Sport marketing
PENDAHULUAN 1.1.
Munculnya Sports Marketing
Marketing sport merupakan aplikasi khusus prinsip-prinsip pemasaran dan proses untuk produk olahraga dan pemasaran produk nonsports melalui kerjasama dengan olahraga.
1.2 Olahraga Sebagai Hiburan Webster mendefinisikan olahraga sebagai sumber hiburan atau kegiatan fisik yang berfungsi untuk kesenangan. Olahraga dapat dipahami sebagai salah satu hiburan, seperti film, drama, teater, dll yang dinikmati sebagian besar konsumen. Olahraga memiliki sifat spontan dan tidak terkendali yang dilakukan oleh mereka yang berpartisipasi dalam olahraga tersebut. Organisasi olahraga telah memperluas ruang lingkup bisnis mereka, dengan melihat diri mereka sebagai "hiburan". Penekanan pada kegiatan promosi dan atraksi yang mengelilingi stadion menjadi bukti tentang orientasi hiburan yang muncul. Seperti pada pertandingan NBA, pertandingan antara dua tim ini berubah menjadi suatu pertunjukan yang sangat hebat. Event tersebut tidak hanya sekedar pertandingan olahraga, tetapi terdiri dari kontes slam-dunk, konser, 3-point shooting competition, dan banyak event lain yang dirancang untuk mempromosikan NBA. Sebuah organisasi yang belum menemukan hubungan antara olahraga dan hiburan, dikatakan menderita marketing myopia. Marketing myopia digambarkan sebagai praktek mendefinisikan bisnis dalam hal barang dan jasa bukan dalam hal manfaat yang dicari oleh pelanggan. Organisasi Olahraga dapat menghilangkan markieting myopia dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen bukan pada memproduksi dan menjual produk olahraga.
PEMBAHASAN SPORT MARKETING
2.1. Defenisi Sport Marketing
Sport marketing adalah proses perancangan dan pengimplementasian kegiatan-kegiatan produksi, penentuan harga, promosi dan distribusi dari produk olahraga untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen dan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sport Marketing berisikan semua kegiatan yang dirancang untuk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen olahraga melalui sebuah proses perubahan. Sport Marketing dikembangkan menjadi dua bidang utama yaitu: Pemasaran Produk dan Jasa Olahraga secara langsung ke konsumen olahraga, dan Industri Produk dan Jasa Olahraga melalui promosi pemakaian produk olahraga. Sport Marketing merupakan salah satu fungsi paling penting dari bisnis olahraga. Hal ini karena kegiatankegiatan yang terkait dengan Sport Marketing biasanya identik dengan kegiatan bisnis. 2.2. Orientasi Pemasaran Orientasi pemasaran organisasi sukses terkonsentrasi pada pemahaman konsumen dan memberikan produk olahraga yang memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan organisasi. Sebuah organisasi adalah pemasaran berorientasi ketika terlibat dalam kegiatan berikut: 1. Intelligence generation : menganalisis dan mengantisipasi permintaan konsumen, pemantauan lingkungan eksternal, dan mengkoordinasikan data yang dikumpulkan. 2.
Intelligence dissemination : berbagi informasi yang dikumpulkan pada tahap intelijen.
3. Responsiveness: bertindak atas informasi yang berkumpul untuk membuat keputusan pasar seperti merancang produk dan layanan baru dan mengembangkan promosi yang menarik bagi konsumen. Industri olahraga terdiri dari 3 elemen utama: konsumen olahraga, produk olahraga yang mereka konsumsi, dan pemasok produk olahraga. The Consumers of sport 1.
The spectator as consumer
Spectator adalah konsumen yang mendapatkan keuntungan mereka dari pengamatan acara. Mereka mengamati acara olahraga melalui dua cara, antara lain: dengan menghadiri acara, atau pengalaman terhadap acara tersebut, atau mereka mengalami peristiwa melalui salah satu media siaran beberapa olahraga. Spectator terdiri atas dua tipe, yaitu individual dan korporasi. Konsumen korporasi dapat membeli tiket khusus untuk menghadiri acara event olahraga, dan mampu membeli dalam jumlah besar.
2. The participant as consumer Participants terdiri atas dua klasifikasi luas dari peserta olahraga, yaitu unorganized sports and organized sports.
a. Unorganized sport : aktivitas olahraga masyarakat yang terlibat didalamnya tidak ada kontrol dari beberapa otoritas eksternal. b. Organized sport : mengacu pada kompetisi olahraga yang yang memiliki kontrol dari otoritas seperti liga dan asosiasi. Dalam organized sport, terdapat dua tipe participant, yaitu : 1.) Amatir
: mengacu pada kompetisi olahraga bagi para atlet yang tidak menerima kompensasi untuk permainan olahraga, seperti olahraga pada tingkat SMA yang dikendalikan pada tingkat nasional oleh suatu liga
2.) Profesional 3.
