Statpen Kelompok 5 (hipotesis Statistik).docx

  • Uploaded by: muhammad navil
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Statpen Kelompok 5 (hipotesis Statistik).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,760
  • Pages: 24
MAKALAH HIPOTESIS DESKRIPTIF STATISTIKA PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Drs. Subiki, M.Kes

(196307251994021001)

Dr. Sudarti, M.Kes

(196201231988022001)

Oleh:

Muhammad Navil (150210102022)

Putri Sovi Damayanti (180210102066)

Restu Yudistira Putri (180210102083)

Nisa Nadhifah (180210102084)

PENDIDIKAN FISIKA – PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2019

PRAKATA

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Hipotesis Statistik” ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Statistik Pendidikan serta menambah pengetahuan mengenai hipotesis statistik dalam statistik pendidikan. Terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jember, 20 Maret 2019

Penulis

i

DAFTAR ISI

COVER PRAKATA ...................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1 1.3 Tujuan ......................................................................................... 2 BAB 2. PEMBAHASAN ................................................................................ 3 2.1 Konsep Hipotesis ........................................................................ 3 2.2 Macam-macam Permasalahan Penelitian ................................... 4 2.3 Macam-macam Hipotesis Penelitian .......................................... 6 2.4 Parameter dan Statistik ............................................................... 10 2.5 Pengertian Hipotesis Alternatif dan Hipotesis Nihil................... 11 2.6 Kesalahan dalam Menguji Hipotesis .......................................... 11 2.7 Hipotesis Statistik ....................................................................... 14 2.8 Jenis-jenis Pengujian Hipotesis .................................................. 15 BAB 3. PENUTUP ......................................................................................... 19 3.1 Kesimpulan ................................................................................. 19 3.2 Saran ........................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20 LAMPIRAN .................................................................................................... 21

ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai hal yang dapat dideskripsikan dalam bentuk data. Informasi data tersebut yang diperoleh tentu harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Untuk memperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya penelitian. Penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dengan berbagai langkah-langkah pengujian

dari

pengumpulan

data.

Sebelum

melakukan

penelitian,

kita

memperkirakan terhadap apa yang akan kita teliti nantinya. Pernyataan perkiraan ini yang disebut hipotesis. Terkadang dalam suatu penelitian banyak sekali permasalahan-permasalahan dan kesalahan dalam melakukan penelitian. Hipotesis penelitian dan permasalahan-permasalahan yang terjadi akan dibahas di dalam makalah ini. Hipotesis yaitu perkiraan yang mungkin benar, atau yang mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penerimaan dan penolakan hipotesis tergantung dari hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang telah dikumpulkan. Hipotesis juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sementara. Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan itu dapat diambil dari hasilhasil serta problematika-problematika yang timbul didalam suatu penyelidikan yang mendahului.

1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah konsep dari hipotesis ?

1

2. Sebutkan macam-macam permasalahan penelitian! 3. Apa sajakah macam-macam hipotesis penelitian? 4. Apakah yang dimaksud dengan parameter dan statistik? 5. Apakah pengertian hipotesis alternatif dan hipotesis nihil? 6. Apa sajakah kesalahan yang ada dalam menguji hipotesis? 7. Apa sajakah jenis-jenis pengujian hipotesis ?

1.3 TUJUAN Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui konsep dari hipotesis. 2 Untuk mengetahui macam-macam permasalahan penelitian. 3 Untuk mengetahui macam-macam hipotesis penelitian. 4 Untuk mengetahui pengertian dari parameter dan statistic. 5 Untuk mengetahui pengertian hipotesis alternatif dan hipotesis nihil. 6 Untuk mengetahui kesalahan yang ada dalam menguji hipotesis. 7 Untuk mengetahui jenis-jenis pengujian hipotesis.

