Strategi Pemasaran.docx

  • Uploaded by: songsong cp
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Strategi Pemasaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,004
  • Pages: 25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Masalah marketing (pemasaran) senantiasa merupakan masalah yang sangat menarik, tidak saja bagi mereka yang berkecimpung di dalam dunia usaha,tetapi bagi siapapun dari mulai masyarakat kelas sosial terbawah sampai masyarakat kelas soaial teratas. Karena di manapun kita berada seringkali akan berhadapan dengan istilah pemasaran baik itu dalam pengertian yang paling sederhana atau dalam pengertian yang seluas-luasnya. Dalam ilmu pemasaran, sebelum melakukan berbagai macam promosi atau pendekatan pemasaran lainnya, perusahan harus terlebih dahulu membidik pasar atau segmen secara jelas. Sebagian besar kegagalan usaha yang terjadi disebabkan oleh gagalnya perusahaan mendefenisikan pasar yang dituju dan bagaimana potensinya. Dengan banyaknya jumlah konsumen dan keanekaragaman keinginan pembelian menyebabkan perusahaan tidak dapat memasuki semua segmen pasar, perusahaan harus dapat mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayani paling efektif, yaitu dengan melakukan penelitian segmentasi. Dilihat dari sedemikian pentingnya peranan pemasaran maka pada masa sekarang telah mulai muncul kesadaran baru dikalangan para manajer serta para ilmuwan bahwa adalah suatu kealpaan besar jika di dalam membicarakan masalahpemasaran kita tidak mengikutsertakan juga masalah perancanaan strategi (strategic planning) sebab hal ini merupakan suatu konsep kebijakan perusahaanyang luas. Hal demikian terutama sekali disadari oleh para manajer pemasaranyang dalam pekerjaannya sering kali dihadapkan kepada pengambilan keputusan,baik itu mengenai kebiksanaan maupun strategi pemasaran. Strategi adalah langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaa untuk mencapai tujuan. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi terjal dan berliku-liku namun ada pula langkah yang relatif mudah. Disamping itu

1

banyak rintangan atau cobaan yang dihadapi untuk mencapai tujuan, oleh karena itu setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati dan terarah. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu strategi pemasaran dalam berwirausaha? 2. Bagaimana mengatur strategi pemasaran dalam berwirausaha? C. Tujuan 1. Untuk memahami makna strategi pemasaran dalam berwirausaha 2. Untuk mengetahui apa saja strategi pemasaran dalam berwirausaha

2

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pengertian Strategi Pemasaran Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :

a.

Philip Kotler Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b.

Menurut Philip Kotler dan Amstrong Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

c. Menurut W Stanton Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan,

menentukan

harga,

mempromosikan

dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial. d. American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

B. Bentuk-Bentuk Strategi Pemasaran 1. Strategi Produk

3

Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama dilakukan adlaah strategi produk. Hal ini penting karena yang akan dijual adalah produk dan konsumen akan mengenal perusahaan melalui produk yang ditawarkan. Dalam strategi produk yang perlu diingat adalah yang berkaitan dengan produk secara utuh, mulai dari nama produk, bentuk, isi, atau pembungkus. Karena strategi produk berkaitan dengan produk secara keseluruhan, sebelum kita membicarakan lebih jauh, kita harus mengenal apa itu produk. Dalam artian sederhana produk dikatakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sementara itu, pengertian produk menurut Philip Kotler adalah : “Sesuatu yang dapat di tawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan” Dari pengertian ini dapat dijabarkan bahwa produk merupakan sesuatu, baik berupa barang maupun jasa. Yang ditawarkan ke konsumen agar diperhatikan, dan dibeli oleh konsumen. Tujuan menawarkan produk ke pasar adalah untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Sesuai dengan definisi di atas, produk dapat dikelompokkan menjadi dua jenis berikut : a. Produk yang berupa benda fisik atau benda berwujud, seperti buku, meja, kursi, rumah, mobil, dan lain-lain. b. Produk yang tidak berwujud biasanya di sebut jasa. Jasa dapat disediakan dalam berbagai wahana, seperti pribadi, tempat, kegiatan, organisasi , dan ide-ide. Strategi produk yang perlu dan harus dilakkan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan produknya adalah sebagai berikut. a. Menentukan Logo dan Motto Logo merupakan ciri khas suatu perusahaan produk, sedangkan motto merupakan serangkaian kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang secara baik dan benar. Dalam menentukan logo dan motto perlu beberapa pertimbangan, yaitu :

