PENGERTIAN STRATEGI BELAJAR Banyak pendapat ahli yang mendefinisikan strategi belajar-mengajar dengan berbagai istilah dan pengertian yang berbeda, perbedaan tersebut sebenarnya hanya terletak pada aksentuasinya saja. Misalnya, Nana Sudjana mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar merupakan tindakan guru melaksankan rencana mengajar, yaitu usaha guru dalam menggunakan beberapa variable
pengajaran
(tujuan,
metode,
alat,
serta
evaluasi)
agar
dapat
mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.1 Dengan demikian, ia adalah usaha nyata guru dalam praktik mengajar yang dinilai lebih efektif dan efisien, atau politik dan taktik guru yang dilaksanakan dalam praktik mengajar di kelas 1 MENURUT PARA AHLI 1. Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. 2. Gerlach dan Ely (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan
cara-cara
yang
dipilih
untuk
menyampaikan
metode
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Menurut saya sendiri strategi pembelajaran merupakan sebuah proses pembelajaran yang dimana didalamnya si pengajar menggunakan sebuah perencanaan baik cara maupun strategi dalam menerapkan mata pembelajaran tertentu agar siswa menjadi paham akan yang disampaiakan.
1
JURNAL PEMIKIRAN ALTERNATIF PENDIDIKAN P3M STAIN Purwokerto | Sunhaji 1 INSANIA|Vol. 13|No. 3|Sep-Des 2008|474-492 Strategi Pembelajaran: Strategi Pembelajaran: Konsep dan Aplikasinya Konsep dan Aplikasinya Sunhaji;HLM 1
1
Memperhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar. Perbedaan strategi,teknik dan teknik Pada berbagai situasi proses pembelajaran seringkali digunakan berbagai istilah yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan cara, tahapan, atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Istilah strategi, metode, atau teknik sering digunakan secara bergantian, walaupun pada dasamya istilah-istilah tersebut memiliki perbedaan itu dengan yang lain. Teknik pembelajaran seringkali disamakan artinya dengan metode pembelajaran. Teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai (Gerlach dan Ely, 1980). Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai
tujuan
pembelajaran.
Metode
pembelajaran
lebih
bersifat
prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat implementatif. Dengan perkataan lain, metode yang dipilih oleh masing-masing itu adalah sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang berbeda.2 Sedangkan strategi, adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. 2
JURNAL PEMIKIRAN ALTERNATIF PENDIDIKAN P3M STAIN Purwokerto | Sunhaji 1 INSANIA|Vol. 13|No. 3|Sep-Des 2008|474-492 Strategi Pembelajaran: Strategi Pembelajaran: Konsep dan Aplikasinya Konsep dan Aplikasinya Sunhaji;HLM 2
2
Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Klasifikasi strategi pembelajaran 1)
Tujuan Pembelajaran
2)
Pengajar Setiap pengajar dituntuut untuk meguasai berbagai kemampuan sebagai
pengajar profesional dalam bidangnya. Peran pengajardalam kegiatan pembelajaran bukan sekedar menjalankan proses pembelajaran secara teknis mekanis menurut ketentuan-ketentuan yang ada. Ia adalahorang yang
bertanggung
jawab
dalammelaksanakan
tugasnya.
Dalam
melaksanakan pekerjaannya ia tidak bergantung padatugas itu sendiri, tetapi bergantung pula pada wawasan kependidikan yang dimilikinya. Wawasan kependidikan pengajar pada hakikatnya menunjuk pada cara seorang pengajar melihat dirinya dan tugas-tugasnya yang bersumber pada
pandangan
hidup
yang
dimilikinya.
Adapun perbedaan dalam memilih strategi pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang pengajar yang lain pada tahap program, disebabkan
oleh
adanya
perbedaan
pengalaman,
pengetahuan,
kemampuan menyajikan pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup, dan wawasan masing-masing. 3)
PesertaDidik Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan menetukan strategi pembelajaran yang tepat adalah pesertadidik. Hal ini disebabkan adanya perbedaan latar belakang ari masing-masing peserta didik, seperti lingkungan sosial, gaya belajar, keadaan ekonomi, dan tingkat kecerdasan. Makin tinggi kemajemukan masyarakat, makin bear pula perbedaan atau variasi ini di dalam kelas.