2

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 KONSEP HIPOTESIS Semua istilah hipotesis dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata ialah "hupo" (sementara) dan "thesis" (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya. Maka perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih (Kerlinger, 1973 : 18 dan Tuckman, 1982 : 5). Selanjutnya Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai satu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Hal ini jelas bahwa Sudjana mengatakan asumsi atau dugaan yang bersifat umum sedangkan Kerlinger dan Tuckman lebih khusus lagi mengenai arti hipotesis menjadi dugaan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar definisi di atas, sshingga dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat positif. Secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan di uji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik). Dengan demikian dalam perhitungan statistik yang diuji adalah Hipotesis Nol (H0). Jadi hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh atau perbedaan antara parameter dengan statistik lawannya adalah Ha yang menyatakan adanya hubungan, pengaruh atau perbedaan antara parameter dan statistik. Hipotesis Nol (H0) dirumuskan dengan kalimat negatif. 3

Perlu diperhatikan bagi pembaca, bahwa setiap penelitian tidak harus berhipotesis, tetapi setiap penelitian harus dirumuskan masalahnya. Adanya hipotesis dinyatakan berdasarkan pada rumusan masalah penelitian yang diajukan. Agar rumusan dapat terjawab dan hipotesis dapat teruji berdasarkan yang dikumpulkan oleh peneliti. Sehingga keduanya harus dirumuskan dengan menggunakan kalimat yang jelas, tidak menimbulkan banyak penafsiran dan spesifik supaya dapat diukur. Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya dan dirumuskan dengan menggunakan hipotesis dalam bentuk kalimat pernyataan. 2.2 MACAM-MACAM PERMASALAHAN PENELITIAN Penelitian pada tingkat eksplanasi (artinya memberikan keterangan terhadap variabel-variabel yang akan dibahas tentang penelitian melalui data yang dikumpulkan) dibagi menjadi tiga, yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Penelitian tingkat eksplanasi paling sederhana adalah deskriptif. Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui dalam masalah produktivitas pegawai, disiplin pegawai, minat pegawai, tingkat motivasi kerja pegawai, kepemimpinan, kemampuan kerja pegawai, prestasi belajar, tingkat keberhasilan, analisis pembayaran pajak dan lainlain. Masing-masing hanya berkenaan dengan satu variabel saja, dan tidak menghubungkan atau membandingkan dengan variabel lain, penelitian deskritif hanya membahas (mendiskripsikan) tentang sampel atau populasi. Penelitian deskriptif yang menghasilkan tidak menggunakan generalisasi pada penelitian (umum) tidak dapat digunakan untuk digunakan kendali pada populasi. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian diuraikan sebagai berikut a. Permasalahan yang bersifat deskriptif, yaitu permasalahan yang tidak membandingkan

dan

menghubungkan

dengan

variabel

lain

menggambarkan variabel saja. Contoh: 1) Seberapa banyak hasil panen udang windu di Kabupaten Sidoarjo? 4

hanya

2) Seberapa tinggi disiplin kerja pegawai di lembaga CJDW? 3) Seberapa tinggi motivasi kerja karyawan PT. Hamidah Nur Husna? 4) Bagaimana kualitas dosen statistik di Indonesia? b. Permasalahan bersifat komparatif adalah permasalahan yang menggambarkan perbedaan karakteristik dari dua variabel atau lebih. Contoh: 1) Adakah perbedaan kemampuan kerja pegawai antara perusahaan CJDW dengan perusahaan CJDW di Bangil? 2) Adakah perbedaan kemampuan kerja karyawan bagian fitting dengan bagian fabrikasi di PT. Fatimah Yogyakarta? 3) Adakah perbedaan kualitas belajar mahasiswa dalam pelajaran statistik? 4) Adakah perbedaan kualitas pelayanan masyarakat antara pemerintah Kota Bandung dengan pemerintah Kota Cimahi dalam persampahan? c. Permasalahan bersifat asosiatif adalah permasalahan yang terkait atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Berikut adalah sifat yang terdiri dari tiga jenis yaitu: 1) Hubungan simentris, ialah hubungan yang bersifat kebersamaan antara dua variabel atau lebih. Adapun menurut sifat hubungannya terdiri dari tiga jenis yaitu: a)

Adakah hubungan antara postur tubuh seseorang dengan gaya kepemimpinan?

b) Adakah hubungan antara mengikuti aktif organisasi dengan memperoleh prestasi belajar? 2) Hubungan Sebab Akibat (kausal) adalah hubungan yang mempengaruhi antara dua variabel atau lebih. Contoh: a) Beberapa besar tambahan bantuan pegawai terhadap disiplin kerja pegawai?

