Struktur_hewan Ikha Dan Nesya Cantique.docx

  • Uploaded by: ikha purba
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Struktur_hewan Ikha Dan Nesya Cantique.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,877
  • Pages: 10
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sistem integumentum adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini sering kali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat. Kata ini berasal dari bahasa latin “ integumentum “ yang berarti penutup. Fungsi Integumentum yaitu : 1. Perlindungan mekanik terhadap jaringan yang ada di bawahnya. 2. Mencegah kekeringan dan gangguan terhadap keseimbangan air dalam tubuh. 3. Membantu mengatur perpindahan panas antara tubung dengan lingkungan. 4. Menjaga masuknya organisme dan materi yang dapat menimbulkan kerusakan. 5. Membantu pernapasan, sekresi, ekskresi, indera dan lain-lain. Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat di luar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh, sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap pengaturan suhu dan keseimbangan air.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem integumentum pada hewan vertebrata ? 2. Apa saja derivat-derivat integumentum pada hewan vertebrata ?

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui sistem integumentum pada hewan vertebrata. 2. Untuk mengetahui derivat-derivat pada hewan vertebrata.

1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Integumentum Integumen berasal dari bahasa latin “Integumentum” yang artinya penutup. System integumentum adalah system organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. System ini sering kali merupakan bagian system organ yang terbesar, yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat.

B. Fungsi Integumentum Kulit ternyata mempunyai banyak fungsi, antara lain : 1. Perlindungan mekanik terhadap jaringan yang ada di bawahnya 2. Mencegah kekringan dan gangguan terhadap keseimbangan air dalam tubuh 3. Membantu mengatur perpindahan panas antara tubung dengan lingkungan 4. Menjaga masuknya organisme dan materi yang dapat menimbulkan kerusakan di dalam tubuh 5. Membantu pernapasan, sekresi, ekskresi, indera dan lain-lain

Hewan-hewan yang hidup di air tentu saja struktur kulitnya akan berbeda dengan hewan-hewan yang hidup di darat. Hewan-hewan yang hidup di daerah kutub juga berbeda struktur kulitnya dengan hewan-hewan yang hidup di iklim sedang, lebih-lebih bila di bandingkan dengan hewan yang hidup di iklim tropis. Perbedaan-perbedaan tersebut terjadi karena setiap individu yang hidup harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan agar ia tetap hidup. Kulit secara morfologis dapat mengatakan sesuatu tentang tingkah laku dan lingkungan hidup suatu hewan, dan secara sistematis memungkinkan untuk dapat mengenali sebagian besar Vertebrata melalui jenis, warna, dan bangunan-bangunan yang Nampak pada kulit.

2

C. Struktur Integumentum Kulit tersusun atas lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan hipodermis: 1. Epidermis Epidermis yang merupakan lapisan terluar terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum.stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum.Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin.Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar. a. Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas. b. Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk c. Stratum granulosum, mengandung pigmen d. Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar 2. Dermis Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.Kelenjar keringat menghasilkan keringat.Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu.Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh. 3. Hipodermis Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

D. Embriologi Kulit Kulit pada semua vertebrata terdiri dari dua lapisan utama, epidermis dan dermis. Kita tahu bahwa setelah terbentuknya zigot, selanjutnya dalam usahanya membentuk embrio, zigot mengadakan pembelahan sel dan kemudian menyebabkan terbentuknya bangunan multiseluler. Kemudian bangunan multiseluler mengalami differensiasi sel sehingga terbentuk 3 lapisan utama, yaitu : 1. Lapisan ektoderm (luar) 2. Lapisan mesoderm (tengah) 3. Lapisan endoderm (tengah) 3

