Subhan Punya.docx

  • Uploaded by: Rina Hanum
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Subhan Punya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,136
  • Pages: 16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah saru pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena pendidikan selalu berorientasikan terhadap penyiapan peserta didik untuk berperan di masa yang akan datang.1 Bahasa Arab adalah salah satu mata pelajaran yang menempati posisi penting dalam dunia pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam baik negeri maupun swasta pada jenjang dan program tertentu. Bahasa Arab adalah bahasa agama Islam dan Al-Quran, seseorang tidak akan pernah dapat memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama serta bodoh terhadap permasalahan agama. Pelajaran

bahasa

Arab

merupakan

bahasa

asing

yang

dalam

pembelajarannya menghadapi banyak kendala. Pembelajaran bahasa Arab membutuhkan dukungan yang dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar, salah satu diantaranya yaitu minat belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat pada suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguhsungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan anak didik.2 Minat memberikan sumbangan yang besar terhadap keberhasilan belajar siswa. Tingginya minat belajar siswa dipengaruhi semangat yang tinggi pula. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran di sekolah hendaknya setiap siswa memiliki minat yang tinggi

1

Umar Tirtarahardja dan S. L. La sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2 Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

terhadap pelajaran yang diikutinya, dalam hal ini pelajaran bahasa Arab. Kurangnya minat menyebabkan kurangnya perhatian, partisipasi dan usaha dalam proses pembelajaran. Akibatnya dari kurangnya minat belajar tentunya akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa kemampuan pembawaan, kondisi fisik, kondisi psikis dan lain-lain. Minat sendiri juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi siswa.3 Minat termasuk faktor psikologi yang berperan sebagai pendorong dalam mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, untuk mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru hendaknya berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar peserta didik itu selalu butuh dan ingin terus belajar, dalam artian menciptakan peserta didik yang memiliki minat yang tinggi. Salah satunya dengan cara membuat pembelajaran menarik, menyenangkan atau menantang. Tinggi rendahnya minat belajar siswa akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diraih. SMA Islam Al-Falah Aceh Besar merupakan salah satu sekolah yang memberlakukannya siswa untuk menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun di dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa Arab, tidak jarang juga siswa mendapatkan nilai yang kurang pada pembelajaran tersebut. Hasil wawancara pada 3 siswa menyatakan bahwa siswa tersebut kurang berminat untuk belajar bahasa Arab, 2 siswa lainnya menyatakan bahwa berminat untuk belajar bahasa Arab tetapi susah untuk memahami teori pelajarannya karena lebih mudah praktek dari pada belajar teori. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Minat Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa SMA Islam Al Falah Aceh Besar Tahun 2019”.

3

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa SMA Islam Al-Falah Aceh Besar Tahun 2019?.

C. Tujuan Penelitian 1.

Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara minat dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa SMA Islam Al-Falah Aceh Besar Tahun 2019

2.

Tujuan Khusus a. Mengetahui minat belajar bahasa Arab siswa SMA Islam Al-Falah Aceh Besar. b. Mengetahui prestasi belajar bahasa Arab siswa SMA Islam Al-Falah Aceh Besar. c. Mengetahui hubungan antara minat dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa SMA Islam Al-Falah Aceh Besar Tahun 2019.

D. Manfaat a.

Sebagai informasi mengenai hubungan antara minat dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa SMA Islam Al-Falah Aceh Besar Tahun 2019.

b.

Sebagai informasi bagi pendidikan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Arab 1. Pengertian Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.4 Mata pelajaran bahasa Arab yaitu suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Dalam membantu memahami sumber ajaran agama Islam yaitu Al-Qur’an, hadis, dan kitab-kitab lain yang berkenaan dengan bahasa Arab maka siswa harus mempunyai kemampuan dalam berbahasa Arab.5 2.

Tujuan Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah sebagai berikut: a.

Agar mampu memahami al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber hukum Islam.

b.

Dapat membaca buku-buku yang ditulis dengan bahasa Arab denganbaik dan benar.

c.