5

b) Adakah pengaruh kekuatan baja yang diberikan perlakuan dengan menggunakan air, garam, dan oli? c) Adakah pengaruh pupuk terhadap hasil panen padi? 3) Hubungan Interaktif ialah hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat saling mempengaruhi. Contoh: a) Adakah hubungan antara pemberian insentif dengan efektifitas kerja? b) Adakah hubungan antara pendidikan, sikap, dan kepribadian dengan keterampilan kerja? c) Adakah hubungan antara sikap guru terhadap prestasi pelajar siswa di SDPN UPI Bandung? 2.3 MACAM-MACAM HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan tiga macam masalah penelitian sebelumnya, maka ada tiga macam hipotesis penelitian (Hipotesis Alternatif), yaitu: a. Hipotesis Deskriptif yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain atau hipotesis yang dirumuskan untuk menentukan titik estimasi, hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab pertanyaan taksiran (estimatif). Contoh: 1) Panen udang windu di Tambak Udang Kalianyar Bangil mencapai 5 ton / ha. 2) Disiplin kerja pegawai lembaga CJDW sangat tinggi. 3) Motivasi kerja karyawan di pabrik mobil mencapai 80% dari nilai rata-rata nilai ideal yang akan ditentukan. 4) Gaya mengajar dosen Statistik mencapai 70% dari kriteria rata-rata nilai ideal. Dari ke-empat contoh di atas, terlihat yang menjadi titik estimasi yaitu 5 ton / ha, sangat tinggi, 80% dan kriteria rata-rata nilai ideal, dan 70% dari 6

kriteria rata - rata nilai ideal. Semua ini bias iukur atau diangkakan dengan instrumen penelitian. Hipotesis deskriptif untuk keperluan pengujian dengan statistik, bentuk rumusan hipotesis deskriptif lengkap ialah “Memiliki perbedaan antara titik taksiran (yang diperkirakan 5 ton/ha) dengan data yang diperoleh". Misalnya data yang diperoleh menghasilkan 3,9 ton/ha bagaimana kesimpulannya? Perkiraan 5 ton/ha adalah pemyataan tentang populasi. Jika data yang terkumpul itu data populasi atau sensus sebesar 0,9 ton/ha, maka hipotesis yang diajukan

diterima, yaitu ada perbedaan antara estimasi dengan data yang

diperoleh (estimasi 5 ton/ha, diperoleh 3,9 ton/ha). Namun bila 3,9 ton/ha diperoleh berdasarkan salah satu sampel yang dipilih dari Kalianyar Bangil, maka kita belum dapat menentukan apakah hipotesis alternatif yang diajukan dapat diterima atau ditolak, atau apakah perbedaan antara yang diperkirakan 5 ton/ha untuk populasi dengan 3,9 ton/hari dari sampel itu merupakan perbedaan yang signifikan atau tidak. Apakah 3,9 ton/ha yang diperoleh itu benar-benar dapat mewakili populasi, atau kita salah mengambil sampel sehingga didapatkan 3,9 ton/ha. Jika kita memilih sampel di tempat lain apakah data yang diperoleh juga tetap 3,9 ton/ha atau lebih ataukah kurang. b. Hipotesis Komparatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Contoh: 1) Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan pondok pesantren X dengan lulusan SMU Y, yaitu lulusan pondok pesantern X lebih baik daripada lulusan SMU Y. 2) Ada perbedaan cara memahami Ilmu Filsafat antara mahasiswa dari Kota Suci Qum (Iran) dengan mahasiswa Al-Azhar (Mesir), yaitu mahasiswa dari Kota Suci Qum (Iran) lebih unggul dari pada mahasiswa Al Azhar (Mesir).

