NILAI DAN NORMA KESEHATAN SOSIO ANTROPOLOGI KESEHATAN
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 ATHIKA HANDAYANI ANISA FILANITA LATIFAH WIDYA NINGRUM INDAH KUSMIANTINI NISA HANIFA
FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MITRA INDONESIA 2018/2019 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, Atas rahmat dan anugerahnya, maka kelompok kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Nilai dan Norma Kesehatan ”. Makalah ini di buat bertujuan agar dapat memahami dan mengembangkan materi yang disajikan, kami sadar makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi maupun penyusunannya, maka kami para penyusun secara terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Dengan terselesaikanya makalah ini, kami berharap semoga bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan sekalian.Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembacanya. Terimakasih.
Bandar Lampung, Desember 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI Halaman Cover ......................................................................................................
i
Kata Pengantar .....................................................................................
ii
Daftar Isi ................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ...................................................................................
1
I.2 Rumusan Masalah ..............................................................................
2
1.3 Tujuan ...............................................................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nilai Dan Norma ..................................................................
3
2.2 Fungsi Nilai .......................................................................................
9
2.3 Perbedaan Dan Keterkaitan Antara Nilai Dan Norma ......................
9
2.4 Pelanggaran Nilai Dan Norma Kesehatan.........................................
9
2.5 Sanksi Pelanggaran Nilai Dan Norma Kesehatan .............................
10
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .......................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah keadaan yang menunjukkan sehat fisik, mental, dan sosial bukan hanya terbebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Indikator sehat ini telah dilengkapi oleh badan kesehatan dunia itu dengan dimasukkannya komponen sehat spritual. Mengacu pada definisi tersebut seorang yang sehat adalah berfungsinya komponen fisik, mental, dan sosial, serta pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama yang agung secara optimal dan harmonis. Kesehatan merupakan anugerah yang sangat berharga dan tidak dapat diukur dengan apapun. Oleh sebab itu tindakan yang paling tepat adalah mencegah timbulnya ancaman terhadap kesehatan baik yang berasal dari diri sendiri, orang lain, atau lingkungan. Norma adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di lingkungan kehidupannya. Dari sudut pandang umum sampai seberapa jauh tekanan norma diberlakukan oleh masyarakat,norma dapat di bedakan menjadi 5 yaitu, Norma sosial, Norma hukum, Norma sopan santun, Norma agama, dan Norma moral. Ke limanya ini sangat bermakna dalam kehidupan kita sehari – hari, dan juga berperan penting dalam mengatur segala sesuatu perundang – undangan di indonesia. Khususnya hukum di Indonesia.
1
1.2 Rumusan Masalah 1.
Apa konsep nilai dan norma ?
2.
Apa saja fungsi nilai ?
3.
Bagaimana perbedaan dan keterkaitan antara nilai dan norma ?
4.
Apa saja pelanggaran nilai dan norma kesehatan?
5.
Apa saja sanksi pelanggaran nilai dan norma kesehatan ?
1.3 Tujuan 1.
Untuk mengetahui konsep nilai dan norma
2.
Untuk mengetahui fungsi nilai
3.
Untuk mengetahui perbedaan dan keterkaitan antara nilai dan norma
4.
Untuk mengetahui pelanggaran nilai dan norma kesehatan
5.