3
1. Konsep strategi a. Implementasi Belajar Mengajar Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi.lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengawasan itu turut menentukan lingkungan itu membantu kegiatan belajar.lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan.salah satu pendukung kondisi belajar mengajar dalam kelas adalah job description proses belajar mengajar yang berisi serangkain pengetian perestiwa belajar dan mengajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok siswa. job description yang implementasinya sebagai berikut : 1) Perencanaan intruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. 2) Organisasi merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitasfasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya proses belajar mengajar 3) Menggerakan anak didik yang merupakan usaha memancing, membangkit, dan mengarahkan motivasi belajar siswa. 4) Supervisi dan pengawasan, yakni usaha mengawasi, menunjang, membantu dan mengarahkan kegiatan belajar sesuai dengan perencanaan instruksional yang telah di desain. 5) Penelitian yang lebih bersifat penafsiran, yang mengandung pengertian lebih luas dibanding dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan. Unsur-unsur komponen pengelolaan belajar mengajar,meliputi : 1) Merencanakan, yaitu mempelajari masa mendatang dan menyusun rencana kerja
4
2) Mengorganisasi, yakni membuat organisasi,usaha,manejer, tenaga kerja dan bahan. 3) Pengkoordinasikan, yaitu menyatukan dan mengkorelasikan semua kegiatan. 4) Mengawasi, memeriksa agar segala sesuatu dikerjakan sesuai dengan peraturan yang digariskan dan instruksi-instruksi yang diberikan. Untuk mengasilkan belajar yang maksimal, guru harus pandai dalam memilih apa isi pengajaran serta bagaimana proses belajar itu dikelola dan dilaksanakan disekolah,terdapat dua jenis belajar yaitu “belajar konsep’ dan “belajar proses”.belajar konsep lebih menekankan hasil belajar kepada pemahaman fakta dan prinsip, banyak bergantung pada guru, bahan dan isi pelajaran, serta bersifat kognitif.sedangkan belajar proses atau keterampilan proses lebih ditekankan pada masalah bagaimana bahan pelajaran itu diajarkan dan dipelajari. 2. Hakikat belajar mengajar Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran.karena itu, inti proses pengajaran adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.tujuan pengajaran akan tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari fisiknya melainkan dituntuk mental dan fikirannya, sehingga diharapkan terjadinya perubahan yang dirasakan oleh peserta didik, yang dimampu kemungkinan besar tujuan pembelajaran dapat tercapai jika adanya sinkronitas tersebut.belajar hakikatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirmya melakukan aktivits belajar.walaupun tidak semua perubahan dikatakan hasil belajar, misalnya perubahan fisik,mabuk, gila dan sebagainya. Kegiatan mengajar bagi seorang guru menghendaki hadirnya sejumlah peserta didik,berbeda dengan
belajar karena belajar tidak selamanaya memerlukan
5
kehadiran sososk guru.mengajar merupakan kegiatan yang mutlak memerlukan keterlibatan individu atau anak, sebab merupakan objek didik yang diajar. Sama halnya denga belajar,mengajar pun pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi, lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar.pada
tahap
berikutnya
mengajar
adalah
proses
memberikan
bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar.(Nana Sudjana, 1991 : 29).akhirnya bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat belajar mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh guru. 3. CIRI-CIRI BELAJAR MENGAJAR Sebagai suatu proses pengaruran, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi sebagai berikut: 1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk akal didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud kegiatan belajar mengajar itu sadar akan tujuan, dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian.. 2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mempunyai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur, atau langkah-langkah sistematis dan relevan. Untuk mempunyai suatu tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin akan membutuhkan prosedur dan desain yang berbeda pula. Sebagai contoh, misalnya tujuan pembelajaran agar anak didik dapat menunjukan letak kota New York tentu kegiatan tidak cocok kalau anak didik disuruh membaca dalam hati; dan begitu seterusnya. 3. Kegiatan belajar mengajar di tandai dengan satu penggarapan materi yang khusus dalam hal ini materi harus di desain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Sudah barang tentu dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-komponen yang lain, apalagi komponen anak didik yang merupakan sentral. 4. Ditandai dengan aktivitas anak didik sebagai konsekuensi, bahwa anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Aktivitas anak didik dalam hal ini, baik secara fisik maupun mental, aktif. Inilah yang sesuai dengan konsep CBSH. Jadi, tidak ada gunanya melakukan kegiatan belajar mengajar kalau anak didiknya hanya
6
pasif. Karena anak didiklah yang belajar, maka merekalah yang melakukannya. 5. Dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberi motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar mengajar, sehingga guru merupakan tokoh ysng di lihat dan di tiru tingkah lakunya oleh peserta didik. Guru (akan lebih baik bersama anak didik) sebagai designer akan memimpin terjadinya interaksi. 6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin, disiplin dalam kegiatan belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang di atur sedemikian rupa menurut ketentuan atau tata tertib itu akan terlihat dari pelaksanaan prosedur. 7. Evaluasi, dari seluruh kegiatan di atas, maslah evaluasi bagian penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah di tentukan.demikian pembicaraan mengenai kegiatan belajar mengajar. Untuk seterusnya pembahasan ini diarahkan pada masalah belajar mengajar.