7

3) Ada perbedaan kesenangan bagi anak-anak SD antara menonton TV dengan membaca buku, bahwa menonton TV lebih disukai dari pada membaca buku. 4) Ada perbedaan gairah kerja antara pejabat struktural dengan fungsional di lembaga CJDW. c. Hipotesis

Asosiatif

dirumuskan

untuk

memberikan

jawaban

pada

permasalahan yang bersifat hubungan. Sedangkan menurut sifat hubungannya hipotesis penelitian atau alternative ada tiga jenis yaitu: 1) Hipotesis hubungan simentris adalah hipotesis yang membuktikan hubungan kebersamaan antara dua variabel atau lebih, tetapi tidak sesuai dengan sebabsebab yang ada. Contoh: a) Ada hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan. b) Ada hubungan antara banyaknya mengikuti ekstrakurikuler dengan tingginya prestasi belajar. c) Terdapat hubungan yang positif antara banyaknya penonton sepak bola dengan tingkat kerusuhan. 2) Hipotesis hubungan sebab-akibat (kausal) adalah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat mempengaruhi antara dua variabel atau lebih. Contoh: a) Kebakaran hutan di daerah tropis berpengaruh positif terhadap lapisan tipisnya lapisan ozon. b) Pergaulan bebas berpengaruh positif terhadap penyakit AIDS.

8

c) Pengalaman training dan tingkat pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan kerja. d) Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. e) Disiplin pegawai yang tinggi berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja. f) Jika ayam potong disuntik hormon 3%, maka berat ayam akan bertambah berat tiga ons. 3) Hipotesis hubungan interaktif adalah hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih yang saling berkaitan. Contoh: a) Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara status sosial ekonomi dengan terpenuhi gizi keluarga. b) Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara penambahan gaji insentif dengan produktivitas karyawan. c) Terdapat pengaruh timbal balik antara kreativitas siswa dengan hasil belajar. d) Memiliki pengaruh timbal balik antara kenaikan pangkat dengan tersedianya jabatan. Berdasarkan contoh hipotesis di atas, maka tampak jelas bahwa rumusan hipotesis penelitian yang berupa hipotesis kerja atau hipotesis alternatif pada tiga tingkatan yaitu: tingkat gambaran ataupun peluang terhadap keadaan satu variabel, perbedaan antara dua variabel atau lebih, dan hubungan antar dua variabel atau lebih.

9

2.4 PARAMETER DAN STATISTIK Parameter merupakan ukuran-ukuran yang berlaku pada populasi. Simbol parameter 0 (baca: tetha), sedangkan statistik merupakan ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel. Anggapan-anggapan dasar yang berlaku hendaklah dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: data yang diuji harus berdistribusi normal dan peneliti menyatakan secara tegas dan jelas bahwa data yang akan diuji tersebut berasal dari populasi atau sampel. Jika menggunakan data populasi, maka rata-rata populasi (baca: myu), standar deviasi populasi o (baca: sigma), dan varians populasi o (baca: sigma kuadrat). Jika menggunakan data sampel, maka sampel rata-rata x (baca: eks bar atau eks garis), standar deviasi sampel (s), dan varian sampel (s2 atau S). Statistik yang cocok untuk menguji hipotesis tentang parameter populasi dinamakan statistik parametrik. Jika paramaeter diuji berdasarkan data sampel, maka statistik yang digunakan adalah statistik infrerensial (statistik induktif). Statistika parametrik yang didasarkan atas pertimbangan yang ketat tentang kondisi yang ada. Asumsi utama adalah populasi atau sampel harus berdistribusi normal, dipilih secara acak, ada hubungan yang linier, dan data homogen. Statistik parametrik lebih banyak bekerja dengan data interval dan rasio. Pasangan dari statistik parmetrik adalah statistik nonparmetrik. Statistik nonparmetrik tidak mengaitkan dengan data populasi atau sampel harus berdistribusi normal, dipilih secara acak, memiliki hubungan yang linier dan data yang bersifat homogen. Oleh sebab itu, statistik nonparmetrk disebut juga dengan "statistik bebas distribusi". Statistik nonparmetrik lebih banyak dengan data ordinal dan nominal.