: diklasifikasikan dalam liga kecil atau liga utama.
Sponsor as consumer
Dalam sponsor olahraga, konsumen adalah uang pertukaran atau tidak produk hak untuk nama asosiasi atau produk dengan suatu acara olahraga. Sponsor dapat membantu mencapai tujuan perusahaan (kesadaran masyarakat, membangun citra perusahaan, dan keterlibatan masyarakat), tujuan pemasaran, dan tujuan pribadi.
A. Hal hal yang harus di perhatikan seorang Marketing Sport Seorang Sport Marketing mempelajari perilaku konsumen, apa yang mereka beli, berapa biaya yang mereka bayarkan, dimana mereka memesan produk dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh teknik dan bahasa promosi yang dipakai. a.
Beberapa cara mempelajari perilaku konsumen :
o Survei
o Observasi
o Uji coba penjualan
o Panel konsumen
b.
Apa yang diperlukan untuk menjadi seorang Sport Marketing?
Seorang Sport Marketing harus mampu mengenali dan menganalisa lingkungan bisnisnya, menentukan pengaruh tersebut dalam usahanya dan mengambil keputusan strategis yang akan meningkatkan kesuksesan dari perusahaannya.
c.
Apa yang harus dipelajari seorang Sport Marketing?
·4”C” dari Sport Marketing
o Consumer (Konsumen)
o Competitor (Pesaing)
o Company (Perusahaan)
o Climate (Iklim Usaha)
d.
Apa yang harus diketahui seorang Sport Marketing tentang konsumen?
Demografis
o Psikografis
o Gaya hidup
o Geodemographics
o Perilaku pembeli
e.
Apa yang harus diketahui seorang Sport Marketing tentang pesaingnya?
o
Industri dan tempat usaha
o
Perbedaan produk
o
Strategi harga
o
Status perusahaan
o
Strategi promosi
f.
Apa yang harus diketahui seorang Sport Marketing tentang perusahaannya?
o
Misi dan tujuan
o
Kekuatan keuangan
o
Produksi
o
Menejemen produk
o
Tujuan dan strategi penentuan harga
o
Strategi distribusi
o
Strategi promosi
g.
Apa yang harus diketahui seorang Sport Marketing tentang iklim usaha?
o Ekonomi o Legalisasi o Sosial dan budaya o Politik o Kesusilaan o Tren usaha o Teknologi o Pendidikan o Komunitas h.
Apa yang harus dilakukan seorang Sport Marketing
4 (7) “P” dari Pemasaran : o Product (produk) o Price (harga) o Place (tempat) o (Physical evidance) (tanda/petunjuk fisik) o (People) (konsumen) o (Process) (proses) o Promotion (promosi)
i.
Pemarasan Produk
Seorang Sport Marketing harus mempelajari tentang konsumen dan pesaingnya dengan tujuan untuk menjadikan/memposisikan produknya sebagai produk yang paling dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Seorang Sport Marketing harus dapat menjamin bahwa produknya memiliki banyak keuntungan bagi konsumen. j.
Penetapan Harga
Seorang Sport Marketing harus dapat menjamin bahwa harga yang dibayarkan konsumen sebagai nilai dari produk adalah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan yang dicari konsumen . k.
Metode lainnya:
o Orientasi pasar o Orientasi biaya
l.
Strategi Harga
Berdasarkan pada situasi pasar dan produk, ada beberapa pilihan strategis: o Peluncuran o Perkenalan o Perbedaan o Vasiasi o Strategi harga rendah / menengah / tinggi
m. Menentukan tempat dari pasar Penentuan tempat atau sering disebut jalur distribusi membutuhkan pengetahuan mengenai jenis produk, bagaimana mendapatkan produk tersebut bagi konsumen, bagaimana mengirimkan produk itu ke konsumen melalui jalur distribusi yang lebih efisien dan efektif. Pendistribusian produk ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat akan mengurangi gangguan fisik.
n.
Tanda Fisik
Tanda fisik adalah petunjuk yang dapat dilihat/diraba dari pelayanan produk, seperti rancangan dan konstruksi fasilitas serta tampilan estetikanya secara umum.
o.
Proses
Proses merepresentasikan berjalannya fungsi pengoperasian dan pemasaran dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap waktu penyampaian pelayanan dan tingkat kualitas yang diberikan.
p.
