Strategi Pengembangan Pend. Islam.docx

  • Uploaded by: devi yuma
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Strategi Pengembangan Pend. Islam.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,635
  • Pages: 12
MAKALAH STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pembimbing : Najih Anwar, S. Ag., M.Pd. Disusun oleh : Nurin Fera Roisah

182071900047

Devi Febriyuma

182071900050

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, walaupun kami merasa masih banyak hal yang harus diperbaiki dari makalah yang kami buat ini. Tema yang kami angkat disini berjudul”Strategi pengembangan pendidikan islam” yang merupakan kelanjutan dari tema-tema sebelumnya. Tujuan kami membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan Islam, dengan dosen pembimbing P. Najih Anwar. S. Ag., M.Pd. Kami berharap dengan di buatnya makalah kami ini, tak lain dan tak bukan untuk memperluas wawasan pembaca dalam mengenali pendidikan dari agama kami sendiri yaitu Islam. Oleh karena itu kami berharap kritik dan saran atas kekeliruan yang anda temukan di dalam makalah kami. Karena tidak ada sesuatupun yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT. Kalimat maaf tak lupa kami ucapkan kepada semua pihak apabila anda menemukan kesalahan di dalam makalah ini. Terimakasih kami haturkan kepada semua pihak atas kerjasama dan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Sidoarjo, __ November 2018

Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar belakang

Strategi dapat juga diartikan dengan rencana. Ketika sesorang ingin melakukan sesuatu, pasti dia melakukan strategi atau rencana sebelum hal tersebut benar-benar dilakukan. Dalam makalah yang kami buat kali ini membahas tentang strategi atau rencana pengembangan pendidikan islam. Ketika membaca kalimat ini dengan cermat, sudah terbaca maksud dari judul makalah tersebut. Strategi yang dibahas disini adalah rencana dalam mengembangkan atau memajukan pendidikan islam sendiri. Cara-cara apa yang harus di tempuh agar pendidikan islam ini dapat berkembang seperti pendidikan teknologi yang berkembang pesat dari waktu. Hal ini dapat dilakukan jika orang yang mempelajari pendidikan islam faham betul luar dan dalam pendidikan islam ini. Sehingga bisa dengan mudah merancang strategi agar pendidikan yang ia pelajari dapat berkembang dengan baik. Tidak hanya pemahaman saja yang dibutuhkan dalam pengembangan ini, tapi kita juga butuh cinta kepada pendidikan islam sendiri agar jika pendidikan islam ini mengalami kemunduran dia tidak segan-segan mengutarakan strateginya supaya pendidikan yang ia sayangi dapat maju kembali. Disini kami akan menyajikan materi tentang pengertian dari strategi dan pengembangan itu sendiri. Maka perhatikan dan bacalah dengan teliti materi ini agar tidak ada kesalahan dalam memahaminya. 1.2

Rumusan masalah

1.2.1 Apa pengertian dari strategi? 1.2.2 Apa pengertian dari pengembangan pendidikan islam? 1.2.3 Apa saja yang di butuhkan dalam mengembangkan pendidikan islam? 1.2.4 Strategi apa saja yang harus dilakukan agar pendidikan islam dapat berkembang?

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian strategi. Secara harfiah, “strategi” dapat diartikan sebagai seni (art) melaksanakan stratagem yakni siasat atau rencana, sedangkan menurut Reber, mendefinisikan strategi sebagai rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan1 . Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah, strategi merupakan sebuah cara atau sebuah metode, sedangkan secara umum strategi memiliki pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan2. Menurut J.R. David, strategi merupakan sebuah cara atau sebuah metode, dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan tertentu3. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Menurut Newman dan Logan, strategi dasar dari setiap usaha meliputi empat masalah, yaitu: a.

Pengidentifikasian dan penetapan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus di capai dan

menjadi sasaran usaha tersebut, dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang memerlukan.

1

b.

Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai sasaran.

c.

Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang di tempuh sejak awal sampai akhir.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2004, hlm 214. 2 Syaiful Bahri Djamaroh, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2002, hlm 5. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Setia, 2006, hlm 124

d.