Mampu menguasai kaidah bahasa Arab (qawâ’id ), sehingga mampu membaca dan memahami kitab-kitab standar dalam rangka memantapkan keislaman, serta dapat mendeteksi kesalahan-

4

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Arab SMA dan MA. Jakarta: Pusat Kurikulum. Balitbang. 5 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentanng Standart Kompetensi Lulusan dan Standart Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, Hlm 22.

keselahan yang dilakukan orang dalam membaca kitab--kitab berbahasa Arab. d.

Mampu mendengar dan memahami orang lain yang menggunakan bahasa Arab.

e.

Mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan bahasa Arab.

f.

Untuk membina ahli bahasa Arab yang profesional.

B. Minat Belajar 1. Pengertian Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan, dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut, dan kecendrungan-kecendrungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat sebagai suatu kecendrungan untuk bertingkah laku yang berorientasi kepada subjek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecendrungan tersebut anatar individu yang satu dengan yang lain tidak sama intensitasnya.6 Djamarah (2011), menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal/aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat yang besar terhadap suatu sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai tujuan yang diminati. Jadi minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan mneghasilkan prestasi yang rendah.7 2.

Faktor- faktor timbulnya minat Faktor timbulnya minat menurut crow and crow dan rahmanto (2011) terdiri dari tiga faktor yaitu:8

6

Witherington, H.C. psikologi pendidikan. Jakarta: Angkasa Baru. 2011 Djamarah, Ob.Cit. 8 Nurkancana, W dan sumartana. Evaluasi pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 2011 7

a.

Faktor dorongan dari dalam ( internal) Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang. Faktor dorongan dalam yaitu persepsi seseorang mengenai diri sendir, harga diri, harapan pribadi, kebutulan, keinginan, kepuasan, dan prestasi yang diharapkan.

b.

Faktor motif sosial Yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahauan, yang mungkin diilhamioleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

c.

Faktor emosional Yaitu minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dan menghilangkan minat seseorang. Menurut hurlock dalam prima (2011) ada beberapa kondisi yang

mempengaruhi minat diantaranya:9 a.

Status ekonomi Apabila status ekonomi membaik, orang cenderrung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaiknya kalau status ekonomi mengalami kemudahan karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

b.

Pendidikan Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat

9

Hurlock, E,B. Psikolog perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (ahli bahasa istiwidiyanti dkk. Edisi kelima. jakarta: Erlangga). 2011

intelek yang dilakukan.seperti yang dikatakan Notoatmojo, 1997 dari L.W Green mengatakan bahwa “jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih baik kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka. c.

Situasional (orang dan lingkungan ) Berhubungan dengan ancaman konsep diri terhadap perubahan status, adanya kegagalan, kehilangan benda yang dimiliki, dan kurangnya penghargaan dari orang lain.

d.

Keadaan psikis Keadaan psikis yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap minat adalah kecemasan. Kecemasan merupakan suatu respon terhadap stress, seperti putusnya suatu hubungan yang penting atau bencana yang mengancam jiwa. Kecemasan juga bisa merupakan suatu reaksi terhadap dorongan seksual atau dorongan agresif yang tertekan, yang bisa mengancam pertahanan psikis yang secara normal mengendalikan dorongan tersebut.

3.

Pengukuran minat Minat merupakan suatu perasaan antara sikap yang timbul dari pada pengalaman subjektif. Keberadaan dan kekuatan minat hanya dapat diketahui melalui suatu pengukuran dengan menggunakan alat ukur tertentu. Metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap minat seseorang, sebagaimana diungkapkan oleh Nurkancana Sumartana dan Rahmanto (2011) bahwa pengukuran minat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:10 a.

Observasi Pengukuran dengan metode obseravasi ini memiliki keuntungan karena dapat mengamati minat seseorang dalam kondisi wajar. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi, baik dalam kelas

10

Rahmanto, Ob.Cit.

maupun diluar kelas. Kelemahannya tidak dapat dilakukan terhadap situasi atau bebrpa hasil observasi yang bersifat subjektif b.

