penjual. 3. Pasar bebas menghasilkan jumlah barang yang memaksimalkan jumlah surplus konsumen dan produsen. Pemahaman terhadap hasil akhir pasar ini menjelaskan

bahwa

keseimbangan

penawaran

dan

permintaan

memaksilmalkan jumlah surplus konsumen dan produsen. Dengan kata lain, hasil keseimbangan adalah alokasi sumber daya yang efisien. D. Efisiensi Pasar Dan Kegagalan Pasar Kekuatan permintaan dan penawaran mampu mengalokasikan sumberdaya secara efisien, artinya walaupun setiap pembeli dan penjual dipasar hanya mementingkan kesejahteraan mereka sendiri, mereka secara bersama-sama dituntun oleh tangan tak tampak menuju suatu titik keseimbangan yang memaksimalkan keuntungan total kepada pembeli dan penjual. Untuk menyimpulkan bahwa pasar adalah efisien, kita membuat beberapa asumsi mengenai bagaimana pasar bekerja. Ketika asumsi ini tidak berjalan maka kesimpulan kita terhadap titik keseimbangan pasar adalah efisien juga tidak tepat lagi. Ada dua asumsi yang penting dalam hal ini yaitu: 1. Mengasumsikan pasar bercirikan persaingan sempurna namun dalam dunia nyata persaingan seringkali jauh dari sempurna. Dalam beberapa pasar seorang pembeli atau

penjual

mungkin

saja

mengandalikan

pasar.

Kemampuan

untuk

memengaruhi harga ini disebut dengan kekuatan pasar. Kekuatan pasar dapat membuat pasar tidak efisien karena menahan harga dan jumlah tidak mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan. 2. Analisis kita mengasumsikan bahwa hasil akhir dari suatu pasar hanya berkaitan dengan kepentingan pembeli dan penjual untuk pasar itu. Namun dalam dunia nyata keutusan pembeli dan penjual seringkalo memengaruhi orang-orang yang sama sekali tidak berhubungan dengan pasar itu. Polusi adalah contoh klasik bagaimana suatu hasil pasar memengaruhi orang lain diluar pasar. Efek samping seperti itu disebut dengan eksternalitas yang menyebabkan kesejahteraan dalam suatu pasar bergantung tidak hanya pada penilaian bagi pembeli tetapi juga biaya

9

bagi penjual. Karena pembeli dan penjual tidak memperhitungkan efek samping ini ketika memutuskan berapa banyak yang akan dikonsumsi dan diproduksi titik keseimbangan di pasar dapat menjadi tidak efisien dari sudut pandang masyarakat secara keseluruhan. Kekuatan pasar dan eksternalitas adalah contoh dari sebuah gejala umum yang disebut dengan kegagalan pasar, yaitu kemampuan seberapa pasar yang tidak diatur untuk mengalokasikan sumberdaya secara efisien. Ketika pasar gagal kebijakan publik mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan persoalan dan meningkatkan efisiensi ekonomi.

10

BAB III PENUTUP 3.1

Kesimpulan Surplus Konsumen adalah nilai kerelaan seseorang untuk membayar suatu barang dikurangi nilai yang sebenarnya dibayarkan olehnya. Surplus konsumen merupakan ukuran keuntungan konsumen atau pembeli atas partisipasinya dalam suatu pasar. Sedangkan, Surplus Produsen adalah pemasukan tambahan yang didapat oleh seorang pengusaha dari sebuah penerimaan harga pada suatu barang yang biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga aslinya yang telah disiapkan untuk mereka tawarkan. Supply melukiskan berbagai macam jumlah produsen yang berkeinginan untuk menjual diharga yang sangat berbeda-beda. Untuk menyimpulkan bahwa pasar adalah efisien, kita membuat beberapa asumsi mengenai bagaimana pasar bekerja. Ketika asumsi ini tidak berjalan maka kesimpulan kita terhadap titik keseimbangan pasar adalah efisien juga tidak tepat lagi.

3.2

Saran Sebagai seorang konsumen kita seharusnya bijak dalam menentukan berapa harga yang nantinya akan kita bayar untuk sebuah produk dengan memperhatikan surplus pada konsumen. Begitupun dengan produsen, mereka seharusnya bijak dalam menentukan harga sebuah produk yang nantinya itu akan merugikan atau menguntungkan mereka. Dalam efisiensi pasar juga terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan pasar. Maka kita selaku konsumen maupun produsen harus senantiasa berhati-hati agar terhindar dari masalah ekternalitas. Sedangkan masalah selanjutnya adalah Kekuatan Pasar, dimana seharusnya Produsen harus lebih menghargai pembelinya dengan tidak memberikan harga yang semena-mena.

11

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Pengantar Ilmu Ekonomi Review Bab 7-9. Diambil dari : https://otoyurangsunda.wordpress.com/2011/11/23/pengantar-ilmuekonomi-review-bab-7-9/. Diakses 14 November 2018 Burhan. 2017. Pengertian Surplus Beserta Definisi Surplus Produsen dan Konsumen. Diambil dari : https://satujam.com/surplus-adalah/ Diakses 14 November 2018. Ika, Mudrika. 2014. Konsumen Produsen Dan Efisiensi Pasar. Diambil dari: http://saringatunmudrikah.blogspot.com/2014/11/konsumen-produsen-danefisiensi-pasar.html. diakses 14 November 2018 Fawwaz,

Falanni.

PENGANTAR

2014.

Konsumen,

EKONOMI

Produsen, MIKRO.

dan

Efisiensi

Diambil

Pasar

dari

:

https://www.slideshare.net/falannif/pp-copy. diakses pada 14 November 2018 Mankiw, N. Gregory. 2006. Principles of Economics Pengantar Ekonomi Mikro edisi 3. Salemba Empat: Jakarta. Nawa, Ary. 2014. Makalah Ekonomi Pengantar Bagian 3.

Diambil dari :

http://ringkasanmahasiswa.blogspot.com/2014/09/makalah-ekonomipengantar-bagian-3.html. diakses pada 14 November 2018 Titasandy.

2009.

Definisi

Efisiensi

Pasar

.

Diambil

https://titaviolet.wordpress.com/2009/11/07/efisiensi-pasar/.

Diakses

dari: 14

November 2018 .

12

Related Documents

Surplus
November 2019 19
Nonmov Surplus
June 2020 11
Surplus Ekonomi.docx
June 2020 7
Theories Of Surplus Value
November 2019 10

More Documents from ""