Pertimbangan dan penetapan tolak ukur dan ukuran baku yang akan digunakan untuk

menilai keberhasilan usaha yang di lakukan4. Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Jika di hubungkan dengan pengembangan pendidikan islam berarti sebuah cara atau metode yang bertujuan atau mempunyai sasaran untuk mengembangkan pendidikan islam. 2.2 Pengertian pengembangan pendidikan islam. Istilah pengembangan dapat bermakna kuantitatif dan kulitatif. Secara kuantitatif bagaimana menjadikan pendidikan islam lebih besar, merata, dan meluas pengaruhnya dalam konteks pendidikan pada umumnya. Secara kualitatif bagaimana menjadikan pendidikan islam lebih baik, bermutu, dan lebih maju sejalan dengan ide-ide dasar atau nilai-nilai islam itu sendiri yang seharusnya selalu berada di depan dalam merespons dan mengantisipasi berbagai tantangan pendidikan. Termasuk dalam pengertian kualitatif adalah bagaimana mengembangkan pendidikan islam agar menjadi suatu bangunan keilmuan yang kokoh dan memilki kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan masyarakat nasional dan trans-nasional, serta pengembangan iptek. Pemikiran tentang pengembangan pendidikan islam mengajak seseorang untuk berpikir analitis-kritis, kreatif dan inovatif dalam menghadapi berbagai praktik dan isu actual di bidang pendidikan untuk di kaji dan di telaah dari dimensi fondasionalnya, serta menghadapi trend pemikiran-pemikiran dan teori-teori pendidikan yang di bangun oleh para pendahulunya agar dapat :

4

1)

Memperkaya nuansa pemikiran dan teori yang ada.

2)

Merevisi dan menyempurnakan pemikiran dan teori yang sudah ada atau,

3)

Mengganti pemikiran dan teori lama dengan pemikiran dan teori yang baru.

4)

Menciptakan pemikiran dan teori yang belum ada sebelumnya

Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setia, 1997, hlm 11

Dengan demikian, pendidikan islam akan mengalami perubahan (change), pembaruan atau perbaikan (reform), yang diikuti dengan pertumbuhan (growth), dan ditingkatkan secara berkelanjutan (continous improvement) untuk dibawa kea rah yang lebih ideal. Pemikiran tentang pengembangan pendidikan islam perlu membidik berbagai wilayah kajian pendidikan islam secara simultan (serentak), yang pada dasarnya bermuara pada tiga problem pokok, yaitu : 1)

Masalah fondasi, yang terdiri atas fondasi agama dan masalah fondasi filosofis, serta

fondasi yuridis/hukum dan fondasi pengetahuan yang menyangkut dimensi-dimensi sejarah, sosiologis, psikologis, antrpologis, ekonomi dan politik. 2)

Masalah struktur, ditinjau dari struktur demografis dan geografis bisa dikategorikan

kedalam kota, desa atau desa terpencil. Dari struktur jiwa manusia bisa dikategorikan kedalam masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan manula. Lalu dari struktur ekonomi dikategorikan kedalam kaya, miskin, menengah, fakir, dan dari berbagai struktur lainnya yang sesuai dengan kategori masing Bertolak dari pemikiran di atas, maka pemikiran pengembangan pendidikan islam dapat mengandung berbagai makna, yaitu : a)

Bagaimana mengembangkan

pendidikan islam sehingga memilki kontribusi yang

signifikan bagi pembangunan masyarakat dan pembangunan iptek. b)

Bagamaimana mengembangkan model-model pendidikan islam yang lebih kreatif dan

inovatif, dengan tetap komitmen terhadap dimensi-dimensi fondasionalnya sebagai landasan pijak bagi pengembangan pendidikan islam. c)

Bagaimana menggali masalah-masalah operasional dan aktual pendidikan islam untuk di

bidik dari dimensi-dimensi fondasional dan strukturalnya; dan, d)

Bagaimana mengembangkan pemikiran pendiikan islam sebagaimana tertuang dan

terkandung dalam literature-literatur pendidikan islam5.

5

Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengambangan Pendidikan Islam, Jakarta, Rajawali Pers, 2011, hlm 1-2

2.3 Hal-hal yang dibutuhkan dalam pengembangan Pendidikan Islam. Dalam Mengembangkan ilmu pendidikan islam diperlukan beberapa hal, antara lain : 1.