Untuk mengetahui sanksi pelanggaran nilai dan norma kesehatan
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Nilai Dan Norma
A. Pengertian Nilai Nilai dan Norma ialah dua hal yang salaing berhubungan dan sangat penting bagi terciptanya suatu keteraturan dalam masyarakat. Nilai ialah ukuran, patokan, anggapan, keyakinan, yang dianut orang banyak dalam suatu masyarkat tertentu mengenai benar-salah, pantas-tidak pantas, luhur-hina, indak-tidak indah, baik-tidak baik dan penting-tidak penting untuk dikerjakan atau dilaksanakan. Nilai ( value ) ialah sesuatu yang berguna dan baik yang dicita-citakan dan dianggap penting oleh masyarkat. Sesuatu dikatakan memiliki nilai, bila memiliki kegunaan, kebenaran, keindahan, kebaikan dan religiositas. Nilai adalah kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, penting-tidak penting. Nilai di dalam bahasa inggris yang disebut dengan value yang berarti harga, penghargaan atau taksiran. Maksudnya ialah harga atau penghargaan yang melekat pada sesuatu/objek. Objek yang di maksud dapat berupa barang, kedaan, perbuatan, peristiwa dan lain-lain. Dengan demikian seseorang bisa menilai sebuah bangunan rumah, menilai suatu keadaan, menila perbuatan seseorang, menilai suatu peristiwa dan lain-lain. Ada beberapa pengertian tentang nilai, yaitu sebagai berikut: 1. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai denagn tututan hati nuraninya (pengertian secara umum) 2. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau prilaku
3
yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang (simon,1973). 3. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusu (Znowski, 1974) Agar nilai-nilai didalam masyarakat bisa terwujud, masyarakat membuat norma-norma. Norma merupakan ketentuan yang berisi perintah-perintah dan larangan-larangan yang harus dipatuhi warga masyarkat demi terwujudnya nilai-nilai. Dengan demikian, norma-norma itu bersumber pada nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya masyarakat menginginkan nilai kesopanan, dibuatlah norma kesopanan. Sekolah menginginkan terciptanya nilai ketertiban dan kedisiplinan dibuatlah norma/peraturan tata tertib sekolah. Jadi norma-norma dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan nila-nilai. Dalam kenyataanya, nilai terbagi dari nilai individual dan sosial. Bila seseorang mengembangkan perasaanya sendiri yang mungkin berbeda dengan perasaan sebagian besar masyarakat, lahirlah nilai individual. Sementara itu, nilainilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat dinamakan nilai sosial. Berdasarkan pengertian nilai tersebut, terdapat beberapa pandangan tentang sifat nilai itu sendiri. a) Nilai Bersifat Objekstif Pandangan ini menganggap bahwa nilai suatu objek itu sangat melekat pada objeknya dan tidak tergantung pada subjek yang menilai. Maksudnya setiap objek itu memiliki nilainya sendiri, meskipun tidak diberi nilai oleh seseorang/subjek, misalnya pemandangan proses terbenamnya matahari pada waktu sore itu sesuatu yang indah. Siapapun jika melihatnya penilaiannya akan sama yaitu pemandangan proses terbenamnya matahari itu indah.
4
b) Nilai Itu Bersifat Subjektif Pandangan ini beranggapan bahwa nilai dari sesuatu itu tergantung pada orang/subjek yang menilainya suatu objek yang sama bisa memiliki nilai yang berbeda bahkan bertentangan bagi orang yang satu dengan orang yang lain. Suatu objek yang sama bisa dinilai baik atau buruk, benar atau salah serta berguna atau tidak berguna tergantung pada subjek yang menilainya misalnya seseorang menilai bahwa wanita yang memiliki rambut panjang itu cantik dan menarik. Bagi orang lain mungkin akan menilai bahwa wanita yang memilik rambut panjang itu tidak cantik dan tidak menarik. B. Jenis Nilai Dalam kehidupan bersama di dalam masyarkat terdapat jenis-jenis nilai yang anut dan diyakini manusia, baik secara pribadai maupun kelompok. Nilai-nilai yang hidup dimasyarkat dapat dibedakan menurut tujuan penilaian, proses terbentuknya dan sumbernya. Ditinjau dari tujuan penilaiannya, nilai bisa dibedakan menjadi empat jenis. 1)
Nilai Etika
Nilai etika ialah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran. Nilai tersebut sangat berhubungan dengan akhlak, nilai ini juga berkaitan dengan benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat. Nilai etik etis sering disebut sebagai nilai moral, akhlak atau budi pekerti. 2)
Nilai Estetika
Nilai estetika ada bila tujuan penilaian untuk menentukan keindahan yakni berhubungan dengan hal-hal yang bagus atau jelek. Nilai estetika atau nilai keindahan sering dikaitan dengan benda, orang dan peristiwa yang bisa menyenangkan hati ( perasaan ). Nilai estetika juga dikaitkan dengan karya seni.
