Sistem Bunga Menurun (Sliding Interest) Contoh perhitungan pinjaman dengan sistem bunga menurun (Sliding Interest) Sistem ini sedikit rumit. Pada sistem sliding interest, perhitungan beban bunga dihitung di tiap akhir periode pembayaran angsuran, berdasarkan saldo pinjaman. Jadi, tiap bulan, beban bunga akan makin berkurang. Sebab, pokok utang juga berkurang. ILUSTRASI PERHITUNGAN SLIDING INTEREST - Jumlah pinjaman Rp 20 juta - Suku bunga 10% - Waktu pelunasan dua tahun (24 bulan) - Sistem bunga menurun (sliding interest) Perhitungannya: Angsuran pokok tiap bulan: Rp 20.000.000 : 24 (bulan) = Rp 833.333 Besaran bunga tiap bulan: 10% : 12 (bulan) = 0,833% Angsuran Bunga Bulan ke 1: Rp 20.000.000 x 0,833% = Rp 166.666,67 Angsuran Bulan ke 1 (angsuran pokok + angsuran bunga bulan ke 1) Rp 833.333 + Rp 166.666,67 = Rp 1.000.000 Angsuran Bunga Bulan ke 2: Rp 19.166.666,67 x 0,833% = Rp 159.722,22 Catatan: Angka Rp 19.166.666,67 diperoleh dari Rp 20 juta (total peminjaman di bulan ke 1) dikurangi Rp 833.333 (angsuran pokok tiap bulan) Angsuran bulan ke 2 (angsuran pokok + angsuran bunga bulan ke 2) Rp 833.333 + Rp 159.722,22 = Rp 993.056 Jumlah angsuran yang harus di bayar tiap bulan akan terus menurun (sliding) sampai akhir periode pembayaran. Contoh Perhitungan Bunga dengan Sistem Sliding Interest
Jumlah total besar bunga selama dua tahun (24 bulan) dengan menggunakan sistem sliding interest adalah Rp2.083.333
Jumlah total angsuran selama dua tahun (24 bulan) dengan menggunakan sistem sliding interest adalah Rp22.083.33 Posted by Wallpaper at 10:23 AM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Menghitung beban bunga pinjaman
No comments: Post a Comment
Newer PostOlder PostHome Subscribe to: Post Comments (Atom) Panduan
Mendapatkan modal usaha (1) Mengajukan kredit ke Bank (1) Menghitung beban bunga pinjaman (4) Pegadaian (2) Pinjaman ke Bank (2) Proses pangajuan kredit (8) Yang dianjurkan dalam kredit (11) Yang dilarang dalam kredit (11)
Blog Archive
▼ 2010 (39) o ▼ December (39) Banyak Jalan Untuk Dapat Modal Pembayaran Usaha Anda Bank Memonitor Usaha Anda Persetujuan Permohonan Kredit Survei Lokasi Mencermati Perjanjian Kredit Mengisi Formulir Kredit Berkonsultasi Dengan Pihak Bank Membawa Kelengkapan Dokumen Mengajukan Kredit Ke Bank DOs & DONTs pinjaman ke bank Memahami Ketentuan Kredit Sediakan Anggunan Tambahan Yang Cukup Siapkan Sharing Dana Sendiri Manajemen Perusahaan Rencana Pengembalian Rencana Pemanfaatan Yang Pasti Mempunyai Keunggulan Dan Unik Usaha Bersikap Prospektif
Memenuhi Aspek Legalitas Usaha telah berjalan dan menguntungkan Asal Menerima Kredit Mengambil Kredit Karena Pengaruh Iklan Mencoba Mengiming-imingi Petugas Bank Hiperaktif Plin Plan Ketergantungan Merekayasa Informasi Data Cacat Kredit Berbohong Keberadaan Utang Yang Lain Bisnis Remang - Remang Dan Terlarang Sistem Bunga Tetap (Flat Interest) Sistem Bunga Menurun (Sliding Interest) Sistem Bunga Anuitas Cara Menghitung Beban Bunga Step By Step Penulisan Proposal Bank Cara Menyusun Proposal Pinjaman Ke Bank Step By Step Menggadaikan Barang Gadai solusi yang butuh uang Lirik Lagu. Simple theme. Powered by Blogger.