Landasan atau basis filsafat yang akan dijadikan dasar pengembangan ilmu Pendidikan Islam. Yang dimaksud dengan filsafat disini adalah yang berdasarkan Islam. Bukan filsafat yang di pahami di kalangan Barat.

2.

Paradigma bagi penyusunan metodelogi pengembangan ilmu pendidikan islam. Paradigma yang di maksud disini ialah krangka logika pengembangan ilmu pendidikan islam.

3.

Metodelogi pengembangan pendidikan islam. Metode tersebut dapat berupa metodemetode pengembangan ilmu pendidikan islam juga dapat berupa tuntutan praktis, langkah-langkah dalam mengembangkan teori-teori ilmu pendidikan islam.

4.

Model-model penelitian untuk digunakan dalam penelitian pendidkan islam. Teori-teori ilmu pendidikan islam secara berangsur-angsur dapat diperoleh melalui penelitianpenelitian.

5.

Organisasi bersekala Nasional. Organisasi nasional sangat berguna karena dapat menghindari duplikasi penelitian dan dapat memberi rekomendasi dalam mencari tenaga ahli penelitian yang diperlukan baik untuk mempertanggung jawabkan hasil penelitian maupun dijadikan konsultan penelitian. Organisasi tersebut juga diharapkan dapat memberikan jasa dalam mencari biaya untuk penelitian tersebut.

Kelima hal tersebut merupakan landasan atau orientasi kerja dalam mengembangkan ilmu pendidikan islam. Filsafat yang dapat di gunakan sebagai landasan dalam pengembangan ilmu pendidikan islam ialah filsafat yang mampu mengakomodir atau dapat menyesuaikan pendapat bahwa ; 

Sumber pengetahuan ialah Allah. Eksistensi tuhan sebagai hakim kemutlakan-Nya untuk menetapkan hukum atas hamba-Nya. Al-qur’an sebagai rahmat bagi seluruh alam raya ini di dalamnya terakomodasi segala urusan-urusan hamba-Nya.



Teori ilmu pendidkan islam tidak boleh bertentangan dengan wahyu. Sebagai ilmu yang berlandaskan pada sesuatu yang bersifat aqli maupun naqli harus memilki relevansi dengan kaedah-kaedah yang terdapat dalam wahyu dan akal manusia6.

2.4 Strategi pengembangan ilmu pendidikan islam. Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara strategi dalam pendidikan islam dengan pendidikan lainnya. Jika diperhatikan, perbedaannya hanya terletak pada nilai spiritual dan mental yang menyertai pada saat strategi atau metode tersebut dilaksanakan atau dipraktikkan 7. Nilai spiritual dan mental itulah yang membangun akhlaq mulia dalam diri manusia, karena dalam konteks pendidikan islam, tujuan pendidikan yang paling krusial atau yang paling penting adalah menanamkan akhlaq mulia dan memerangi kerusakan moral. Sebagai sebuah tawaran, ada beberapa strategi pendidikan islam yang layak dipertimbangkan untuk direaktualisasikan dalam pengembangan pendidikan saat ini, yaitu sebagai berikut : 1)

Niat ibadah : Awal dalam kegiatan pendidikan. Bila di perhatikan dalam kebanyakan karya ulama’ klasik, sesungguhnya pembahasan

niat menempati posisi pertama dalam karya-karya mereka terutama di bidang pendidikan. Niat menjadi strategi awal yang urgen dalam setiap aktifitas, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Berhasil atau tidak, banyak atau sedikit manfaat yang di peroleh dalam suatu pendidikan sangat ditentukan oleh niat. Imam Nawawi sangat meyakini bahwa niat memiliki kekuatan tersendiri dalam keberhasilan suatu usaha.Dalam tataran praktis, niat berperan dalam member makna dan hukum bagi pelaksanaan suatu amal atau perbuatan. Ia adalah faktor penentu sah atau tidaknya suatu perbuatan8. Dalam hal ini pendidik harus mengingatkan peserta didiknya bahwa pendidikan tidak hanya semata-mata untuk mewujudkan tujuan yang bersifat duniawi semisal mendapatkan pekerjaan ataupun jabatan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan akuisisi atau perolehan masyarakat, namun pendidikan diniatkan sebagai salah satu ibadah untuk mencari keridhaan-Nya 6