Konsumen
Orang akan menyampaikan apa yang mereka rasakan dan tiap orang berbeda dalam merasakan faktor kualitas dari produk.
q.
Bagaimana mempromosikan produk :
Promosi melibatkan komunikasi untuk semua jenis konsumen olahraga melalui satu atau lebih elemen bauran promosi. Elemen bauran promosi yang meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan sponsor. Komunikasi adalah suatu proses interaktif yang didirikan antara pengirim dan penerima pesan pemasaran melalui media tertentu. Dalam pemasaran olahraga, sumber pesan mungkin menjadi endorser atlet, anggota tim, sebuah organisasi olahraga, atau bahkan pelatih. Efektivitas sumber dalam mempengaruhi konsumen yang sebagian besar didasarkan pada konsep kredibilitas sumber. Sport marketer umumnya memilih antara banding emosi dan rasional. Pesan tersebut harus dikirimkan ke target audiens melalui sejumlah media. Media tradisional termasuk televisi, radio, koran, majalah, billboard outdoor. media non tradisional, seperti internet, juga muncul sebagai alat yang sangat berguna bagi pemasar olahraga. Unsur-unsur terakhir dalam model komunikasi adalah penerima dan umpan balik. Olahraga pemasar menentukan efektivitas pesan melalui umpan balik dari target audiens. Proses perencanaan promosi mencakup: 1.
Pertimbangan Mengidentifikasi target pasar
2.
Menetapkan tujuan promosi
3.
Menentukan anggaran promosi
4.
Mengembangkan bauran promosi
Bahasa promosi yang disampaikan (lewat promosi) seorang Sport Marketing harus dapat menarik perhatian konsumen, mendidik atau menyampaikan pesan dan membujuk konsumen untuk membeli. Promosi mengkomunikasikan kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen melalui pemasangan iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, mensponsori kegiatan/organisasi, public relations dan pengajuan ijin.
Beberapa Metode Promosi : o Pengiklanan melalui surat langsung o Pengiklanan melalui televisi dan radio o Pengiklanan melalui majalah dan koran o Penjualan khusus o Ketentuan harga khusus o Layanan pelanggan yang memuaskan o “Backpack events o Mensponsori kegiatan o Hadiah dalam produk o Model Menejemen Sport Marketing
r.
Misi
Penelitian dan Analisis 4C o Segmentasi o Penentuan Target Pasar o Strategi dan Sport Marketing Mix
4/7P o Strategi Menejemen Pemasaran o Pelaksanaan / Menejemen / Evaluasi
B.
Barang dan Jasa
Barang didefinisikan sebagai sesuatu yang nyata, produk fisik yang menawarkan keuntungan kepada konsumen, seperti peralatan, pakaian, dan sepatu. Sedangkan jasa didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak berwujud, produk non-fisik, seperti acara olahraga itu sendiri. Produk-produk olahraga dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori, yaitu : a.
Sporting Events
Produk utama dari industri olahraga adalah sporting events. Hal ini mengacu pada kompetisi, yang diperlukan untuk menghasilkan semua produk-produk terkait dalam industri olahraga. Tanpa permainan tidak akan ada barang berlisensi, koleksi, stadion, dan sebagainya. 1.) Athletes Atlet adalah peserta yang terlibat dalam pelatihan yang diselenggarakan untuk mengembangkan keterampilan dalam olahraga tertentu. Atlet yang tampil di kompetisi atau pameran juga dapat dianggap sebagai produk olahraga. Salah saru atlet yang meraih status “superproduct” adalah Eldrick “Tiger” Woods. Dia tampan, menarik, multietnis, dan yang terpenting berbakat. Nike, Buick, NetJets, dan American Express, membeli Tiger dengan jutaan dollar untuk biaya sponsorship.
2.) Arena
Saat ini, stadion bukan hanya sekedar tempat untuk pergi untuk menonton pertandingan. Tetapi, saat ini menjadi kompleks hiburan yang termasuk restoran, bar, dan arena piknik.
b.
Sporting Goods
Sporting goods mewakili produk barang bukti fisik yang diproduksi, didistribusikan dan dipasarkan dalam industri olahraga. Sporting goods juga termasuk licensed merchandise, collectibles dan memorabilia. 1.) Licensed Merchandise Lisensi adalah praktek dimana seorang pemasar olahraga bekerjasama dengan perusahaan lain untuk menggunakan nama merek, logo, simbol atau karakter. Lisensi lain dari produk olahraga seperti produkproduk baru, memorabilia olahraga, trading cards, dan bahkan barang-barang rumah juga populer. 2.) Collectibles and Memorabilia Bagi sebagian besar fans basebal, foto-foto pemain baseball pada baseball cards mungkin menjadi satu-satunya peluang untuk melihat wajah pemainnya.
c.
