SOSIALISASI KAMPANYE IMUNISASI CAMPAK RUBELLA AGUSTUS-SEPTEMBER 2018
PENDAHULUAN
Penyakit Campak dan Rubela Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi yang menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus
Campak
Gejala penyakit campak :
demam, nyeri tenggorokan, bercak kemerahan pada kulit Batuk pilek dan mata merah atau konjungtivitis
Setelah 3-5 hari, suhu tubuh menurun dan bercak kemerahan pada kulit berubah warna menjadi coklat kehitaman
Rubella Gejala penyakit rubella : tidak spesifik, bahkan dapat muncul tanpa gejala. Biasanya berupa penyakit ringan pada anak.
Bahaya Penyakit Campak dan Rubela
Campak
Komplikasi yang serius
Diare,
Radang paru atau pneumonia,
Radang otak atau ensefalitis,
Kebutaan, bahkan
Kematian
Rubella Rubella tidak begitu berbahaya pada anak, akan tetapi ...... Bila menulari ibu hamil pada awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan Sindroma Rubella Kongenital atau Congenital Rubella Syndrom (CRS) Kecacatan : kelainan jantung, gangguan penglihatan, ketulian, dan keterlambatan perkembangan
Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)? Adalah : sindrom kecacatan pada bayi baru lahir yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan
Penyebab : ibu hamil terutama trimester 1 yang terinfeksi virus Rubella
Cara penularan : ibu hamil menulari janin melalui placenta Ibu hamil terinfeksi di usia kehamilan <12 minggu risiko janin tertular 80-90% Jika infeksi di kehamilan 15-30 minggu, risiko janin tertular 10-20%
Rubella
Rubella
Rubella
Sehat
CRS
Indonesia Adalah Prioritas Global Untuk Mencapai Eliminasi Campak dan Rubella
Indonesia merupakan 1 dari 6 negara prioritas dengan jumlah anak tidak/belum diimunisasi terbesar di dunia
Indonesia masuk ke dalam 10 negara dengan kasus campak terbesar di dunia
Jumlah kasus campak tahun 2010 – 2015 sebesar 23.164
Jumlah kasus rubella tahun 2010 – 2015 sebesar 30.463
Jumlah kasus CRS tahun 2013 sebesar 2.767
Global menargetkan eliminasi Campak dan Rubella pada tahun 2020
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian Rubela/CRS pada tahun 2020
2020
Beban Penyakit Rubella Confirmed reported rubella cases, Indonesia, 2013 to 2015
23%
No of cases
77%
CRS ?
Age in years Source: Sub Dit Surveillance , MOH, data as of 15 April 2016
Manfaat Vaksin MR
Kerusakan otak
Ketulian
Kebutaan
Kebijakan Kampanye Imunisai MR 2018
Pengertian Kampanye Imunisasi MR
Kegiatan imunisasi tambahan secara masal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun, Tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Sifatnya wajib dan tidak memerlukan individual informed consent.
Pelaksanaan Kampanye Measles Rubella (MR) KMK.01.07/Menkes/45/2017
Fase I : Seluruh provinsi P. Jawa pada Agustus–Sep 2017 (catch up campaign) dan Oktober 2017 (Introduksi)
Fase II: provinsi di luar P. Jawa pada Agustus - Sep 2018 (catch up campaign) dan Oktober 2018 (Introduksi)
Campak Rubella
Mengapa Harus Dilakukan Kampanye Imunisasi Massal MR? Rekomendasi WHO dan ITAGI Lakukan catch up campaign dan penggantian vaksin campak dengan MR
Tujuan:
Target cakupan: ≥ 95%
Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat Memutuskan transmisi virus campak dan rubella Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit campak dan rubella Menurunkan angka kejadian CRS
Siapa Saja Yang Harus Mendapatkan Imunisasi MR?
Imunisasi MR diberikan kepada seluruh anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama masa kampanye
Selanjutnya, imunisasi MR akan masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia
-9 bulan, -18 bulan dan - kelas 1 SD/sederajat melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS
Dimana Anak-anak Yang Menjadi Sasaran Kampanye Ini Mendapatkan Imunisasi MR?
Agustus – September 2018 Tempat Pelaksanaan Sekolah-Sekolah PAUD TK SD/MI/ Sederajat, SMP/MTS/sederajat Pos Pelayanan Imunisasi seperti : Posyandu Puskesmas Rumah Sakit Pos Pelayanan Imunisasi lainnya (tempat ibadah, pasar, pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, dan tempat berkumpul massa lainnya)
PELAKSANAAN KAMPANYE IMUNISASI MR
Skrining Sebelum Penyuntikan Anamnesa riwayat penyakit sebelumnya, riwayat alergi, riwayat imunisasi sebelumnya dan kondisi saat ini serta lakukan pemeriksaan fisik Kontra indikasi pemberian vaksin MR: Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid, imunosupresan dan radioterapi Wanita hamil Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya Kelainan fungsi ginjal berat Decompensatio cordis Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)
Pemberian Imunisasi ditunda pada keadaan berikut: Demam Batuk pilek Diare
Sasaran yang SiapAntrian Teratur
Anak Diberi Hiburan Selama Menunggu
Penatalaksanaan Vaksin yang Tepat
Persiapan Anafilatik Kit
Manajemen Limbah yang Baik