Pengumpulan dan Penyajian Data Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika. Dosen : M. Anang Jatmiko, M.Pd
Oleh : Nurina Amajida (11170540000002) Hizrian Irfan Dharmawan (11170540000023) M.Maskur Baihaki (11170540000028) PMI – 3A
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul. “ Pengumpulan dan Penyajian Data”. Tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang turut berkontribusi sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih kurang sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi pengetahuan bagi para pembacanya.
Ciputat,
Maret 2019
Penulis
i
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis. Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri. B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang dimaksud Variabel ? 2. Bagaimana Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
1
BAB II PEMBAHASAN A. Tabel Distribusi Frekuensi Merupakan cara penyajian data berdasarkan pengelompokkan data dalam kelas – kelas interval tertentu. Funsi penyajian data dalam bentuk table frekuensi ialah untuk memudahkan membaca dan mengkomunikasikan sebuah data yang tersedia. Pengelompokkan data ke dalam sebuah kelas interval yakni dengan cara menjabarkan terlebih dahulu dari kelas yang kecil sampai ke yang besar. Table frekuensi memiliki tiga jenis yaitu table distribusi frekuensi relatif, kumulatif, dan relatif-kumulatif. Pada kali ini kelompok kami akan membahas dua jenis table frekuensi relatif dan kumulatif.1 Distribusi Frekuensi Usia Karyawan PT. Mrican Express USIA
FREKUENSI
20-24
3
25-29
8
30-34
17
35-39
13
40-44
7
45-49
2
JUMLAH
50
Ada beberapa istilah yang berkenaan dengan table distribusi diatas, yaitu: A. Kelas/ Kelompok Data Pada data dalam table diatas terdapat 6 kelas atau 6 kelompok data. Jumlah kelas ditentukan oleh jumlah distribusi frekuensi. Dalam menentukan jumlah kelas tidak ditentukan banyak atau sedikitnya, yang penting jumlah yang disajikan jangan terlalu banyak atau pun
1
Kadir, Statistika Terapan (Jakarta: Raja Grafindo Persada), 2015. Hlm. 25
2
sedikit. Jumlah yang terlalu sedikit akan memungkinkan pengelompokkan data yang tidak tercapai. Sedangkan jika jumlahnya banyak, penyebaran data tidak akan merata atau berarti, tidak semua kelas mendapatkan data secara merata. B. Interval Kelas Interval bisa disebut juga sebagai jangkauan/ jarak antar kelas antara kelas satu dengan yang lainnya secara berurutan. Penentuan jarak antar kelas bisa dilakukan secara horizontal dan vertikal, biasanya hamper setiap penyajian data memiliki interval antar kelas sama, namun tidak menutup kemungkinan apabila menemukan sebuah table data yang menyajikan interval antar kelas berbeda, maka cara menemukan intervalnya dengan cara, sbb.
Interval = Jangkauan/ Jumlah kelas
C. Batas Kelas dan Tepi Batas Kelas Batas – batas ialah ditentukan melalui dua angka (Interval) yang dijadikan sebagai pembatas kelas. Terdiri atas tepi kelas bawah dan tepi kelas atas. Pada contoh table diatas jika dilihat misalnya pada kelas -4 yakni 35 sebagai batas kelas bawah dan 39 sebagai batas kelas atas. Namun, kedua angka tersebut bukanlah tepi batas kelas bawah maupun kelas atas yang sebenarnya. Untuk memudahkan dalam mencari tepi kedua kelas bawah dan atas tersebut ialah dengan cara: Kelas IV
Kelas V
39
40
Batas Kelas atas kelas ke-4
Batas kelas bawah kelas ke-5
3
Jika dihubungkan pada gambar diatas pemberian angka kelas atas dan kelas bawah menjadi: Kelas IV
Tepi batas Kelas
39
39,5
Kelas V
40
D. Titik Tengah USIA
FREKUENSI
19,5 – 24,5
3
24,5 – 29,5
8
29,5 – 34,5
17
34,5 – 39,5
13
39,5 – 44,5
7
44,5 – 49,5
2
JUMLAH
50
Jika serangkaian data yang disajikan sudah diurutkan dalam bentuk kelompok, maka sifat asli/ keaslian data tersebut sudah hilang, lalu bagaimana cara menetukan keasliannya? Titik tengah pada data diatas dijadikan sebagai penaksir data asli, atau sebagai kunci untuk menemukan cara menunjukkan keaslian data. Titik tengah merupakan rata – rata hitung kelas yang dihitung dengan membagi hasil jumlah batas kelas bawah dan batas kelas atas yang kemudian dibagi dengan angka 2.2 Maka hasilnya akan seperti table di bawah ini:
2
USIA
BATAS KELAS
TITIK TENGAH
FREKUENSI
20 – 24
19,5 – 24,5
22
3
25 – 29
24,5 – 29,5
27
8
30 - 34
29,5 – 34,5
32
17
Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I : Deskriptif (Jakarta: Gunadarma), 1994. Hlm. 26-30.