10

2.5 PENGERTIAN HIPOTESIS ALTERNATIF (HJ) DAN HIPOTESIS NIHIL (Ho) a. Hipotesis Alternatif (Ha) Hipotesis Alternatif diberi simbol (Ha) dapat juga disebut sebagai hipotesis penelitian atau hipotesis kerja (H1). Pihak peneliti tidak menguji sebab

(Ha)

adalah

lawan

(Ho).

hipotesis

alternative

(Ha)

hanya

mengekspresikan keyakinan peneliti tentang ukuran-ukuran populasi. b. Hipotesis Nihil (Ho) Waktu menggunakan analisis statistik kita sełalu bekerja dengan dua. hipotesis yaitu hipotesis nihil atau nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nihil dengan simbol (Ho) adalah yang sebenarnya berdasarkan statistik dan merupakan permyataan tentang parameter yang bertentangan dengan temuan peneliti, (Ho) sementara waktu dipertahankan benar-benar hingga pengujian statistic mendapatkan bukti yang menentang atau mendukungnya. Apabila dari pengujian statistic diperoleh keputusan yang mendukung atau setuju dengan (Ho), maka dapat dikatakan bahwa (Ho) DITERIMA. Sebaliknya jika diperoleh keputusan yang membelot atau bertentangan dengan keputusan (Ho), maka dapat diambil tindakan bahwa (Ho) DITOLAK.

2.6 KESALAHAN DALAM MENGUJI HIPOTESIS Walaupun berdasarkan analisis statistik kita telah menolak atau menerima suatu hipotesis, hal ini belumlah memberikan kebenaran mutlak 100% kepada kita, sebab kita terbiasa bekerja dengan data sampel sehingga kekeliruan pengambilan sampel selalu ada betapapun kecilnya. Ada dua macam kesalahan dalam pengujian hipotesis, diuraikan sebagai berikut:

11

a. Apabila kita nyatakan Ho diterima kemudian dibuktikan melalui penelitian kita menerimanya, maka kesimpulan yang dibuat adalah benar. b. Apabila kita nyatakan Ho diterima kemudian dibuktikan melalui penelitian ditolak, maka kesimpulan yang diambil itu merupakan kesalahan yang disebut kesalahan Model I (). c. Apabila Ho kita tolak kemudian dibuktikan melalui penelitian menolaknya, maka kesimpulan yang dibuat adalah benar. d. Apabila Ho kita tolak kemudian dibuktikan melalui penelitian diterima, maka kesimpulan yang diambil itu merupakan kesalahan yang disebut kesalahan Model II (B). Hubungan antara hipotesis, kesimpulan dan model kesalahan dapat disajikan pada TABEL 57. TABEL 57 Model Kesalahan Ketika Membuat Kesimpulan Dalam Pengujian Hipotesis KEADAAN YANG SEBENARNYA KESIMPULAN Ho benar Ho salah Kesimpulan

Menerima Ho

Menolak Ho

Benar Kesalahan Model I (a)

Kesalahan Model II (B) Kesimpulan Benar

Penjabaran dan pengertian dari pernyataan TABEL 57 di atas dijelaskan seperti contoh: Seorang investor mengunjungi ke mancanegara dalam kunjungannya itu, dia tertarik pada Indonesia untuk mengembangkan kembali perekonomian negara yang hancur akibat kerusuhan tanggal 13-14 Mei 1998 yang lalu. Sehingga seorang investor ingin membuat kepastian apakah perlu atau tidak menanamkan modal di Indonesia. Jika diperkirakan

12

ada manfaat (keuntungan) atau keuntungan (profit) dalam menanam modal, maka la akan menanamkan modalnya, sehingga sebaliknya jika tidak ada manfaat dan keuntungan yang didapat, maka tidak akan dilakukannya. Pemasalahan