Armai Arief, Pengantar ilmu dan metodologi pendidikan islam, Jakarta, Ciputat Pers, 2002, hlm 10-11 Muhammad Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta, LKiS, 2009, hlm 95. 8 Al imam Abi Al Husain, Shahih Muslim jilid 2, Bayrut, Daar al ilmiyah , 1991, hlm 1515. 7

sekaligus sebagai tugas kehkilafahan dari Allah untuk mengelola bumi dan seisinya dengan ilmu pengetahuan. Jadi dalam proses pendidikan dan pengembangan ini, seorang pendidik hendaknya memasang niat dalam hatinya bahwa proses pengembangan pendidikan yang hendak dilaksanakan merupakan ibadah, yang bertujuan mengharapkan ridho-Nya, menghilangkan kebodohan, menghidupkan agama, dan melestarikan islam, karena islam akan berjaya dengan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu dalam proses pengembangan pendidikan ini harus bekerja sama dengan para pendidik agar pendidikan islam ini dapat berkembang secara maksimal. Karena jika dari awal sudah salah niat dalam melakukan perbuatan ataupun kegiatan, maka seterusnya akan salah. Perbaiki niat dahulu, insyaallah pendidikan islam ini akan berkembang dan mencapai tujuannya dengan baik. 2)

Harus berorientasikan masa depan. “Ajarilah anak-anakmu sebaik-baiknya apa yang telah kamu pelajari, karena

sesungguhnya mereka diciptakan untuk masa yang berbeda dengan masa kalian.” Demikianlah perkataan Ali bin Abi Thalib yang sangat menarik untuk diteliti kembali. Jika diperhatikan perkataan Imam Ali di atas, sesungguhnya ia ingin menegaskan bahwa pendidikan harus berorientasikan pada masa depan. Menurut salah satu tokoh yang berpendapat mengenai perkataan Imam Ali di atas, mendidik yang benar harus menjangkau kedepan karena pendidikan ditujukan untuk masa depan anak. Kondisi sosial dan budaya yang bakal ditemui oleh peserta didik, tidaklah sama dengan kondisi kita hari ini. Tantangan yang akan mereka hadapi tentu tidak sama dengan masa sekarang. Oleh karena itu sistem pendidikan yang berorientasikan masa depan berarti sistem pendidikan tersebut ”mengingat” masa yang sudah lewat, “melihat” keadaan sekarang, dan “menginginkan” masa yang dicita-citakan9. Strategi yang kedua ini termasuk strategi yang sangat efisien untuk pengembangan pendidikan islam. Berpacu dalam kalimat di atas yaitu mengingat masa yang sudah lewat berarti belajar dari awal mula pendidikan islam sendiri dan melihat apa saja yang sekiranya butuh untuk dikembangkan, melihat keadaan sekarang berarti kondisi pendidikan islam saat ini yang harus

9

Faisal Amir Jusuf, Reorientasi Pendidikan Islam,Jakarta, Gunung Mulia, 2010, hlm 26

diperbaiki agar dapat mencapai cita-cita dengan baik serta dari dua faktor inilah tujuan pengembangan pendidikan di masa depan bisa tercapai dengan tertib. Strategi yang kedua inipun harus bekerja sama dengan pendidik, yaitu dengan cara pemahaman yang benar dari para pendidik terhadap tugas dan fungsinya. Mengarahkan kepada efektifitas belajar mengajar, baik di dalam kelas maupun diluar kelas. Dan tak lupa seorang pendidik yang berorientasikan masa depan mempersiapkan dirinya sebelum pembelajaran di mulai. 3)

Kreativitas tinggi Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru.