4

b.

a)

Harus memiliki arti (dalam arti positif);

b)

Harus menarik perhatian;

c)

Harus sudah diingat.

Menciptakan Merk Merek merupakan suatu tanda bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain, atau konbinasi dari semuanya. Agar merek mudah dikenal masyarakat, penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut : a)

Mudah diingat;

b)

Terkesan hebat dan modern;

c)

Memiliki arti (dalam arti positif);

d)

Menarik perhatian.

c.

Menciptakan Kemasan Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasan pun harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti : a) Kualitas kemasan (tidak mudah rusak); b) Bentuk atau ukuran termasuk desain menarik; c) Warna menarik d) Dan sebagainya.

d.

Keputusan Labe Label meruapkan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label harus dijelaskan : a) Siapa yang membuat; b) Dimana dibuat; c) Kapan dibuat; d) Cara menggunakannya; e) Waktu kadaluarsa; f)

2.

Dan informasi lainnya

Strategi Harga

5

Setelah produk berhasil diciptakan dengan segala antributnya, langkah selanjutnya adalah menentukan harga produk. Pengertian harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang diawarkan. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibatkan fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut di pasar. Penentuan harga yang akan ditetapkan harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Adapun tujuan penetuan harga oleh suatu perusahaan secara umum adalah sebagai berikut. a.

Untuk bertahan hidup Jika tujuan perusahaan dalam menentukan harga adalah untuk bertahan hidup, penentuan harga dilakukan semurah mungkin. Tujuannya adalah agar produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dengan harga murah, tetapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.

b.

Untuk memaksimalkan laba Penentuan harga bertujuan agar penjualan meningkat, sehingga laba menjadi maksimal. Penentuan harga biasanya dapat diakukan dengan harga murah atau tinggi

c.

Untuk memperbesar market share Untuk

memperbesar

market

share

maksudnya

adalah

untuk

memperluas atau memperbesar jumlah pelanggan. Penentuan harga murah yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan. d.

Mutu produk Tujuan penentuan harga dengan pertimbangan mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing. Biasanya harga ditentukan setinggi mungkin karena masih ada

6

anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah produk yang harganya lebih tinggi dibandingkan harga pesaing. e.

Karena pesaing Penentuan harga dengan melihat harga pesaing bertujuan agar harga yang

ditawarkan

lebih

kompetitif

dibandingkan

harga

yang

ditawarkan pesaing. Artinya dapat melebihi harga pesaing untuk produk tertentu atau sebaliknya bisa lebih rendah.

Setelah ditetapkan tujuan dari penentuan harga, langkah selanjutnya adalah menentukan besarnya harga berdasarkan angka. Besarya nilai harga yang harus dipasang tentu disesuaikan dengan tujuan penentuan harga. Berikut ini beberapa metode dalam penentuan suatu harga produk. 1.

Modifikasi harga atau diskriminasi harga dapat dilakukan menurut hal-hal

berikut. a.

Menurut pelanggan. Harga dibedakan berdasarkan pelanggan utama (primer) atau pelanggan biasa (sekunder). Pelanggan utama adalah konsumen yang loyal dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Penentuan harga untuk pelanggan utama biasanya relatif lebih murah.

b.

Menurut bentuk produk Harga ditentukan berdasarkan bentuk atau ukuran produk atau kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh suatu produk. Misalnya, untuk kartu kredit ada master card dan visa card.

c.