4
B. TABEL FREKUENSI RELATIF DAN KUMULATIF A. DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF Distribusi Frekuensi Relatif adalah frekuensi mutlak atau absoluit yang diubah kedalam frekuensi relatif. Frekuensi dalam bentuk presentase.
Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Nilai data
Relatif
A-B
𝑓′1
C-D
𝑓′2
E-F
𝑓′3
G-H
𝑓′4
I-J
𝑓′5
Jumlah
100
Saat melakukan penghitungan, ada kemungkinan jumlah semua frekuensi relatif tidak akan sama dengan 100% akan tetapi bisa jadi lebih atau kurang dari 100%. Jika hal itu terjadi, maka dibawah tabel harus dibuat catatan yang berisi pernyataan sebagai berikut : " JUMLAH FREKUENSI RELATIF TIDAK SAMA DENGAN 100% KARENA ADANYA PEMBULATAN BILANGAN " Walaupun jumlah semua frekuensi relatif itu tidak sama dengan 100% namun pada baris jumlah tetep ditulis 100 (tidak ditulis t anda persennya karena pada kolom judul frekuensi relatif sudah ditulis tanda persennya.3
3
Mujono, "Analisis Data dan Peluang", Hal. 281-283
5
B. DISTRIBUSI FREKUENSI KOMULATIF Distribusi Frekuensi Kumulatif didefinisikan sebagai data yang diperoleh dari data distribusi frekuensi dengan frekuensinya dijumlahkan selangkah demi selangkah (kelas interval demi kelas interval). Dalam kolom nilai data, bilangan yang digunakannya berupa ujung bawah untuk masing-masing kelas interval.
Tabel distribusi frekuensi kumulatif terbagi 2 macam, yaitu : 1. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif " kurang dari "
Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif "Kurang dari" Nilai data
f kum
kurang dari a
0
kurang dari c
𝑓′1
kurang dari e
𝑓′1 + 𝑓′2
kurang dari g
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3
kurang dari i
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3 + 𝑓′4
kurang dari k
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3 + 𝑓′4 + 𝑓′5
2. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif " atau lebih "
Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif "atau lebih”4
4
Mujono, "Analisis Data dan Peluang", Hal. 282-283
6
Nilai Data
f' kum
a atau lebih
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3 + 𝑓′4 + 𝑓′5
c atau lebih
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3 + 𝑓′4
e atau lebih
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3
g atau lebih
𝑓′1 + 𝑓′2
i atau lebih
𝑓′1
k atau lebih
0
C. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF KUMULATIF Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif yaitu tabel yang diperoleh dari tabel frekuensi relatif dengan frekuensi yang dijumlahkan selangkah demi selangkah (kelas interval demi kelas interval). Tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif terbagi dua macam, yaitu : 1. Tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif "kurang dari"
Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif "kurang dari" Nilai Data
f Kum
kurang dari a
0
kurang dari c
𝑓′1
kurang dari e
𝑓′1 + 𝑓′2
kurang dari g
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3
kurang dari i
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3 + 𝑓′4
kurang dari K
100
7
Jika jumlah frekuensi dalam tabel distribusi frekuensi relatif tidak sama dengan 100% maka pada tabel frekuensi relatif kumulatif "kurang dari" perlu memperhatikan : a. Pada kelas interval terakhir (kurang dari K), maka nilai frekuensi relatif kumulatifnya tetep ditulis 100. b. Dibawah tabel diberi pernyataan : "FREKUENSI RELATIF KUMULATIF UNTUK KELAS INTERVAL TERAKHIR TIDAK SAMA DENGAN 100, KARENA ADANYA PEMBULATAN BILANGAN".
2. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif "Atau Lebih"
Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif "atau lebih" Nilai Data
f kum
a atau lebih
100
c atau lebih
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3 + 𝑓′4
e atau lebih
𝑓′1 + 𝑓′2 + 𝑓′3
g atau lebih
𝑓′1 + 𝑓′2
i atau lebih
𝑓′1
k atau lebih
0
Jika jumlah frekuensi relatif dalam tabel distribusi frekuensi relatif tidak sama dengan 100% maka pada tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif "atau lebih" perlu memperhatikan :
8
a. Pada kelas interval pertama (a atau lebih), maka nilai frekuensi relatif kumulatifnya tetep ditulis 100. b. Dibawah tabel diberi pernyataan : "FREKUENSI PERTAMA
RELATIF TIDAK
KUMULATIF
SAMA
DENGAN
PEMBULATAN BILANGAN".5
5
Mujono, "Analisis Data dan Peluang", Hal. 284-286
9
UNTUK
KELAS
100,
KARENA
INTERVAL ADANYA
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan. B. Saran
Sebagai Mahasiswa tentu lazimnya jika kita melakukan penelitian tentang problematika mencari solusinya adalah dengan perkuat data.
10