Ada beberapa definisi tentang kreativitas ini, namun satu yang di rangkumkan oleh buku ini, yaitu kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja pada dasarnya baru sebelumnya tidak dikenal pembuatannya. Orang-orang kreatif memilki kebebasan dalam berfikir dan bertindak namuntetap dalam kontrol etika dan estetika. Dalam tataran praktis, kreativitas boleh jadi bukan merupakan hasil proses berpikir yang disengaja, tetapi suatu anugrah yang diberikan Allah SWT. Kepada siapapun yang dikehendaki. Anugrah itu berupa potensi awal yang bersifat positif untuk berkembang. Para ahli agama menyebuutnya sebagai fitrah, yaitu suatu potensi yang bersifat suci, positif, dan siap berkembang mencapai puncaknya. Namun perlu diingat bahwa fitrah (potensi kreativitas) tersebut akan tumpul bila tidak memiliki kehidupan yang variatif, tidak mau memahami diri sendiri, enggan bertanya, tidak memilki rencana dan tujuan hidup, dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Strategi yang ketiga ini dapat memunculkan ide-ide yang cemerlang apabila diasah antara satu dengan yang lainnya. Setelah ide-ide tersebut bermunculan barulah di musyawarahkan kirakira ide yang mana yang efektif untuk memicu pengembangan pendidikan islam ini. 4)

Berdo’a awal dan akhir aktifitas Sebagai makhluk social, manusia saling membutuhkan antara yang satu dengan yang

lainnya. Hal ini sudah merupakan fitrah manusia. Mereka memohon pertolongan kepada orang yang memilki kekuasaan jika mereka dalam kesulitan yang tidak dapat diatasi sendiri.

Islam menganjurkan dan bahkan mewajibkan kepada manusia untuk berdo’a dalam setiap kegiatan yang memilki manfaat, seperti dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan. Secara normative dan populis, kewajiban berdo’a dapat ditilik langsung dalam firman-Nya yang artinya: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina.” 10 Strategi yang keempat ini adalah penutup dari strategi-strategi yang sebelumnya. Setelah strategi sudah termusyawarah dengan baik, Maka akhir dari penusunan ini adalah berdo’a. Berharap agar strategi yang sudah tersusun dapat mengembangkan pendidikan islam secara efektif.11

BAB III PENUTUP 3. 1 Simpulan 

Pengertian dari strategi secara umum adalah garis besar atau haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Jika dihubungkan dengan pengembangan pendidikan islam berarti sebuah cara atau metode yang bertujuan atau mempunyai sasaran untuk mengembangkan pendidikan islam.



Pengertian dari pengembangan pendidikan islam dibagi menjadi 2, yaitu secara kuntitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif bermakna bagaimana menjadikan pendidikan islam lebih besar, merata dan luas pengaruhnya bagi pendidikan pada umumnya. Sedangkan secara kualitatif bermakna Secara kualitatif bagaimana menjadikan pendidikan islam lebih baik, bermutu, dan lebih maju sejalan dengan ide-ide dasar atau nilai-nilai islam itu sendiri yang seharusnya selalu berada di depan dalam merespons dan mengantisipasi berbagai tantangan pendidikan.



Strategi pengembangan pendidikan islam ada 4 yaitu: - Niat

Qs. Al mu’min (40:60) M. Sobri, Reaktualisasi strategi pendidikan islam: ikhtiar mengimbangi pendidikan global, Jurnal stidi keislaman, 2013, volume 18 no. 1 10 11

- Berorientasikan masa depan - Kreativitas tinggi - Berdo’a

DAFTAR PUSTAKA Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2004. Djamaroh Bahri Syaiful, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2002. Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Setia, 2006. Ahmadi Abu, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setia, 1997. Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengambangan Pendidikan Islam, Jakarta, Rajawali Pers, 2011. Arief Armai, Pengantar ilmu dan metodologi pendidikan islam, Jakarta, Ciputat Pers, 2002. Roqib Muhammad, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta, LKiS, 2009. Al imam Abi Al Husain, Shahih Muslim jilid 2, Bayrut, Daar al ilmiyah , 1991. Jusuf Amir Faisol, Reorientasi Pendidikan Islam,Jakarta, Gunung Mulia, 2010. M. Sobri, Reaktualisasi strategi pendidikan islam: ikhtiar mengimbangi pendidikan global, Jurnal stidi keislaman, 2013, volume 18 no. 1

Related Documents


More Documents from "oryz agnu"