E. Derivat-derivat Integumentum Yang di maksud dengan derivat integumentum adalah organ-organ yang asalnya dari sel-sel kulit baik itu dari sel-sel epidermis maupun dermis yang kemudian mengalami perubahan ( modifikasi ) membentuk suatu alat atau organ. Misalnya, sisik pada ikan, sisik pada reptile, bulu pada aves, rambut pada mamalia, tanduk pada beberapa mamalia, kelenjar-kelenjar integumentum, dan sebagainya. 1. Sisik (squama) pada Pisces Sisik ikan mudah di lepas satu persatu dan tersusun atas genting. Sisik ikan dapat terdiri atas bahan tulang dan dentin. Tulang dan dentin secara embriologis berasal dari mesoderm. 2. Sisik (squama) pada Reptil Sisik reptilian terjadi oleh hasil cornifikasi (stratum corneum), berarti terjadi dari lapisan epidermis. Kecepatan pertumbuhan sel-sel di dalam epidermis tergantung dari pemberian makan oleh pembuluh-pembuluh darah di dalam dermis. Ular dan Kadal secara periodic mengalami ekdisis. Sebelum ekdisis terjadi, suatu lapisan sisik yang baru telah di bentuk di bawah lapisan tua. Pada ular, beberapa hari sebelum lapisan tua mengelupas, warna kulit kelihatan memucat , sisik di atas mata kelihatan agak memutih. Hal ini di sebabkan karena kehilangan warna ( pigmen ). Ular yang sehat akan berganti kulit rata-rata 2 bulan sekali, atau bahkan kurang dari 2 bulan. 3. Bulu pada burung ( Aves ) Bulu merupakan tanda karakteristik bahwa hewan yang bersangkutan termasuk burung. Beberapa jenis burung dapat di identifikasikan melalui lembar bulunya. Jenis burung yang memang memerlukan bulu untuk adaptasi dengan cara hidupnya, oleh karena itu, bulu mempunyai beberapa peranan penting. Antara lain: a. Untuk isolasi panas b. Untuk terbang c. Untuk penonjolan jenis kelamin 4. Rambut pada Mamalia Sebagian besar mamalia mempunyai rambut. Selama perkembangan embrio dalam tubuh. Seluruh tubuh tertutup dengan rambut-rambut halus kecuali bagian ventral, tangan dan kaki. Rambut tersusun atas keratin yang tahan terhadap perubahan kimia. Molekulnya berupa rantai popipeptida yang panjang dan parallel berhubungan satu sama lain. Molekul-molekul ini tersusun zigzag tetapi bila basah molekul ini cepat membentang hingga rambut tampak lebih panjang. 4

F. Sistem integumentum pada vertebrata 1. Sistem integumentum pada ikan ( Pisces ) Pada Pisces di kenal 4 tipe sisik, yaitu : a. Cycloid, squama tipe ini terbentuk dari corium/dermis. Bentuknya cirkuler atau ovoid, secara mikroskopis tampak adanya garis-garis radier, guanophore dan selsel pigment.

b. Ctenoid, bagian tepi luarnya mempunyai satu baris atau lebih rigi-rigi, seperti duriduri halus atau gigi-gigi sisir, sedang bagian tepi yang melekat mempunyai tonjolan-tonjolan sehingga memperkuat perlekatannya. Baik squama tipe cycloid maupun ctenoid mempunyai lapisan luar yang mengandung unsur tulang yang di kosong oleh suatu lapisan jaringan pengikat fibrosa.

c. Guanoid, bagian terbesar dari squama tipe ini terdiri dari lapisan-lapisan tulang dan permukaan luarnya di selubungi oleh gaonin, yaitu suatu material yang mempunyai email yang di bentuk oleh corium.

5

d. Placoid, squama yang primitive, berasal dari dermis. Squama ini mempunyai suatu memipih, tertanam di dalam kulit, dengan suatu spina yang meruncing atau membuat yang menonjol terdiri dari dentin yang keras. (terdapat pada ikan hiu).

2. Sistem integumentum pada katak ( Amphibi ) Keadaan kulit dapat kasar berbintil-bintil dan kering, dapat pula kering dan lembab. Tidak di jumpai adanya sisik, kadang-kadang kulit membentuk lipatan-lipatan tertentu baik pada badan ataupun tungkai. Warna kulit Rana sp di tentukan oleh adanya kromatophore pada kelenjar kulit. Kromatophore yang mengandung pigmen hitam dan coklat di sebut melanophore, sedangkan lipophore mangandung merah, kuning, dan orange.

