Studi Kasus: Praktikum Patologi Klinik D1 Era Rahmi M.farm., Apt Josua Koirewa

  • Uploaded by: Josua Koirewa
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Studi Kasus: Praktikum Patologi Klinik D1 Era Rahmi M.farm., Apt Josua Koirewa as PDF for free.

More details

  • Words: 1,178
  • Pages: 20
Studi Kasus Praktikum patologi klinik D1 Era Rahmi M.Farm., Apt Josua koirewa

Nama pasien : Tn.IKS  Jenis kelamin : laki laki  Ruang : PAV A1  Umur : 53 tahun  Tanggal MRS : 27 april 2013  Tanggal KRS :  Diagnosa : HHD Cardiomegali + CKD  TB : 172 cm  BB : 80 kg  Vol urin : 600 

Subyektif (saat MRS)  Keluhan utama: - buang air besar tidak terasa, mual, pusing, dan kaki bengkak.  Keluhan tambahan: - muntah nafsu makan menurun, nyeri lambung.  Riwayat penyakit sekarang:  Riwayat penyakit dahulu - ginjal grade IV + DM + HT pada tahun 2012 berkisar dibulan oktober – november, pernah muntah darah dan batuk darah.  Riwayat pengobatan :  Riwayat keluarga/sosial :  Alergi obat : -

Obyektif Tanda vital parameter

27/4/13

28/4/13

29/4/13

30/4/13

01/5/13

02/5/13

03/5/13

Tekanan darah (mmHg)

170/100

150/100

180/180

170/110

180/110

170/110

180/110

Suhu tubuh

36,3

36

36

36,5

36

37

36

Denyut nadi

72

80

84

88

90

98

100

Respiration rate

20

20

20

20

20

20

20

Satuan

Nilai normal

27/4/13

WBC (white blood cell)

Ribu/mm³

4-10

7,6

9,8

PLT (trombosit)

Ribu/mm³

150-400

286

315

HGB

g/dL

11-16

8,1

10,7

PCT

μg/L

0,108-0,282

0,203

Natrium

mEq/L

135-145

133,5

135,3

Kalium

mEq/L

3,5-5,0

4,20

4,02

Klorida

mEq/L

95-108

101,2

106,5

Gda (gula darah acak)

mg/dL

<200

145

BUN

mg/dL

10-24

56

56,7

Creatinin

mg/dL

0,50-1,50

4,92

5,06

Albumin

g/dL

3,5-5,0

As. Urat

mg/dL

3,4-7,0

8,9

Trigliserida

mg/dL

50-200

141

kolesterol

mg/dL

150-2500

181

Parameter Hasil pemeriksaan

laboratorium

28/4/13

01/4/13

02/4/13

2,8

Nama Obat

Inf. Nefrosteril Inj. Lasix

Indikasi

Dosis & Frekuensi

Suplai asam amino pada gagal ginjal akut & kronik

Tanggal

27/ 4

28/4 28/4 30/4 01/5

v

02/5

v Tab

Diuretic

1-1-0

v

v

v

v

v

(Diovan)

mengatasi tekanan hipertensi & gagal jantung

0-0-1

v

v

v

v

v

v

Albumin

Gagal liver (akut)

0-0-1

v

Ketosteril

terapi gangguan ginjal kronik pasien yg mengalami anemia dgn defisiensi hanya pda eritrosit memelihara kesehatan, antioksidan

3x1

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

Valsartan 80mg

Inf. PRC Xidane

03/5

25mg

v

v

v 1x1

v

Berdasarkan diagnosa pasien mengalami CKD (Chronic Kidney Disease) dan Kardiomegali. Chronic kidney disease (CKD) atau disebut Gagal ginjal adalah proses kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan. CKD dapat menimbulkan simtoma berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL, atau di atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin. Adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi CKD.

Kardiomegali adalah kondisi ketika jantung mengalami pembesaran. Orang yang mengalami kardiomegali dapat merasakan gejala jantung berdebar atau palpitasi, sesak napas, tubuh terasa lelah, kenaikan berat badan, lingkar perut yang bertambah, dan pembengkakan di kaki

 





Pada data didapat kadar hemoglobin pasien berada dibawah kadar normal Hemoglobin merupakan protein yang mengandung zat besi didalam sel darah merah. Jika kadar hb lebih rendah dari kadar normal menandakan bahwa kadar oksigen dalam darah juga cukup rendah, yang akan berdampak pada gangguan kesehatan seperti anemia dan sesak napas. Dampak lain nya adalah semakin buruk nya kondisi jantung yang ditandai dengan timbul nya rasa nyeri di dada dan jantung berdebar debar. hal ini terjadi karena jantung bekerja keras untuk mengatasi kekurangan oksigen dalam darah.

Hasil laboratorium BUN = 56 mg/dL  Ureum adalah salah satu produk pemecahan dari protein dalam tubuh yang di sintesis dalam hati dan 95 % di buang di ginjal. Dan sisanya 5 % dalam feses.  Kadar ureum disebut juga sering disebut sebagai Blood Urine Nitrogen.  Pada pengukuran konsentrasi darah, bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum, maka ureum darah meningkat di atas kdar normal. Karena, filtrasi glomerulus harus turun sampai 50% sebelum keadaan kadar urea darah terjadi. 

