MAKALAH TEORI PERALATAN BEDAH DAN ANASTESI “ STEAM-FLUSH PRESSURE-PULSE AUTOCLAVE ”
Dosen : TRIANA RAHMAWATI, ST, M.Eng 19810623 200212 2 002
Dibuat Oleh :
1. Yasmin Aprillya Anggraini
(P27838017010)
2. Galang Ageng Pamungkas
(P27838017015)
3. Nabilah Aqiella
(P27838017032)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK 2019
I.
Dasar Teori Sterilisasi adalah proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme (baik fisika, kimia dan mekanik) atau usaha untuk membebaskan alat dan bahan dari segala bentuk kehidupan mikrooarganisme. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan tersebut bebas dari mikroorganisme, baik dalam bentuk vegetative ataupun spora. Adapun metode sterilisasi ada 3, yaitu Kimia, Filtrasi dan Fisis. Sterilisasi Metode Fisis dengan menggunakan radiasi, Panas Kering, Panas Uap Tak Bertekanan dan Panas Uap Bertekanan. Metode Radiasi adalah Gelombang elektromagnetik yang banyak digunakan dalam bidang mikrobiologi adalah sianr – X dan UV. Metode Panas Kering, untuk mencapai efektivitas diperlukan panas hingga mencapai temperature antara 160°C sampai 180°C. Pada temperature ini akan menyeba bkan kerusakan sel – sel mikroorganisme. Pada metode panas kering terdapat udara, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Metode Panas Uap, dibagi menjadi dua, yaitu Tak Bertekanan dan Bertekanan. Panas Uap Tak Bertekanan pemanasan dengan meningkatkan temperature air hingga mencapai 100°C, temperature dimana air akan mendidih pada tekanan atmosfer normal. Teknik panas uap penghantar panas pada media yang akan di steril melalui uap. Sedangkan Panas Uap Bertekanan kenaikan tekanan akan meningkatkan titik didih air, sehingga akan meningkatkan temperature. Dengan metode Autoclave, akan meningkatnya tekanan untuk menaikkan temperature yang dibutuhkan hingga suhu yang dibutuhkan.
Gambar 1.1 Mesin autoclave atau steam sterilizer (Autoclave Machine)
Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada Autoclave tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam Autoclave. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganism. Autoclave terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C. Perhitungan waktu sterilisasi Autoclave dimulai ketika suhu di dalam Autoclave mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam Autoclave akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 1015 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diAutoclave karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa Autoclave diuji dengan indicator biologi, contohnya Bacillus stearothermophilus.
II.
Jenis – Jenis Autoclave Terdapat tiga jenis Autoclave, yaitu gravity displacement, prevacuum atau high vacuum, dan steam-flush pressure-pulse. Perbedaan ketiga jenis Autoclave ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan dari dalam Autoclave selama proses sterilisasi. 1. Gravity Displacement Autoclave Udara dalam ruang Autoclave dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi. Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas Autoclave sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah Autoclave, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi. Autoclave ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121-134 °C dengan waktu 10-30 menit. 2. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave
Autoclave ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam Autoclave. Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam Autoclave. Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoclave ini bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit. 3. Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave Autoclave ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada Autoclave ini tergantung pada benda yang disterilisasi.
III.
Bagian – Bagian Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisasi.
Gambar 3.1 Bagian – Bagian Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave
Bagian dari Autoklaf : 1. Tombol pengatur waktu mundur (timer) 2. Katup pengeluaran uap. 3. Pengukur tekanan 4. Klep pengaman 5. Tombol on-off 6. Termometer 7. Lempeng sumber panas 8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman 10. Batas penambah air.
IV.
Komponen – Komponen Autoclave Komponen-kompen autoclave adalah sebagai berikut : a. Elemant pemanas (HEATER) Elemen pemanas adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kalor (panas). Pada dasarnya heater terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas. Elemen pemanas pada dasarnya dapat dibagi menjai 2 yaitu : 1. Elemen basah Yaitu elemen pemanas yang dapat bekerja jika terdapat media benda cair. Elemen ini akan rusak jika tidak ada dalam media tersebut ketika masih teraliri arus listrik. 2. Elemen kering Yaitu elemen pemanas yang bekerja dengan media udara, atau dapat dikatakan dapat bekerja tanpa media. Elemen kering bertentangan dengan elemen basah, jadi elemen ini akan rusak jika terkena cairan/larutan. b. Pompa Vacum Pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap udara atauuap campuran dari kamar/ruang sterilisasi (chamber), setelah proses sterilisasi selesai uap panas akan segera hilang. Sehingga saat yuser membuka lied handle terbuka uap panas yang ada di dalam chamber sudah berkurang sehingga tidak membahayakan yuser saat mengeluarakan alat/peralatan yang hendak dipakai dari dalam Autoclave. c. Timer Timer pada autoclave berfungsi sebagai pengaturan waktu lama atau sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang di inginkan. d. Presure Gauge (meter tekanan) Presure gauge berfungsi untuk mengetahiu tekanan uap yang berada didalam autoclave saat proses sterilisasi berlangsung.
