LAPORAN PRAKTIK KALIBRASI MESIN PERKAKAS TANGAN PROGRAM KE 1 JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI DIV MESIN DAN MANUFAKTUR
DISUSUN OLEH NAMA: YUDISTIRA ARIF SATIA PRIANTO NIM:1041859 KELAS:1 TMMB
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah S.W.T. karena dengan rahmat dan hidayahnya akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini berdasarkan apa yang telah penulis kerjakan dalam praktik bengkel. Laporan ini disusun oleh penyusun dengan tujuan untuk menjelaskan tentang pengetahuan dasar bagaimana langkah-langkah pengerjaan “kalibrasi” yang penulis kerjakan selama 1 minggu di bengkel Polman Babel dengan dibimbing oleh instruktur penulis. Didalam laporan ini memuat tentang macam- macam alat kerja pada proses kalibrasi, dan bagaimana langkah- langkah kerja yang baik agar memperoleh hasil kerja yang bagus dan sesuai dengan ketentuan- ketentuannya. Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, baik itu dari segi materi, maupun dalam penyampaian materi. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun guna untuk memperbaiki ke depan. Demikianlah semoga laporan ini bisa bermanfaat dan berguna sebagaimana yang diharapkan dan semoga Allah S.W.T. meridhoinya.Amin.
Sungailiat,10 maret 2019
Yudistira Arif Satia Prianto
PENDAHULUAN
Kalibrasi Adalah Kegiatan Untuk Menentukan Kebenaran Konvensional Nilai Penunjukkan Alat Ukur Dan Bahan Ukur Dengan Cara Membandingkan Terhadap Standar Ukur Yang Mampu Telusur (Traceable) Ke Standar Nasional Maupun Internasional Untuk Satuan Ukuran Dan/Atau Internasional Dan Bahan-Bahan Acuan Tersertifikasi.
1.Tujuan pembelajaran 1. Mahsiswa dapat menganalisa kepresisian suatu mesin terhadap perbandingan yang sudah menjadi acuan dalam pengkalibrasian 2. Memahami dan mengenali alat ukur kalibrasi beserta cara penggunaan dan fungsinya 3. Mempelajari cara perawatan dan perbaikan pada mesin yang akan di kalibrasi 4. Untuk meluruskan kepresisian mesin yang akan di kalibrasi 5. Untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada mesin 6. Untuk meminimaliskan kerusakan pada mesin akibat keausan pada bagianbagian yang cepat aus
2. Manfaat pembelajaran 1. Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya. 2. Untuk mendukung system mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki. 3. Mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditumjukkan oleh alat ukur 4. Mengetahui spesifikasi mesin yang di gunakan
JURNAL HARIAN
NO
HARI
1
Senin
KEGIATAN
Absensi
Penjelasan materi oleh dosen
Mengenal perlengkapan dan alat kalibrasi
Melakukan pengujian statis mesin bubut
2
3
Selasa
Rabu
Analisa masalah
Melakukan kalibrasi
Absensi pulang
Absensi
Melakukan kalibrasi
Analisa masalah
Absensi pulang
Absensi
Melakukan kalibrasi
Analisa masalah
Absensi pulang
4
Kamis
Libur hari raya nyepi
5
Jum’at
Absensi
Melakukan kalibrasi
Analisa masalah
Absensi pulang
KETERANGAN
RINGKASAN MATERI Definesi kalibrasi menurut ISO/GUIDE 17025:2005 dan vocabulary of international metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditumjukkan oleh instrument ukur atau system pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Sesuatu alat atau perangkat yang harus melewati proses kalibrasi. Ketika adanya perangkat baru dalam kegiatan produksi yang harus diuji terlebih dahulu dengan proses kalibrasi, selanjutnya yang perlu melewati tahap kalibrasi adalah suatu perangkat setiap waktu tertentu karena dikhawatirkan perangkat yang dalam batas waktu tertentu bisa saja mengurang daya akurasinya dala setiap pengukuran, jadi tentunya harus melakukan proses kalibrasi kembali untuk memastikan mutu suatu perangkat tersebut. Ketika adanya observasi pada suatu perangkat, hal ini juga patut melewati tahap kalibrasi untuk memastikan perangkat tersebut sesuai dengan standar yang diterapkan. Proses Alat ukur dalam pengkalibrasian mesin bubut ada beberapa macam yaitu: 1. Spirit level