Meningkatnya kadar urea darah ( BUN ) dan kreatinin merupakan salah satu indikasi kerusakan pada ginjal.  Semakin buruk fungsi ginjal, semakin tinggi kadar ureum darah. ( Nursalam, 2006 ) Pada data didapat kadar BUN dari pemeriksaan laboratorium meghasilkan kadar yang tinggi yaitu sebesar 56 mg/dL hal ini menunjukan adanya kelainan atau penurunan fungsi ginjal. 

Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang di lepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan di eksresi dalam urin dengan kecepatan yang sama.  Kreatinin di ekspresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan eksresi, konsentrasinya relatif konstan dalam plasma dari hari ke hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. ( Corwin J.E, 2001 ) 

 Peningkatan

2x lipat kadar kreatinin serum mengindikasikan adanya penurunan fungsi ginjal sebesar 50%, demikian juga kadar kreatinin 3x lipat mengisyaratkan penurunan fungsi ginjal sebesar 75%. ( soeparman ddk, 2001 )

Rendahnya albumin menyebabkan sindrom nefrotik yaitu gangguan pada ginjal yang meneyebabkan protein bocor melalui urin.  Hipoalbuminemia, atau penurunan kadar albumin didalam darah adalah salah satu komplikasi yang umum ditemui pada penyakit ginjal kronik. Perubahan konsentrasi albumin ini diduga disebabkan karena penurunan sintesis, peningkatan metabolismenya, dan perubahan pada volume distribusinya. 

Meningkatnya asam urat dalam darah disebut hiperurisemia, hiperurisemia menimbulkan hipersaturasi asam urat, yaitu kelarutan asam urat dalam darah melewati ambang batasnya sehingga menyebabkan timbunan asam urat dalam bentuk garam dijaringan  Kondisi hiperurisemia dapat diakibatkn karena produksi asam urat yang berlebih, pembuangan asam urat melalui ginjal berkurang, atau kombinasi dari keduanya (syukri, 2007). 

Penumpukan asam urat akan membentuk kristal di sendi yang dapat memicu nyeri dan pembengkakan di berabagai sendi tubuh. Meskipun umum nya terbentuk disendi kristal sam urat juga bisa terbentuk diginjal dan saluran kemih kondisi tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal atau menyebabkan batu saluran kemih

Derajat GGK

Manifestasi klinis

Derajat I

TD normal, tidak terdapat tanda-tanda abnormalitas hasil tes lab dan manifestasi klinis.

Derajat II

Tanpa manifestasi klinis, terdapat hipertensi, mulai muncul hasil tes lab abnormal.

Derajat III

Tanpa gejala, hasil tes lab abnormal pada beberapa sistem organ, terdapat hipertensi.

Derajat IV

Terdapat manifestasi klinis berupa kelelahan dan penurunan rangsangan.

Derajat V

BUN meningkat, anemia, hipokalsemia, hiponatremia, asam urat meningkat, protein urea, pruritus, edema, hipertensi, kreatinin meningkat, penurunan rangsangan, asidosis metabolik, mudah mengalami perdarahan, hiperkalemia.

Pada penderita gagal ginjal kronis tahap stadium 5, maka penanganan yang dapat dilakukan mengganti tugas ginjal dalam tubuh dengan terapi pengganti ginjal, yang terdiri dari:  Hemodialisis  Tranplantasi ginjal. Selama penanganan dilakukan, penderita GGK perlu melakukan pemeriksaan secara rutin agar kondisi penderita senantiasa terpantau.

Tujuan dilakukan terapi hemodialisis yaitu untuk menurunkan kreatinin dan zat toksik yang lainnya dalam darah,Hemodialisis juga bertujuan untuk menghilangkan gejala yaitu mengenda likan uremia, kelebihan cairan dan ketidak seimbangan elektrolit yang terjadi pada pasien penyakit ginjal tahap akhir (Markum, 2006)

Transplantasi merupakan cara atau upaya medis untuk menggantikan organ atau jaringan yang rusak, atau tidak berfungsi dengan baik. Pada dasarnya transplantasi bertujuan sebagai usaha terakhir pengobatan bagi orang yang bersangkutan, setelah usaha pengobatan yang lainnya mengalami kegagalan. transplantasi bertujuan untuk: 1.Kesembuhan dari suatu penyakit, misalnya kebutaan, kerusakan jantung, ginjal dan sebagainya. 2.Pemulihan kembali fungsi suatu organ, jaringan atau sel yang telah rusak, atau mengalami kelainan tetapi sama sekali tidak terjadi kesakitan biologis, misalnya bibir sumbing. 3.Mengurangi penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Related Documents


More Documents from "Sri Setiawati"

Document.docx
June 2020 1
20190328.pdf
December 2019 13
20190306.pdf
December 2019 17
20190306.pdf
December 2019 12
20190328.pdf
December 2019 16