Interview Interview baik digunakan untuk mengukur minat, pelaksanaan interview sebaiknya dilakukan dalam situasi santai, sehingga percakapan dapat berlangsung secara bebas.

c.

Kuesioner/ Angket Kuesioner yaitu mengajukan beberapa pertanyaan secara tertentu. Isi pertanyaan yang diajukan dalam angket pada prinsipnya tidak berbeda dengan isi pertanyaan wawancara. Dibandingkan dengan wawancara dan observasi, angket lebih efisien.

d.

Inventori Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan pengukuran atau penilaian yang sejenis kusione, yaitu sama- sama merupam daftar pertanyaan secara tertulis. Perbedaanya ialah dalam kusioner responden menulis jawaban realitif panjang sedangkan pada inventori responden memberikan jawaban dengan memberi lingkaran, tanda cek, mengisi nomor atau dengan tanda- tanda lain yang berupa jawaban singkat.

4.

Cara Membangkitkan Minat Belajar Djamarah (2011), juga mengusulkan beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan minat siswa, yaitu:11 a.

Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.

b.

Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki siwa sehingga siswa mudah menerima Bahan pelajaran

c.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif

11

Djamarah, Ob. Cit.

d.

Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individu siswa.

C. Prestasi Belajar 1.

Pengertian Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Slameto (2010) “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk12 memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Menurut Sumadi Suryabrata (2006), prestasi dapat pula didefinisikan sebagai berikut : “nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi belajar siswa selama masa tertentu”.13 Menurut Nana (2009), hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.14 Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.15

12

Slameto. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Sumadi Suryabrata. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Persada. 14 Sudjana, Nana . 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 15 Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. 13

2.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yang digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:16 a.

Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, antara lain: faktor kesehatan, faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), dan faktor kelelahan.

b.

Faktor eksternal yaitu faktor yang ada di luar individu, antara lain: faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah

(metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, Disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). 3.

Pengukuran Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang dapat diukur dengan tes. Menurut pendapat Nana Sudjana (2009) prestasi belajar terdiri dari 3 bagian yaitu:17 a.

Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b.

Afektif, berkenaan dengan sikap nilai yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi. Pengukuran ranah efektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena perubahan tingkah laku siswa dapat berubah sewaktuwaktu.

16

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. 17

Nana, Ob. Cit

c.

Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Pengukuran ranah psokomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2010) mengatakan bahwa

“Evaluasi yang berarti pengungkapan dan pengukuran hasil belajar itu pada dasarnya merupakan penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Namun perlu penyusun kemukakan bahwa kebanyakan pelaksanaan evaluasi cenderung bersifat kuantitatif, lantaran simbol angka atau skor untuk menentukan kualitaas kesuluruhan kinerja akademik siswa dianggap nisbi.”18 Menurut Muhibbin Syah (2010) pengukuran keberhasilan belajar yaitu sebagai berikut.19 a.

Evaluasi Prestasi Kognitif Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Karena semakin membengkaknya jumlah siswa di sekolah-sekolah, tes lisan dan perbuatan hampir tak pernah digunakan lagi. Alasan lain mengapa tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena pelaksanaannya yang face to face (berhadapan langsung)

b.

Evaluasi Prestasi Afektif Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang berdimensi aktif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakteristik seyogyanya mendapat perhatian khusus. Alasannya, karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa. Salah satu bentuk tes ranah rasa yang populer ialah “Skala Likert” (Likert Scale) yang bertujuan untuk mengidentifikasi kecenderungan/sikap orang.

18

Muhibbin Syah.2010.Psikologi baru.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya 19 Ibid.

Pendidikan

dengan

pendekatan

c.

Evaluasi Prestasi Psikomotorik Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi dalam hal ini dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung. Namun, observasi harus dibedakan dari eksperimen, karena eksperimen pada umumnya dipandang sebagai salah satu cara observasi.