Menurut tempat Harga ditentukan berdasakran lokasi atau wilayah di mana produk atau jasa tersebut ditawarkan. Hal ini dilakukan karena setiap wilayah atau daerah memiliki daya belidan kondisi persaingan tersendiri.

d.

Menurut waktu Harga ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu. Harga tersebut dapat berubah pada jam- jam tertentu (telepon), hari –hari tertentu (untuk hotel hari sabtu dan minggu), dan minggu atau bulanbulan tertentu (musiman).

7

2.

Penetapan harga untuk produk baru a.

Market Skimming pricing Yaitu harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan produk atau jasa memiliki kualitas.

b.

Market penetration pricing Yaitu menetapkan harga serendah mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.

3.

Metode Penetapan harga a.

Cost plus pricing Metode penentuan cost plus pricing menggunakan rumus sebagai berikut. Harga Pokok = VC +

FC

.

Total Sales Dimana : VC = Variable Cost (Biaya Variabel) FC = Fixed Cost (Biaya tetap) TS = Total Sales (Total penjualan) Sebagai ilustrasi untuk cost plus pricing : VC = Rp. 10,00 FC = Rp. 5.000.000 TS = Rp. 100.000 Unit Harga Pokok = Rp. 10.000 + 5.000.000,00 = Rp. 60,00 per unit 100.000,00 b.

Cost plus pricing dengan mark up dari ilustrasi di atas dapat dihitung sebagai berikut. Jika perusahaan mengharapkan margin laba 20%, maka cost plus pricing dengan mark up sebagai berikut.

Harga dengan mark up =

Harga Pokok (unit) (1 – Laba yang diinginkan)

8

.

Harga dengan mark up = Rp. 60,00

= Rp. 75,00

(1 – 0,2) c.

Break Even Pricing (BEP) atau Target Pricing, yaitu harga ditentukan berdasarkan titik impas (pulang pokok) BEP =

FC

atau BEP =

P.VC

FC

.

1 . VC P

BEP =

5.000.000,00

= Rp. 76.923,00 unit

75 – 10

BEP =

5.000.000,00

= Rp. 5.769.275,00

1-10/75 d.

Percieved Value Princing Yaitu penentuan harga yang didasarkan oleh kesan (persepsi) pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Kadang-kadang mutu atau kualitas produk tidak sesuai dengan harga produknya. Artinya, mutunya biasa saja, namun harganya tinggi.

3.

Strategi Tempat dan Distribusi Dalam bab terdahulu sudah dibahas masalah tempat atau lokasi usaha dan

layour gedung atau ruangan dengan segala pertimbangannya. Berikut ini akan dibahas bagaimana strategi perusahaan dalam mendistribusikan barangnnya, mulai dari pabrik atau produsen sampai ke tangan konsumen. Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnnya, mulai dari perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Distribusi dapat pula diartikan sebagai cara menentukan metode dan jalur yang akan dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar. Pendek atau panjangnnya jalur yang digunakan perlu dipertimbangkan acara matang. Strategi distribusi penting dalam upaya perusahaan melayani konsumen tepat waktu dan tepat sasaran. Keterlambatan dalam penyalur mengakibatkan

9

perusahaan kehilangan waktu dan kualitas barang serta diambilnya kesempatan oleh pesaing. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki strategi untuk mencapai target pasar dan menyelenggarakan fungsi distribusi yang berbeda-beda. Perlu diketahui bahwa saluran distribusi miliki fungsi tertentu. Fungsifungsi tersebut menunjukkan betapa pentingnnya strategi distribusi bagi perusahaan. Adapun fungsi saluran distribusi adalah sebagai berikut : 1.

Fungsi transaksi Fungsi transaksi adalah fungsi yang meliputi bagaimana perusahaan menghubungi dan mengomunikasikan produksinya dengan calon pelanggan. Fungsi ini membuat mereka satu terhadap produk yang telah ada dan menjelaskan kelebihan serta manfaat produk tersebut.