V.
Prosedur Kerja Autoclave
Gambar 5.1 Grafik Proses Steam Sterilisasi
Gambar 5.2 Kondisi awal saat ON hingga Ready
Gambar 5.3 Kondisi saat Start
Gambar 5.4 Kondisi saat Pulsa negatif
Gambar 5.5 Kondisi saat Pulsa negatif mulai naik
Gambar 5.6 Kondisi saat Pulsa negatif semakin naik
Gambar 5.7 Kondisi saat Pulsa negatif 3x
Gambar 5.8 Kondisi saat Pulsa negatif mulai naik sampai positif
Gambar 5.9 Kondisi saat Pulsa positif mulai turun
Gambar 5.10 Kondisi saat Pulsa positif 5x
Gambar 5.11 Kondisi saat suhu tercapai
Gambar 5.12 Kondisi saat mulai sterilisasi
Gambar 5.13 Kondisi saat Pulsa turun
Gambar 5.14 Kondisi saat Pulsa semakin turun
Gambar 5.15 Kondisi Pulsa saat vakum
Gambar 5.16 Kondisi saat equalization
Gambar 5.17 Kondisi saat hampir selesai
Gambar 5.18 Proses Sterilisasi telah selesai
VI.
Blok Diagram Autoclave
Gambar 6.1 Blok Diagram Autoclave Keterangan : S1
: main switch On / Off
L1
:
lampu
indicator
filamen,
akan
terus
menyala,
sebelum
temperature yang dikehendaki tercapai L2
: lampu indicator input jala – jala
SH9
: micro switch
Tm
: timer
C
: pengatur temperatur
Cara Kerja Blok Diagram : 1. Sebelum pesawat digunakan, atur terlebih dulu temperatur yang dikehendaki yaitu diatas 100 derajat celcius juga atur lamanya proses sterilisasi melalui printer. 2. Tekan S1, supply tegangan dari PLN masuk, lampu L1 dan L2 akan menyala, pada filamen akan terjadi pemanasan. 3. Panas yang dihasilkan filamen akan terus naik sampai temperatur yang dikehendaki 4. Setelah batas temperatur yang dikehendaki tercapai, micro switch (Shg) akan memutuskan hubungan sehingga filamen tidak akan mendapat supply
5. Micro switch akan menghubungkan kembali supply dari PLN bila temperatur menurun. Dengan terhubungnya micro switch ini, maka filamen akan melakukan pemanasan lagi, begitulah proses ini terjadi berulang-ulang.
VII.
Maintenance Autoclave
PREVENTIVE -
Pengecekan dan pembersihan seluruh bagian alat termasuk chamber.
-
Cek tekanan air demineralisasi dan instalasinya.
-
Cek tekanan air bersih dan instalasinya.
-
Cek filter-filter air maupun udara.
-
Cek tekanan udara kompressor dan kondisinya.
-
Lakukan pengukuran arus bocor dan pengukuran grounding.
-
Lakukan uji kinerja alat.
KURATIVE Service overhaul 1 x dalam setahun.
VIII.
Troubleshoot Autoclave Autoclave merupakan instrumen penting untuk mencegah berkembangnya kuman infeksi berbahaya. Hal ini baik menguntungkan dan juga berbahaya jika pengguna tidak tahu bagaimana mencegah kerusakan yang mungkin terjadi. Instrumen ini dapat menyebabkan luka bakar yang serius karena uap panas yang tidak bisa ditoleransi oleh tubuh manusia.Untuk mencegah cedera yang dapat disebabkan oleh Autoclave Anda harus mengikuti langkah-langkah. Bersihkan Autoclave dan pastikan bahwa tidak ada item bentuk aktivitas sebelumnya tertinggal didalam.
