Standar Laboratorium.docx

  • Uploaded by: januar erlangga
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Standar Laboratorium.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 848
  • Pages: 4
Standar Laboratorium Pengelolaan Laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manaJemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu manajemen laboratorium yang baik memiliki standar serta sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula. A. Perangkat laboratorium Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa yang harus dikelola. Perangkat-perangkat manajemen lab itu adalah : 1.

Tata ruang (lab. Lay-out)

2.

Alat yang baik dan terkalibrasi

3.

Lab. Infrastruktur

4.

Lab. Administrasi

5.

Lab. Inventory & Security

6.

Lab. Safety Use

7.

Lab. Organisasi

8.

Budget-facilities

9.

Disiplin yang tinggi

10.

Skills (Keterampilan)

11.

Peraturan Dasar

12.

Penanganan masalah Umum

13.

Jenis-jenis pekerjaan. Semua perangkat-perangkat ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi

manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat -perangkat penunjang lainnya. Semua perangkatperangkat tersebut sebagai pusatnya

(core activities) adalah Tata Ruang sehingga menjadikan sarana dan prasarana laboratorium tersedia sesuai standar.

B. Personil Laboratorium Perlunya kemampuan manajerial bagi pengelola laboratorium, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 mengenai kemampuan merencanakan dan mengembangkan laboratorium, mengelola kegiatan laboratorium dan tenaga laboratorium, memantau kegiatan laboratorium beserta sarana dan prasarana, dan mengevaluasi kegiatan laboratorium serta aktivitas tenaga laboratorium lainnya. Menurut Mulyasa (2008: 25), menyatakan “bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas menajemen pendidikan secara makro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah”. Pasal 22 ayat 1 PP 28 tahun 1990 berbunyi bahwa: “Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana”, Oleh karena itu, diupayakan peranan laboran dalam perencanaan, kepemimpinan dan laboratorium dilakukan secara optimal sehingga berimplikasi terhadap peningkatan mutu pembelajaran di SMA. Sebaik apapun suatu laboratorium, bila tidak didukung oleh tata kelola yang baik, maka tidak akan menghasilkan kegiatan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Oleh karena itu, agar tata kelola laboratorium berjalan sesuai dengan harapan, maka diperlukan seorang manager (dalam hal ini kepala laboratorium) yang memahami betul bagaimana pengelolaan laboratorium dilakukan. Tenaga laboratorium sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang sangat diperlukan untuk mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah melalui kegiatan laboratorium. 1.

Penanggungjawab laboratorium bertugas menyusun tata tertib laboratorium, program kerja laboratorium, dan jadwal pelaksanaan kegiatan praktikum; bersama-sama dengan laboran melakukan inventarisasi dan adminitrasi alat, bahan, dan fasilitas; bertanggung jawab terhadap keamanan, keselamatan, kebersihan dan keindahan lab; bertanggung jawab terhadap perawatan sarana dan prasarana; menyusun dan mengajukan kebutuhan alat dan bahan kepada Kepala Sekolah; serta menciptakan suasana akademik laboratorium yang nyaman dan kondusif sehingga menjamin keselamatan kerja di laboratorium.

2.

Laboran bertugas

memfasilitasi setiap kegiatan laboratorium yang dilaksanakan sesuai

dengan program dan tujuan penyelenggaraan laboratorium; menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum; memberikan pelayanan kepada guru dan praktikan selama kegiatan praktikum berlangsung; melakukan inventarisasi dan adminitrasi alat, bahan, dan fasilitas; bertanggung jawab terhadap keamanan, keselamatan, kebersihan dan keindahan lab; serta bertanggung jawab terhadap perawatan sarana dan prasarana. Agar laboran dapat bekerja secara optimal, maka perlu menguasai dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan ruang lingkup tugasnya di laboratorium seperti administrasi laboratorium, layanan laboratorium, pemeliharaan dan perawatan laboratorium, pemeliharaan dan perawatan bahan dan alat-alat laboratorium, serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh penanggung jawab laboratorium. Sebagaimana tenaga kependidikan lainnya, tenaga laboratorium sekolah juga merupakan tenaga fungsional. Oleh karena itu diperlukan adanya kualifikasi, standar kompetensi dan sertifikasi. Empat kompetensi utama yang harus dipenuhi sebagai seorang laboran atau teknisi sebagaimana yang tercantum dalam Permen No. 26 tahun 2008. C. Tata Tertib laboratorium Suatu laboratorium akan berjalan sesuai dengan perannya bila disertai dengan aturan main yang dituangkan dalam tata tertib laboratorium. Sekecil apapun laboratorium, haruslah memiliki tatatertib karena tata tertib akan sangat mendukung terhadap keselamatan sendiri, orang lain dan lingkungan, serta untuk menunjang kelancaran kegiatan laboratorium itu sendiri. Setiap siswa atau orang lain yang akan bekerja di laboratorium harus mengetahui tata-tertib yang berlaku di laboratorium tersebut. Umumnya, tata-tertib di laboratorium meliputi: 1. Tata-tertib umum: menyangkut hal-hal umum sebagaimana berlaku di setiap laboratorium. Tujuannya untuk melindungi pengguna laboratorium dan kepentingan umum. Seharusnya tata tertib umum ditulis dengan bahasa yang jelas dan singkat dan mudah terbaca. 2. Tata-tertib khusus: Biasanya diberlakukan khusus, misalnya untuk para pengguna laboratorium dari luar, atau yang menyangkut laboratorium dengan spesifikasi khusus, seperti laboratorium yang memiliki ruang steril atau ruang gelap. Tata-tertib di laboratorium hendaknya dilengkapi dengan perangkat sangsi bagi pelanggar. Sanksi ini dapat berupa teguran, dikeluarkan dari laboratorium, atau sanksi administrasi, denda dan

sanksi lainnya. Sanksi ini harus tertulis dengan jelas dan dikomunikasikan kepada pengguna.

Dafpus Kemdikbud. 2013. Standar Sarana dan Prasarana. Jakarta. http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/standar-pendidikan/

Litbang.

Diakses

Depdiknas. 2006. Standar Sarana dan Prasarana Laboratorium Biologi, Jakarta, Badan Standar Nasional Pendidikan Sari, Annisa Ratna, M.S.Ed. 2013. Manajemen Laboratorium. Workshop “How to be a Good Laboratory With a Professional Management”. Yogyakarta

Related Documents

Standar
June 2020 24
Standar
December 2019 54
Standar Tajwid.pdf
November 2019 34
Standar Laboratorium.docx
December 2019 28
Standar Samping
May 2020 25

More Documents from "Wanda Martinanda"

Ptk.docx
June 2020 7
Produk Kreati.docx
June 2020 16
Gamtek Tito Fixx.docx
May 2020 13
Laporan Gamtek.docx
May 2020 15