spirit level digunakan ketika kita akan mengukur kedataran (level) pada suatu mesin system kerjanya sama dengan waterpas namun nominal yang di pakai lebih kecil dari water pas sehingga pengukuran akan menjadi lebih presisi dan tepat
2. Dial
Dial digunakan untuk megukur kesilindrisan atau kesumbuan pada kepala spindle dalam pembelajaran kalibrasi 3. Mandrel
Mandrel digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kesilindrisan dan kesumbuan pada mesin 4. Center tetap
center tetap digunakan untuk mengukur kesumbuan pada kepala pembawa pada mesin bubut
Ketika adanya observasi pada suatu perangkat, hal ini juga patut melewati tahap kalibrasi untuk memastikan perangkat tersebut sesuai dengan standar yang diterapkan. Proses kalibrasi akan dilakukan pada saat: 1. Pada saat mesin selesai di rakit(assembling) di pabrik 2. Pada saat mesin tiba di workshop pembeli(user) 3. Pada saat dilakukan pemindahan lokasi mesin 4. Pada periode tertentu dalam pemakaian mesin
HASIL PENGUJIAN KALIBRASI MESIN BUBUT SESUAI STANDAR YANG DI TENTUKAN
GAMBAR
BAGIAN YANG DI PERIKSA
KESALAHAN YANG DIIJINKAN
HASIL PEMERIKSAAN 0.012mm
Kedataran dan kesejajaran bidang luncur pembawa bagian depan dan belakang dalam arah horizontal
0.02mm dalam 1000mm
Kedataran bidang luncur pembawa dalam arah vertical
0.02mm dalam 1000mm
0.014mm
Kesejajaran gerakan pembawa dengan pusat center.gunakan madrel dan dial indicator
0.01mm
0.005mm
Kesejajajran bidang luncur kepala lepas dengan pembawa
0.01mm
0.004mm
Gunakan spirit level
dalam
Gunakan dial indikator Kesumbuan dudukan senter. Gunakan dial indikator
Kesumbuan spindle kerja. Gunakan dial indikator
1000mm
0.005 mm
0.004 mm
0.00015
0.001 mm
mm
CATAT AN
a. Ketegak lurusan permukaan spindle diukur pada 180° b. Tanpa gerakan axial c. Tanpa gerakan radial Gunakan dial indikator
0.01 mm
0.05 mm
0.01 mm 0.01 mm
0.0048 mm 0.0045 mm
0.0025 mm 0.010 mm
0.0020 mm 0.005 mm
Kesejajaran sumbu spindle dengan bidang luncur pembawa: a . posisi horizontal b . posisi vertical Gunakan mandrel dan dial indicator
Sepanjang 300mm 0.005mm 0.010mm
0.004 mm 0.005 mm
Kesejajaran peluncur kepala lepas dengan meja: a. Posisi horizontal b. Posisi vertical Gunakan dial indikator
Sejauh 100mm
Kesumbuan pusat spindel kerja: a. Diukur dekat spindle b. Diukur sejauh 300 mm
Kesejajaran sumbu kepala lepas dengan meja: a . posisi horizontal b . posisi vertical Gunakan mandrel dan dial indicator
Kesejajaran gerakan pembawa dengan pusat senter. Gunakan mandrel dan dial indikator
0.005mm 0.005mm
0.004 mm 0.0048 mm
0.01mm 0.01mm Sepanjang 200 mm
0.005 mm 0.0012 mm
0.03 mm sampai 0.05 mm
0.02 mm0.0048 mm
Kesejajaran sumbu spindle dengan 0,010mm gerakan eretan atas. Gunakan dial sepanjang indicator dan mandrel 100 mm
0.005 mm
Ketegak lurusan gerakan eretan melintang dengan sumbu spindle. Gunakan dial indicator dan faceplate
0.0032 mm
0.010 diatas Ø300mm
Kelonggaran axial ulir transportir Gunakan dial indikator
0.005mm
0.0027 mm
Kesejajaran sumbu ulir transportir terhadap bidang luncur pembawa: a. Posisi horizontal b. Posisi vertikal
Sepanjang 1000 mm 0.03 mm 0.03 mm
0.0028 mm 0.0025 mm
0.02 mm dalam 300 mm, 0.01 mm dalam 60 mm keliling
-
Ketepatan kisar ulir transportir
ANALISIS Dari hasil pemeriksaan masih terdapat bagian-bagian yang harus di setel ulang atau di ganti baru. Karena tidak semua bagian dapat di setel ulang, sehingga jika ingin mendapatkan hasil yang baik bagian tersebut harus diganti baru. Hal ini dapat terjadi karena adanya pemindahan mesin dan penggunaan yang kurang baik contoh nya pada mesin bubut DOall yang kami kalibrasi ulang axial ulir nya tidak berjalan dengan semestinya sehingga part tersebut harus di setel ulang oleh mekanik ataupun di ganti dengan part yang baru sehingga mesin tersebut harus di kalibrasi ulang.