D. komponen-komponen Belajar Mengajar Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi. Penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut: 1. tujuan tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan, tidak ada suatu kegiatan yang di programkan tanpa tujuan, karena hal itu adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan di bawa. 2. Bahan pelajaran Bahan pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Ada dua persoalan dalam
7
penguasaan bahan pengajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesional (disiplin keilmuan). Dengan demikian bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik. 3. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segaala sesuatu yang telah di programkan akan di hasilkan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat di tetapkan. Dalam sebuah kegiatan belajar mengajar guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pengajaran sebagai mediumnya dan dalam hal ini anak didik yang lebih aktif bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator ini adalah pengajaran dan di kehendaki dalam penagajaran dengan pendekatan CBSH (cara belajar siswa aktif) dalam pendidikan modern. 4. Metode Metode adalah suatu cara `yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi dengan tujuan yang diinginkan dicapai setelah pengajaran berakhir. Kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengtan menguunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunkan metode-metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik oleh karena itu disinilah kopetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat. Pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan bila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya. 5. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran. Alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan (Dr.Ahmad D. Marimba, 1989:51).
8
Sebagai alat bantu dalam pendidikan dan pengajaran, alat material (audio visual) mempunyai sifat sbg: a. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi; b. Kemampuan untuk meningkatkan kemampuan; c. Kemampuan untuk meningkatkan transper (pegalihan) belajar; d. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan dan hasil yang dicapai; e. Kemampuan untuk meninkatkan retensi (ingatan). 6. Sumber Pengajaran Belajar mengajar, telah diketahui, bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi berproses dalam kemaknaan, di dalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik. Yang dimaksud dangan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demiian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk manambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi sipelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk medapatkan hal-hal baru (perubahan). 7. Evaluasi Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggri yaitu evaluation. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka menurut Wayan Nurkancana dan P.P.N Sumarta, (1989:1) evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala yang sesuatau yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan,ada dua tujuan dari evaluasi: a. Tujuan umum dari evaluasi b. Tujuan khusus dari evaluasi
B. komponen-komponen Belajar Mengajar Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi.
9
Penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut: 1.
tujuan
tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan, tidak ada suatu kegiatan yang di programkan tanpa tujuan, karena hal itu adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan di bawa. 2.
Bahan pelajaran Bahan pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam
proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pengajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesional (disiplin keilmuan). 3.
Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segaala sesuatu yang telah di programkan akan di hasilkan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat di tetapkan. Dalam sebuah kegiatan belajar mengajar guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pengajaran sebagai mediumnya dan dalam hal ini anak didik yang lebih aktif bukan guru. 4.
Metode
Metode adalah suatu cara `yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan
10
penggunaannya bervariasi dengan tujuan yang diinginkan dicapai setelah pengajaran berakhir. 5.
Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pengajaran. Alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan (Dr.Ahmad D. Marimba, 1989:51). 6.
Sumber Pengajaran
Belajar mengajar, telah diketahui, bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi berproses dalam kemaknaan, di dalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik.
7.
Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu evaluation. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka menurut Wayan Nurkancana dan P.P.N Sumarta, (1989:1) evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala yang sesuatau yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan,ada dua tujuan dari evaluasi.
11