STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Hari/Tanggal : Senin, 30/07/2018
A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi pasien : Data Subyektif Klien mengatakan sering melukai diri sendiri Data Obyektif
Klien tampak tegang saat bercerita
Kesadaran: Compos Mentis
Mata tampak melotot
Pandangan tajam
Afek dan emosi tidak sesuai
2. Diagnosa Keperawatan Resiko Bunuh Diri 3. Tujuan Khusus ( TUK) Klien dapat membina hubungan saling percaya 4. Tindakan Keperawatan
Salam terapeutik
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan interaksi, menciptakan lingkungan yang tenang
Membuat kontrak yang jelas (waktu, tempat, dan topik pembicaraan)
Memberi kesempatan klien mengungkapkan perasaannya
Mengatakan kepada klien bahwa akan menjaga semua rahasianya
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi a) Salam Terapeutik “Selamat pagi mbak, bisa tidur tadi malam?”
b) Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan mbak hari ini? Apa yang mbak rasakan? Apa yang mbak keluhkan?” c) Kontrak Topik:”Bagaimana jika hari ini kita berbincang-bincang tentang cara berkenalan?” Waktu:”Bagaimana jika berbincang-bincang selama 15 menit?” Tempat:”Bagaimana jika kita berbincang-bincang di ruang tamu?” d) Fase Kerja “Selamat pagi mbak,perkenalkan nama saya Tri Wulan dari Poltekkes Malang”,”kalau boleh tahu nama mbak siapa?” “sukanya dipanggil apa mbak?” “saya disini yang akan membantu mbak untuk memecahkan masalah mbak dan merawat mbak selama 2 minggu. Saya janji tidak akan bercerita ke siapapun dan akan menjaga rahasia mbak. Jadi jika ada apaapa mbak cerita? Jangan dipendam sendiri” “Terima kasih mbak sudah mau berkenalan dengan saya? Besok saya akan datang lagi mbak. Bagaimana kalau kita besok berbincang-bincang mengenai penyebab mbak sering melukai diri sendiri?” e) Fase Terminasi 1. Evaluasi subjektif “bagaimana perasaan mbak setelah berkenalan dangan saya mbak?” 2. Evaluasi objektif “coba sekarang mbak praktekkan kembali cara berkenalan” f) Rencana Tindak Lanjut mengidentifikasi penyebab klien sering melukai diri sendiri g) Kontrak yang akan datang Topik
: “ baiklah mbak cukup sekian perbincangan kita hari ini, besok
kita akan berbincang-bincang lagi mengenai penyebab mbak sering melukai diri sendiri” Waktu
:”Bagaimana jika besok ngobrol selama 15 menit?”
Tempat
:”Bagaimana jika besok kita berbincang di teras depan?”
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tgl/Jam
IMPLEMENTASI
Dx
KEPERAWATAN Senin, 30 juli 2018
1.
Bina hubungan saling
EVALUASI S: “selamat pagi” “Kiki wiranti”
percaya “Selamat pagi mbak?”
“kiki”
“perkenalkan nama saya tri
“jenangan, ponorogo”
wulan”
“karena banting piring”
“kalau boleh tau namanya
“iya”
siapa ?” “mbak sukanya di panggil
O:
dengan nama siapa ?”
Ekspresi wajah datar
“alamat mbak dimana ?”
Jarang ada kontak mata
“mengapa mbak disini ?”
Pasien sering melamun
“saya disini yang akan
Psien lambat dalam menjawab
membantu mbak untuk
pertanyaan
memecahkan masalah mbak
A:
dan merawat mbak selama 2
Pasien dapat membina hubungan
minggu. Saya janji tidak akan
saling percaya
bercerita ke siapapun dan
P:
akan menjaga rahasia mbak.