5
Walaupun sebenarnya semua terciptaan Tuhan juga mempunyai keindahan alami yang tidak tertandingi keindahan juga dikaitkan dengan sifat atau perangai manusia seperti tindak-tanduk dan tutur kata seseorang itu indah. Misalnya dari nilai keindahan yang memiliki manusia ialah suaru merdu dari seorang penyanyi. Keindahan perangai manusia bisa kita lihat pada saat seseorang sedang melakukan pembacaan puisi atau performance art. Perangkai dan geraj tubuh yang ditimbulkan mengandung estetika tersendiri. Walaupun nilai estetika tersebut merupakan pandangan subjektif dari penikmat seni. 3)
Nilai Agama
Dalam nilai agama berkaitan dengan menilai hubungan manusia dengan tuhan, kaitannya dengan pelaksaan perintah dan larangan-nya. Nilai agama berkaitan dengan ajaran Tuhan Yang Maha Esa dalam agama-agama. Nilai agama diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 4)
Nilai Sosial
Penilaian untuk menentukan kualitas hubungan antar manusia dalam pergaulan hidupnya maka akan terwujud nilai sosial. Nilai ini berkaitan dengan perhatian dan perlakuan kita terhadap sesama manusia di lingkungan kita. Nilai ini tewujud karena manusia sebagai makhluk sosial. Manusia harus menjaga hubungan diantara sesamanya, hubungan ini akan menciptakan sebuah keharmonisan dan sikap saling membantu. Kepedulian terhadap persoalan lingkungan seperti kagiatan gotong royong dan menjaga keserasian hidup bertetangga, merupakan contoh nilai sosial. C. Norma Dari segi bahasa Norma berasal dari bahasa inggris yakni norm. Dalam kamus oxford norm berarti usual or expected way of behaving yaitu norma umum yang
6
berisi bagaimana cara berprilaku (Oxford, 2008). Norma adalah patokan prilaku dalam satu kelompok tertentu, norma memungkinkan sesorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu akan dinilai oleh orang lain, norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak prilaku seseorang. Norma juga merupakan sesuatu yang mengikat dalam sebuah kelompok masyarakat, yang pada keselanjutannya disebut norma sosial, karena menjaga hubungan dalam bermasyarakat. Norma pada dasarnya adalah bagian dari kebudayaan, karena awal dari sebuah budaya itu sendiri adalah interaksi antara manusia pada kelompok tertentu yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang disebut norma (Stewart et al, 2005). Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam hidup sehari-hari, berdasarkan suatu alasan (motivasi) tertentu dengan disertai sanksi Sanksi adalah ancaman/akibat yang akan diterima apabila norma tidak dilakukan (Widjaja, 1985: 168). Norma adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di lingkungan kehidupan manusia. Norma juga merupakan aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Dengan norma, masyarakat memasukkan aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai sesuatu. D. Jenis Norma Norma adalah Aturan aturan yang diberlakukan ditengah masyarakat yang tidak merugikan orang lain dan diri sendiri yang bertujuan agar tercipta rasa aman, damai dan tentram tanpa mengenal suku, adat, agama dan status sosialnya agar tidak menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan. Norma (aturan)
7
yang berlaku di masyarakat umumnya ada dua jenis yaitu norma formal/ resmi dan norma non formal/Non resmi.
1) Norma Resmi Norma resmi adalah aturan aturan yang berjalan sesuai dengan ketetapan, ketentuan dan peraturan yang bersumber dari lembaga resmi negara dan tertulis yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga negara atau seluruh lapisan masyarakat yang berada di wilayah negara tanpa ada pengecualian. Contohnya :
Aturan keputusan presiden
Aturan tentang isi undang undang dasar 1945
Aturan tentang di tegakkan hukuman mati dari presiden
Aturan keputusan majelis ulama indonesia dan lain lain
2) Norma tak resmi Norma tak resmi adalah aturan aturan yang berjalan sesuai dengan peraturan yang tidak diwajibkan secara tegas agar dilakukan oleh segenap warga negara indonesia, tetapi hanya berlaku pada daerah tertentu atau golongan tertentu yang diperkuat tradisi mereka masing masing. Contohnya :
Aturan yang dibuat untuk kedisiplinan dalam rumah tangga
Aturan yang dibuat untuk pesta penyambutan bayi yang baru lahir
Aturan yang dibuat untuk menyambut pesta ulangtahun perkawinan dan lain lain.
8
2.2 Fungsi Nilai Berdasarkan ulasan diatas bisa dikumukakam bahwa nilai-nilai hidup memiliki beberapa fungsi penting. 5 fungsi nilai yang utama ialah sebagai berikut.
Nilai menjadi pendorong manusia berbuat baik dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
Nilai menunjukkan arah dan pilihan perilaku manusia.
Nilai mengontrol perilaku manusia agar bertindak sesuai dengan nilai tertentu.
Nilai menjadi pengikat, solidaritas atau identitas kelompok masyarakat.
Nilai menjadi benteng atau pemelihara budaya masyarakat tertentu.
2.3. Perbedaan dan Keterkaitan antara Nilai dan Norma Nilai merupakan sikap dan perasaan-perasaan yang diperlihatkan oleh individu, kelompok ataupun masyarakat secara keseluruhan tentang baik buruk, benar salah, suka atau tidak dan sebagainya terhadap objek materiil maupun non materiil sedangkan norma lebih merupakan aturan-aturan dengan sangsi-sangsi yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan pribadi, kelompok atau masyarakat untuk mencapai nilai-nilai sosial. Dengan kata lain nilai dan norma bergandengan tangan dalam mendorong dan menekan anggota masyarakat untuk memenuhu atau mencapai hal-hal yang dianggap baik dalam masyarakat.
