Struktur Dan Kelainan Pada Mata.docx

  • Uploaded by: Puspita Nariswari
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Struktur Dan Kelainan Pada Mata.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 631
  • Pages: 4
TUGAS IPA STRUKTUR DAN GANGGUAN PADA MATA

Nama No Kelas

: I Dewa Ayu Agung Puspita Nariswari. S : 03 : VIIIB

Tahun Ajaran 2019/2020

A. Struktur Mata Struktur mata pada manusia terdiri dari organ tambahan dan organ penglihatan utama sebagai berikut. 1) Organ Tambahan a) Alis, berfungsi untuk melindungi mata dari keringat atau tetesan air yang lewat di dahi. b) Bulu mata, berfungsi untuk mencegah masuknya debu atau partikel lain yang membahayakan mata. c) Otot mata, terdapat 6 buah otot pada mata yang berfungsi menggerakan bola mata ke atas, samping kanan – kiri dan ke bawah. Otot tersebut berfungsi menghubungkan bola mata dengan tulang – tulang yang ada di sekitarnya. d) Kelopak mata, berfungsi untuk menutup dan membuka mata yang terdiri dari kelopak mata bawah dan kelopak mata atas. e) Kelenjar air mata atau apparatus lakrimalis merupakan kelenjar penghasil air mata. Ketika mata kemasukan debu atau kotoran maka secara otomatis kelenjar air mata akan mengeluarkan air mata untuk membersihkan debu. 2) Organ Penglihatan Utama a) Kornea, berfungsi untuk menerima cahaya dari luar, serta melindungi bagian dalam mata yang lain. b) Cairan mata Cairan mata terdiri atas dua jenis seperti berikut.

c) d) e)

f) g)

h) i) j)

1) Aqueous humor, merupakan cairan yang terdapat di belakang kornea. Cairan ini berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. 2) Vitreus humor, merupakan cairan yang terdapat pada rongga mata. Cairan ini berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju retina. Lensa, berfungsi untuk memfokuskan pembentukan cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris, berfungsi untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris dapat menentukan warna bola mata pada manusia, misalnya coklat atau biru. Pupil, dapat membesar dan mengecil sesuai dengan jumlah cahaya yang diterima. Kemampuan membesar dan mengecilnya pupil ini disebut dengan daya akomodasi mata. Retina, berfungsi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat nyata, diperkecil dan terbalik. Bintik buta, merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas / kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning. Otot siliaris, berfungsi untuk mengatur daya akomodasi pada mata dan menyangga lensa mata. Saraf optik, berperan dalam meneruskan sinyal cahaya ke otak untuk dapat melihat benda. Fovea atau bintik kuning terletak pada retina yang sensitif terhadap respons luar. Terletak tepat di depan bintik buta.

B. Gangguan yang terjadi pada indra penglihatan. Gangguan yang terjadi pada mata antara lain sebagai berikut. 1) Miopi Miopi atau rabun jauh merupakan jelainan di mana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda – benda yang jaraknya jauh. Miopi terjadi akibat bentuk bola mata tidak dapat memipih sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Untuk membantu penglihatan pada miopi digunakan lensa negatif atau lensa cekung. Ketika menggunakan kacamata negatif maka bayangan akan jatuh tepat pada retina. 2) Hipermitropi Hipermetropi atau rabun dekat di mana mata tidak dapat melihat benda dengan jelas pada jarak yang dekat. Rabun dekat terjadi karena berkas sinar jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat dibantu dengan menggunakan lensa positif atau lensa cembung. Dengan menggunakan lensa positif, bayangan benda dapat jatuh tepat di depan retina.

3) Asigmatis Penderita asigmatis tidak dapat membedakan garis tegak dengan garis mendatar secara bersamaan. Hal ini karena penderita asigmatis memiliki bola mata yang tidak sferis atau kurang melengkung, sehingga berkas cahaya yang masuk menjadi terurai. Apabila penderita asigmatis melihat garis vertical dan horizontal secara bersamaan, maka garis vertical akan terlihat jelas, sedangkan garis horizontal akan terlihat kabur. Penderita asigmatis dapat ditolong menggunakan kacamata silindris. 4) Presbiopi Presbiopi adalah keadaan mata yang berkurang kemampuan salam berakomodasi. Hal tersebut terjadi karena otot akomodasi pada mata telah melemah karema factor usia. Penderita hipermetropi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh atau terlalu dekat. Penderita presbiopi dapat ditolong menggunakan kacamata dengan lensa ganda, yakni lensa cembung dan cekung.

Related Documents


More Documents from "Kinanti Arief"

Bab I.docx
November 2019 52
Bab Ii.docx
December 2019 61
01. Penisilin.pptx
May 2020 7
Pokja Pmkp Mustofa.docx
April 2020 40