2.

Fungsi logistik Fungsi logistik merupakan fungsi yang meliputi pengangkutan dan penyortiran barang, termasuk sebagai tempat penyimpan, memeihara dan melindungi barang. Fungsi ini penting agar barang yang diangkat tiba tepat waktu dan tidak rusak atau cepat busuk.

3.

Fungsi fasilitas Fungsi fasilitas meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian yaknimengumpulkan informasi tentang jumlah anggota saluran dan pelanggan lainnya. Pembiayaan adalah memastikan bahwa anggota saluran tersebut mempunyai uang yang cukup guna memudahkan aliran barang melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir.

Dalam strategi saluran distribusi terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan. Strategi yang dijalankan tersebut akan memberikan banyak manfaat dalam berbagai hal, seperti : a.

Melayani konsumen secara cepat;

b.

Menjaga mutu produk agar tetap stabil

c.

Menghemat biaya

d.

Menghindari pesaing Strategi yang akan dijalankan perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor

yang perlu dipertimbangkan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi berhasil

10

tidaknya strategi yang dijalankan. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi tersebut : a.

Pertimbangan pembeli atau faktor pasar Karakteristik

pelanggan

mempengaruhi

keputusan

apakah

perlu

menggunakan suatu pendekatan distribusi langsung.perusahaan harus mempertimbangkan jumlah dan frekuensi pembelian; sasaran pelanggan, apakah sasarannya pasar konsumen atau industri; serta lokasi geografis dan ukuran pasar. b.

Karakteristik produk Produk yang kompleks, dibuat khusus, dan mahal cenderung menggunakan saluran distribusi yang pendek dan langsung. Daur hidupproduk juga menentukan pilihan saluran distribusi. Pada tahap awal pembuatan, produk dijual, secara langsung, tetapi dalam perkembangannya dapat digunakan jasa perantara. Kepekaan produk , produk yang tidak tahan lama memerlukan saluran distribusi yang pendek.

c.

Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial, dan pemasaran yang besar lebih baik menggunakan saluran langsung. Sebaliknya, perusahaan yang kecil dan lemah lebih baik menggunakan jasa perantara.

4.

Strategi Promosi Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya

aktifitas

pemasaran

yang

berusaha

menyebarkan

informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sementara Sistaningrum (2002 : 98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan konsumen

11

potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang. Ada lima jenis kegiatan promosi, antara lain : 1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. 2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. 3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah). 4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian. 5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.

Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli. 2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor. 3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan. 4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

12

Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.

5.

Penciptaan nilai bagi sasaran klien. Kepuasan konsumen/klien merupakan ukuran keberhasilan pemasaran.

Dengan kepuasan tersebut terciptalah suatu image positif dari klien. Untuk mendapatkan image yang baik tersebut diperlukan suatu hubungan (relationship) dan komunikasi yang baik. Kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan yang dirasakan dan harapan. Ada tiga kepuasan yaitu: 1.

Bila penampilan kurang dari harapan, klien tidak puas.

2.

Bila penampilan sebanding dengan harapan, klien puas.

3.

Bila penampilan melebihi harapan, klien amat puas atau senang.

Namun demikain, mengukur tingkat kepuasan klien merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah dan memerlukan kriteria tertentu. Kepuasan klien dapat diukur dari sudut: 1.

Suara konsumen. Dari sudut ini pengukuran kepuasan konsumen bersifat kualitatif dan subyektif. Kepuasan konsumen diukur dari suara-suara konsumen yang dapat berupa kritikan atau keluhan terhadap strategi atau kegiatan

pemasaran

produk dan

jasa

pelayanan dari rumah

sakit/perusahaan itu. Keadaan ini akan menentukan tingkat kooperatif atau kerjasama konsumen pelayanan kesehatan. Makin kooperatif konsumen tersebut, berarti makin puas pula konsumen terhadap strategi atau kebijakan pemasaran produk dan jasa pelayanan dari rumah sakit/perusahaan itu. 2.