Identifikasi penyebab sering melukai
Jadi jika ada apa-apa mbak
diri sendiri.
cerita. Jangan di pendam sendiri.” “terima kasih mbak sudah mau berkenalan dengan saya. Besok saya akan datang lagi mbak. Bagaimana kalau kita besok berbincang-bincang mengenai penyebab mbak sering melukai diri sendiri?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Hari/Tanggal : Selasa, 31/07/2018 A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi pasien : Data Subyektif Klien mengatakan sering melukai diri sendiri Data Obyektif
Klien tampak tegang saat bercerita
Kesadaran: Compos Mentis
Mata tampak melotot
Pandangan tajam
Afek dan emosi tidak sesuai
2. Diagnosa Keperawatan Resiko Bunuh Diri 3. Tujuan Khusus ( TUK) Klien dapat terlindungi dari perilaku bunuh diri 4. Tindakan Keperawatan
Jauhkan klien dari benda-benda yang dapat membahayakan.
Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat.
Awasi klien secara ketat setiap ketat.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi a) Salam Terapeutik “Selamat pagi mbak, bisa tidur tadi malam?” b) Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan mbak hari ini? Apa yang mbak rasakan? Apa yang mbak keluhkan?” c) Kontrak
Topik: ”sesuai perjanjian kemarin, hari ini kita akan membahas mengenai penyebab mbak sering melukai diri sendiri” Waktu:”Bagaimana jika berbincang-bincang selama 15 menit?” Tempat:”Bagaimana jika kita berbincang-bincang di ruangan ini saja?” d) Fase Kerja “coba mbak ceritakan masalah yang mbak hadapi saat ini.” “bagaimana perasaan mbak setelah setelah mengalami kejadian ini.” “apakah mbak masih ingin melukai diri sendiri” “maaf kalau boleh tau, kenapa mbak ingin melukai diri sendiri?” “apakah mbak tidak takut mati?” “jika ada rasa takut, kenapa mbak tidak mencoba melawan keinginan tersebut ?” “mbak, kalau boleh saya menyarankan, untuk melawan rasa ingin melukai diri sendiri mbak bisa menceritakan masalah kepada orang yang bisa mbak percaya. Saya juga bersedia mendengarkan cerita mbak” “jadi usahakan jangan pernah sendirian ya”
Fase Terminasi 3. Evaluasi subjektif “bagaimana perasaan mbak setelah mengetahui sebab mbak ingin melukai diri sendiri dan cara melawannya” 4. Evaluasi objektif “coba sekarang mbak sebutkan kembali bagaimana cara untuk melawan keinginan melukai diri sendiri” e) Rencana Tindak Lanjut mengidentifikasi penyebab klien sering melukai diri sendiri” f) Kontrak yang akan datang Topik
: “ baiklah mbak cukup sekian perbincangan kita hari ini, besok
kita akan berbincang lagi mengenai penyebab mbak sering melukai diri sendiri” Waktu
:”Bagaimana jika besok ngobrol selama 15 menit?”
Tempat
:”Bagaimana jika besok kita berbincang di teras depan?”
2. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI No. Tgl/Jam
IMPLEMENTASI
Dx
KEPERAWATAN
EVALUASI
Senin,
Mengidentifikasi penyebab
S: “kiki berantem sama sahabat kiki,
31 juli
klien sering melukai diri
di buku kiki di tulis kiki elek”
2018
sendiri
“wes baikan kok mbak”
“coba mbak ceritakan
“sopo se seng melukai?”
masalah yang mbak hadapi
“takut”
saat ini”
“yo”
“bagaimana perasaan mbak
O:
setelah mengalami kejadian
Ekspresi wajah datar
ini.”
Jarang ada kontak mata
“apakah mbak masih ingin
Pasien sering melamun
melukai diri sendiri”
Psien lambat dalam menjawab
“maaf kalau boleh tau,
pertanyaan
kenapa mbak ingin melukai
A:
diri sendiri?”
Klien sudah mulai ingin
“apakah mbak tidak takut
menceritakan penyebab klien sering
mati?”
melukai diri sendiri.