semacam

ini

perlu

diantisipasi

kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. a. Penanaman modal sebenarnya memiliki keuntungan, kemudian investor melakukannya. Tindakan yang telah dilakukan oleh investor tersebut merupakan tindakan yang benar. b. Sebenarnya menanam modal itu memiliki keuntungan, tetapi investor tidak melaksanakannya. Mungkin dia menduga kurang aman tentang stabilitas nasional di Indonesia karena kerusuhan yang terjadi atau masih trauma dalam insiden itu. Tindakan yang dilakukan oleh investor merupakan kesalahan. Kesalahan ini disebut kesalahan Model I (a). c. Penanaman modal sebenarmya tidak ada keuntungnya, kemudian investor tidak melakukan hal tersebut. Tindakan yang telah dilakukan oleh investor tersebut merupakan tindakan yang benar. d. Sebenarnya menanam modal tidak ada untungnya, kemudian investor melakukannya. Tindakan yang telah dilakukan oleh investor itu merupakan kesalahan. Kesalahan ini disebut kesalahan Model II (B). Dari keterangan ini, dapat disimpulkan dengan TABEL 58 berikut: TABEL 58 Tindakan Investor dalam Menanam Modal SEBENARNYA PENANAMAN TINDAKAN MODAL INVESTOR Ho benar Ho salah Menerima

Tindakan yang

13

Kesalahan Model

Benar

Modal Tidak Menanam

Kesalahan Model I (a)

Modal

II (B) Tindakan yang Benar

Ketika merencanakan pengujian hipotesis, kedua model kesalahan tersebut hendaknya dibuat sekecil mungkin. Kedua model kesalahan tersebut dinyatakan dalam peluang, suatu penilaian dapat dilakukan pejuang ini juga sekaligus merupakan besarnya resiko kesalahan yang ingin kita hadapi yaitu peluang membuat kesalahan (a) dan peluang membuat kesalahan (B). Sementara yang sering digunakan dalam penelitian ini adalah kesalahan (a) yang sering disebut dengan istilah: taraf signifikan, tingkat signifikansi, makna taraf, taraf nyata, probabilitas (p), taraf kesalahan atau taraf kekeliruan. Taraf atau tingkat signifikan dinyatakan dalam dua atau tiga desimal atau dalam persen. Lawan dari taraf signifikan ialah taraf kepercayaan atau tingkat kepercayaan. Jika taraf signifikansi = 5% atau 1% dapat disebut juga dengan taraf kepercayaan = 95% atau 99%, demikian seterusnya. Pada umumnya penelitian social, besarnya a tergantung pada keinginan peneliti sebelum analisis dilakukan. Arti a = 0,05 ialah diperkirakan 5 dari 100 kali penelitian berkesimpulan akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima atau kira-kira 95% percaya bahwa kita telah membuat kesimpulan yang benar. 2.7

STATISTIK HIPOTESIS Hipotesis statistik adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti.

Jika menguji hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan hipotesis ini perlu diubah ke dalam rumusan hipotesis statistik. Jika dalam rumusan hipotesis penelitian hanya dituliskan salah satu saja yaitu hipotesis

14

alternatif (Ha) atau hipotesis nol (Ho). Sementara dalam hipotesis statistik keduanya dipasangkan sehingga dapat diambil keputusan dengan tegas menerima yaitu menerima Ho berarti menolak Ha begitu juga sebaliknya apabila menolak Ho berarti menerima Ha. Hipotesis statistik ini dirumuskarn untuk menjelaskan gambaran dan parameter apa dari populasi. 2.8 JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS a. Hipotesis Direksional Hipotesis Direksional adalah rumusan hipotesis yang arahnya sudah jelas atau disebut juga hipotesis langsung. Sedangkan pengujian hipotesis direksional terdiri dari dua yaitu uji pihak kiri dan uji pihak kanan, untuk lebih jelasnya dapat diuraikan berikut ini. 1) Uji Pihak Kiri Ketika ada rumusan hipotesis pasangan Ha dinyatakarn dengan bunyi kalimat: paling tinggi, paling banyak, paling besar, maksimum dan sejenisnya artinya tandanya lebih kecil (<). Maka sebaliknya Ho harus dinyatakan dengan bunyi kalimat: paling rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum dan sejenisnya artinya tandanya lebih besar atau sama dengan (≥) pengujiannya menggunakan uji satu pihak (one talled test) yaitu uji kanan kiri. Seperti contoh berikut: a) Hipotesis bersifat deskriptif Motivasi kerja pegawai di departemen CJDW paling tinggi 40% dari nilai ideal. (1) Hipotesis (Ha dan Ho) dalam kalimat uraian Ha: Motivasi kerja pegawai di departemen CJDW paling tinggi 40% dari nilai ideal Ho: Motivasi kerja pegawai di departemen CJDW paling rendah atau sama dengan 40% dari nilai ideal.