Laba atau keuntungan rumah sakit/perusahaan. Pengukuran ini bersifat kuantitatif dan obyektif. Makin tinggi tingkat laba rumah sakit/perusahaan, makin puas pula konsumen terhadap

13

strategi atau kebijakan pemasaran produk dan jasa pelayanan rumah sakit/perusahaan

itu.

Hal

ini

karena

konsumen

telah

bersedia menggunakan jasa pelayanan kesehatan maupun membayar harga produk dan jasa yang ditetapkan atau membeli produk dalam jumlah besar dan mahal, sebab mereka merasa puas dengan strategi atau kebijakan pemasaran rumah sakit/perusahaan.

Kepuasan klien rumah sakit dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain yang berhubungan dengan : 1. Pendekatan dan perilaku petugas, perasaan klien terutama saat pertama kali datang. 2. Mutu informasi yang diterima, seperti apa yang dikerjakan, apa yang dapat diharapkan. 3. Prosedur perjanjian. 4. Waktu tunggu. 5. Fasilitas umum yang tersedia. 6. Fasilitas perhotelan untuk klien seperti mutu makanan, privacy, dan pengaturan kunjungan. 7. Out come terapi dan perawatan yang diterima

Belum sepenuhnya tercipta image positif masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam negeri saat ini, merupakan pekerjaan rumah bagi tidak saja petugas bagian humas/public relation (PR) atau marketing/pemasaran. Tetapi juga menjadi tanggung jawan bersama semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit (menjadi satu kesatuan), baik langsung maupun tidak langsung (mulai dari petugas yang pertama kali menerima klien saat meninggalkan lingkungan rumah sakit). Yang tidak kalah penting lagi adalah penampilan dari petugasnya. Seorang petugas rumah sakit di dalam memberikan pelayanan kesehatan baik langsung maupun tidak langsung harus meyakinkan, dapat mengerti kebutuhan klien, ramah serta dapat memberikan kenyamanan bagi semua calon klien dan klien yang datang. Untuk

14

itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi seorang petugas rumah sakit di dalam memberikan pelayanan kesehatan yaitu : 1.

Selalu

memancarkan

sikap

positif,

yang

tercermin

dari

penampilannya yang rapi, bersih, ramah, dan sopan. 2.

Selalu mengidentifikasi kebutuhan klien, dengan bersikap tepat waktu, berada satu langkah di depan klien dengan cara mengantisipasi kebutuhan klien misalnya menyediakan sarana untuk menerima keluhan atau masukan klien, memberikan perhatian.

3.

Selalu mempersiapkan kebutuhan klien sebelum memberikan pelayanan kesehatan dengan baik dan cermat, seperti menyiapkan arsip, menjawab telpon, mengirim/menyampaikan pesan dengan jelas.

4.

Selalu mengupayakan klien datang kembali. Dalam hal ini bukan berarti mengharapkan klien sakit agar datang lagi ke rumah sakit, tetapi berupaya memberikan kesan positif yang mendalam bagi klien yang di layaninya. Sehingga bila suatu saat klien atau keluarganya mendapatkan masalah dengan kesehatannya dan perlu dibawa ke rumah sakit maka yang pertama kali teringat adalah pengalaman menyenangkan dari petugas-petugas rumah sakit selama mereka berada di rumah sakit tersebut. Dengan demikian mereka ingin datang lagi dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang menyenangkan itu.

5.

Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, yang terpancar dari sikap ikhlas dan senang hati di dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien, akui perasaan klien, jelaskan tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki masalah, ucapkan terimakasih atas masukan yang diberikan dan minta maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan. Bila klien puas, maka ia akan menceritakan kepuasannya itu kepada semua orang terdekatnya.