“jika ada rasa takut, kenapa
P : lanjutkan SPTK.
mbak tidak mencoba melawan keinginan tersebut” “mbak kalau boleh saya menyarankan, untuk melawan rasa ingin melukai diri sendiri mbak bisa menceritakan masalah kepada orang yang bisa mbak percaya. Saya juga bersedia mendengarkan cerita mbak” “jadi usahakan jangan pernah sendirian ya.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Hari/Tanggal : Selasa, 1/08/2018
A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi pasien : Data Subyektif Klien mengatakan sering melukai diri sendiri Data Obyektif
Klien tampak menjambak rambutnya sendiri
Klien tampak mencakar mukanya sendiri
Klien tampak tertawa sendiri
Kesadaran : CM
Afek emosi : tidak sesuai
2. Diagnosa Keperawatan Resiko Bunuh Diri 3. Tujuan Khusus ( TUK) Melindungi pasien dari percobaan bunuh diri 1. Tindakan Keperawatan
Jauhkan klien dari benda-benda yang dapat membahayakan.
Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat.
Awasi klien secara ketat setiap ketat.
Ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi mbak, bisa tidur tadi malam?” b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini? Apa yang mbak rasakan? Apa yang mbak keluhkan?” c. Kontrak Topik: ”hari ini kita akan membahas apa yang mbak rasakan selama ini” Waktu:”Bagaimana jika berbincang-bincang selama 15 menit?” Tempat:”Bagaimana jika kita berbincang-bincang di ruangan ini saja?”
2. Fase Kerja “coba ceritakan lagi masalah yang mbak hadapi saat ini?” “bagaimana perasaan mbak setelah mengalami kejadian ini ?” “apakah mbak kehilangan kepercayaan diri?” “apakah mbak merasa tidak berharga atau bahkan lebih rendah daripada oranglain” “apakah mbak berniat untuk menyakiti diri sendiri” “baiklah, tampaknya mbak membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar mbak untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan mbak.” “karena mbak tampaknya masih memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri hidup, saya tidak akan membiarkan mbak sendirian.” “jika mbak ada keinginan untuk bunuh diri, maka untuk mengatasinya mbak harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini. Jadi mbak jangan sendirian ya.”
3. Fase Terminasi a. Evaluasi subjektif “bagaimana perasaan mbak setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri ?” b. Evaluasi objektif “coba mbak sebutkan lagi cara tersebut” 4. Rencana Tindak Lanjut mengidentifikasi kegiatan yang disukai klien” 5. Kontrak yang akan datang Topik
: “ baiklah mbak cukup sekian perbincangan kita hari ini, besok
kita akan berbincang lagi ”
Waktu
:”Bagaimana jika besok ngobrol selama 15 menit?”
Tempat
:”Bagaimana jika besok kita berbincang di teras depan?”
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI No. Tgl/Jam
IMPLEMENTASI
Dx
KEPERAWATAN
EVALUASI
Selasa,
Mengidentifikasi penyebab
S: “aku benci dengan diriku sendiri
1
klien sering melukai diri
karena tidak ada yang menyukai
agustus
sendiri
aku”
2018
“coba mbak ceritakan lagi
“sakit hati”
masalah yang mbak hadapi
“saya merasa tidak berguna di dunia
saat ini”
ini”
“bagaimana perasaan mbak
“iya, lalu kiki tusukkan bolpoint ke
setelah ini terjadi?”
wajah kiki”
“apakah mbak merasa tidak
“iyo”
berharga atau bahkan lebih
O:
rendah daripada oranglain?”
Ekspresi wajah datar
“apakah mbak berniat untuk
Kooperatif
menyakiti diri sendiri?”
ada kontak mata
“baiklah, tampaknya mbak
Psien lambat dalam menjawab
membutuhkan pertolongan
pertanyaan
segera karena ada keinginan
A:
untuk mengakhiri hidup.
Klien sudah mulai ingin
Saya perlu memeriksa
menceritakan penyebab klien sering
seluruh isi kamar mbak untuk
melukai diri sendiri.
memastikan tidak ada benda-
P : lanjutkan SPTK sesi selanjutnya.
benda yang membahayakan mbak.” “karena mbak tampaknya masih memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri hidup, saya tidak akan membiarkan
mbak sendirian.” “jika mbak ada keinginan untuk bunuh diri, maka untuk mengatasinya mbak harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini. Jadi mbak jangan sendirian ya.”