ASMA BROCHIALE
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
TanggalTerbit
:
Halaman
:
UPTD
Surahman,S.Kep.M.Kes
Puskesmas
NIP.196703271988031011
Todanan 1. Pengertian
Asma bronkiale adalah gangguan inflamasi kronik saluran nafas yang melibatkan banyak sel inflamasi dan mediator.
2. Tujuan
Prosedur ini dibuat dan dimaksudkan agar petugas kesehatan dapat melakukan penanganan penderita asma bronkiale dengan baik dan benar.
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas No……………………tentang……………………
4. Referensi
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/ Menkes/ 514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di Fasyankes tingkat pertama.
5. Prosedur/
a. Anamnesa
Langkah-
Gejala khas untuk Asma, jika ada maka menigkatkan kemungkinan
langkah
pasien memiliki Asma, yaitu : 1)
Terdapat lebih dari satu gejala ( mengi, sesak, dada terasa berat) khususnya pada dewasa muda
2)
Gejala sering memburuk di malam hari atau pagi dini hari
3)
Gejala bervariasi waktu dan intensitasnya
4)
Gejala dipicu oleh infeksi virus, latihan, pajanan allergen, perubahan cuaca, tertawa atau iritan seperti asap kendaraan, rokok atau bau yang sangat tajam
b. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah)
c. Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
d. Penatalaksanaan : 1) Petugas melakukan triase 2) Petugas cuci tangan dan menggunakan APD 3) Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta mengendalikan factor pencetusnya. 4) Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan jangka panjang serta menetapkan pengobatan pada serangan akut Terapi obat: a) Nebulasi combivent 1 flas + NaCl 5cc b) Salbutamol 0,05-o,1mg/kg/BB/kali setiap 6-8 jam c) Aminophilin dosis rumatan 0,5-1mg/kgBB/ jam atau drip aminophilin 1 ampul dalam 500cc RL/D5% 28 tpm d) Dexamethason 0,3 mg/kgBB/kali
e. Konseling dan Edukasi 1) Memberikan informasi pada individu dan keluarga mengenai seluk beluk penyakit,sifat penyakit,perubahan penyakit (apakah membaik atau memburuk). Jenis dan mekanisme kerja obat-obatan dan mengetahui kapan harus meminta pertolongan dokter. 2) Konsul secara teratur antara lain untuk menilai dan memonitor berat asma secara berkala (Asthma Control Test/ ACT). 3) Pola hidup sehat. 4) Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan : a. Menghindari setiap pencetus b. Menggunakan Bronkodilator/steroid inhalasi sebelum melakukan exercise untuk mencegah exercise induced asthma.
6. Kriteria Rujukan a. Bila sering terjadi eksaserbasi
b. Pada serangan asma akut sedang dan berat c. Asma dengan komplikasi . 6. Bagan Alir Pemeriksaan penunjang
anamnesa
Kriteria Rujukan
7. Hal-hal yang Perlu
Konseling edukasi
-
Mengidentifikasi penyebab asma
-
Mengendalikan factor pencetus
Diagnosis kinis
Penatalaksanaan
diperhatikan 8. Unit terkait
IGD Rawat inap Laborat
9. Dokumen
Buku rekam medis pasien, form inform consent, buku regiser , rujukan
terkait
10. Rekamanhistoriperubahan
No Yang Diubah
Isi Perubahan
Tanggal Mulai Diberlakukan
ASMA BROCHIALE
DAFTAR UPTD
TILIK
PUSKESMAS
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
TanggalTerbit
:
Halaman
:
TODANAN
No.
Langkah Kegiatan
1.
Apakah pasien sudah di anamnesa?
2.
Apakah pasien sudah di lakukan pemeriksaan darah?
3.
Apakah pasien sudah di berikan obat asma?
4.
Apakah pasien sudah diberi edukasi dan konseling ?
5.
Apakah pasien dirujuk bila memenuhi kriteria rujuk?
Compliance rate (CR) : ……………..% ………………………………..,…………. Pelaksana / auditor
………………………………………. NIP: ………………..........................
Ya
Tidak
Tidak Berlaku