Fakta yang terjadi pada kelompok masyarakat tertentu yang lebih senang berobat ke luar negeri, merupakan gambaran dari pemasaran pelayanan kesehatan

15

di rumah sakit pada Negara lain (Singapura misalnya) telah lebih berhasil menciptakan image positif, tidak saja bagi masyarakat domestiknya tetapi juga bagi masyarakat mancanegara. Dan ini semua merupakan buah dari kerja keras yang dilakukan dengan sungguh-sunggu dan tidak sebentar. Bagi para tenaga kesehatan di bagian pendukung jasa yang tidak dilatih dalam aspek hubungan manusia dari pekerjaanya juga diikutkan dalam program hubungan klien. Program tersebut membantu para karyawan kesehatan untuk mengetahui perhatian yang biasanya ditunjukkan kepada klien selama mereka dirawat di rumah sakit dan membantu mereka dalam memberikan respons yang tepat terhadap perhatian tersebut. Salah satu teknik yang dikembangkan dan ditanamkan pada diri tenaga kesehatan adalah sikap mental positif, membangun keyakinan diri, menumbuhkan rasa ingin memperhatikan klien dan memberikan informasi kepada mereka tentang bagimana layanan rumah sakit, dan saat berhubungan dengan klien, dapat menjadi pendengar yang baik, mengatasi keberatan, dan menjadi contoh bagi rekan sekerjanya. Kelemahan lainnya adalah tidak adanya pemasaran pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dilaksanakan secara bersama-sama dengan pihak lain di luar bidang kesehatan (satu kesatuan). Padahal bila hal ini dilakukan (bekerja sama dengan bidang pariwisata misalnya) akan lebih cepat mencapai jangkauan yang lebih luas. Dan tidak mustahil kita dapat memenangkan persaingan diera pasar bebas. Untuk ini diperlukan kesadaran, komitmen, dukungan, dan kerjasama yang kuat serta berkesinambungan dari berbagai pihak. Selain itu, dalam melaksanakan pemasaran pelayanan kesehatan di rumah sakit guna menciptakan image positif masyarakat, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Kepuasan klien lebih baik dari pada memberikan pelayanan. Hal ini sangat mendasar sekali, karena bila fokus yang berlebihan ditujukan pada layanan klien akan melupakan focus utama yaitu dapat memuaskan klien, baik di dalam maupun di luar organisasi.

16

2. Kemudahan bagi klien dalam bekerja sama dengan para petugas rumah sakit. Dengan demikian tidak ada kata tidak berhasil/gagal bila didapatkan klien yang sulit diajak bekerja sama. 3. Menumbuhkan motivasi dengan umpan balik dari klien (bersikap terbuka bila di kritik klien). Dengan demikian kita dapat mengetahui seberapa baik hasil kerja kita. 4. Menjaga kesinambungan hubungan dengan klien. 5. Komitmen dan dukungan yang kuat dari system yang ada dan jajaran pimpinan guna mendukung peran pemasaran.[13] Akan tetapi, sifat rumah sakit yang sangat kompleks dan memiliki tanggung jawab moral atas keselamatan jiwa manusia, juga merupakan salah satu dasar bahwa pemasaran pelayanan kesehatan di rumah sakit harus sesuai dengan kebijakan negara/pemerintah (Kotler, 1987, Aniroen, 1993, Douglas, 1989). Kebijakan pemasaran pelayanan kesehatan di rumah sakit saat ini menurut Budiarso (1995) antara lain : 1. Pemasaran hendaknya tidak terlepas dari tujuan pembangunan kesehatan, dasar kode etik kedokteran, etika rumah sakit Indonesia (ERSI) dan ketentuan hokum. 2. Pemasaran diterapkan agar utilitas rumah sakit meningkat, meluaskan cakupan dan member kontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan penduduk. 3. Pemasaran rumah sakit harus dilakukan secara benar dan tidak boleh disamakan dengan usaha-usaha umum, hindari supply created demand. 4. Pemasaran yang diperkenankan adalah: a. Advertensi melalui majalah kedokteran, buku telpon dengan informasi fasilitas yang tersedia tanpa berkaitan dengan kegiatan bisnis yag bersifat mengajak, mempengaruhi, memaksa dan menakut-nakuti pemakaian jasa b. Publisitas

diperkenankan

dalam

bentuk

brosur/liflet

serta

penawaran khusus untuk peralatan baru tanpa ajakan atau bujukan yang mempengaruhi untuk mencoba.