3. Sistem integumentum pada Reptilia Integument pada reptilia umumnya tidak mengandung kelenjar keringat. Integument adalah jaringan penutup permukaan, seperti kulit dan mukosa. Lapisan terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. 6

Pada calotes ( bunglon) integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna dikarenakan adanya granule pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes (bunglon) perubahan ini tetap relatif cepat, Karena selalu dibawah control system nervosum outonomicum. Reptile memiliki kulit yang ditutupi oleh sisik yang keras, kering sebagai proteksi atau pelindung dari serangan yang bisa melukai tubuhnya. Kulitnya tersusun atas epidermis yang tipis yang dapat mengelupas secara periodik dan lapisan dermis yang sangat tebal dan berkembang baik. Pada lapisan dermis terdapat kromatofor, selsel yang memberi warna sehingga beberapa kadal dan ular bisa memiliki warna yang menarik. Karakteristik sisik pada reptil adalah sebagian besar dibentuk oleh keratin. Sisik-sisik tersebut merupakan derivat atau modifikasi dari lapisan epidermis sehingga sisik pada reptil berbeda dengan sisik pada ikan yang merupakan struktur dari lapisan dermis. Pada beberapa reptil seperti alligator, sisik bertahan selama hidupnya, tumbuh secara bertahap. Sedangkan pada beberapa pada hewan lain seperti ular dan kadal, sisik baru tumbuh di bawah sisik yang lama, yang kemudian akan lepas sewaktuwaktu. Pada kura-kura lapisan baru dari keratin dibawah lapisan yang lama memipih, ini merupakan bentuk modifikasi dari sisik. Pada ular, kulit lama (epidermis dan sisik) dilepas secara terbalik, kadal membagi kulit lama, dan masih meninggalkan sebagian besar kulitnya disebelah kanan tubuhnya. Buaya dan kadal pada umumnya memiliki lempengan tulang yang disebut osteoderm yang ada dibawah sisik keratin.

4. Sistem integumentum pada Aves Tubuh aves di bungkus oleh kulit yang seolah-olah tidak melekat pada otot daging. Dari kulit akan muncul bulu, yang merupakan hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel, dan sebagai pembungkus tubuh yang resisten. Pada mulanya bulu sebagai papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis.

7

Dasar kuncup bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk foliculus yang merupakan lubang pada kulit bulu. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu itu mempunyai bagian epidermis yang lunak yang mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya.

Bulu di bedakan atas dua macam : a) Bulu lengkap ( plumae ) Terdiri atas batang bulu (calamus dan rachi ) dan lembaran bulu tersusun atas deretan barbae. b) Bulu tak lengkap terdiri atas plumae dan filoplumae Filoplumae, sebagai rambut yang di ujungnya bercabang-cabang pendek halus ( hair feather ). Plumae, berbentuk hamper filoplumae dengan perbedaan detail. Kegunaan bulu-bulu pada aves adalah untuk membungkus tubuh, menjaga suhu badan dan untuk terbang.

5. Sistem integumentum pada mamalia Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Yang betina mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh baik. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat. 8

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Integumen berasal dari bahasa latin “Integumentum” yang artinya penutup. System integumentum adalah system organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. System ini sering kali merupakan bagian system organ yang terbesar, yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat. Embriologi kulit pada semua vertebrata terdiri dari dua lapisan utama, epidermis dan dermis. Kita tahu bahwa setelah terbentuknya zigot, selanjutnya dalam usahanya membentuk embrio, zigot mengadakan pembelahan sel dan kemudian menyebabkan terbentuknya bangunan multiseluler. Kemudian bangunan multiseluler mengalami differensiasi sel sehingga terbentuk 3 lapisan utama, yaitu : 1. Lapisan ektoderm (luar) 2. Lapisan mesoderm (tengah) 3. Lapisan endoderm (tengah)

B. Saran Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum sempurna. Penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, untuk kesempurnaan makalah ini, dengan meningkatkan wawasan dan pengetahuan kita tentang sistem integumentum dan derivate-derivat integumentum pada hewan vertebrata.

9

DAFTAR PUSTAKA

Suspriyati Ninik. Dkk. 2013. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI Reny Safita .2014. Zoologi Vertebrata. Jambi: pusaka jambi Reny Safita. 2013. Zoologi. Jambi : Pusaka Jambi Robert. Dkk. 1973. Zoologi Umum. Jakarta : Erlangga Suntoro Handari Susilo, Soesilo kurniawati nyoman dkk. 1994. Anatomi Hewan

10

Related Documents

Ikha Elia.docx
December 2019 9
Dan
April 2020 66
Dan
August 2019 69
Dan
June 2020 37

More Documents from ""