Sports Training
Produk ini diproduksi untuk memberikan manfaat kepada peserta dalam olahraga pada semua tingkatan yang mencakup pusat kebugaran, layanan kesehatan, kamp-kamp olahraga, dan instruksi. 1.) Fitness Center and Health Services Pertumbuhan industri kebugaran mengikuti tren nasional bagi orang untuk lebih peduli pada kesehatan mereka. Di Amerika Serikat, industri ini berkembang pesat. Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan keanggotaan klub kesehatan di Amerika Serikat adalah sebagai berikut: a.) Meningkatnya jumlah klub kesehatan yang membuatnya lebih nyaman bagi konsumen. b.) Promosi lanjutan dan peningkatan manfaat latihan oleh organisasi-organisasi seperti US Surgeon General c.) Orang-orang amerika lebih mengkhawatirkan efek negatif dari kurangnya latihan dan kebiasaan makan yang buruk. 2.) Sports camps and instructions Sports camps menyediakan sesi pelatihan yang dirancang untuk memberikan instruksi dalam olahraga yang spesifik (bola basket atau sepak bola). Selain itu, layanan lain yang menguntungkan adalah menyediakan instruksi pribadi atau kelompok dalam olahraga.
d.
Sports Information
Produk ini menyediakan berita, statistik, jadwal dan cerita tentang olahraga bagi konsumen. Selain itu, informasi olahraga dapat memberikan peserta dengan materi pembelajaran (Koran olahraga-spesifik, majalah, situs internet, televisi dan radio.
C. Contingency Framework for Strategic Sports Marketing Sport Marketers harus siap untuk menghadapi perubahan yang cepat. Satu model yang menyediakan sistem untuk memahami dan mengelola kompleksitas lingkungan pemasaran olahraga disebut kerangka kontingensi untuk pemasaran olahraga strategis.
Pendekatan kontingensi : 1. mode Kontinjensi pada awalnya dikembangkan untuk manajer yang ingin menjadi responsif terhadap kompleksitas organisasi dan perubahan lingkungan di mana mereka beroperasi. 2. Kedua, pendekatan kontingensi menunjukkan bahwa tidak ada strategi pemasaran yang lebih efektif dibanding yang lain. 3. Ketiga, model kontingensi menggunakan perspektif sistem, yang mengasumsikan sebuah organisasi tidak beroperasi dalam isolasi tetapi berinteraksi dengan sistem lain. Dengan kata lain, meskipun organisasi tergantung pada lingkungannya ada dan menjadi sukses, ia juga dapat berperan dalam membentuk peristiwa-peristiwa di luar perusahaan.
Inti dari pendekatan kontingensi adalah mencoba untuk memprediksi dan menyelaraskan proses pemasaran strategis dengan kontinjensi internal dan eksternal. Salah satu cara berpikir tentang lingkungan yang mempengaruhi organisasi olahraga adalah untuk memisahkan mereka atas dasar kontinjensi internal versus eksternal. Kontinjensi eksternal didefinisikan sebagai segala pengaruh luar organisasi yang dapat mempengaruhi proses pemasaran strategis organisasi. Kontinjensi eksternal ini meliputi faktor-faktor seperti masalah persaingan, peraturan dan politik, tren demografi, teknologi, budaya dan nilai-nilai, dan lingkungan fisik. Kontinjensi internal semua pengaruh dalam organisasi yang dapat mempengaruhi proses pemasaran strategis. Kontinjensi internal ini biasanya meliputi visi dan misi organisasi, tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan struktur organisasi dan sistem.
Proses olahraga pemasaran strategis didefinisikan sebagai proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian upaya pemasaran untuk memenuhi tujuan organisasi dan memenuhi kebutuhan konsumen dan merupakan jantung dari kerangka kontingensi
PENUTUP 3.1.Kesimpulan Dapat kita ambil kesimpulan dari pembahasan yang di atas bahwa sport marketing adalah sebuah usaha pemasaran yang di lakukan sebuah perusahan atau non perusahaan untuk mempomosikan produkproduk yang di kelola mereka sejenis alat olahraga atau kegiatan olahraga. Degan kesimpulan di atas dapat kita ambil tujuan kita mempelajari sport marketing adalah supaya kita bisa membuka sebuah peluang usaha dengan bermodalkan keahlian keahlian yang kita miliki di bidang olahraga, dan harapan kedepannya mahasiswa tamatan IKOR tidak hanya mengharapkan menjadi seorang PNS tetapi bisa menciptakan Lapangan pekerja bukan pencari kerja