D. Hubungan Antara Minat dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2013) menunjukkan bahwa minat siswa kelas 8 MTs PPMI Assalam dalam mempelajari bahasa Arab cukup rendah meskipun prestasi belajar bahasa Arab mereka cukup memuaskan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat atau tinggi dalam hubungan minat dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab mempengaruhi minat belajar siswa.20 Hal ini juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiana, Ana (2018) yang menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Unggul MTsN Bandar Jaya Tanjung Jabung Timur (p=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi minat belajar maka akan semakin meningkat pula hasil belajar siswa dalam belajar.21

20

Fatimah. 2011. Hubungan Antara Minat Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Pada Siswa Kelas 8 MTS PPMI Assalam Surakarta (Tahun Pelajaran 2012/2013). 21

Setiana, Ana. 2018. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII U MTSN Bandar Jaya Tanjung Jabung Timur

E. Kerangka Teori

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 1. Faktor internal a. faktor kesehatan, b. faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), dan c. faktor kelelahan. 2. Faktor eksternal a. faktor keluarga b. faktor sekolah c. faktor masyarakat

Proses belajar siswa

Prestasi Belajar

Faktor yang mempenaruhi minat a.

Faktor dorongan dari dalam (internal)

b.

Faktor motif sosial

c.

Faktor emosional

Gambar 2.1 Kerangka Teori

F. Hipotesis Ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa SMA Islam Al-Falah Aceh Besar Tahun 2019

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat analitik, yang dilakukan secara Cross Sectional yaitu variabel-variabel yang diteliti diukur dan dikumpulkan dalam satu titik waktu tertentu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di SMA Islam Al-Falah Aceh Besar pada bulan Februari 2019.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Islam AlFalah Aceh Besar Kelas X yang berjumlah 65 orang. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA Islam Al-Falah yang mengikuti

pembelajaran bahasa

Arab.

Penentuan besar sampel

menggunakan total sampling yang berjumlah 65 orang.

D. Kerangka Konsep Variabel Independent

Variabel Dependent

Minat Belajar

Prestasi Belajar

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

E. Definisi Operasional Tabel 3.1 No

Variabel Penelitian

1.

Minat belajar

2.

Prestasi Belajar

Definisi Operasional Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Variabel Variabel Independent Ketertarikan Kuesioner Berminat (x≥ 𝑥̅ ) siswa terhadap Tidak Berminat pelajaran (x<𝑥̅ ) bahasa Arab. Variabel Dependet Hasil belajar Kuesioner Baik (>80) siswa kelas X Kurang (80-50) yang diukur Cukup (<50) melalui nilai UTS pelajaran bahasa arab

Skala Data Nominal

Nominal

F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu penelitian yang digunakan untuk proses pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang berisikan pertanyaan yang merupakan karakteristik siswa, minat belajar, dan nilai UTS bahasa arab.

G. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada siswa SMA Islam Al-Falah kelas X, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden diminta mengisi sendiri kuesioner yang telah dibagikan, lalu peneliti meminta kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden saat itu juga. Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data tentang karakteristik siswa dan minat belajar diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden. 2. Data Skunder Data tentang jumlah siswa kelas X dan nilai UTS bahasa Arab.

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil pengukuran kadar hemoglobin dan hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan dilapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini dilakukan dengan memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode dan data kadar hemoglobin yang kemudian dimasukkan kedalam tabel. 2. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisis univariat dilakukan dengan mendeskripsikan minat belajar dan pretasi belajar siswa kelas X dalam bentuk tabel distribusi frekuensi ataupun diagram. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan pada dua variabel untuk mengetahui adanya hubungan atau korelasi, perbedaan. Uji yang digunakan ChiSqure untuk menguji hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa SMA Islam Al-Falah kelas X.

Related Documents

Subhan Punya.docx
May 2020 21
Subhan Allah
May 2020 11
Amukan Pasir Subhan
April 2020 17
Subhan Al Subooh
December 2019 26

More Documents from "Ghulam of Alahazrat Imam Ahmad Raza"