15

(2) Hipotesis (Ha dan Ho) model statistk Ha : p < 40% b) Hipotesis bersifat komparatif Terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas belajar dengan mahasiswa izin belajar dalam mengikuti pelajaran statistic, yaitu mahasiswa tugas belajar lebih tinggi dari pada mahasiswa yang izin belajar. Atas dasar informasi ini, tim pengajar ingin membuktikan melalui penelitian. (1) Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat Ha: Perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas belajar lebih tinggi dari pada mahasiswa izin belajar. Ho: Perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas belajar lebih rendah dari pada mahasiswa izin belajar. (2) Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik Ha : Ho : c) Hipotesis bersifat asosiatif Seorang pakar pendidikan ingin meneliti hubungan motivasi dengan prestasi belajar di perguruan tinggi CJDW. Peneliti berhipotesis tentang hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar paling tinggi 60%. (1) Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat Ha: Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar paling tinggi 60%. Ho: Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar paling rendah atau sama dengan 60%. (2) Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik 16

Ha: p <60% Ho: p260% 2) Uji Pihak Kanan Jika rumusan hipotesis pasangan Ha dinyatakan mendengar bunyi kalimat: rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih besar atau sama dengan (≥). Maka sebaliknya Ho harus sesuai dengan bunyi kalimat: paling tinggi, paling banyak, paling besar, maksimum dan sejenisnya berarti tandanya lebih kecil atau sama dengan (≤). Uji coba menggunakan uji satu pihak (one tailed test) yaitu uji pihak kanan. Seperti contoh berikut: a) Hipotesis bersifat deskriptif Disiplin kerja pegawai di departemen CJDW paling rendah 70% dari skor ideal. (1) Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat Ha: Disiplin kerja di departemen CJDW paling rendah 70% dan skor ideal. Ho: Disiplin kerja pegawai di departemen CJDW paling tinggi atau sama dengan 70% dan skor ideal. (2) Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik Ha : p > 70% Ho : p ≤ 70% b) Hipotesis analisis komparatif Seorang pengamat haji ingin melakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan antara lembaga jamaah haji plus (VIP) dengan jemaah haji biasa. Pengamat berhipotesis bahwa jemaah haji biasa kurang nyaman fasilitasnya bila dibandingkan dengan jamaah haji plus (VIP) (1) Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat

17

Ha: Jemaah haji biasa kurang nyaman fasilitasnya bila dibandingkan dengan jamaah haji plus (VIP). Ho: Jemaah haji biasa lebih nyaman atau sama dengan fasilitasnya bila dibandingkan dengan jamaah haji plus (VIP). (2) Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik c) Hipotesis bersifat asosiatif Seorang pengamat sosial mengatakan bahwa hubungan antara atasan dengan bawahan di lembaga CJDW paling rendah 45%.

18

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih, sedangkan permasalahan dalam penelitian terbagi menjadi tiga yaitu Permasalahan yang bersifat deskriptif, komparatif, dan asosiatif, sehingga permalasahan dalam hipotesis ada tiga juga yaitu permasalahan hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Parameter merupakan ukuran-ukuran yang berlaku pada populasi. Simbol parameter 0 (baca: tetha), sedangkan statistik merupakan ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel. Hipotesis statistik adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti. Jika menguji hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan hipotesis ini perlu diubah ke dalam rumusan hipotesis statistik. Sedangkan untuk pengujian terhadap hipotesis secara langsung atau direksional terdapat dua jenis pengujian yaitu pengujian pihak kiri dan pengujian pihak kanan.

3.2 Saran Sebaiknya dalam melakukan analisis data dilakukan dengan cara yang teliti, sesuai metode dan langkah-langkahnya baik dari perlakuan, pada tahap pengumpulan, pengolahan, penyajian dana analisis perbandingan hasil variabel agar menghasilkan kesimpulan yang akurat.

19

DAFTAR PUSTAKA

20

LAMPIRAN

21

Related Documents

Hipotesis
November 2019 25
Hipotesis
June 2020 11
Hipotesis
May 2020 17
Hipotesis
November 2019 24

More Documents from ""