17

5. Cara pemasaran yang diperbolehkan pada dasarnya tidak bertentangan dengan kode etik profesi dan jabatan

Contoh Kasus Strategi Pemasaran Di Perusahaan. Disini kita akan membahas contoh kasus strategi pemasaran yang ada di PT.Matahari Dept Store Tbk di mana perusahaan ini adalah departemen retail terbesar di Indonesia untuk produk busana fashion, produk kecantikan dan produk perlengkapan rumah tangga. dengan jaringan lebih dari 1.200 pemasok lokal serta pemasok internasional yang telah dibangun selama 55 tahun perjalanan usahanya. Matahari senantiasa menyediakan tren fashion terkini serta gerai modern yang semakin meningkat. Kini gerai matahari telah hadir di lebih dari 50 kota di Indonesia. Adapun bentuk-bentuk strategi pemasarannya adalah sebagai berikut : a. Strategi produk Sebagai perusahaan retail terbesar di indonesia tentunya dalam menentukan strategi produk pasti sudah sangat diperhitungakn dengan baik. Dimana secara konsisten menyediakan beragam produk fashion yang tepat serta layanan terbaik untuk menjingkatkan kualitas hidup konsumen. b. Strategi harga Penentuan harga menjadi sangat penting diperhatikan dalam bisnis retail seperti di Matahari dept store.karena salah satu unsur yang menjadikan produk dari Matahari laku adalah penentuan harga yang menarik sehingga konsumen sangat tertarik berbelanja di matahari. Sebagai contoh penulisan harga special price Rp. 99.900. c. Strategi tempat dan distribusi Dengan jaringan lebih dari 1.200 pemasok lokal serta pemasok internasional, Saluran distribusi di PT. Matahari Departemen Store Tbk, tentunya sudah menjadi bukti bahwa saluran distirbusinya selama ini lancar. Sedangkan untuk strategi tempat di PT. Matahari Departmene Store, sangat efisien dan efektif dikarenakan dengan sudah berdirinya lebih dari 50 kota di seluruh indonesia dan tersebar sebanyak 118 toko di indonesia hal ini menjadi bukti bahwa penentuan lokasi dan kelancaran distribusi menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan sbuah perusahaan.

18

d.

Strategi promosi Promosi dalam sebuah usaha sangatlah penting karena hal itu merupakan

slah satu penunjang sehingga konsumen tertarik untuk loyal kepada usha kita,PT Matahari Departemen Store juga memiliki beberapa strategi promosi yang sangat menarik dan efisien.bukan hanya di promosi dimedia massa tetapi juga didlam usaha itu sendiri seperti promo acara yang sangat menarik contohnya beli 2 gratis 1. Belanja 150 ribu dapat 50 ribu..dan masih banyak lagi..sebuah penyusunan kata katan dalam promo acara ini membuat konsumen tertarik untuk berbelanja terua menerus.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahaan Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan adalah : 1. Lingkungan mikro perusahaan Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu: a. Perusahaan Yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak, keuangan perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, karena manajer pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staff di bidang lainnya.

b. Pemasok (Supplier) Para pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.