2.4. Pelanggaran Nilai dan Norma Kesehatan Nilai dan norma kesehatan seringkali dilanggar oleh para tenaga kesehatan yang tidak sungguh-sungguh dalam menjalani profesinya sebagai tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan tersebut tidak mematuhi kode etik yang telah disepakati oleh anggota perkumpulan tenaga kesehatan. Hal ini terjadi karena banyak faktor pendorong terjadinya pelanggaran. Adapun pelanggaran/ penyimpangan etik tenaga kesehatan yang sering terjadi, yaitu :
9
1. Indikasi medik tidak jelas. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan untuk mengambil
tindak
lanjut
penanganan
penyakit
pasien
atau
akan
mengakibatkan kesalahan mengonsumsi obat dan paling fatal akan berakibat kematian. 2. Tindakan medik yang menyimpang dari pedoman baku pelayanan medik. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian pasien. Contoh dari pelanggaran ini, seperti : malpraktek, aborsi. 3. Pasien tidak diberitahu mengenai tindakan yang akan dilakukan. Hal ini akan membuat pasien syok setelah tindakan medik dilakukan, apalagi jika terjadi hal yang tidak diinginkan akan membuat rugi pasien. 4. Persetujuan tindak medik tidak dibuat. Hal ini akan merugikan pihak terkait ketika terjadi suatu hal yang diluar perkiraan. Bisa pasien menuntut tenaga medis, maupun sebaliknya. 5. Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat miskin yang berobat dan ketidak ramahan tenaga kesehatan terhadap pasien.
2.5. Sanksi Pelanggaran nilai dan Norma Kesehatan Pelanggaran nilai dan norma kesehatan yang terjadi pasti akan ada sanksi yang dikenakan. Adapun sanksi yang diterapkan biasanya berupa hukum pidana, ketika pasien / keluarga pasien menuntut ke pengadilan yang melanggar tersebut. Hal ini akan dikenai pasal – pasal KUHP yang terkait dengan pelanggaran yang dilakukan. Namun, ada juga yang berpendapat sanksi pelanggaran yang dikenakan, yaitu : 1. Sanksi moral. Dapat berupa teguran dari atasan maupun bahan gunjingan dari masyarakat sekitar. 2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi. Tenaga kesehatan yang melanggar bisa saja dikeluarkan dari organisasi profesi mereka, tetapi hal ini juga ada pertimbangan dari anggota lain berdasarkan besarnya pelanggaran yang dilakukan.
10
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan Nilai dan norma merupakan dua hal yang saling berhubungan, dari kedua
konsep tersebut bisa disimpulkan bahwa nilai merupakan sesuatu yang paling dasar, sesuatu yang bersifat hakiki, esensi intisari atau makna yang terdalam. Nilai itu merupakan sesuatu yang abstrak yang berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan dan hal-hal yang bersifat idela. Agar hal-hal yang bersifat abstrak itu menjadi konkret dan apa yang menjadi harapan itu menjadi kenyataan, diperlukan rumusan yang lebih konkret. Rumusan yang lebih konkret dari nilai itu berwujud norma. Norma yang berisi perintah atau larangan itu didasarkan pada suatu nilai yang dihargai atau dijunjung tinggi, karena dianggap baik, benar atau bermanfaat bagi umat manusia atau lingkungan masyarakat tertentu. Dengan demikian hubungan antara nilai dengan norma bisa dinyatakan bahwa nilai itu merupakan sumber dari suatu norma. Norma ini merupakan aturan atau standar penuntun tingkah laku agar harapan-harapan itu bisa menjadi kanyataan. Agar lebih jelas bisa dicontohkan bahwa kejujuran merupakan suatu nilai dan larangan menipu merupakan suatu norma. Demikian halnya dengan kebersihan yang merupakan suatu nilai dan larangan membuang sampah di sembarang tempat merupakan suatu norma.
11
Daftar Pustaka
D.A.Wila Huky.1986. Pengantar Sosiologi.Surabaya:Usaha Nasional. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 155-154 Sukma. 2012. “Peran Nilai Dan Norma Dalam Sosialisasi”. (Online) http://sukma-stc.blogspot.com/2012/05/peran-nilai-dan-norma-dalam-sosialisasi.html
12