Suku Bunga Tetap dan Suku Bunga Menurun Umumnya, ada dua metode yang digunakan untuk menghitung suku bunga, yaitu metode suku bunga tetap (disebut juga metode flat) dan metode suku bunga menurun (disebut juga metode efektif). Perhitungan ini dilakukan untuk menentukan jumlah cicilan yang harus Anda bayarkan setiap bulannya.
Metode Perhitungan Suku Bunga Tetap Disebut metode tetap karena perhitungan jenis ini menghasilkan bunga yang sama setiap bulannya, karena suku bunga dikalikan dengan jumlah total pinjaman awal setiap bulannya. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Misalnya:
Besar Pinjaman: Rp30,000,000
Suku Bunga tetap: 6% per tahun
Tenor/Masa Cicilan: 1 tahun (12 bulan)
Bunga per bulan = (Rp30,000,000 x 6%) : 12 = Rp150,000 Karena besarnya bunga yang dihasilkan sama, maka besarnya cicilan yang harus Anda bayarkan pun sama setiap bulannya. Dari perhitungan di atas, didapat jumlah cicilan bulanan sebagai berikut:
Cicilan Pokok = Rp30,000,000 : 12 = Rp2,500,000
Total Cicilan per bulan = Cicilan Pokok + Bunga = Rp2,500,000 + Rp 150,000 = Rp2,650,000 Tabel Cicilan (12 bulan):
Metode Perhitungan Suku Bunga Menurun Sesuai namanya, besarnya bunga yang dihitung menggunakan metode ini semakin menurun setiap bulannya, karena faktor pengali yang digunakan bukan jumlah total pinjaman awal melainkan jumlah pinjaman setelah dikurangi cicilan setiap bulannya (saldo pokok bulan berjalan). Karena saldo pokok yang digunakan sebagai dasar semakin menurun, maka suku bunganya biasanya dikenakan memiliki nilai lebih besar dari suku bunga tetap, akan tetapi bukan berarti jumlah total bunga yang Anda bayar akan lebih besar daripada suku bunga tetap.
Misalnya untuk pembayaran pinjaman pokok tetap :
Besar Pinjaman: Rp30,000,000
Suku Bunga: 10% per tahun
Tenor/Masa Cicilan: 1 tahun (12 bulan)
Bunga per bulan = (Sisa Saldo x 10%) : 12
Cicilan Pokok = Rp30,000,000 : 12 = Rp2,500,000 Tabel Cicilan (12 bulan):
Cicilan ke-
Saldo Pokok
Cicilan Pokok
Bunga
Total Cicilan
0
30,000,000
1
27,500,000
2,500,000
250,000
2,750,000
2
25,000,000
2,500,000
229,167
2,729,167
3
22,500,000
2,500,000
208,333
2,708,333
4
20,000,000
2,500,000
187,500
2,687,500
5
17,500,000
2,500,000
166,667
2,666,667
6
15,000,000
2,500,000
145,833
2,645,833
7
12,500,000
2,500,000
125,000
2,625,000
8
10,000,000
2,500,000
104,167
2,604,167
9
7,500,000
2,500,000
83,333
2,583,333
10
5,000,000
2,500,000
62,500
2,562,500
11
2,500,000
2,500,000
41,667
2,541,667
12
0
2,500,000
20,833
2,520,833
TOTAL
30,000,000
1,625,000
31,625,000
Misalnya untuk pembayaran cicilan per bulan tetap :
Besar Pinjaman: Rp30,000,000
Suku Bunga: 10% per tahun
Tenor/Masa Cicilan: 1 tahun (12 bulan)
Bunga per bulan = (Sisa Saldo x 10%) : 12
Cicilan Pokok = cicilan per bulan – bunga per bulan Tabel Cicilan (12 bulan):
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dicermati bahwa meskipun cicilan bulan pertama pada metode menurun tampak lebih besar dibandingkan cicilan bulan pertama pada metode tetap, total cicilan dan bunga yang Anda bayarkan selama periode cicilan (yaitu 12 bulan) lebih kecil dibandingkan total cicilan dan bunga pada metode tetap. Oleh karena itu, sebelum Anda mengajukan pinjaman uang apa pun, pastikan Anda mengetahui baik suku bunga tetap (suku bunga flat) maupun suku bunga menurun (suku bunga efektif) yang ditetapkan oleh lembaga peminjam, karena selisih bunga antara keduanya dapat cukup signifikan. Selamat berhitung!
Share artikel ini