19

c. Para Perantara Pemasaran Para perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang/jasa kepada para konsumen akhir. Para perantara pemasaran ini meliputi : 1. Perantara, adalah perusahaan atau individu

yang membantu

perusahaan untuk menemukan konsumen. 2. Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju. 3. Para Agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga penelitian pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat. 4. Perantara Keuangan, seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang membantu dalam segi keuangan.

d. Para Pelanggan Yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individu-individu, Iembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan sebagainya.

e. Para Pesaing Usaha suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem pemasaran yang efisien guna melayani pasar gelati disaingi oleh perusahaan lain.

f. Masyarakat Umum Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan.

2. Lingkungan Makro

20

a. Lingkungan Demografis/Kependudukan Lingkungan demografis/kependudukan menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan.

b. Lingkungan Ekonomi. Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakankebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan pendapatan nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, perubahan pada pola belanja konsumen, dan sebagainya yang berkenaan dengan perkonomian.

c. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan, peningkatan biaya energi, peningkatan angka pencemaran, dan peningkatan angka campur tangan pemerintah dalam pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber daya alam.

d. Lingkungan Teknologi Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi, kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan, yang tinggi, perhatian yang lebih besar tertuju kepada penyempurnaan bagian kecil produk daripada penemuan yang besar, dan semakin banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan teknologi.

e. Lingkungan sosial/budaya Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya.

21

D. Rencana Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dalam kondisi persaingan. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan. Ciri penting rencana strategis pemasaran perusahaan ini adalah sebagai berikut: a. Titik-tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan b. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh c. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan d.

Jadual

waktu/timing

yang

ditentukan

adalah

yang

sesuai

dan

mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan e. Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi.

E. Karakteristik Rencana Pemasaran yang Efektif 1. Memberikan strategi untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan. 2. Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang. 3. Menyediakan sumber-sumber yang diperlukan: SDM, keuangan,

alokasi peralatan dan sebagainya. 4. Rencana pemasaran harus fleksibel. 5. Spesifikasi kriteria kinerja sehingga dapat dikontrol dan dimonitor

pencapainnya.

22

Analisis Lingkungan Pemasaran Lingkungan Eksternal: -Perekonomian -Kebudayaan -Teknologi -Permintaan -Hukum -Bahan Mentah -Persaingan

Umpan Balik (Feedback)

Keputusan Marketing Mix

Wirausaha

Keputusan Perencanaan Pasar

Strategi Pemasaran Diarahkan Kepada Pelanggan

Keputusan Membeli dari Pelanggan

Lingkungan Internal: -Sumber daya finansial -Pemasok -Sasaran dan Tujuan -Manajemen

Gambar 1. Sistem Pemasaran Sumber: Wiratmo (2001)

Dari gambar diatas merupakan alur sistem pemasaran yang meliputi lingkungan eksternal serta lingkungan internal menurut Wiratmo (2001).

23

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan. Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat. Penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.

B. Saran Setap wirausahawan muda harus mengetahui cara menyusun strategi atau rencana pemasaran yang benar. Sehingga calon-caon wirausahawan dapat melanjutkan bisnisnya dengan baik dan berkelanjutan. Selain menyusun rencana bisnis, wirausahawan juga harus mengetahui siklus daur ulang produk dan mengetahui apa saja bauran pemasaran. Sehingga wirausahawan dapat mengambil keputusan yang tepat disetiap langkahnya dalam menjalankan bisnis tersebut

24

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2008. Pengantar Bisnis. Bandung: Alpabeta Assuari, Sofjan. 2011. Manajemen pemasaran. Jakarta: Rajawali pers Justin, Longenecker

dkk. 2001. Kewirausahaan

Manajemen

Usaha

Kecil. Jakarta: Salemba Emban Patria Kotler, Philip, dan Kevin lane keller, “Manajemen Pemasaran”, Pearson education, New Jersey: 2006 Prof.Dr.Sofjan Assauri,M.B.A, Manajemen Pemasaran, Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta,2014. Cet.ke, 13

25

Related Documents

Strategi
May 2020 47
Strategi
August 2019 65
Lain Strategi
May 2020 19
Strategi Pengajaran
May 2020 12

More Documents from "nick nurul"