Sebelum
mengaktifkan mesin, anda harus membersihkan saringan. Aktifkan mesin sebagai instruksi dari pabriknya karena autoclave yang berbeda biasanya memiliki prosedur aktivasi yang berbeda. Glassware harus ditempatkan pada plastik atau rak untuk mencegah kontak langsung dengan bagian bawah mesin. Pastikan bahwa plastik yang digunakan tahan panas. Sepenuhnya menutup pintu ketika Anda siap untuk menjalankan mesin. Pastikan kran2 tekanan air dan tekanan udara pada kondisinya sebelum Anda memulai proses Autoclave. Pakailah pelindung mata dan pelindung wajah. Periksa status Autoclave sebelum membukanya. Pastikan bahwa
Autoclave dapat dimatikan. Jangan berdiri di depan pintu saat Anda membukanya. Perlahan-lahan membuka pintu karena mungkin uap keluar dan melukai Anda. Tunggu beberapa menit sebelum mengeluarkan cairan. Membersihkan tumpahan dengan segera. Jangan autoclave korosif bahan mudah menguap dan item radioaktif. Jika proses autoclave gagal Anda harus mengulangi proses kembali dari awal. Berikan waspada terhadap orang lain untuk tidak menggunakan autoclave. Hubungi perusahaan jasa untuk pemeriksaan mekanik mesin. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah bahaya yang mungkin terjadi ketika yang lain menggunakan mesin autoclave sama. Dapatkan perawatan medis jika ada yang terluka. Tingkat darurat diperhatikan adalah ketika orang terluka di wajah luka bakar luas dan tingkat ketiga luka bakar. Jika hanya sedikit terbakar Anda bisa mendapatkan kit medis dan melakukan prosedur pertolongan pertama. Tapi jika keadaan darurat yaitu terbakar, Anda harus menghubungi rumah sakit segera.
1. INDIKATOR DAYA MENYALA TAPI TIDAK DAPAT BEROPERASI -
Breaker mati, ketika daya dimatikan
-
Gangguan kabel listrik atau timer rusak
-
Kontrol temperatur tidak dapat beroperasi
-
Panel rusak
-
Relay rusak
2. TEKANAN TIDAK DAPAT MENINGKAT -
Tabung pemanas rusak
-
Gangguan kabel sebelum terhubung dengan pemanas elemen
-
Kontrol tekanan tidak dapat terhubung dengan baik
-
Katub selenoid bocor
-
Tempat panas elemen rusak
3. STERILISASI TIDAK DAPAT MEMENUHI PERSYARATAN -
Tekanan berganti tanpa peringatan
-
Tidak ada air dalam chamber
-
Kontrol temperatur rusak
-
Katup ventilasi udara tersumbat
4. LISTRIK BOCOR -
Tabung pemanas bocor
-
Kabel rusak
-
Kabel grounding tidak terpasang dengan baik
-
Temperatur kontrol bocor
-
Tumpahan atas panel
5. AIR BOCOR -
Sistem pengeringan atau tabung pembuangan tidak terhubung dengan baik atau katup selenoid rusak
-
Tabung pemanas tidak terpasang dengan baik atau sambungan ke tabung pemanas tidak cukup kencang
6. TIDAK ADA EFEK PENGERINGAN
IX.
-
Lubang sistem pengering tersumbat
-
Cairan filter tersumbat
-
Selang drainase dilipat
-
Katup selenoid rusak atau tersumbat
-
Sterilisasi atau pewaktu pengering rusak
-
Tutup pintu pemanas tabung tidak berfungsi
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan : Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit yang berfungsi untuk mensterilkan bahan dengan media uap air dan bertekanan. Autoclave terbagi atas tiga jenis yaitu gravity displacement, prevacuum atau high vacuum, dan steam-flush pressure-pulse. Dengan adanya makalah ini, semoga kita dapat mengetahui pengertian dari Autoclave, jenis-jenis Autoclave, fungsi dan bagianbagian Autoclave, prosedur kerja dari Autoclave, trouble and troubleshooting serta cara pemeliharaan Autoclave.
Saran : Dalam menggunakan Autoclave sebaiknya berhati-hati dan mengikuti prosedur kerja yang telah ditentukan. Agar tidak terjadi trouble dalam penggunaan sebaiknya kita lebih dahulu mengetahui trouble and troubleshooting dalam menggunakan Autoclave sehingga kita lebih waspada dan mudah menangani apabila terjadi resiko kecelakaan.